Site icon SahataNews

Tiga Ruangan SDN 225 Aek Marian Kecamatan Kotanopan Terbakar, Kerugian Ditaksir Ratusan Juta Rupiah

Kotanopan – Kebakaran hebat menghanguskan tiga ruangan di SD Negeri 225 Desa Aek Marian, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal, Senin (16/6/2025) sekitar pukul 13.00 WIB.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian material ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Informasi dari warga menyebutkan, api pertama kali terlihat membesar dari atap salah satu bangunan sekolah. Warga setempat berupaya memadamkan api menggunakan peralatan seadanya, namun kobaran api dengan cepat merembet ke seluruh bagian bangunan.

“Tiga ruangan yang terbakar terdiri dari dua ruang kelas, yaitu kelas V dan VI, serta satu ruang kantor guru. Seluruh perabot dan perlengkapan di dalamnya tidak berhasil diselamatkan,” ujar Akhir Lubis, warga Desa Muarapotan, saat dikonfirmasi.

Warga lain, Nafsan, menduga kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. Menurutnya, dalam waktu kurang dari satu jam, api telah meluluhlantakkan ketiga ruangan tersebut.

“Kondisi akses jalan menuju desa cukup sulit dilalui kendaraan besar, termasuk mobil pemadam kebakaran dari Kotanopan. Itu sebabnya penanganan kebakaran terkendala,” tambah Nafsan.

Upaya konfirmasi kepada Kepala Desa Muarapotan, Alpin, belum membuahkan hasil karena jaringan seluler di wilayah tersebut sangat terbatas. Camat Kotanopan, Muslih Lubis, juga belum memberikan keterangan karena masih berada di lapangan meninjau langsung lokasi kebakaran.

Kapolsek Kotanopan, AKP Syarifuddin, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menyatakan bahwa pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.

“Personel kami telah turun ke lokasi untuk menyelidiki penyebab kebakaran serta menghitung total kerugian. Saat ini kami masih menunggu laporan lengkap dari tim di lapangan,” kata AKP Syarifuddin saat dihubungi wartawan.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mandailing Natal, Ridwan Efendi Daulay, juga telah mengonfirmasi kejadian tersebut. Ia menyatakan bahwa pihaknya segera turun ke lapangan untuk melakukan peninjauan.

“Kami sudah menerima laporan dari lapangan. Direncanakan sore ini, tim dari dinas akan meninjau langsung lokasi kejadian untuk mendata kerusakan dan merumuskan langkah pemulihan agar proses belajar mengajar bisa kembali berjalan,” ujar Ridwan. (Red)

Exit mobile version