Usai Lebaran, Permainan Tradisional Bikin Anak-Anak Tambangan Lupa Gawai

MADINA, SENI & BUDAYA282 Dilihat

Tambangan– Usai bulan puasa dan libur Lebaran, kegiatan wisata permainan leluhur (witapermainur) kembali menggelora di sejumlah desa di Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Seperti terlihat pada Minggu (4/5/2025), anak-anak tampak antusia dan ceria memainka sejumlah permainan tradisional warisan leluhur, seperti permainan congklak, engrang, lomba terompah gajah,mar jambatan Tapanuli dan beberapa permainan tradisional lainnya.

Keceriaan anak-anak makin bertambah, karena mereka juga mendapat makanan tambahan gratis yang dibagikan para kader PKK Desa Panjaringan.

Suasana gembira juga terpancar pada wajah anak-anak di Desa Laru Baringin. Mereka juga tampak asyik bermain petak umpet, bermain bola, martin, main kucing-kucingan, dan beberapa permainan tradisional lainnya. Anak-anak ini juga mendapat makanan tambahan berupa telur rebus.

Anak-anak di Desa Tambangan Jae juga tak kalah ceria. Mereka terlihat piawai berjalan menggunakan terompah gajah. Capek bermain, anak-anak di desa ini mendapat makanan tambahan berupa nasi bungkus.

Begitu juga di Desa Muaramais dan Desa Muaramais Jambur, anak-anak bersemangat mengikuti senam pagi. Mereka juga menjajal permainan engrang. Anak-anak di desa ini juga mendapat makanan tambahan. Bahkan, di Desa Muaramais Jambur, para kader kesehatan dan PKK tak mau ketinggalan. Mereka berupaya mengucurkan keringat lewat olahraga voli.

Berbagai kegiatan wisata permainan leluhur (witapermainur) itu merupakan realisasi program Marmayam Keta, Marhape Emmajolo yang digalakkan semua pemerintah desa di Kecamatan Tambangan untuk mengurangi kecanduan anak-anak bermain gawai.

Program inovatif dan edukatif itu mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution, yang beberapa kali mengunjungi desa untuk melihat langsung beragam permainan tradisional warisan leluhur.(Red)

Komentar