Sempat Tertipu Travel Umrah, Suami Istri Tukang Jamu Keliling Asal Asahan Berangkat Haji

DAERAH355 Dilihat

Asahan – Tukang jamu di Kelurahan Sidomukti, Kisaran Barat, Kabupaten Asahan, Habsah (73) dan suaminya Saiman (88) akan berangkat ke tanah suci Mekkah 19 Mei 2025 mendatang.

Dengan sepeda antik dan topi capingnya, habsah yang merupakan tukang jamu keliling biasanya berjualan di Sidomukti hingga seputar Kota Kisaran. Berjualan sejak tahun 1979, sedikit demi sedikit uang hasil penjualan dikumpulkan Habsah bersama suaminya sejak 2012 hingga saat ini.

Wajah gembira tak mampu ditahan Habsah saat menunjukan koper dan perlengkapan hajinya. Bersama suaminya, Habsah bercerita keberangkatan menuju Mekkah tinggal hanya hitungan hari.

“Kami rencananya akan berangkat pada tanggal 19 Mei 2025 masuk di kloter 15. Penantian kami bertahun-tahun menabung. Awalnya saya yang mendaftar pada tahun 2017, kemudian bapak menyusul tahun 2019nya,” ujar Habsah dikediamannya, Jumat (9/5/2025) seperti dikutip dari TribunMedan.

Katanya, penantian tersebut tidak berjalan dengan mulus. Beberapa resiko dialami oleh pasangan suami istri ini, mulai dari godaan menarik dana saat Covid 19 melanda, hingga tertipu oleh agen perjalanan.

“Dahulu kami sudah menabung. Memang niatnya mau haji. Cuma, dipertengahan jalan kami kami tergoda dengan tawaran umrah yang mengajak kami untuk berangkat berdua,” katanya.

Tawaran itu diberikan oleh seorang oknum agen salah satu travel umroh ditahun 2013 dengan harga Rp 13 juta.

“Dibilangnya, kalau haji belum tentu bisa berangkat berdua dengan suami. Kami berpikir dua kali, jadi uang tabungan haji itu kami ubah menjadi umroh,” katanya.

Perlengkapan dokumen hingga koper umrah sudah diterima oleh Habsah dan suami. Namun, dua hari menjelang keberangkatan, keduanya tidak mendapatkan kursi dalam rombongan travel tersebut.

“Kami cari agen tersebut, tapi tidak jumpa. Saya akhirnya berfikir kalau ini adalah jalan dari Allah. Karena kami niatnya haji, bukan umrah,” katanya.

Sempat putus asa, Habsah dan suaminya kembali mengumpulkan uang dengan niat berangkat haji dan mendaftarkan diri kembali ke Departemen Agama.

“Tahun 2017 baru uangnya terkumpul kembali. Berselang empat tahun, uang untuk beli kursi baru terkumpul sebanyak Rp 25 juta. Disitu saya suruh bapak duluan daftar, tapi bapak suruh saya duluan,” ujarnya.

Dua tahun berselang, Saniman, Suami Habsah menyusul mendaftar ke Departemen Agama untuk membeli kursi haji.

“Karena usia bapak sudah 88 tahun, dia dipanggil untuk berangkat haji. Kemudian, saya ditarik bapak untuk ikut berangkat,” katanya.

Kini Habsah dan Saniman hanya tinggal menunggu waktu serta mempersiapkan diri dan menjaga kesehatan menjelang keberangkatannya.(Red)

Komentar