Pemdes Panjaringan Terus Kampanyekan Permainan Tradisional terhadap Anak-anak

Tambangan – Pemerintah Desa (Pemdes) Panjaringan, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), terus menggalakkan kampanye pengenalan permainan tradisional kepada anak-anak sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap gadget.

Kegiatan ini dilaksanakan di halaman Bolak Desa Panjaringan pada Minggu (25/5/2025), dan diikuti puluhan anak-anak, didampingi orang tua, kader PKK, serta aparat desa.

Sebelum permainan dimulai, anak-anak terlebih dahulu diajak melakukan senam pagi bersama guna meningkatkan semangat dan kebugaran.

Setelah itu, mereka memainkan berbagai permainan tradisional warisan leluhur seperti engrang, maryeye,Main tin,Terompah Gajah, congklak, lumbung, dan permainan tradisional lainnya.

Kepala Desa Panjaringan, Hamdan Rangkuty, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata komitmen desa dalam mendukung tumbuh kembang anak secara sehat dan seimbang. “Kami ingin anak-anak di desa ini tumbuh aktif, sehat, dan mengenal budaya sendiri. Ketergantungan pada gadget bisa berdampak buruk terhadap perkembangan sosial dan fisik anak. Karena itu, permainan tradisional menjadi solusi yang kami dorong,” ujarnya.

Selain memperkenalkan permainan tradisional, Pemdes Panjaringan bersama Tim Penggerak PKK Desa juga membagikan makanan tambahan bergizi kepada anak-anak.

Ketua Tim Penggerak PKK Desa Panjaringan, Ny. Seri Dingin Hamdan Rangkuty, menyebutkan bahwa pemberian makanan tambahan ini bertujuan untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

“Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menyehatkan anak secara fisik, tetapi juga membantu mereka mengenal dan mencintai budaya daerah sejak dini,” kata Ny. Seri Dingin.

Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan sudah menjadi agenda rutin desa dalam rangka pembinaan anak-anak usia dini serta pelestarian budaya lokal.(Red)

Kecamatan Tambangan Sepakat Batasi Pengunaan Gawai Anak Dan Jam Malam

Tambangan – Pemerintah desa dan kelurahan se-Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), berkomitmen menindaklanjuti program pembatasan penggunaan gadget serta pemberlakuan jam malam bagi anak-anak dan remaja. Kesepakatan ini merupakan bagian dari upaya bersama menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara sehat, seimbang, dan bermoral.

Program ini disinergikan dengan kegiatan WitaPermainur (Wisata Permainan Leluhur) yang rutin dilaksanakan setiap minggu, serta program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang telah diluncurkan sejak tahun 2024. Keduanya bertujuan mengurangi ketergantungan anak terhadap gawai sekaligus menghidupkan kembali nilai-nilai kearifan lokal. Program ini turut dikampanyekan melalui tagar #MarmayamKeta #MarhapeEmmajolo

Camat Tambangan, Enda Mora Lubis, menyampaikan bahwa kesepakatan tersebut telah disosialisasikan kepada unsur dan komponen masyarakat di beberapa desa dalam Mei 2025 ini,

Pernyataan ini disampakannya melalui grup WhatsApp resmi kecamatan.

“Kami telah memulai sosialisasi kepada masyarakat dan membuka ruang saran dan masukan berbagai pihak. Ini adalah upaya kolektif untuk melindungi dan menyayangi mereka dari dampak kemudoratan kemajuan teknologi ujarnya

Kesepakatan ini ditujukan kepada anak-anak dari jenjang pra sekolah hingga Sekolah Menengah Pertama (SLTP). Beberapa ketentuan utama yang akan diterapkan antara lain:

1.Wajib mengikuti kegiatan Magrib Mengaji

2.Tidak diperkenankan memiliki ponsel pribadi, kecuali dipinjamkan oleh keluarga dekat untuk keperluan tertentu.

3.Penggunaan ponsel harus dalam pendampingan orang tua atau keluarga dekat.

4.Jam malam diberlakukan untuk membatasi aktivitas anak dan remaja di luar rumah pada malam hari.

Jika terdapat pelanggaran terhadap kesepakatan ini, maka akan diberikan sanksi berupa pembinaan edukatif, di antaranya:

1. Dinasihati oleh tokoh masyarakat atau pihak pemerintah desa, disertai pembuatan surat pernyataan.

2. Mengikuti sholat berjamaah selama satu minggu.

3. Menghafalkan beberapa ayat dari Juz 30 Al-Qur’an.

Untuk teknis pelaksanaan kesepakatan akan dituangkan dalam Keputusan Kepala Desa masing-masing setelah proses penjaringan aspirasi masyarakat selesai.

Enda Mora juga menegaskan bahwa tujuan utama kebijakan ini adalah membentuk generasi muda yang tangguh dan bermoral. Ia mengutip syair yang berbunyi, “Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan,” Pungkasnya.

Koperasi Merah Putih Resmi Berdiri di Pasar Laru, Diharapkan Jadi Motor Penggerak Ekonomi Desa

Tambangan – Pemerintah Desa Pasar Laru, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), secara resmi membentuk Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih pada Rabu (21/5/2025).

Koperasi ini diharapkan menjadi wadah penguatan ekonomi masyarakat desa sekaligus mendukung implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang penguatan ekonomi kerakyatan berbasis koperasi.

Acara pembentukan berlangsung di Gedung Serbaguna Pasar Laru dalam forum Musyawarah Desa Khusus (Mesdesus).

Kegiatan ini dihadiri oleh Camat Tambangan Enda Mora Lubis, Kasipem Abdul Rahim, Kepala Desa Sahrial Efendi Lubis, Babinsa, tokoh masyarakat, organisasi pemuda Naposo Bulung dan Nauli Bulung, perangkat desa, serta puluhan warga.

Camat Tambangan, Enda Mora Lubis, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembentukan koperasi bukan sekadar rutinitas administrasi desa, melainkan bagian dari gerakan ekonomi rakyat yang strategis.

“Kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025. Koperasi menjadi instrumen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berbasis partisipasi masyarakat,” ujarnya.

Koperasi Merah Putih dibentuk dengan fokus pada sektor simpan pinjam dan pemberdayaan usaha mikro kecil (UMK). Dalam musyawarah, terpilih Aulia Muflih Lubis, S.Pd sebagai Ketua, Andry Amanda, S.Pd sebagai Sekretaris, dan Ahmad Roihan Lubis sebagai Bendahara.

Ketua terpilih Aulia Muflih Lubis menyampaikan harapan besar atas kehadiran koperasi ini. “Kami ingin koperasi ini menjadi penggerak ekonomi desa yang kuat, mandiri, dan berkeadilan. Fokus utama kami adalah manfaat nyata bagi anggota dan masyarakat luas,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Desa Pasar Laru, Sahrial Efendi Lubis, menyatakan dukungan penuh terhadap koperasi tersebut. Ia berharap koperasi dapat berkembang secara berkelanjutan dan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di wilayah Mandailing Natal.

“Koperasi ini kami harapkan menjadi pusat kegiatan ekonomi warga, terutama dalam memperkuat usaha kecil dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Sahrial.

Ke depan, Koperasi Merah Putih akan membuka pendaftaran anggota baru serta memulai program awal berupa layanan simpan pinjam dan pelatihan usaha produktif bagi warga desa.(Red)

Pengurus Baru KUD Pasar Baru Batahan Audiensi dengan PTPN IV Regional II Madina 

Batahan – Pengurus dan Badan Pengawas Koperasi Unit Desa (KUD) Pasar Baru Batahan yang baru terpilih melakukan kunjungan silaturahmi ke Kantor Plasma PTPN IV Regional II Group Madina, yang berlokasi di Batu Sondat, Kecamatan Batahan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), pada Selasa (20/5/2025).

Kehadiran rombongan KUD disambut langsung oleh Manajer Plasma Group Madina, Amir Hasan Damanik, SP, didampingi oleh Asisten SDM Ahmad Salbani dan Asisten Afdeling IV Hidayat. Pertemuan ini berlangsung dalam suasana hangat dan penuh semangat untuk menjalin sinergi ke depan.

Pengurus KUD Pasar Baru Batahan yang hadir di antaranya Ketua Ahmadi, Wakil Ketua Ruslan Abdi, Sekretaris Rahmadhi Anas, Wakil Sekretaris Melki Bonardo, SE, Bendahara Zulfiadi, serta Badan Pengawas yang terdiri dari Ketua Yurdan, SE, dan anggota Ahmad Gunayari, S.Ag., Harpel, S.Ag., Suprial Dibata, dan Gamal Edwar.

Dalam pertemuan tersebut, Ketua KUD Pasar Baru Batahan, Ahmadi, menyampaikan komitmen untuk meningkatkan kerja sama antara koperasi dan pihak manajemen kebun plasma. “Kami berharap ada peningkatan dalam produksi Tandan Buah Segar (TBS) dan pengelolaan kebun yang lebih baik demi kesejahteraan anggota koperasi,” ujar Ahmadi.

Sementara itu, Manajer Plasma Amir Hasan Damanik menyambut baik inisiatif dari pengurus KUD. Ia menegaskan bahwa pihaknya juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani plasma serta terus memperbaiki tata kelola dan kebersihan kebun. “Kami siap bersinergi untuk meningkatkan produksi dan kualitas kebun plasma KUD Pasar Baru Batahan,” ucapnya.

Kunjungan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi peningkatan hubungan kelembagaan antara KUD dan PTPN IV, serta membawa manfaat bagi para petani plasma di wilayah Madina.(Z. Arifin)

Bupati Madina Hadiri Wisuda Perdana Ponpes Syahrani Bariah Zulkarnaen

Panyabungan – Bupati Mandailing Natal (Madina), H. Saipullah Nasution, menghadiri momen bersejarah wisuda perdana santri kelas XII Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Syahrani Bariah Zulkarnaen di Desa Salambue, Kecamatan Panyabungan, Rabu (14/5). Kedatangan bupati sekitar pukul 11.00 WIB disambut hangat oleh para pimpinan ponpes, santri, serta warga setempat.

Dalam kunjungan tersebut, Bupati didampingi Asisten I Sahnan Pasaribu, Kabag Kesra Bahruddin Juliadi, Kabag Protokol Mawardi Hasibuan, serta sejumlah pejabat lainnya. Dalam sambutannya, Bupati mengapresiasi peran penting pesantren dalam membentuk generasi Qur’ani di Kabupaten Madina.

“Pemerintah daerah hadir sebagai fasilitator dan pelayan masyarakat. Kami sangat berterima kasih atas berdirinya ponpes ini. Hari ini saya hadir untuk melepas santri angkatan pertama yang telah menyelesaikan pendidikan,” ungkap Bupati.

Namun demikian, Bupati menegaskan bahwa Pemkab Madina memiliki keterbatasan dalam pemenuhan seluruh kebutuhan pesantren, baik dari sisi infrastruktur maupun program pendidikan. Oleh karena itu, sinergi dengan Kementerian Agama terus diupayakan untuk pembinaan lebih lanjut.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan Kemenag RI dan Kanwil Kemenag Sumut untuk memperkuat pembinaan pesantren. Dukungan penuh akan terus kami berikan, khususnya untuk Ponpes Syahrani Bariah Zulkarnaen,” imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan tiga pesan penting kepada generasi muda Madina: jauhi narkoba, waspadai dampak globalisasi, dan hindari aksi premanisme. Ia menekankan peran vital pondok pesantren dalam memberikan edukasi kepada santri untuk membentengi diri dari pengaruh negatif.

“Isu-isu ini menjadi perhatian serius kami. Tanggal 16 Maret mendatang, saya bersama Wakil Bupati, kepala OPD, dan forkompimda akan menggelar rapat koordinasi untuk merumuskan langkah konkret,” tegasnya.

Acara dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Tahfidzul Qur’an oleh Bupati bersama pimpinan pondok. Gedung ini diharapkan menjadi pusat pembinaan generasi penghafal Al-Qur’an yang tangguh dan berakhlak mulia di masa depan.(Red)

Gadget Off, Budaya On! Pemdes Laru Dolok Terus Hidupkan Permainan Tradisional Lewat Witapermainur

Tambangan – Suasana ceria tampak di Halaman Bolak Desa Laru Dolok pada Minggu pagi (11/5/2025). Tawa riang anak-anak menggema, menggantikan suara notifikasi gadget. Mereka antusias mengikuti kegiatan Wisata Permainan Leluhur (Witapermainur).

Program rutin ini digelar Pemerintahan desa Laru dolok setiap akhir pekan juga desa-desa se-Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Kegiatan ini tak hanya menghibur, tapi juga sarat misi sosial dan budaya. Dipimpin oleh Ketua TP PKK Desa Laru Dolok, Ny. Syarifah Nasution, Witapermainur bertujuan membangkitkan kembali permainan tradisional sebagai solusi kreatif untuk mengurangi ketergantungan anak-anak terhadap gawai.

“Kita ingin anak-anak kembali mengenal budaya sendiri. Daripada terus-menerus menatap layar HP, lebih baik mereka berlari, tertawa, dan belajar lewat permainan yang diwariskan leluhur kita,” ungkap Ny. Saripah saat diwawancarai di lokasi acara.

Kegiatan dimulai dengan senam pagi yang diikuti anak-anak, ibu-ibu PKK, dan kader Posyandu. Suasana penuh semangat terlihat jelas, menunjukkan antusiasme warga dalam mendukung kegiatan ini.

Setelah itu, berbagai permainan tradisional seperti lompat tali, egrang, terompah gajah, dan mar yeye dimainkan dengan penuh semangat.

Selain melestarikan budaya, kegiatan ini juga menyentuh aspek kesehatan dengan memberikan Makanan Tambahan (PMT) kepada anak-anak berupa lauk ikan dan sayuran bergizi. Menu sehat ini merupakan bagian dari program pencegahan stunting yang tengah digencarkan pemerintah.

Anak-anak tampak menikmati santapan bersama dengan tertib setelah dipandu doa oleh ibu-ibu kader. Kebersamaan sederhana ini menjadi simbol pentingnya nilai gotong royong dan perhatian terhadap tumbuh kembang anak.

Ny. Syarifah juga menyampaikan harapannya, “Kami ingin kegiatan seperti ini terus digalakkan, tidak hanya di Laru Dolok, tetapi juga di seluruh desa di Kabupaten Madina. Karena menjaga warisan budaya adalah tanggung jawab bersama, sekaligus cara efektif mendidik anak di era digital ini.”

Witapermainur bukan sekadar ajang bermain, tapi bentuk nyata kepedulian desa terhadap masa depan anak-anak menjadikan budaya sebagai benteng karakter dan gizi sebagai pondasi kesehatan.(Red)

Inspirasikan Pemikiran Gus Dur, H.M. Taufiq R. Abdul Syakur Akan Dirikan Pesantren Kebangsaan

Jakarta – Dalam rangka mengenang, meneruskan dan mengaktualisasikan pemikiran Mantan Presiden ke-4 KH. Abdurahman Wahid atau Gus Dur. Tokoh pergerakan pendidikan dan sosial politik, H.M. Taufiq R. Abdul Syakur sedang menyiapkan Sekolah/Pesantren Kebangsaan di Jakarta dan Jawa Barat.

Dimana kata Haji Taufiq sapaan akrabnya, pemikiran kebangsaan Gus Dur diantaranya, mengajarkan tentang toleransi, universal etik, multi culture society dan nilai-nilai pencerahan peradaban. Tentunya, pemikiran inilah yang menjadi landasan untuk pendirian akademi kebangsaan.

“Demi meneruskan dan mengaktualisasikan pemikiran Gus Dur. Insya Allah kami akan mendirikan Sekolah/Pesantren Kebangsaan di Jakarta dan Jawa Barat. Mohon sambung doa akan berjalan lancar,” ujar Haji Taufiq saat diwawancarai wartawan senior Syafrudin Budiman, SIP, Sabtu (10/5/2025) di Jakarta.

Kata pensiunan PNS Sekretariat Negara (Setneg) ini mengatakan, dirinya dan beberapa koleganya sedang menyiapkan legalitas Yayasan, sebagai penaung lembaga pendidikan Sekolah/Pesantren Kebangsaan. Termasuk juga menyiapkan lahan-lahan dan gedung untuk aktivitas Sekolah/Pesantren Kebangsaan tersebut.

“Kami sedang menyiapkan legalitas Yayasan, kemudian persiapan lahan-lahan dan gedung untuk Sekolah/Pesantren Kebangsaan. Setelah semuanya siap, pesantren ini nantinya meliputi pendidikan mulai SD, SMP, SMA dan Universitas/Perguruan Tinggi,” tukas Haji Taufiq.

Memoria Haji Taufiq Bersama Almarhum Gus Dur

Berdasarkan penggalian infomasi dan jejak data yang ada, H.M. Taufiq R. Abdul Syakur dikenal sahabat dengan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Saat itu Haji Taufiq adalah Mantan Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Keluarga Alumni Mahasiswa Penerima Beasiswa Supersemar (PP KAM-PBS) Tahun 1990, terpotret pernah silaturahim berdua ke rumah Ibu Eyang Putri Gusti Aji di Kota Malang.

“Ibu Eyang Putri Gusti Aji dikenal sebagai tokoh yang dihormati dan adalah sosok petapa di Gunung Slamet, daerah Kabupaten Purwokerto, Propinsi Jawa Tengah,” ucap Haji Taufiq.

Saat itu juga Tahun 1987 dan Tahun 1990, Gus Dur yang menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bersama dengan Haji Taufiq lagi ziarah-ziarah ke seluruh Tanah Jawa. Baik keliling ziarah mulai ke makam kalangan para wali di era Tahun 1500 Wali Songo, maupun kalangan Islam abangan Hindu Budha di era Tahun 700-1000.

“Perjalan spiritual bersama Gus Dur merupakan pengalaman yang tidak bisa saya dilupakan.

Oleh karena itulah kita sebagai generasi berikutnya akan meneruskan dan melanjutkan pemikiran nilai-nilai kebangsaan Gus Dur,” Kenang Hajj Taufiq yang juga Ketua Yayasan Peningkatan Kemampuan Masyarakat Indonesia (YPKMI) ini.

Gus Dur, NU dan Pancasila

Setelah Gus Dur terpilih sebagai Ketua Umum PBNU lewat Munas NU Tahun 1984, terpilihnya Gus Dur dilihat positif oleh Soeharto dan rezim Orde Baru. Penerimaan Gus Dur terhadap Pancasila bersamaan dengan citra moderatnya menjadikannya disukai oleh pejabat pemerintahan.

Pada Tahun 1985, Soeharto menjadikan Gus Dur indoktrinator Pancasila. Pada Tahun 1987, Gus Dur menunjukan dukungan lebih lanjut terhadap rezim tersebut dengan mengkritik PPP dalam pemilihan umum legislatif 1987 dan memperkuat Partai Golkar Soeharto. Ia kemudian menjadi anggota MPR mewakili Golkar.

Meskipun ia disukai oleh rezim, Gus Dur tetap mengkritik pemerintah karena proyek Waduk Kedung Ombo yang didanai oleh Bank Dunia.

Hal ini merenggangkan hubungan Gus Dur dengan pemerintah, tetapi saat itu Soeharto masih mendapat dukungan politik dari NU.

Selama masa jabatan pertamanya, Gus Dur fokus dalam mereformasi sistem pendidikan pesantren dan berhasil meningkatkan kualitas sistem pendidikan pesantren sehingga dapat menandingi sekolah sekuler.

Pada Tahun 1987, Gus Dur juga mendirikan kelompok belajar di Probolinggo, Jawa Timur untuk menyediakan forum individu sependirian dalam NU untuk mendiskusikan dan menyediakan interpretasi teks muslim. Gus Dur pernah pula menghadapi kritik bahwa ia mengharapkan mengubah salam muslim “assalamualaikum” menjadi salam sekuler “selamat pagi”. (Barton, Greg (2002b). Biografi Gus Dur: The Authorized Biography of Abdurrahman Wahid. Yogyakarta: LKiS. ISBN 978-979-3381-25-1.) diulas Wikipedia.

“Gus Dur adalah Bapak Bangsa. Beliau berhasil memposisikan NU berazaskan Pancasila dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Penerimaan Gus Dur terhadap Pancasila merupakan wujud citra moderatnya yang menjadikan dirinya dekat dengan pemerintahan waktu itu. Walaupun kadang Gus Dur sering juga mengkritik Pemerintahan Soeharto,” jelas Haji Taufiq.

Katanya, Gus Dur pada Tahun 1987 berhasil mendorong tranformasi sistem pendidikan pesantren dan berhasil meningkatkan kualitas sistem pendidikan pesantren. Sehingga saat itu sekolah pesantren bisa menandingi sekolah sekuler.

“Gus Dur sudah memulai kurikulum pendidikan pesantren dengan modern dan berbasis kebangsaan. Karena itulah penerimaan kelompok-kelompok minoritas dan di luar Islam, banyak berpayung pada Gus Dur sebagai sosok perekat kebhinekaan,” ucap Haji Taufiq yang juga Deklarator dan Ketua Umum Presidium Pusat Gerakan Masyarakat Rekonsiliasi Nasional (PP GeMaReN) ini.

Terakhir menurut Haji Taufiq, dirinya sangat terkesan dan terus mengenang kepribadian dan kesederhanaan Gus Dur. Sebagai sahabat dekat, dirinya sering berkeliling ke Kyai-Kyai di tanah Jawa menemani Gus Dur keliling saat silaturahim atau pengajian.

“Al-fatihah untuk Gus Dur Bapak Kebangsaan dan Bapak Pancasila yang pernah menjadi Presiden RI ke-4 atas kehendak Allah SWT. Jasa dan dedikasi beliau untuk dunia pendidikan, pesantren, kemajemukan dan toleransi akan menjadi amal ibadah beliau,” pungkasnya penuh banyak kenangan. (red)

Bupati Madina: TP PKK Berperan Strategis dalam Pembangunan Daerah

Madina – Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, menegaskan peran penting Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) sebagai salah satu pilar pembangunan daerah yang strategis. Hal ini disampaikan Bupati Madina, HM. Ja’far Sukhairi Nasution, melalui pidato yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Madina, Alamulhaq Daulay, dalam kegiatan Supervisi Desa Pelaksana Program PKK yang digelar di Aula Kantor Bupati Madina, Kompleks Perkantoran Payaloting, Panyabungan, Rabu (7/5/2025).

Dalam kegiatan yang mencakup evaluasi pelaksanaan program Tertib Administrasi PKK, Pola Asuh Anak dan Remaja (PAAR), Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), Hatinya PKK, IVA Test, serta Program Terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (PTP2WKSS), Ketua TP PKK Madina, Ny. Yupri Astuti Saipullah, secara resmi menyerahkan dokumen laporan kegiatan kepada Tim Supervisi TP PKK Provinsi Sumatera Utara.

Bupati Madina melalui Sekda menyampaikan bahwa seluruh pemangku kepentingan, termasuk organisasi perangkat daerah (OPD), kepala desa, lurah, dan camat, diharapkan dapat memberikan dukungan maksimal terhadap kegiatan PKK. Menurutnya, gerakan PKK tidak hanya menyasar peningkatan kesejahteraan keluarga, tetapi juga mendukung visi pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029: Melanjutkan Pembangunan yang Inklusif dan Berkelanjutan untuk Madina Maju dan Mandiri.

“Tantangan pembangunan saat ini semakin kompleks, mulai dari penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja, judi daring, pernikahan usia dini, hingga penggunaan gawai berlebihan pada anak-anak. Semua ini bermula dari keluarga dan lingkungan, sehingga peran PKK menjadi sangat penting,” ujar Sekda saat membacakan pidato Bupati.

Kegiatan supervisi ini juga diharapkan menjadi ajang penguatan kapasitas bagi pengurus PKK di berbagai tingkatan untuk meningkatkan efektivitas dalam membina dan memberdayakan keluarga di lingkungannya masing-masing.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua TP PKK Madina Ny. Yupri Astuti Saipullah Nasution, perwakilan OPD, para camat, serta pengurus PKK dari tingkat kecamatan hingga desa dan kelurahan.(Red)

Budaya Tolong-menolong Warga Desa Gunungtua MS Layak Dicontoh

Kotanopan – Budaya tolong-menolong yang masih mengakar dalam kehidupan masyarakat di Desa Gunungtua MS, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) layak menjadi contoh. Kearifan lokal yang masih lestari itu ditunjukkan oleh kepala desa setempat, Muhammad Asparuddin Lubis, SE.

Selasa (6/5) kemarin, Asparuddin mendatangi rumah Hanapi Daulay (43), warga yang menderita penyakit pembengkakan jantung selama berbulan-bulan. Ayah dari lima anak ini harus bolak-balik ke RSUD Panyabungan untuk menjalani pengobatan secara intensif. Namun, keterbatasan biaya membuat perjuangannya makin berat.

Mendengar kondisi warganya, jiwa kepedulian sosial Asparuddin tergugah. Dia pun menyerahkan bantuan uang yang bersumber dari hasil program saling tolong-menolong (STM) masyarakat Desa Gunungtua MS. Program berbasis kepedulian sosial hasil musyawarah warga Desa Gunungtua MS ini sudah berlangsung sejak tahun 2023.

“Saya tadi hanya memberikan sumbangan warga kepada Pak Hanapi yang sempat tidak bisa menggunakan BPJS, karena kepesertaannya sempat nonaktif,” kata Asparuddin, Rabu (7/5/2025).

Menurut dia, kartu kepesertaan Hanapi Daulay sudah aktif kembali. Namun, warganya itu masih membutuhkan banyak biaya lainnya. “Program gotong-royong atau STM yang sudah ada sejak tahun 2023 ini sedikit-banyaknya bisa membantu,” ujar Asparuddin.

Program STM yang digagas oleh Asparuddin itu lahir dari niat tulus untuk membantu sesama tanpa melihat latar belakang atau kondisi ekonomi warganya. Semua warga, baik yang mampu maupun tidak secara ekonomi, berhak mendapatkan uluran tangan saat menghadapi masalah kesehatan.

“Kami tidak ingin ada warga yang merasa sendirian ketika sakit. Solidaritas adalah kekuatan kita bersama,” tegasnya.

Respons masyarakat terhadap program itu positif. Sejak diluncurkan, STM telah membantu berbagai kasus serupa di Desa Gunungtua MS. Bantuan yang disalurkan digunakan untuk menutupi kebutuhan di luar jangkauan BPJS, seperti ongkos transportasi dan kebutuhan sehari-hari selama masa pengobatan.

“Semoga bantuan ini bisa menjadi penyemangat bagi Pak Hanapi dan keluarga. Kami akan terus hadir untuk warga yang membutuhkan,” tutur Asparuddin. (RED)

Gubernur Sumut Ajak Media Perkuat Publikasi Program Pembangunan 

Medan – Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Bobby Nasution, mengajak media massa untuk terus berkontribusi dalam menyebarluaskan informasi terkait program pembangunan yang sedang dan akan dijalankan di wilayahnya. Menurutnya, peran media sangat vital dalam menyampaikan kebijakan pemerintah kepada masyarakat secara transparan dan akurat.

Hal ini disampaikan Bobby Nasution saat menerima kunjungan Pemimpin Redaksi detik.com, Alfito Deannova Ginting, bersama tim redaksi, di ruang kerjanya di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro No. 30 Medan, Selasa (6/5/2025).

“Terima kasih atas kunjungannya. Saya juga menyampaikan apresiasi kepada detik.com yang selama ini telah mendukung Pemprov Sumut dalam menyampaikan informasi pembangunan kepada masyarakat,” ujar Bobby Nasution.

Bobby menekankan pentingnya kesinambungan kerja sama antara pemerintah daerah dan media dalam menyampaikan program pembangunan, baik yang berasal dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi.

“Ke depan, kerja sama ini perlu dikomunikasikan lebih lanjut, termasuk mendalami isu-isu strategis dan program yang membutuhkan publikasi luas. Masyarakat berhak tahu program yang sedang dan akan dijalankan pemerintah,” tambahnya, sekaligus menyampaikan salam kepada Chairul Tanjung, Pemilik PT Trans Digital Media.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi detik.com, Alfito Deannova Ginting, mengatakan kunjungan ini merupakan bagian dari silaturahmi dan pembukaan ruang diskusi antara media dan Pemprov Sumut.

“Saya juga membawa salam dari Bapak Chairul Tanjung. Kunjungan ini kami lakukan untuk menjajaki potensi kolaborasi lebih lanjut dan melihat bagaimana detik.com dapat mendukung penyiaran informasi di Sumut,” jelas Alfito.

Ia berharap kerja sama yang sudah terjalin dapat terus diperkuat, khususnya dalam menyampaikan informasi yang bermanfaat dan membangun untuk masyarakat.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Asisten Administrasi Umum Pemprov Sumut, Lies Handayani Siregar, dan Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumut, Porman Mahulae.(Red)