UNICEF Kecam Serangan Israel di Gaza: Anak-Anak Terbakar, Dunia Terguncang

INTERNASIONAL

INTERNASIONAL82 Dilihat

WASHINGTON – SAHATA | Serangan udara Israel yang menghantam tenda-tenda pengungsi di halaman Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa, Jalur Gaza, pada Minggu, menimbulkan kecaman keras dari Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF). Tragedi memilukan yang menewaskan anak-anak dan membuat keluarga terusir ini disebut UNICEF sebagai “insiden yang mengguncang dunia.”

Lewat pernyataan di media sosial X pada Senin, UNICEF mengungkapkan kekejaman yang terjadi di Gaza, dengan “anak-anak yang terbunuh, terbakar, dan keluarga yang kehilangan tempat berlindung akibat bombardir tak henti-henti.”

“Tragedi ini mengguncang hati nurani dunia,” tulis UNICEF, seraya menyerukan penghentian kekerasan terhadap warga sipil, khususnya anak-anak.

Serangan udara tersebut menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 40 lainnya, mayoritas wanita dan anak-anak. Belasan tenda pengungsi terbakar hebat, sementara tim medis berjuang mengevakuasi para korban yang mengalami luka bakar serius.

UNICEF menyebut serangan terhadap kamp pengungsi di Deir al-Balah dan Rumah Sakit Al Aqsa, yang merenggut nyawa 15 anak, sebagai bukti bahwa “tidak ada tempat yang aman di Gaza.” Organisasi ini menegaskan, “Kekerasan terhadap anak-anak harus dihentikan sekarang juga.”

Sejak agresi militer Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, jumlah korban jiwa terus meningkat, dengan lebih dari 42.400 warga Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak, terbunuh, sementara hampir 100.000 lainnya terluka. Di tengah blokade ketat yang memutus akses ke pangan, air bersih, dan obat-obatan, penderitaan warga Gaza kian dalam.

Rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah yang semestinya dilindungi oleh hukum internasional, tak luput dari serangan, menguatkan dugaan pelanggaran hukum perang oleh Israel. Meskipun komunitas internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB dan Mahkamah Internasional, telah mengecam tindakan Israel, serangan tetap berlanjut, memperbesar potensi konflik yang meluas di kawasan.

Dunia kini menanti tindakan nyata untuk menghentikan krisis kemanusiaan yang terus memanas ini.(RED)

SUMBER : ANTARA

Komentar