Mandailing Natal – Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), bergemuruh dengan sorak sorai ratusan warga pada Kamis, (3/4), menyambut kedatangan Bupati Saipullah Nasution.
Upacara adat yang digelar di balai desa ini menjadi simbol kehormatan bagi pemimpin yang sangat dinantikan masyarakat.
Bupati Saipullah, yang mengenakan pakaian adat pesisir, tampak penuh semangat saat diarak oleh masyarakat. Iringan musik tradisional menghidupkan suasana, sementara Saipullah bersama istri dan rombongan melangkah menuju kediaman tokoh masyarakat Wardan Batubara.
Di rumah tersebut, prosesi upa-upa berlangsung khidmat sebagai bentuk penghormatan terhadap bupati yang hadir.
Namun, yang membuat momen semakin seru adalah balasan Saipullah atas perlakuan penuh hormat tersebut. Beliau tidak hanya datang untuk disambut, tetapi juga membuka ruang diskusi yang penuh harapan. “Aspirasi kalian sudah dicatat, insyaallah akan terwujud,” ujar Saipullah dengan penuh keyakinan, langsung disambut tepuk tangan meriah dari warga yang hadir.
Terkait keberadaan perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut, Bupati Saipullah menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada plasma, tetapi juga pada pengalokasian Corporate Social Responsibility (CSR) untuk kemajuan masyarakat setempat. “Kami juga akan berkoordinasi dengan Kementerian PU agar pembangunan jalan di kecamatan ini dapat dilanjutkan,” tegas Saipullah yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kanwil Bea Cukai Jawa Barat.
Camat Muara Batanggadis, Zulhidayat, yang turut hadir, mengingatkan agar masyarakat bersabar. “Bupati datang untuk mendengarkan aspirasi kalian, tapi ingat, kondisi keuangan daerah sedang efisien. Realisasi mungkin membutuhkan waktu,” ujarnya.
Tak hanya itu, tokoh masyarakat Mazli Lubis juga menyampaikan harapan besar. Muara Batanggadis, yang terbagi dalam tiga zona pantai, Siulangaling, dan Banua Tonga masing-masing memiliki tantangan pembangunan tersendiri. “Harapan kami, dalam lima tahun ke depan, pemerintah daerah memberikan perhatian lebih, terutama untuk pembangunan jalan yang menghubungkan Tabuyung, Manuncang, dan Siulangaling,” tutur Mazli.
Masyarakat juga menyoroti masalah abrasi yang mengancam tepi pantai. “Kami mohon agar pembangunan bronjong yang sudah dimulai sebelumnya dapat diteruskan untuk melindungi pantai kami,” tambahnya.
Aspirasi masyarakat lainnya yang disampaikan termasuk pemberantasan peredaran narkoba, kewajiban plasma dari perusahaan, pembangunan jalan, dan pembukaan lapangan kerja.
Dengan semangat penuh, Saipullah berkomitmen untuk menjadikan semua aspirasi tersebut sebagai prioritas dalam kepemimpinannya. “InsyaAllah, kami akan mewujudkan apa yang kalian harapkan,” ujar Saipullah dengan keyakinan, meninggalkan harapan besar di hati masyarakat Tabuyung.(Red)