Tambangan – Setiap hari Minggu, suasana di Lapangan Penggilingan Padi Desa Muara Mais, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina),tampak semarak. Anak-anak desa berkumpul untuk mengikuti kegiatan rutin yang menggabungkan permainan tradisional Witapermainur (Wisata Permainan Leluhur) dengan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Kegiatan ini digagas oleh Pemerintah Desa Muara Mais bersama Tim Penggerak PKK dan para kader kesehatan masyarakat, sebagai bagian dari upaya pelestarian budaya lokal serta peningkatan kesehatan anak.
Permainan tradisional seperti congklak, engrang, tali karet (Mar Yeye), terompah gajah, hingga permainan tradisional lainnya dimainkan dengan riang oleh anak-anak. Mereka terlihat antusias dan ceria, jauh dari ketergantungan gawai.
“Kami ingin anak-anak mengenal dan mencintai budaya leluhur mereka. Permainan tradisional bukan hanya menyenangkan, tapi juga melatih motorik, kebersamaan, dan kreativitas,” ungkap Kepala Desa Muara Mais, Syahrir.
Selain bermain, anak-anak juga menerima makanan sehat dan bergizi melalui program PMT. Ketua TP PKK Desa Muara Mais, Ny. Nesmi Syahrir, menjelaskan bahwa pemberian makanan tambahan ini bertujuan untuk menunjang pertumbuhan anak agar lebih optimal.
“Kesehatan anak dimulai dari asupan gizi yang baik dan aktivitas fisik yang cukup. Dengan kegiatan ini, kami berharap tumbuh kembang anak-anak di desa ini lebih maksimal,dan menjadi anak yang cerdas nantinya” ujarnya.
Program ini menjadi langkah nyata pemerintah desa dalam menyeimbangkan kemajuan teknologi dengan kearifan lokal. Selain memperkuat identitas budaya, kegiatan ini juga menjadi sarana edukasi hidup sehat bagi generasi muda.
Pesan yang terus digaungkan pemerintahan desa,warga dan para orang tua pun menjadi semboyan kegiatan ini:
“Bermain Tak Perlu Mewah, Sehat dan Bergizi Tak Perlu Mahal!”
Tagline #marmayam_keta #mar_hape_emma_jolo
Komentar