Plt. Sekda Padangsidimpuan Terima Kunjungan Produsen Tempe Super A-Zaki

Padangsidimpuan – Plt. Sekretaris Daerah Kota Padangsidimpuan, Roni Gunawan Rambe, S.STP, M.Si, menerima kunjungan produsen Tempe Super A-Zaki, Ali Sakti Hasibuan, di ruang kerjanya di Sekretariat Daerah Kota Padangsidimpuan. Kunjungan tersebut turut didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Kota Padangsidimpuan, Zufri Nasution.

Dalam kesempatan tersebut, Ali Sakti Hasibuan menyerahkan paket Tempe Super A-Zaki sebagai oleh-oleh dari Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki. Ia menjelaskan bahwa Tempe Super A-Zaki, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tempe Azaki, merupakan produk unggulan dari Sukabumi, Jawa Barat.

“Tempe Azaki dipasarkan sebagai tempe yang higienis dan berkualitas tinggi. Tujuan utama kami adalah untuk meningkatkan kualitas serta jangkauan produk makanan tradisional Indonesia,” jelas Ali Sakti.

Menanggapi hal tersebut, Sekda Roni Gunawan Rambe menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Wali Kota Sukabumi atas perhatian dan oleh-oleh yang diberikan. Ia menilai bahwa Tempe Azaki merupakan salah satu produk UMKM yang patut mendapat dukungan.

“Kami sangat mengapresiasi inisiatif ini. Tempe Azaki tidak hanya menjadi representasi produk unggulan daerah, tetapi juga menunjukkan potensi besar UMKM Indonesia dalam menciptakan produk berkualitas yang mampu bersaing secara nasional,” ujarnya.(Red)

PT. Sian Huta Siap Harumkan Kopi Mandailing di Ajang Bergengsi World of Coffee 2025

Jakarta – PT. Sian Huta, perusahaan yang dikenal sebagai pelestari dan pengembang kopi Mandailing, akan ambil bagian dalam ajang pameran kopi internasional World of Coffee 2025 yang akan digelar di Jakarta International Convention Center pada 15 hingga 17 Mei 2025.

Keikutsertaan ini menjadi momentum penting bagi PT. Sian Huta untuk memperkenalkan cita rasa otentik kopi Mandailing kepada para pelaku industri kopi global, termasuk pengusaha, barista, hingga komunitas kopi dari berbagai manca negara.

Rayhan Armand, Owner PT. Sian Huta, menegaskan bahwa partisipasi perusahaannya merupakan langkah strategis dalam membuka akses pasar global serta memperkuat posisi kopi Mandailing di kancah internasional.

“Kegiatan ini menjadi peluang besar untuk mempromosikan kopi Mandailing yang berasal dari tanah leluhur. Kami berharap melalui pameran ini, kopi Mandailing semakin dikenal dan dihargai,” ujar Rayhan.

Sebagai produsen kopi lokal yang mengutamakan kualitas dan keberlanjutan, PT. Sian Huta memiliki kebun kopi di Desa Simpang Banyak serta fasilitas pengolahan di Kelurahan Hutagodang, Kecamatan Ulupungkut. Keduanya berada pada ketinggian 1.500 meter diatas permukaan laut (DPL), kondisi ideal yang menghasilkan karakter rasa kopi Mandailing yang khas dan unggul.

Pameran World of Coffee 2025 diprediksi akan menjadi ajang pertemuan strategis antar pelaku industri, termasuk investor dari berbagai belahan dunia. Rayhan pun berharap partisipasi ini dapat membuka peluang kerja sama yang lebih luas demi kemajuan para petani kopi lokal.

“Tentu kami juga ingin para investor tidak hanya tertarik pada rasa, tetapi juga menghargai kualitas dan proses produksi kopi Mandailing yang menjunjung tinggi nilai tradisi dan keaslian,” tambahnya.

Partisipasi PT. Sian Huta di World of Coffee 2025 menjadi bukti nyata komitmen perusahaan dalam mengangkat nama kopi Mandailing ke pasar global, sekaligus mendorong kesejahteraan petani lokal melalui kolaborasi, inovasi, dan keberlanjutan industri.(Rls)

,

BUMDesma Batahan Maju: Dari Modal Desa ke Laba Fantastis, Siap Taklukkan Pasar Lebih Besar

Mandailing Natal – Siapa bilang badan usaha desa tak bisa bersaing? BUMDesma Batahan Maju membuktikan sebaliknya! Dari dana transformasi PNPM, kini mereka menjelma jadi kekuatan ekonomi baru yang sukses meraup keuntungan besar hanya dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Seperti ungkapan Direktur BUMDesma Batahan Maju, Arifin Syarif, yang tak bisa menyembunyikan optimismenya. Meski sempat mengalami defisit di sektor simpan pinjam tahun lalu, tahun ini bisnisnya justru melesat tajam. “Kami punya empat unit usaha: simpan pinjam, pertashop, toko sembako, dan homestay. Dalam triwulan pertama 2025 saja, profit yang kami raih sudah menembus Rp60 juta,” ungkapnya dengan penuh semangat.

BUMDesma ini lahir dari inisiatif cerdas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Irsal Pariadi, pada akhir 2022. Dengan penyertaan modal dari seluruh desa di Kecamatan Batahan sebesar Rp15 juta per desa serta tambahan dana eks-PNPM sebesar Rp1,3 miliar, usaha ini langsung tancap gas.

Hasilnya? Kini BUMDesma Batahan Maju telah membantu 350 orang dalam 79 kelompok penerima pinjaman, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di daerah tersebut.

Tak ingin puas dengan capaian saat ini, BUMDesma Batahan Maju mulai beradaptasi dengan era digital dengan mendaftarkan usahanya ke e-katalog sebagai langkah strategis memperluas jangkauan pasar. Bahkan, mereka bersiap mengambil peran dalam program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

“Kami ingin menjadi penyedia bahan baku untuk MBG di Kabupaten Madina. Ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga tentang pemberdayaan masyarakat. Banyak petani dan pelaku usaha lokal yang bisa merasakan dampak positifnya,” ujar Arifin.

Untuk memperkuat posisi, Arifin telah menyerahkan profil perusahaan kepada Bupati Mandailing Natal, H. Saipullah Nasution. Responsnya? Sangat positif! Bupati menilai keberadaan BUMDes ini menjadi bukti nyata bahwa ekonomi desa bisa maju dengan pengelolaan yang baik dan profesional.

Lebih menarik lagi, kesuksesan BUMDesma Batahan Maju juga sejalan dengan rencana Pemkab Madina yang tengah mempersiapkan pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, peluang ekonomi semakin terbuka lebar.

Dengan ambisi besar dan strategi bisnis yang matang, BUMDesma Batahan Maju siap melangkah lebih jauh. (RED)

Harga Emas Antam Melesat ke Rp 1,742 Juta per Gram

Jakarta – Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan Jumat (14/3). Berdasarkan data dari situs resmi Logam Mulia, harga emas Antam hari ini tercatat di angka Rp 1.742.000 per gram, naik Rp 28.000 dibandingkan harga sebelumnya yang berada di level Rp 1.714.000 per gram.

Sementara itu, harga buyback atau harga jual kembali emas Antam juga mengalami kenaikan sebesar Rp 28.000 menjadi Rp 1.591.000 per gram.

Kenaikan harga emas ini terjadi di tengah kebijakan terbaru terkait pajak emas batangan. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 48 Tahun 2023, konsumen akhir dibebaskan dari Pajak Penghasilan (PPh) saat membeli emas batangan. Namun, bagi pengusaha emas, kewajiban pemungutan PPh 22 atas penjualan emas diturunkan dari 0,45 persen menjadi 0,25 persen.

Harga emas yang tercantum berlaku di Butik Emas Graha Dipta, Pulogadung, Jakarta. Harga di gerai penjualan lain dapat bervariasi.

Berikut daftar harga emas batangan Antam per Jumat (14/3):

1 gram: Rp 1.742.000

2 gram: Rp 3.424.000

3 gram: Rp 5.111.000

5 gram: Rp 8.485.000

10 gram: Rp 16.915.000

25 gram: Rp 42.162.000

50 gram: Rp 84.245.000

100 gram: Rp 168.412.000

250 gram: Rp 420.765.000

500 gram: Rp 841.320.000

1.000 gram: Rp 1.682.600.000

Analis pasar memperkirakan kenaikan harga emas ini didorong oleh meningkatnya permintaan serta faktor eksternal seperti pergerakan harga emas global dan kebijakan ekonomi.(Red)

Sumber : Kumparan Bisnis.

Manggis Madina Tembus Pasar China, Desa Tambangan Jadi Sentra ‘Mutiara Belantara’

Madina,Sahata News – Desa kecil di Mandailing Natal (Madina), tepatnya Desa Rao-Rao Panjaringan, Kecamatan Tambangan kabupaten Mandailing Natal (Madina), kini menjadi sorotan internasional.

Karna Manggis dari desa ini,dikenal sebagai “mutiara belantara,” yang rutin menembus pasar China melalui kerja sama ekspor dengan PT Yuenann Fresh.

Di balik kesuksesan ini, ada sosok Mangaraja Safaat, seorang pekebun dan pebisnis ulet yang menjadi penggerak utama roda ekonomi lokal.

Dalam sehari, Mangaraja mampu mengumpulkan hingga 15 ton manggis untuk memenuhi permintaan ekspor. “Setiap hari, kami belanja dari pengepul di sekitar Tambangan untuk memastikan kuota pengiriman terpenuhi,” ujar Mangaraja saat ditemui di gudang sortir miliknya, Desa Tambangan Jae, Selasa (21/1).

Sebagai pelaku bisnis yang sudah berkecimpung sejak 1990-an, Mangaraja tak hanya meraup kesuksesan pribadi, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat sekitar.

Sebanyak 30-40 pekerja perempuan ia pekerjakan setiap hari dengan upah Rp70 ribu ditambah uang makan. “Kami ingin semua ikut merasakan manfaatnya, apalagi panen manggis ini adalah musim yang dinantikan,” jelasnya.

Namun, di balik gemerlap ekspor, ada tantangan besar yang harus dihadapi. Fluktuasi harga menjadi tantangan utama. “Harga manggis itu seperti saham, kadang naik, kadang turun,” ujar Mangaraja.

Ia menjelaskan, harga manggis kualitas super saat ini turun dari Rp25 ribu menjadi Rp21 ribu per kilogram. Sementara itu, kelas palkon dan super 2 dihargai Rp10 ribu, dan BS (bekas sortiran) hanya Rp3.000 per kilogram.

Selain harga, cuaca yang tidak menentu dan minimnya penyuluhan pertanian juga menjadi kendala. “Tambangan sebenarnya punya potensi besar jadi sentra manggis dan durian. Tapi, tanpa dukungan penyuluhan dari pemerintah, hasil panen sulit dimaksimalkan,” tambahnya.

Di gudangnya, suasana sibuk terasa. Puluhan pekerja perempuan terlihat memilah manggis dengan teliti sesuai standar ekspor. Buah-buah terbaik dimasukkan ke dalam keranjang sebelum dikirim ke Jakarta dan diteruskan ke China.

Mangaraja berharap perhatian dari pemerintah daerah lebih besar lagi. “Kalau ada dukungan rutin, kualitas panen bisa jauh lebih baik. Harapan kami, Tambangan tidak hanya dikenal di tingkat nasional, tapi juga internasional,” pungkasnya.

Dengan kerja keras dan semangat yang tak pernah padam, Mangaraja Safaat telah membuktikan bahwa mimpi besar bisa diwujudkan bahkan dari desa kecil.(Red)

Perhimpunan UKM Indonesia : Kementerian UMKM dan Koperasi Berpisah, Kinerja Harus Lebih Gesit

Jakarta – Sahata | Ketua Umum DPP Perhimpunan UKM Indonesia Syafrudin Budiman SIP mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming yang memisah Kementerian UMKM dan Kementerian Koperasi. Dimana pada Minggu malam (20/10/2024) mengumumkan pemisahan Kementerian Koperasi dan UKM menjadi terpisah.

Pada pelantikan Menteri Kabinet Merah Putih Pemerintahan Prabowo-Gibran di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024). Dikukuhkan Maman Abdurahman (Partai Golkar) sebagai Menteri UMKM dan Budi Arie Setiadi (Ketua Umum Projo) Menteri Koperasi.

“Pemisahan Kementerian UMKM dan Kementerian Koperasi oleh Presiden Prabowo perlu kita apresiasi. Kita ucapkan selamat juga kepada Menteri UMKM Maman Abdurahman dan Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi. Diharapkan kinerja para menteri tersebut bisa bekerja lebih gesit dan lebih taktis,” kata Syafrudin Budiman yang juga Politisi Muda Partai Amanat Nasional (PAN), Senin (21/10/2024) di Jakarta.

Diharapkan kedua menteri tersebut bisa menjadi pelindung bagi pelaku UMKM dan Koperasi yang jumlahnya mencapai 64 juta sesuai sensus ekonomi BPS 2010 lalu. Bahkan  sekarang pelaku UMKM bisa mencapai 80 juta lebih, untuk itu dalam kinerja 100 hari ditunggu gebrakannya.

Kata Gus Din sapaan akrabnya, kekuatan ekonomi Indonesia tergantung pada konsumsi rakyat yang menyumbang PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dan PDB (Produk Domestik Bruto). Kekuatan ini ada di UMKM, Koperasi dan perdagangan ekspor-impor ekonomi nasional.

Dimana menurut Kornas Aliansi Relawan Prabowo Gibran (ARPG) ini, kekuatan konsumsi ini menyumbang tertinggi dalam PDRB dan PDB. Tentunya hal ini adalah UMKM dan Koperasi atau ekonomi rakyat.

“Jadi penguatan ekonomi kerakyatan yang bersumber pada UMKM dan Koperasi, Perdagangan dan Pedagang Kaki Lima harus kuatkan dan ditingkatkan lagi. 100 hari kerja ini menjadi tantangan dan harapan kepada kedua menteri tersebut,” ucapnya.

Kata Gus Din diharapkan Menteri UMKM dan Menteri Koperasi harus turun ke bawah dan menjemput problematika yang ada untuk dipecahkan masalahnya. Menteri UMKM dan Menteri Koperasi menjadi sandaran banyak orang tentang kebijakan-kebijakannya yang berpihak pada pelaku usaha.

“Di bawah kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran kita optimis ekonomi bisa tumbuh 5,5 persen ke atas pada kuartal pertama dan seterusnya. Kementerian UMKM dan Kementerian Koperasi bisa melakukan akselerasi dalam menjadi fasilitator, mediator dan motivator bagi pelaku UMKM dan Koperasi,” jelasnya.

Program Kementerian UMKM dan Koperasi jangan hanya bergerak pada batuan modal dan bantuan program. Namun kata Gus Din, harus bisa membina, melakukan inkubasi, memberdayakan dan meningkatkan produktivitas kegiatan usahanya

“Kalau pelaku UMKM dan Koperasi nya maju, konsumsi masyarakat akan tinggi. Tentu pendapatan negara dari pajak akan meningkat dan tumbuh berkembang. Karena itulah harapannya wajib menumbuhkan gerakan UMKM menjadi Industri Kecil Menengah (IKM),” pungkas Ketua Umum Barisan Pembaharuan 08 ini. (red)