Site icon SahataNews

Witapermainur di Tambangan Terus Selamatkan Anak dari Kecanduan Gawai

SahataNews – Tambangan | Upaya penyelamatan anak-anak dari kecanduan gawai melalui pengenalan permainan tradisional terus digencarkan di Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Program yang dikemas dalam tagline Marmayam Keta Marhape Emma Jolo atau dikenal dengan nama Wisata Permainan Leluhur (Witapermainur) ini semakin diminati dan tetap berjalan secara rutin setiap Minggu pagi.

Diluncurkan pertama kali tiga tahun lalu dan resmi dirilis pada Juni 2024, kegiatan ini melibatkan seluruh pemerintah desa di Kecamatan Tambangan. Antusiasme anak-anak pun tidak surut. Mereka hadir setiap pekan untuk bermain permainan tradisional, mengikuti senam sehat, hingga menikmati makanan tambahan bergizi yang diracik dari bahan lokal dengan konsep sehat dan murah.

Tidak hanya bagi anak-anak, Witapermainur juga menyasar para lansia. Mereka ikut serta dalam senam sehat dan mendapat makanan tambahan sebagai upaya meningkatkan kesehatan fisik dan interaksi sosial masyarakat. Seluruh rangkaian kegiatan ini dibiayai melalui Dana Desa (DD) masing-masing desa.

Program ini mendapat dukungan penuh dari Forkopimcam Tambangan, tokoh masyarakat, serta para kepala desa yang konsisten menjalankannya. Pada kegiatan Minggu, 23 November 2025, terlihat anak-anak di berbagai desa di Tambangan memainkan permainan tradisional dan mengikuti aktivitas mewarnai yang semakin memperkaya kreativitas mereka.

Kepala Desa Tambangan Tonga, Syamsul Bahri Nasution, membenarkan bahwa program Witapermainur terus dilaksanakan secara rutin.

“Semua anak kami libatkan dalam kegiatan ini. Mereka terlihat senang dan gembira setiap mengikuti kegiatan di Minggu pagi,” ujarnya.

Camat Tambangan, Enda Mora Lubis, menyampaikan apresiasi kepada seluruh perangkat desa yang terus berkomitmen menjalankan program tersebut.

“Semoga program yang didasari niat baik untuk menyelamatkan anak-anak dari kecanduan gawai dan menumbuhkan sikap bersosial ini benar-benar memberi manfaat bagi generasi kita,” harapnya.

Hingga kini, Witapermainur menjadi salah satu inovasi desa yang dianggap berhasil memperkuat karakter anak, memulihkan kebiasaan bermain tradisional, serta menumbuhkan hubungan sosial masyarakat di tengah gempuran teknologi digital. (Rizqi)

Exit mobile version