Hutabargot – SahataNews | Warga Desa Hutabargot Nauli, Kecamatan Hutabargot, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), meminta kepada Bupati Mandailing Natal agar abutmen rambin penyeberangan Aek Simalagi segera dibongkar.

Pasalnya, keberadaan bangunan tersebut dinilai menghambat rencana pembangunan jalan desa yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Abutmen yang berdiri sejak beberapa tahun lalu itu awalnya direncanakan untuk pembangunan rambin penyeberangan. Namun, hingga kini, rambin tersebut tak kunjung dibangun.

Akibatnya, warga setempat berinisiatif membangun jembatan permanen secara swadaya agar akses ke seberang Hutabargot Nauli tetap terbuka.

“Keberadaan abutmen ini menghambat rencana pembangunan jalan lingkar desa atau jalan ke seberang. Padahal, jalan itu sangat dibutuhkan masyarakat untuk akses hasil tani, kegiatan ekonomi, dan juga jalan anak-anak ke sekolah,” ujar tokoh masyarakat Hutabargot Nauli, Ahmad Roihan Pulungan, Rabu (15/10/2025).

Roihan atau panggilan akrabnya Soro menjelaskan, pemerintah desa sebelumnya sudah membangun jalan setapak menuju dusun di seberang sungai. Namun, posisi abutmen yang berada di jalur utama membuat kelanjutan pembangunan jalan itu tertunda.

“Toh, jembatan sudah dibangun warga secara swadaya. Maunya abutmen ini dibongkar supaya pembangunan jalan bisa dilanjutkan,” katanya.

Lebih lanjut, Roihan menyebut masyarakat telah menyepakati untuk menyurati Bupati Mandailing Natal terkait permohonan pembongkaran atau penghapusan aset tersebut. Surat tersebut, kata dia, sudah ditandatangani oleh tokoh masyarakat, tokoh agama, dan perwakilan warga.

Dalam salinan surat yang diterima media ini, terdapat tiga poin utama yang menjadi dasar permintaan warga. Pertama, rambin tidak jadi dibangun dan kini jembatan baru telah berdiri atas swadaya masyarakat. Kedua, keberadaan abutmen tidak lagi memiliki fungsi dan justru menghalangi pembangunan jalan desa yang vital bagi aktivitas pertanian, pendidikan, serta sosial ekonomi warga.

Warga berharap Bupati Saipullah Nasution dapat menindaklanjuti permintaan tersebut agar rencana pembangunan jalan desa bisa segera terealisasi.

“Dulu kami menunggu rambin ini dibangun, tapi tak juga jadi. Sekarang, abutmen yang tersisa malah menghalangi pembangunan jalan. Kami mohon perhatian Bapak Bupati agar jalan ini bisa segera dibuka untuk kepentingan masyarakat,” harap warga.(Rizqi)