Medan – Saat memimpin upacara ziarah rombongan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura ke-208 Tingkat Kota Medan yang digelar di Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan Jalan Sisingamangaraja, Kamis (15/5/2025), Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas tampak gagah dibalut pakaian tradisional Maluku.
Selain mengenakan baju baniang biru dipadu dengan kebaya dansa putih, pria berkacamata yang terkenal humble dan murah senyum ini juga memakai kain berang yang diikatkan di leher. Begitu juga dengan Puji Latuperissa selaku perwira upacara, mengenakan baju cele putih dipadu kain salele serta dilengkapi aksesoris konde dan kain lenso.
Upacara diawali dengan penghormatan kepada arwah pahlawan dan mengheningkan cipta yang dipimpin langsung Rico Waas selaku pimpinan ziarah rombongan. Setelah itu orang nomor satu di Pemko Medan ini, selanjutnya menyalakan obor serta dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga. Prosesi upacara dipungkasi dengan pembacaan doa.
Usai upacara, Rico Waas selanjutnya menziarahi serta menaburkan bunga di makam kakeknya tercinta yakni Jacob Waas. Semasa hidupnya dulu, sang kakek yang berpangkat Letnan itu merupakan salah seorang pahlawan dan pernah berjuang bersama Letnan Jenderal TNI (Purn) Jamin Ginting melawan Belanda di Kabupaten Karo.
Setelah itu orang nomor satu di Pemko Medan ini juga menziarahi makam Muhammad Daud Paloh, yang juga kakek (ayah dari sang ibu tercinta Ida Paloh). Selain perwira polisi, sang kakek juga merupakan seorang pejuang.
Usai ziarah, Rico Waas mengatakan, momentum Hari Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura ke-208 mengingatkan kembali akan semangat perjuangannya. Dikatakannya, semangat perjuangan Pattimura tidak hanya dimiliki oleh masyarakat Maluku saja, tetapi juga seluruh masyarakat mulai Sabang sampai Merauke, termasuk dari Medan sampai Ambon.
“Kita semua ini memiliki semangat perjuangan yang sama yakni melawan ketidakadilan. Ketika masa Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura, perjuangannya melawan ketidakadilan dengan perang melawan penjajah Belanda. Sedangkan saat ini yang kita perangi juga ketidakadilan yakni kemiskinan dan kesenjangan sosial,” ungkapnya.
Rico Waas selanjutnya berharap, Peringatan Hari Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura ke-208 ini jangan hanya sekedar seremonial saja, tapi harus dijadikan sebagai momentum untuk lebih menumbuhkan semangat perjuangan dalam diri seperti yang ada pada Kapitan Pattimura.
“Kepada seluruh masyarakat Kota Medan, mari kita tumbuhkan bersama semangat yang telah ditunjukkan para pahlawan. Selain Kapitan Pattimura, ada banyak pahlawan yang ada di Indonesia. Sebagai kota inklusif, menjaga persatuan juga salah satu semangat dari Kapitan Pattimura”, jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Peringatan Hari Pahlawan Nasional Kapitan Pattimura sekaligus perwira upacara Puji Latuperissa menjelaskan, peringatan ini rutin digelar setiap tahunnya oleh warga Maluku yang ada di Kota Medan dan Sumatera Utara.
“Peringatan ini bertujuan agar orang-orang Maluku yang ada di Kota Medan dapat meneruskan semangat perjuangan Kapitan Pattimura. Sebab, di dalam diri orang-orang Maluku terdapat sifat setia, gigih, pemberani dan pantang menyerah. Dengan sifat yang dimiliki ini, tentunya warga Maluku yang ada di Kota Medan dapat terus mendukung program pembangunan Kota Medan dan Provinsi Sumut,” jelas Puji Latuperissa.
Ditambah Puji lagi, Wali Kota Medan saat ini berdarah Maluku sehingga menjadi motivasi baru bagi mereka untuk lebih banyak mengambil andil dalam pembangunan yang dijalankan Pemko Medan. Apalagi, imbuhnya, banyak pekerjaan rumah yang ada di Kota Medan seperti kemiskinan, pengangguran dan kejahatan yang harus diselesaikan.
“Kami orang-orang Maluku seluruhnya yang ada di Kota Medan siap di belakang Pak Wali Kota Medan mendukung program unggulan demi terwujudnya Medan Untuk Semua dan Semua Untuk Medan,” tegasnya.(Red)