Warga Pantai Muaro Batang Kapas Bangun Barikade Pasir Hadapi Amukan Gelombang Raksasa

PESSEL

Pesisir Selatan –  SAHATA | Terjangan gelombang laut setinggi monster menghantam Pantai Muaro Batang Kapas, Desa IV Koto Hilir, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, memaksa warga melakukan aksi heroik dengan membentengi rumah mereka menggunakan karung-karung pasir. Hempasan gelombang dahsyat yang datang bertubi-tubi pada Rabu (16/10) membuat penduduk panik, namun berusaha tetap tenang dengan gotong-royong melawan ancaman alam.

Gelombang setinggi ini tak datang tanpa peringatan. BPBD Pesisir Selatan mengonfirmasi bahwa ombak menghantam dua kali, saat pagi dan sore, bertepatan dengan air laut yang sedang pasang. Akibatnya, dua rumah rusak parah dan beberapa gudang penyimpanan hasil tangkapan nelayan terendam air laut. Meskipun kerusakan fisik terlihat nyata, untungnya tidak ada korban jiwa, dan warga tidak perlu diungsikan. Namun, ancaman gelombang belum usai.

“Kami perkirakan gelombang besar ini akan berlanjut hingga dua hari ke depan,” ujar seorang pejabat BPBD. Pihaknya juga telah mengeluarkan peringatan kepada warga untuk tetap siaga, sementara para nelayan diminta untuk sementara waktu tidak melaut demi keselamatan.

Menurut BMKG, penyebab utama dari keganasan gelombang ini adalah fenomena alam langka, Hunter Moon, yang membuat bulan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya. Purnama yang terjadi pada Oktober ini berada pada posisi terdekat dengan Bumi, yang memicu naiknya pasang air laut secara signifikan. “Fenomena ini jarang terjadi dan dampaknya bisa sangat besar, khususnya pada wilayah pesisir,” ungkap Syrojudin, Ketua Tim Geofisika Potensial BMKG.

BACA JUGA :

BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi Hingga 4 Meter, Pelaku Pelayaran Diimbau Waspada

Tidak hanya itu, BMKG juga mencatat adanya konvergensi angin di perairan barat Sumatera yang memperburuk situasi. Angin kencang dengan kecepatan hingga 46 km/jam memperkuat gelombang laut, menciptakan kondisi cuaca yang tak bersahabat. Kombinasi angin dan bulan yang mendekati Bumi menjadi pemicu sempurna gelombang ganas ini.

Di tengah kepungan air laut, seorang warga yang rumahnya berada tepat di tepi pantai, menceritakan pengalamannya. “Air laut terus menghantam, suaranya menggelegar. Kami tidak punya pilihan selain memasang karung pasir dan berharap bisa menahan amukan gelombang. Ini gelombang terbesar yang pernah saya lihat,” ungkapnya dengan nada cemas.

Dengan ancaman gelombang besar yang diprediksi masih akan berlangsung, warga Pantai Muaro Batang Kapas hanya bisa berharap benteng pasir yang mereka bangun dapat menyelamatkan rumah dan kehidupan mereka dari terjangan alam yang tak terduga ini.(RED)

SUMBER : ANTARA

Komentar