Diduga Akibat Arus Pendek,Satu Unit Rumah di Tambangan Jae Terbakar

Tambangan, SahataNews – Di duga akibat arus pendek sebuah rumah milik warga di Desa Tambangan Jae, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, mengalami kebakaran hebat pada Minggu (1/6/2025) pagi sekitar pukul 10.30 WIB.

Rumah yang diketahui milik Sulhan (38) itu mengalami kerusakan parah, dengan estimasi kerusakan mencapai 80 persen akibat dilalap si jago merah.

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian materi ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Satu unit sepeda motor jenis Honda Scoopy turut hangus terbakar.

Kebakaran pertama kali diketahui warga sekitar setelah melihat kepulan asap tebal dari atap rumah korban. Spontan, warga langsung berinisiatif melakukan pemadaman secara manual. Bahkan, warga dari desa tetangga turut membantu setelah mendengar pengumuman dari pengeras suara masjid.

“Tadi sekitar pukul 10.30 WIB kami melihat asap dari rumah Pak Sulhan, lalu warga beramai-ramai datang membantu memadamkan api,” ujar Zulfan Asmi, salah satu warga setempat.

Api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 11.05 WIB berkat upaya gotong royong warga. Satu unit mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Madina tiba di lokasi tak lama setelah api berhasil dijinakkan.

Berdasarkan keterangan sejumlah saksi, sebelum kebakaran terjadi, terlihat adanya percikan api dari arah meteran listrik di rumah korban.

Meski belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang, dugaan sementara kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik.

Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab kebakaran.(Red)

Diduga Akibat Korsleting Listrik, Kantor Dinas Pendidikan Sumut Terbakar

Sumut – Kebakaran melanda Kantor Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Sumut) yang terletak di Jalan Cik Ditiro, Medan, pada Rabu (26/2) siang. Api diduga berasal dari korsleting listrik di kabel luar gedung yang kemudian merembet ke sisi kiri bangunan yang menghadap Jalan RA Kartini.

Seperti dilansir dari DetikSumut.com, Kepala Dinas Pendidikan Sumut, Abdul Haris Lubis, mengungkapkan bahwa kebakaran pertama kali diketahui oleh pegawainya sekitar pukul 12.30 WIB setelah mencium aroma terbakar.

“Saksi mata ada dua orang, sekitar pukul 12.25 WIB hingga 12.30 WIB mereka mencium bau terbakar. Saat dicek, terlihat percikan api dari kabel yang menuju gedung,” kata Abdul Haris di lokasi kejadian.

Ia menjelaskan bahwa api diduga berasal dari kabel listrik luar gedung yang kemudian menyambar bagian bangunan. Akibatnya, sisi luar gedung di arah Jalan RA Kartini hangus terbakar.

“Untuk bagian dalam gedung, hanya kamar mandi di lantai 3 dan 4 yang terdampak karena posisi kabel dekat dengan area tersebut. Berkas-berkas masih aman,” ujarnya.

Kasi Penyelamatan Kebakaran, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Medan, Hendri Atmaja, mengatakan bahwa saat petugas tiba di lokasi, api sudah menjalar ke banner yang terpasang di gedung.

“Saat kami sampai, api sudah membakar banner. Namun, bagian dalam gedung hanya terkena dampak asap dan tampias api,” jelas Hendri.

Sebanyak tujuh unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api, terdiri dari lima unit dari Pemkot Medan dan dua unit dari Pemprov Sumut.

Penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan penyebab pasti kebakaran, meskipun dugaan awal mengarah pada korsleting listrik.(Red)

Asrama Putri Pesantren Babul Maghfirah di Aceh Besar Terbakar, Tidak Ada Korban Jiwa

Kuta baro,Aceh Besar – Kebakaran hebat melanda asrama putri Pondok Pesantren Babul Maghfirah di Desa Lam Alu Cut, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Sabtu malam (30/11) pukul 20.05 WIB. Peristiwa ini menghanguskan empat bilik asrama di lantai dua dan sebagian fasilitas lain, namun seluruh santriwati berhasil dievakuasi dengan selamat.

Kepala BPBD Aceh Besar, Ridwan Jamil, mengungkapkan, api diduga berasal dari arus pendek listrik di salah satu ruangan tengah lantai dua. “Sebanyak 11 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api. Proses pemadaman selesai pukul 23.10 WIB,” katanya.

Sebanyak 105 santriwati yang menempati lima bilik di lantai dua dievakuasi ke halaman pesantren. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun seluruh barang pribadi santriwati, seperti tempat tidur, kitab suci Al-Qur’an, buku pelajaran, dan peralatan lainnya, habis terbakar.

Selain empat bilik yang hangus, satu bilik lainnya serta gudang peralatan pramuka di lantai bawah mengalami kerusakan ringan akibat kebakaran.

“Kejadian ini merupakan kebakaran kedua di Pondok Pesantren Babul Maghfirah tahun ini. Sebelumnya, pada Januari, kebakaran juga terjadi di asrama putri dan rumah pimpinan pesantren,” ujar Ridwan.

Pihak pesantren, yang dipimpin Ustaz Masrul Aidi, Lc, kini fokus pada pemulihan kondisi. Mereka tengah berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menyediakan tempat tinggal sementara bagi santriwati dan mendata kerugian akibat kebakaran.

Ridwan menambahkan, peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi pengelola fasilitas publik, terutama kawasan padat penghuni, untuk memastikan keamanan instalasi listrik guna mencegah kebakaran serupa.

Hingga berita ini diturunkan, kerugian material masih dalam proses perhitungan.(Red)

Sumber : Antara News