Trenggalek Diterjang Banjir dan Longsor: Jembatan Ambruk, Warga Diminta Siaga

JAWA TIMUR

DAERAH279 Dilihat

Trenggalek – SAHATA | Bencana alam kembali menghantam Kabupaten Trenggalek. Hujan deras yang turun sejak Sabtu (19/10) malam memicu banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah, merusak rumah warga, serta memutus jembatan penghubung antar desa. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Triadi Atmono, mengonfirmasi bahwa kerusakan terparah terjadi di Desa Tawing, Munjungan, di mana sebuah jembatan sepanjang 25 meter yang melintasi Sungai Silokondo ambruk setelah diterjang banjir. “Jembatan di Dusun Gunung Kembar itu putus total pada pukul 01.30 WIB setelah air sungai meluap akibat hujan lebat sejak pukul 21.00 WIB,” ungkapnya.

Putusnya jembatan ini memutus akses alternatif menuju Dusun Domerto, meskipun warga masih bisa menggunakan jalur lain. “Tidak ada yang terisolasi, karena masih ada jalan alternatif melalui Kali Tengah,” tambah Triadi.

Selain Munjungan, longsor juga melanda Desa Dukuh, Watulimo, merusak rumah warga hingga dindingnya jebol. Di Kecamatan Pule, longsor yang terjadi sehari sebelumnya merusak dua desa, yakni Jombok dan Pule.

BPBD kini tengah mendata dampak kerusakan lebih lanjut, serta merencanakan peninjauan ke lokasi-lokasi terdampak lainnya. “Besok kami akan tinjau langsung Munjungan dan sekitarnya,” ujarnya.

Triadi juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi. “Kami minta warga tetap siaga, terutama yang tinggal di wilayah rawan longsor dan banjir. Pantau terus informasi cuaca agar bisa lebih siap,” pesannya.

Bencana ini menjadi peringatan serius bagi warga Trenggalek, menandai pentingnya kesiapsiagaan menghadapi perubahan cuaca yang semakin tidak menentu.(RED)

SUMBER : ANTARA

Komentar