Bupati Madina Instruksikan Kadis Pendidikan Telusuri Dugaan Pungli di Sekolah

Madina – Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution menginstruksikan kepala Dinas Pendidikan agar segera mengecek kebenaran adanya pungutan liar (Pungli) di sekolah seperti dikeluhkan banyak wali murid. Saipullah menyampaikan hal ini kepada wartawan di Aula Kantor Bupati Madina, Kamis (22/5/2026).

Sebelumnya, banyak orang tua murid mengeluhkan kebijakan kepala sekolah yang memungut uang kepada murid untuk membeli baju, uang perpisahan, dan pembelian buku pelajaran.

Kebijakan sejumlah oknum kepala sekolah itu dialaskan pada hasil musyawarah komite sekolah. Biasanya ini terjadi saat penerimaan siswa baru dan penamatan siswa. Ironisnya, adanya dalil sumbangan untuk tenaga pendidik (SPP) yang harus dibayarkan siswa setiap bulan.

Akibat kebijakan itu, banyak orang tua murid karena tidak sanggup membayar biaya adminitrasi itu dan terpaksa tidak memasukan anaknya sekolah.

Orang tua murid berharap bupati Madina benar-benar menghapus kebjiakan kepala sekolah yang memungut uang dengan dalih pembelian baju, biaya perpisahan, dan SPP agar dunia pendidikan di Madina bertambah bagus.(Red)

Warga Dua Desa Desak Bupati Madina Nonaktifkan Kades, Dituding Tak Transparan dan Tak Pro Rakyat

Madina – Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution menerima kunjungan perwakilan aparat pemerintah dan jajaran elemen masyarakat Desa Tandikek, Kecamatan Ranto Baek, di aula Kantor Bupati, Komplek Perkantoran Payaloting, Kecamatan Panyabungan, Rabu (21/5/2025).

Dalam kunjungan tersebut, jajaran Pemerintah Desa Tandikek dipimpin Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Arisman Nasution. Masyarakat mengajukan aspirasi agar Kades Tandikek Marjan Nasution dinonaktifkan.

Tiga orang perwakilan masyarakat mengajukan beberapa aspirasi ke Bupati Madina. Ketiganya adalah Ketua BPD, Arisman Nasution, Tokoh Masyarakat, Imron Nasution, dan Anggota BPD, Sakdiah.

Arisman menjelaskan, Kades Tandikek Marjan Nasution sejak menjabat (1,5 tahun sejak dilantik) tidak pro masyarakat. kades menurut penilaian mereka tidak bertanggung jawab sebagai pemimpin tertinggi di desa.

“Karena segala kebijakan yang ada di desa masyarakat menganggap kades tidak pro masyarakat. Maka dari itu kami meminta bapak Bupati Madina agar menonaktifkan kades dari jabatannya,” ucap Arisman.

Disusul Imron Nasution, selaku tokoh masyarakat yang dianggap masyarakat sebagai senior di desa juga persis sama pengakuannya dari Ketua BPD tersebut.

Imron menyebut, Marjan Nasution dianggap tidak memiliki rasa tanggung jawab sebagai kades. Segala permasalahan yang ada di desa tidak diopeni sehingga masyarakat merasa kecewa.

“Contohnya, masalah pembangunan di desa baik itu dari dana pemerintah, maupun dana bersumber dari pihak ketiga, kades ini tidak pernah transparan kepada masyarakat. Kalau bisa dibilang, kades ini sudah berbuat zolim kepada masyarakat. Ini sudah layak diberhentikan,” ungkap Imron. Imron sebelumnya mengaku pernah menjabat Sekretaris Desa (Sekdes) Tandikek non PNS selama tiga periode (18 tahun).

Selanjutnya, Sakdiah, Anggota BPD atau tokoh perempuan di Desa Tandikek mengaku beberapa kegiatan kaum ibu juga bertolak belakang dengan kebijakan kades. Ia menyebut, kondisi organisasi seperti PKK dan BKMT di desa itu sudah tidak akur.

“Pengurus PKK yang lama itu sudah diganti dengan pengurus baru, tapi tidak dengan musyawarah. Bahkan, pakaian PKK yang lama itu diminta apabila ada kegiatan pengurus PKK yang baru. Mohon pak bupati, pengajuan kami soal usulan pemberhentian kepala desa ditindaklanjuti,” jelas Sakdiah.

Mendengar aspirasi dari perwakilan aparat Pemerintah Desa dan tokoh masyarakat Tandikek, Bupati Madina sangat menyambut baik.

Bupati menyebut masyarakat memilih datang ke kantor bupati karena sudah merasa segala permasalahan di tingkat desa, tidak bisa diselesaikan di desa maupun kecamatan.

Bupati Saipullah menerangkan, aspirasi masyarakat akan segera ditindaklanjuti secepat mungkin. Bupati memerintahkan Inspektur Inspektorat Madina Rahmad Daulay menurunkan anggotanya ke Desa Tandikek melakukan Riksus.

“Kami harapkan kepada semua pihak atau tokoh yang hadir, percayakanlah semua kepada kami. Inshmya Allah akan kami lakukan proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku,” jelasnya.

“Karena kalau kita nanti melakukan tindakan yang melanggar aturan hukum, beliau (Kades) juga nanti punya hak menggugat kita ke PTUN sehingga kita harus mengambil tindakan hukum yang sesuai dengan regulasi atau aturan,” sambungnya.

Bupati Madina kepada masyarakat menerangkan bahwa dia sudah memerintahkan kepada Inspektur Inspektorat dalam waktu secepat cepatnya memberikan rekomendasi ke bupati soal hasil pemeriksaan seputar tuntutan masyarakat.

Menjawab dari aspirasi masyarakat dan perintah langsung dari Bupati Madina, Inspektur Inspektorat Rahmad Daulay meminta waktu 5 hari kerja terhitung sejak Kamis 22 Mei 2025 melakukan pemeriksaan secara langsung ke Desa Tandikek.

Rahmad Daulay mengaku tim pemeriksa yang dia utus pertama ke Desa Tandikek kurang maksimal. Ia mengaku sudah mengganti tim pemeriksa yang lebih senior untuk melakukan pemeriksaan ke Desa Tandikek.

“Berikan saya waktu lima hari kerja. Ini akan kami kerjakan. Namun, dalam pemeriksaan ini, kami juga mohon bantuan dari masyarakat. Karena dalam pembuktian supaya bisa menyatakan orang bersalah harus ada minimal dua alat bukti. Pertama keterangan, dan kedua adalah materil,” jelas Rahmad Daulay.

Pantauan di lokasi, masyarakat Desa Tandikek tetap ngotot meminta hari ini agar diperiksa sebagai bukti bagian dari alat bukti pertama. Inspektur pun bersedia, dan memerintahkan 10 orang perwakilan datang ke kantor Inspektorat.

Selain masyarakat Desa Tandikek, perwakilan aparat desa dan elemen masyarakat Desa Panggautan Kecamatan Natal juga berkunjung ke aula Kantor Bupati Madina untuk menyampaikan aspirasi seputar permasalahan di desa mereka.

Aspirasi dari masyarakat Tandikek Kecamatan Ranto Baek dan masyarakat Panggautan Kecamatan Natal persis sama, meminta bupati memberhentikan kepala desa.(Red)

Asta Cita Sebagai Kompas Utama Kebangkitan Nasional

Madina – Pemerintah telah menetapkan Asta Cita yang dicetuskan Presiden Prabowo Subianto sebagai kompas utama kebangkitan Nasional dalam meneguhkan arah perjalanan bangsa.

Hal itu disampaikan Kapolres Mandailing Natal (Madina) AKBP Arie Sopandi Paloh membacakan pidato menteri Komunikasi dan Digital saat memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 di pelataran Masjid Agung Nur Ala Nur, Desa Parbangunan, Panyabungan, pada Selasa, 20 Mei 2025.

Dalam pidato yang dibacakan Kapolres Arie itu, Menkomdigi Meutya Viada Hafid menyampaikan beberapa amanat. Antara lain, di tengah polarisasi dunia, Indonesia mengambil posisi sebagai trusted partner bebas dalam menentukan kepentingan nasional dan aktif membangun dialog yang produktif dengan berbagai pihak.

Prinsip tersebut menjadikan Indonesia kian dihormati di berbagai forum internasional. Kehadiran di pentas global bukan sekadar untuk menyuarakan kepentingan nasional, tetapi juga untuk membawa gagasan dan solusi yang memberi manfaat bersama.

Menteri Meutya menjelaskan, pada 150 hari pertama Pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran dan Kabinet Merah Putih, memulai langkah-langkah yang berangkat dari hal-hal yang paling mendasar. Bidang kesejahteraan sosial berupa program Makan Bergizi Gratis yang telah dinikmati lebih dari 3,5 juta anak Indonesia. Langkah yang mungkin terlihat sederhana, tetapi menjadi landasan penting bagi masa depan bangsa.

Bidang kesehatan, lebih dari 777.000 masyarakat sudah merasakan manfaat layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Bidang ekonomi, pembentukan Danantara Investment Agency menjadi wujud komitmen untuk mengelola kekayaan nasional secara lebih terarah dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.

Bidang pengembangan manusia, mempercepat hadirnya pusat-pusat pelatihan vokasi dan penguatan talenta digital untuk menjawab tantangan besar di era transformasi digital.

Seluruh upaya ini berpulang pada satu tujuan besar membangun masa depan yang tidak hanya lebih maju, tetapi benar-benar berpihak pada rakyat.

Upacara ini diikuti jajaran Forkopimda, para Asisten, Staf Ahli, kepala OPD lingkungan Pemkab Madina, ASN dan pelajar.(Red)

Wali Kota Medan Minta Camat dan Lurah Data Pernikahan Tak Tercatat

Medan – Wali Kota Medan, Rico Waas, meminta para camat, lurah, dan kepala lingkungan (kepling) untuk mendata warga yang kemungkinan pernikahannya belum tercatat secara resmi di Kantor Urusan Agama (KUA). Langkah ini diambil guna menekan angka pernikahan tidak tercatat dan mempermudah masyarakat dalam pengurusan administrasi kependudukan.

Instruksi tersebut disampaikan dalam pertemuan antara Wali Kota Medan dan Ketua Pengadilan Agama (PA) Kota Medan, Abdul Rahim, yang berlangsung di Balai Kota Medan pada Senin (19/5/2025). Selain bersilaturahmi, pertemuan juga membahas potensi kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemko) Medan dan PA Medan, khususnya terkait perlindungan hak anak dari aparatur sipil negara (ASN) yang bercerai.

“Nanti akan kita instruksikan kepada jajaran wilayah untuk melakukan pendataan dan menyampaikan ke PA. Mungkin saja selama ini ada warga yang belum mengetahui pentingnya pencatatan pernikahan, atau terkendala akses,” ujar Rico Waas.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota juga merespons usulan Ketua PA Medan terkait rencana Memorandum of Understanding (MoU) yang mengatur tanggung jawab ASN terhadap anak jika terjadi perceraian. Salah satu skema yang dibahas adalah pemotongan gaji ASN sebagai bentuk pemenuhan kewajiban kepada anak-anaknya.

“Di BKD (Badan Kepegawaian Daerah) sudah kita siapkan layanan konseling untuk ASN yang menghadapi konflik rumah tangga. Harapannya, mereka bisa mempertimbangkan kembali sebelum memutuskan untuk bercerai. Tapi jika perceraian tetap terjadi, maka tanggung jawab terhadap anak tetap harus dijalankan,” tegas Rico.

Sementara itu, Ketua PA Medan, Abdul Rahim, menjelaskan bahwa pihaknya siap mendukung upaya Pemko Medan dalam membantu masyarakat memperoleh kepastian hukum atas pernikahan mereka. Ia menyebutkan, Pengadilan Agama dapat memfasilitasi pelaksanaan sidang isbat nikah bagi pasangan yang belum mencatatkan pernikahan secara resmi.

“Perlu dukungan dari pemerintah kota agar proses isbat nikah ini dapat berjalan lebih luas dan menjangkau masyarakat yang membutuhkan. Dengan begitu, status hukum pernikahan mereka menjadi jelas,” ujar Abdul Rahim.

Ia juga menyambut baik wacana MoU terkait pemotongan gaji ASN yang bercerai untuk menjamin hak anak. “Ini bentuk tanggung jawab orang tua, dan kami dari sisi keagamaan siap mendukung Pemko Medan dalam hal ini,” tambahnya.(Red)

Wakil Wali Kota Pimpin Sertijab Tiga Pejabat Pelaksana Tugas di Lingkungan Pemko Sibolga

SIBOLGA – Wakil Wali Kota Sibolga Pantas Maruba Lumban Tobing, memimpin langsung acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Pelaksana Tugas (Plt) di lingkungan Sekretariat Daerah dan Kecamatan Sibolga Selatan, bertempat di ruang kerja wakil wali kota, pada Kamis (15/05/2025).

Adapun tiga pejabat yang melaksanakan Sertijab yaitu

1. Sabrian Anugrah Tanjung, S.I.Kom., sebagai Plt Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah Kota Sibolga, menggantikan Azriadi Tanjung, SE., M.M.

2. Riwansyah S, ST., M.M. sebagai Plt Kepala Bagian Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Sibolga, juga menggantikan Azriadi Tanjung, SE., M.M.

3. Havifah Nefriani Sinambela sebagai Plt Camat Sibolga Selatan, menggantikan Sabrian Anugrah Tanjung, S.I.Kom.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Sibolga menyampaikan agar para pejabat yang dilantik dapat menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, serta mampu menciptakan sinergi dan kolaborasi yang baik antar instansi dalam rangka mendukung pembangunan dan kemajuan Kota Sibolga.

Acara serah terima jabatan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Sibolga Drs. Juneidi Tanjung, M.Pd., Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Josua Hutapea, S.Sos., Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kota Sibolga Albert Noveady Lomboe, S.AP., serta sejumlah pejabat lama dan baru.(Red)

Sekdakab Madina Alamulhaq Daulay Resmi Mengundurkan Diri, Begini Alasannya!

Madina – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Alamulhaq Daulay, resmi mengundurkan diri dari jabatannya. Kepastian ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Madina, Drs. Lismulyadi Nasution, Kamis (15/5/2025).

“Benar, Pak Alamulhaq mengundurkan diri dari jabatan Sekda dengan alasan kondisi kesehatannya,” ujar Lismulyadi saat dikonfirmasi.

Lismulyadi juga mengungkapkan bahwa saat ini Alamulhaq tengah mengajukan proses pensiun karena telah memasuki usia 59 tahun. “Beliau mau pensiun. Ini sedang dalam proses pengusulan,” tambahnya.

Terkait pengganti sementara Sekda, Lismulyadi menyebutkan bahwa nama Asisten I, Sahnan Pasaribu, telah diajukan sebagai Pelaksana Harian (Plh).

Namun, pengangkatan tersebut masih menunggu persetujuan dari Bupati Mandailing Natal, H.Saipullah Nasution.

“Asisten I Sahnan Pasaribu direncanakan sebagai pengganti sementara. Jika disetujui Bupati, maka akan ditunjuk sebagai Plh selama sepekan. Setelah itu, akan diajukan Penjabat (Pj) Sekda ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, sebelum dilakukan lelang jabatan untuk Sekda definitif,” jelas Lismulyadi, yang juga menjabat Asisten III di Pemkab Madina.

Sebagai informasi, Alamulhaq Daulay dilantik menjadi Sekda definitif pada 15 Desember 2022 di masa pemerintahan Bupati Sukhairi dan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi.

Masa jabatannya berlangsung kurang lebih dua tahun sebelum mengundurkan diri karena alasan kesehatan dan usia pensiun.(Red)

Bupati Madina Hadiri Panen Jagung Perdana di Lahan Reklamasi Eks Tambang

Kotanopan – Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution menghadiri panen jagung di Saba Arambir, Jambur Tarutung, Kelurahan Pasar Kotanopan, Kecamatan Kotanopan, pada Rabu, (14/5/2025). Ini merupakan panen perdana program tanam jagung satu juga hektare kerja sama Polri dengan Kementerian Pertanian.

Sebelumnya, jagung tersebut ditanam pada (21/1/2025) di atas lahan reklamasi pertambangan tanpa izin (PETI) yang telah lama menjadi sorotan berbagai pihak.

Di sela-sela acara, sejumlah warga menyampaikan beberapa keluhan, termasuk permintaan pembukaan kembali tambang emas di daerah aliran sungai (DAS) Batang Gadis yang selama ini dinilai meningkatkan perekonomian warga sekitar.

Kemudian, kelompok tani dari Desa Hutarimbaru meminta perhatian pemerintah daerah terkait perbaikan irigasi, penanganan kelangkaan pupuk bersubsidi, dan dukungan terhadap petani sawah tadah hujan di kawasan itu.

Bupati Saipullah meminta masyarakat menggalakkan penanaman palawija dan tumbuhan muda lain yang mampu menopang ketahanan pangan. Dia melihat tanah reklamasi tersebut cukup bagus untuk ditanami.

“Saya tidak tahu pasti apakah ini sengaja ditinggalkan atau karena ditertibkan APH,” kata dia.

Mantan pensiunan ASN pada Kementerian Keuangan ini mendorong masyarakat untuk melanjutkan penanaman di atas lahan tersebut. Pemerintah daerah, lanjut Saipullah, akan mendukung hal tersebut, termasuk memberikan bantuan penyuluhan.

Terkait pembukaan tambang ilegal, Bupati Saipullah menerangkan pemerintah saat ini sedang mengupayakan penambahan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) sehingga warga bisa beraktivitas tanpa melanggar hukum.

“Izinnya tidak ada di bupati, tapi kami memfasilitasi dan memberikan rekomendasi sehingga masyarakat yang menambang memperoleh izin,” sebut Saipullah.(Red)

Relawan Merah Hati Indonesia Dorong Reshuffle Menteri dan Wakil Menteri Koperasi RI

Jakarta – Isu reshuffle merebak dalam Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto terus bergulir ditengah kondisi penetrasi ekonomi dalam pemerintahannya. Beberapa kementerian menjadi primadona untuk dilakukan perombakan dalam reshuffle ini, salah satunya kementerian Koperasi.

Kementerian Koperasi dinilai masih lemah dalam pengelolaannya, persoalannya masih berkutat diseputar regulasi dan database koperasi serta ekosistem koperasi itu sendiri, yang mana kebijakan kebijakan yang diambil oleh kementerian koperasi yang seharusnya dapat menjadi penopang ekonomi masyarakat khususnya di usaha kecil ini justru seperti di persimpangan jalan.

Hal ini disampaikan oleh Hendri Kurniawa, SH, CHRMP, CELM Koordinator Nasional Relawan Merah Hati Indonesia yang merupakan bagian Satuan Gugus Tugas Khusus Pemenangan 08 Charlie Kopassus yang ditemui disekitar Jakarta Selatan, Selasa (13/3/25).

Hendri menyatakan, pentingnya perubahan di Kementerian Koperasi terkait manajemen dan kebijakan kebijakan yang diambil terlihat lemah dalam penguatan koperasi itu sendiri menurutnya dalam reshuffle kali ini.

“Kita berharap Pak Prabowo, sebagai Presiden Republik Indonesia dapat mengakomodir pemikiran pemikiran baru, orang orang baru yang memang selama ini membersamainya yang berasal dari anak anak muda yang progresif dan memiliki visi Ke-Indonesia-an yang jelas teruji dan terukur ujar Hendri menjawab kebutuhan pemimpin.

Lebih jauh, Hendri menegaskan kehadiran anak muda pemimpin bangsa tersebut, akan mendorong dan mendampingi Presiden Prabowo dengan program penguatan ketahanan, kemandirian dan kegotong royongan.

Ia juga ingin anak muda pemimpin bangsa dapat mendampingi Pak Prabowo, dengan pemikiran dan terobosan lebih progresif dalam pemuatan pemberdayaan masyarakat.

“Program Pak Prabowo terkait Koperasi Merah Putih ini, sebenarnya sangat ditunggu oleh masyarakat dan harus ada pemikiran baru dan langkah baru dalam perkoperasian,” jelasnya.

Terkait Calon Anak muda ini Hendri menyebutkan telah mengamati 3 sosok prestasi yang membawa kemajuan besar didaerah masing-masing, yakni di antaranya, Mohammad Irsyad Yusuf yang dikenal Gus Irsyad Mantan Bupati Pasuruan dua periode 2013 – 2018, 2018 – 2023.

Gus Irsyad pernah menerima apresiasi dari Dewan Koperasi Indonesia, sebagai tokoh penggerak koperasi indonesia pada puncak peringatan Hari Koperasi ke 76.

Sosok alumnus Universitas Muhammadiyah Malang, magister di Universitas Nasional Veteran dan Doktoral lingkungan hidup di universitas Brawijaya. Ia juga sosok penuh karir politik dari ketua DPRD hingga Anggota DPR RI meruapakan adik kandung dari menteri Sosial RI saat ini yakni Dr. Syaifullah Yusuf.

Sosok kedua yakni DR. Ekos Albar Wakil Walikota Padang, seorang pengusaha yang sukses diberbagai bidang, Sarjana Ekonomi Di Institut Manajemen Koperasi Indonesia (IKOPIN) Bandung, Magister Manajemen dari Universitas Borobudur, Doktor dari Universitas Negeri Jakarta. Dalam masa kepemipinannya yang singkat 9 mei 2023 hingga 13 mei 2024 Uda Ekos panggilan akrabnya berhasil mendorong tumbuh kembang UMKM hingga Internasional dengan terobosan membangkitkan semangat kegotong royongan masyarakat.

Hal tersebut Nampak kecintaan masyarakat Kota Padang dari keinginannya untuk kembali memimpin Kota Padang, namun demi pengabdiannya terhadap persatuan kesatuan masyarakat Kota Padang agar tak terpecah belah maka Uda Ekos mengambil jalan untuk tidak kembali maju sebagai Calon Kepala daerah dan lebih memilih berbisnis dan membina usaha kecil menengah bagi masyarakat Kota Padang.

Dalam masa kepemimpinannya tersebut DR Ekos Albar dikenal sebagai pembangunan infrastruktur, peningkatan layanan kepada warga serta pengembangan ekonomi lokal.

Sosok ketiga adalah Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari yang lebih dikenal sebagai Pinka Hapsari lulusan dari School Of Oriental And African Studies ( SOAS ) universitas London dengan fokus Hubungan Internasional.

Pinka Hapsari ini adalah putri dari Puan Maharani dan Cicit dari Presiden pertama RI Ir Soekarno Bapak Proklamator, Sosok Pinka Hapsari ini memiliki jaringan luas di dunia internasional saat dia memulai sebagai anggota DPR RI pada Pemilu 2024 – 2029.

Pinka Hapsari mewakili semangat persatuan dan kegotong royongan yang terwariskan dari Buyutnya Presiden RI pertama adalah sosok yang membawa semangat baru dalam dunia politik tanah air, pergaulan luas baik nasional maupun internasional dan memiliki akar kuat untuk mendorong tumbuh kembangnya koperasi di Indonesia.

Sosok ke empat adalah Ferry Juliantoro yang saat ini menjabat Wakil Menteri Koperasi Indonesia yang dilantik 21 oktober 2024. Sosok teknokrat, aktifis, birokrat danpolitikus Indonesia ini memiliki latar belakang sebagai ahli pengembangan ekonomi kerakyatan dan koperasi.

Sosok alumnus sarjana ekonomi di universitas padjajaran, magister ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Indonesia diyakini akan mampu membawa wajah baru Kementerian Koperasi Indonesia dengan bergandengan tangan dengan ketiga sosok diatas dengan program unggulannya Rebranding Koperasi, Teknokratik pengembangan koperasi dan digitalisasi koperasi.

Demikian pernyataan Hendri Kurniawan, SH, CHRMP, CELM selaku Koordinator Nasional Relawan Merah Hati Indonesia yang merupakan bagian dari satuan gugus tugas pemenangan 08 Charlie Kopassus yang dikomandoi oleh Ida Bagus Suwardhika.

“Harapan kami, reshuffle Kementerian Koperasi RI dapat memperkuat struktur pemerintahan dan meningkatkan kinerja kementerian Koperasi RI dan membawa kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Hendri. (red)

Dedi Mulyadi: Pelaku Pencurian Kecil Lebih Baik Dibina di Barak Militer, Bukan Dihukum Penjara

Majalengka – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengusulkan sebuah pendekatan baru dalam menangani kasus pencurian kecil dengan nilai kerugian di bawah Rp10 juta. Alih-alih dijebloskan ke penjara, pelaku pencurian tersebut lebih baik dibina melalui kerja sosial dan pelatihan di barak militer.

Usulan ini disampaikan Dedi saat kunjungan kerjanya ke Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (12/5/2025).

Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa penjara tidak selalu menjadi solusi yang efektif untuk pelanggaran ringan yang merugikan dalam jumlah kecil.

“Nu maling di bawah Rp10 juta, daripada di penjara mending keneh di ka barak militer keun,” ujar Dedi dalam bahasa Sunda. Artinya, pencuri dengan kerugian kecil lebih baik dibina di barak militer ketimbang di penjara.

Dedi menambahkan, proses penanganan hukum untuk kasus pencurian dengan nilai kerugian kecil justru bisa menghabiskan biaya yang jauh lebih besar dibandingkan dengan nilai kerugian tersebut.

Sebagai contoh, satu kasus pencurian senilai Rp3 juta bisa menghabiskan hingga Rp50 juta untuk proses penyelidikan, persidangan, dan biaya pemasyarakatan.

“Daripada negara mengeluarkan biaya besar untuk penanganan hukum, lebih baik pelaku diarahkan untuk bekerja secara produktif di barak militer. Mereka bisa dilatih untuk bekerja mencangkul, membangun tembok, menanam, atau mengaduk semen,” jelas Dedi.

Lebih dari sekadar efisiensi anggaran, Dedi menekankan pendekatan ini sebagai upaya untuk menciptakan keadilan yang lebih manusiawi.

Ia khawatir jika pelaku pencurian kecil dipenjara, keluarga mereka akan kehilangan tulang punggung ekonomi, yang berpotensi memicu kemiskinan baru di dalam masyarakat.

“Kalau pencuri ayam dipenjara, siapa yang memberi makan keluarganya? Anaknya bisa putus sekolah, dan kemiskinan itu akan terus berlanjut,” ungkap Dedi.

Namun, ia menegaskan bahwa pendekatan ini hanya berlaku bagi pelanggaran ringan, bukan untuk kasus kejahatan besar seperti korupsi. “Koruptor harus tetap dipenjara, tapi maling hayam (pencuri ayam) jangan disamakan,” tegasnya.

Saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah mempersiapkan kerja sama dengan Polda Jawa Barat dan para kepala daerah untuk merealisasikan program keadilan restoratif ini.

Jika semua berjalan sesuai rencana, program ini diperkirakan akan mulai diterapkan pada Juni hingga Juli 2025.

Dedi berharap program ini dapat memberikan solusi cerdas yang tidak hanya mengurangi beban hukum dan biaya negara, tetapi juga memberi kesempatan bagi pelaku pencurian kecil untuk memperbaiki hidup mereka melalui pembinaan dan pelatihan keterampilan.

“Yang kita cari bukan balas dendam, tetapi keadilan yang membina dan mencegah kemiskinan baru,” pungkas Dedi.

Dilansir dari Kompas.com.

Perkuat Sinergi Layanan Haji,Letnan Dalimunthe Kunjungi Sektor I di Madinah

Padangsidimpuan – Wali Kota Padangsidimpuan, Dr. H. Letnan Dalimunthe, SKM, M.Kes, melakukan kunjungan ke Sektor I Madinah sebagai bagian dari persiapan keberangkatan jemaah haji menuju Makkah Al Mukarromah. Sabtu (10/5).

Didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Padangsidimpuan, Dr. H. Erwin Kelana Nasution, S.Pd, MA, Wali Kota disambut dengan penuh kehangatan oleh Kasektor I, Jumadi beserta jajaran. Keduanya berbincang akrab dalam suasana dialogis yang mencerminkan kepedulian bersama terhadap kelancaran dan kenyamanan ibadah haji.

Wali Kota menegaskan pentingnya menjaga semangat kolektif dan komitmen seluruh tim pelayanan haji, baik di tanah air maupun di Tanah Suci. “Pelayanan kepada jemaah bukan sekadar tugas, tetapi wujud nyata pengabdian dan ibadah kita bersama. Sinergi, keikhlasan, dan kepedulian adalah kunci agar para jemaah dapat menunaikan rukun Islam kelima ini dengan tenang dan khusyuk,” ujar Wali Kota

Kasektor I Madinah, Jumadi, menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan perhatian yang diberikan. Ia menilai kehadiran langsung Wali Kota menjadi bentuk nyata dukungan moral yang sangat berarti bagi seluruh jemaah dan juga petugas haji di lapangan.

Sebagai informasi, jemaah haji kloter I dijadwalkan bertolak dari Madinah menuju Makkah pada Minggu pagi, 11 Mei.

Suasana kebersamaan semakin terasa dengan kehadiran tokoh masyarakat Padangsidimpuan, mantan Ketua DPRD, Siwan Siswanto, SE, MM, yang turut serta dalam diskusi penuh keakraban tersebut.(Red)