JAKARTA,-Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman tidak main-main dalam perjuangan melawan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).
Dalam sebuah pernyataan berapi-api di Jakarta, Amran mengingatkan semua pegawai untuk tidak tergoda oleh tawaran komisi dari pengusaha dan vendor. “Kami berkomitmen untuk memberantas praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Jika ada yang berani mencoba, saya akan blacklist mereka tanpa ampun!” tegasnya.
Amran mengungkapkan, arahan Presiden Prabowo Subianto menekankan perlunya tindakan nyata dalam pemberantasan korupsi. “Ini bukan basa-basi. Kami ingin agar setiap pegawai Kementan bekerja dengan integritas. Jika ada pengusaha yang berusaha menggoda pegawai kami, mereka akan dicatat dalam daftar hitam!” tambahnya, menunjukkan ketegasan dan komitmennya terhadap reformasi di kementerian.
Sebagai langkah konkret, Kementan telah menandatangani pakta integritas bagi pejabat eselon untuk memastikan akuntabilitas dan profesionalisme. “Kami memiliki impian untuk mencapai swasembada pangan secara terhormat. Kami ingin menghindari praktik-praktik yang merugikan, baik bagi pegawai maupun pengusaha yang jujur,” ungkap Amran.
Dalam beberapa hari terakhir, Amran melakukan tindakan tegas dengan mencopot seorang pejabat eselon II yang terlibat dalam skandal suap senilai Rp700 juta, di mana pengakuan awal menunjukkan bahwa mereka telah menerima Rp500 juta. Kasus ini sedang diselidiki oleh Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementan untuk mengungkap siapa saja yang terlibat.
Dengan semangat reformasi dan visi yang jelas, Kementan bertekad untuk tidak hanya memperkuat integritas tetapi juga memastikan bahwa semua upaya diarahkan untuk mencapai ketahanan pangan nasional dalam waktu 3-4 tahun ke depan. “Kami tidak hanya ingin berbicara; kami ingin bertindak,” tutup Amran dengan tegas.(red)
Sumber : AntaraNews.com