KKN di Desa Rao Rao Lombang, Mahasiswa STAIN Madina Apresiasi Program WITAPERMAINUR

Madina,SahataNews | Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Rao-Rao Lombang, Kecamatan Tambangan, memberikan apresiasi atas pelaksanaan program Wisata Permainan Leluhur atau Witapermainur yang rutin digelar oleh pemerintah desa setempat.

Kegiatan terbaru dilaksanakan pada Minggu, 20 Juli 2025 di halaman bolak (lapangan desa), dengan menyuguhkan beragam permainan tradisional seperti petak umpet, kucing-kucingan, lompat tali, maryeye, hingga engrang. Kegiatan ini dirancang untuk mengurangi ketergantungan anak-anak terhadap gawai sekaligus menghidupkan kembali budaya lokal dan semangat kebersamaan.

Sebelum permainan dimulai, anak-anak terlebih dahulu mengikuti senam pagi yang dipandu oleh mahasiswa KKN dari Kelompok 58 STAIN Madina, bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK dan Karang Taruna desa.

Usai senam, anak-anak diberikan makanan tambahan bergizi yang berbahan dasar lokal sebagai bentuk perhatian terhadap kesehatan dan pemenuhan gizi mereka.

Kepala Desa Rao-Rao Lombang, Saipul,kepada SahataNews menyatakan bahwa program Witapermainur masih rutin berjalan sejak dua tahun terakhir dan masih mendapat sambutan antusias dari anak-anak dan warga.

“Kami ingin menciptakan ruang bermain yang sehat, mendidik, dan tetap menjaga nilai-nilai lokal yang mulai tergerus oleh zaman,” jelas Saipul.

Mahasiswa KKN mengaku mendapatkan banyak pelajaran dari keterlibatan mereka dalam kegiatan tersebut. Perwakilan mahasiswa, Rigun Hasibuan, menyebutkan bahwa program ini memberikan dampak positif bagi anak-anak maupun masyarakat secara umum.

“Tujuan kegiatan ini sederhana, tapi dampaknya besar: membangkitkan aktivitas fisik, mengurangi kecanduan gadget, dan menghidupkan kembali budaya lokal. Kami belajar banyak dari semangat warga, nilai gotong royong, dan kehangatan masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan masyarakat dan perangkat desa yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut.

“Kami berharap kegiatan Wita Permainur ini terus berlanjut bahkan setelah KKN berakhir, dan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Madina maupun daerah lain,” tambahnya.

Adapun Kelompok 58 KKN STAIN Madina yang bertugas di desa tersebut terdiri dari sepuluh mahasiswa, yaitu: Rigun Hasibuan, Ahmad Rushadi, Rahmat Hidayat, Tri Pratiwi, Sumi Taulpah, Siti Aminah, Nur Mawaddah, Ummi Kalsum, Rizky Fadilah, dan Winda Amalia Tanjung.

Mereka berharap kegiatan seperti Wita Permainur tidak hanya menjadi program temporer, namun berkembang menjadi gerakan desa yang konsisten mendukung tumbuh kembang anak berbasis nilai lokal dan budaya.(Red)

Hadiri Wisuda Sarjana ke VI STAIN Madina, Ini Kata Wakil Bupati

Panyabungan,Madina –  Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi Nasution menghadiri Wisuda Sarjana ke VI Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) tahun 2024 dengan tema “Mewujudkan generasi muda yang berattitude unggul dan berdaya saing menuju Indonesia emas tahun 2045” Sabtu (30/11).

Kegiatan berlangsung di Gedung Serba Guna H.Amru Daulay desa Parbangunan Kecamatan Panyabungan tersebut mewisuda sebanyak 431 mahasiswa/mahasiswi dari berbagai program studi (Prodi).

Wakil Bupati Madina Atika Azmi Nasution dalam sambutannya menyampaikan, selamat dan sukses kepada seluruh mahasiswa STAIN Madina yang telah di wisuda pada hari ini, semoga ilmu yang telah diraih selama ini dapat berguna bagi nusa dan bangsa.

“Ini merupakan akhir kita belajar di kampus STAIN Madina dan awal menapakkan kaki di dunia nyata,” kata Atika.

Atika juga berpesan jadilah insan berdampak baik pada masyarakat setidaknya orang di sekeliling kita, bukalah lapangan pekerjaan terutama apa potensi yang ada di depan mata kita.

Pemerintah Kabupaten Madina akan berkoordinasi dengan STAIN dalam meningkatkan status STAIN Madina menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) nanti insaallah IAIN di upayakan menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).

“Dan langkah konkret yang sudah kita lakukan menyediakan lahan 4,2 hektar sebagai cikal bakal pembangunan gedung baru. Keterbatasan anggaran pemerintah daerah menjadi tantangan bagi kita untuk mewujudkan IAIN/UIN tentu harus bersinergi antara Pemerintah daerah dan STAIN Madina untuk mengejar status tersebut,” sebut Atika.

Wakil Bupati juga mengingatkan kepada mahasiswa yang baru diwisuda dan orang tua untuk selalu melakukan cek aplikasi handphone/smartphone anak.

“Perkembangan teknologi hari ini memiliki dampak positif dan negatif, kami berharap dampak negatifnya dapat kita tangkal bersama, terutama teknologi yang memudahkan judi online, transaksi narkoba, dan menyebarkan informasi yang belum sesuai dengan umur,” ungkap Atika.

Atika berpesan untuk sama-sama memagari akhlak diri kita dan akhlak anak-anak kita dengan cara melakukan cek aplikasi di handphone/smartphone anak-anak dengan siapa dia berkomunikasi.(Red)

STAIN Madina Laksanakan Wisuda ke-VI, 431 Lulusan Resmi Dilepas

Panyabungan,Madina – Sebanyak 431 mahasiswa dari berbagai program studi di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal (Madina) resmi diwisuda pada Sabtu (30/11).

Prosesi Wisuda ke-VI tersebut dilangsungkan di Gedung Serbaguna H. Amru Daulay, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan.

Dalam acara tersebut, Ketua STAIN Madina, Prof. Dr. H. Sumper Mulia Harahap, M.Ag, menyampaikan tiga pesan penting yang diharapkan menjadi pedoman hidup bagi para wisudawan. Pesan-pesan tersebut adalah merawat akal, menjaga agama, dan memelihara budi pekerti.

“Akal adalah karunia yang harus dijaga dan dikembangkan. Dengan akal yang sehat, kita dapat berpikir secara rasional dan menghadapi tantangan hidup dengan bijaksana,” ungkap Prof. Sumper dalam pidatonya.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga agama sebagai pondasi moral dan spiritual dalam hidup. “Agama memberikan arah dan pedoman hidup. Salat lima waktu dan ibadah lainnya adalah kunci untuk memperoleh keberkahan dalam segala aspek kehidupan,” tambahnya.

Selain itu, Prof. Sumper mengingatkan agar lulusan menjaga budi pekerti yang baik, karena hal ini akan menentukan reputasi dan kehormatan diri seseorang. “Budi pekerti yang baik adalah cerminan karakter seseorang. Memiliki etika yang baik akan membuat kita dihormati di masyarakat,” tegasnya.

Di penghujung pidatonya, Prof. Sumper juga menyampaikan pentingnya tindakan nyata daripada sekadar berbicara. “Tindakan lebih berarti daripada kata-kata. Satu langkah nyata lebih berguna daripada ribuan kata tanpa tindakan,” ujar Prof. Sumper, yang disambut dengan tepuk tangan dari para hadirin.

Ia juga mengingatkan para lulusan untuk selalu mengapresiasi orang tua dan keluarga yang telah mendukung perjalanan pendidikan mereka. “Setelah acara ini, saya minta para wisudawan untuk mencium tangan orang tua sebagai tanda terima kasih atas segala doa dan pengorbanan mereka,” katanya.

Wisuda ke-VI ini dihadiri oleh Wakil Ketua STAIN Madina, Ketua Program Studi, dosen, serta keluarga wisudawan yang turut merayakan pencapaian penting para lulusan.

STAIN Madina, yang berstatus perguruan tinggi negeri sejak 2018, terus mengalami perkembangan signifikan. Kampus ini semakin diminati masyarakat, dengan jumlah mahasiswa baru yang terus meningkat setiap tahunnya.

Pada tahun 2024, STAIN Madina menerima sekitar 800 mahasiswa baru, mencerminkan tingginya minat masyarakat untuk menempuh pendidikan tinggi di perguruan tinggi ini.(Red)