Tambangan,Madina, – Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), siap membuat gebrakan besar. Mulai tahun 2025, anak-anak dan remaja di bawah usia 16 tahun dilarang memiliki ponsel pribadi yang terkoneksi internet. Langkah ini diambil untuk melindungi generasi muda dari ancaman kecanduan teknologi dan dampak sosial yang mengkhawatirkan.
Keputusan berani ini diambil setelah seluruh pemerintahan desa dan kelurahan di Tambangan sepakat untuk menerapkannya dalam bentuk surat edaran atau peraturan desa. Kebijakan ini berakar dari ide cemerlang Ketua TP PKK Kecamatan Tambangan, Leli Auliani Enda Mora, yang pertama kali mencuat pada pelantikan TP PKK desa se-Tambangan, Kamis (21/11), di aula Kantor Camat Tambangan.
“Bukan hanya witapermainur yang terus kami dorong, tetapi juga pembatasan usia anak untuk memiliki HP. Ini penting untuk membentuk karakter anak sejak dini,” tegas Leli di hadapan Ketua TP PKK Madina, Ny. Eli Mahrani HM Jafar Sukhairi Nasution.
Camat Tambangan, Enda Mora Lubis, memastikan kebijakan ini bukan sekadar wacana. “Ini hasil perencanaan matang untuk menjawab keresahan masyarakat. Kami tidak ingin anak-anak kita terseret dampak buruk teknologi yang tanpa pengawasan,” ujarnya saat ditemui Selasa (10/12).
Menurut Enda, kebijakan ini akan didukung penuh oleh naposo bulung sebagai pengawas di tingkat desa, bekerja sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan orang tua. Aturan tersebut juga akan mencakup sanksi mendidik, seperti menghafal surah pendek atau mengikuti salat berjamaah secara rutin.
“Kami ingin sanksi ini membangun, bukan menghukum. Ini langkah kecil yang dampaknya besar bagi perkembangan anak-anak kita,” tambahnya.
Menariknya, Tambangan tidak hanya fokus pada larangan, tetapi juga terus melanjutkan program unggulannya, seperti witapermainur setiap Minggu dan pemberian makanan tambahan bergizi untuk anak-anak.
“Kami ingin Tambangan menjadi pelopor kebijakan ramah anak di Madina. Jika Australia saja bisa melarang anak di bawah 16 tahun menggunakan media sosial, kenapa kita tidak bisa lebih bijak?” tutur Enda penuh optimisme.
Dengan semangat tinggi, Tambangan menargetkan kebijakan ini sukses diterapkan dan membawa perubahan positif. “Ini bukan sekadar aturan, ini adalah langkah untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berkarakter,” tutupnya penuh keyakinan.(Red)
Komentar