MATARAM – SAHATA | Fenomena langit menakjubkan Hunter’s Moon akan menghiasi langit Nusa Tenggara Barat (NTB) malam ini, namun di balik keindahannya, masyarakat pesisir diimbau untuk waspada terhadap potensi banjir rob.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan bahwa bulan purnama ini dapat memicu kenaikan air laut dan mengancam wilayah pesisir NTB.
Prakirawan BMKG NTB, Bastian Andriano, menjelaskan bahwa fenomena ini meningkatkan ketinggian pasang air laut akibat pengaruh gravitasi bulan yang berada pada titik terdekatnya dengan Bumi. “Purnama kali ini bisa meningkatkan ketinggian pasang maksimum, sehingga potensi banjir rob di pesisir harus diwaspadai,” kata Bastian pada Kamis di Mataram.
BMKG juga melaporkan bahwa tinggi gelombang laut di perairan NTB, terutama di Selat Lombok bagian selatan, Selat Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, dan Samudera Hindia, diperkirakan mencapai dua meter atau lebih. Kondisi ini menambah risiko banjir rob di beberapa titik pesisir.
Fenomena Hunter’s Moon, yang juga dikenal sebagai Supermoon, menawarkan pemandangan luar biasa karena bulan terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dibandingkan purnama biasanya. Ini merupakan bulan purnama pertama di musim gugur, yang secara tradisional disebut “bulan berburu.”
Namun, selain peringatan banjir, BMKG juga menyebutkan bahwa cuaca di beberapa lokasi wisata favorit di NTB, seperti Gili Trawangan di Lombok Utara dan Pantai Lawata di Bima, diperkirakan cerah malam ini. Tempat-tempat ini menjadi spot sempurna untuk menyaksikan fenomena alam yang spektakuler.
Sementara pesisir diimbau tetap waspada terhadap ancaman banjir rob, fenomena langka ini bisa dinikmati dengan penuh kehati-hatian.
Jangan lewatkan kesempatan untuk melihat Hunter’s Moon, tetapi tetap utamakan keselamatan, terutama bagi masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di sekitar pesisir.(RED)
(SUMBER : ANTARA )
Komentar