Shin Tae-yong Soroti Teknik Dasar dan Sikap Profesional sebagai Kunci Keberhasilan Timnas Indonesia

Jakarta, – Menyongsong Piala AFF 2024, Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, menegaskan pentingnya teknik dasar dan sikap profesional bagi para pesepak bola Tanah Air. Dalam acara tur trofi Piala AFF di Jakarta pada Sabtu (2/10), Shin mengungkapkan bahwa kedua faktor ini adalah pondasi untuk mencapai kesuksesan di tingkat internasional.

“Teknik dasar adalah jantung permainan kita. Tanpa penguasaan yang baik, ambisi kita untuk bersaing di level tertinggi akan sulit terwujud. Selain itu, sikap baik sangat penting untuk menciptakan citra positif, baik di lapangan maupun di luar,” tegas Shin

Pelatih asal Korea Selatan ini memperhatikan tren di kalangan pemain muda Indonesia yang cenderung lebih tertarik pada trik-trik menarik ketimbang mengasah keterampilan dasar. “Banyak yang melupakan teknik fundamental seperti mengoper, menggiring, dan menendang. Padahal, inilah senjata utama yang harus dimiliki oleh setiap pemain,” tambahnya.

Shin juga mengingatkan pentingnya sikap profesionalisme. Ia ingin para pemain tidak hanya tampil menonjol di lapangan, tetapi juga berkontribusi positif kepada masyarakat. “Menjadi atlet bukan sekadar berprestasi di lapangan, tetapi juga menjalankan tanggung jawab untuk memberikan dampak positif. Pemain kita harus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang,” jelasnya.

Dengan pendekatan disiplin, Shin dikenal tegas dalam pemilihan pemain. Ia tidak segan mencoret pemain yang tidak menunjukkan sikap baik. “Mentalitas dan dedikasi adalah elemen vital dalam membangun tim yang solid. Hanya pemain yang memenuhi standar sikap yang akan bertahan,” ucapnya

Misi Timnas U-22 di Piala AFF 2024: Waktunya Mencetak Sejarah

Menatap Piala AFF 2024, Timnas U-22 Indonesia bersiap menghadapi tantangan besar di Grup B bersama Vietnam, Filipina, Myanmar, dan Laos. Indonesia akan memulai perjalanan pada 9 Desember 2024 di Yangon, Myanmar, diikuti laga melawan Laos di Jakarta pada 12 Desember.

Pertandingan tandang melawan Vietnam pada 15 Desember dan duel pamungkas melawan Filipina di Indonesia pada 21 Desember akan menjadi momen krusial bagi tim.

Indonesia belum pernah meraih gelar juara sejak Piala AFF pertama kali digelar pada tahun 1996, meski telah enam kali menjadi runner-up (2000, 2002, 2004, 2010, 2016, dan 2020).

Dengan penekanan pada teknik dasar yang mumpuni dan sikap disiplin yang diterapkan oleh Shin, harapan besar diletakkan pada Timnas U-22 untuk mengukir prestasi dan meraih trofi yang telah lama dinanti.

Apakah Piala AFF 2024 akan menjadi babak baru bagi sepak bola Indonesia? Semua mata kini tertuju pada Shin Tae-yong dan pasukannya, yang diharapkan bisa membuktikan bahwa kerja keras, dedikasi, dan sikap positif dapat membawa mereka menuju kejayaan! (Red)

Sumber : AntaraNews.com

PSSI Siapkan Evaluasi Strategis Usai Kekalahan Dramatis Timnas dari China

JAKARTA – SAHATA | Kekalahan mengecewakan yang dialami tim nasional Indonesia saat bertanding melawan China di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia tidak hanya menorehkan catatan buruk, tetapi juga memicu Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk segera mengambil tindakan.

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Sepak Bola Pemuda Qingdao pada Selasa malam (15/10), pasukan Garuda harus menelan pil pahit dengan skor 1-2, yang sekaligus menjadi kekalahan perdana mereka di putaran ketiga.

Pertandingan dimulai dengan agresivitas tim tuan rumah, di mana China berhasil membuka keunggulan melalui gol cepat Baihelamu Abuduwaili pada menit ke-21, diikuti oleh Zhang Yuning yang menggandakan keunggulan sebelum jeda.

Meski Indonesia menunjukkan perubahan signifikan di babak kedua dengan memasukkan beberapa pemain pengganti, gol hiburan baru tercipta pada menit ke-86 berkat tendangan Thom Haye.

Sayangnya, usaha untuk menyamakan kedudukan terhambat oleh pertahanan solid China yang tak tergoyahkan.

Erick Thohir mengungkapkan rencana evaluasi pasca pertandingan melalui akun Instagram resmi PSSI, menekankan pentingnya dukungan kepada tim nasional dalam suka dan duka. “Kita harus terus mendukung Timnas Indonesia. Sepulang mereka dari China, saya akan mengadakan evaluasi,” tegasnya, menunjukkan komitmen untuk meningkatkan performa tim.

Dengan hasil ini, Indonesia tetap terjebak di posisi kelima klasemen Grup C, mengantongi tiga poin dan unggul selisih gol dari China yang berada di dasar klasemen.

Baca juga :

Kekalahan Pertama Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: China Patahkan Mimpi Garuda dengan Skor 2-1!

Meskipun demikian, peluang untuk lolos ke Piala Dunia 2026 masih terbuka lebar, dengan enam laga tersisa yang akan sangat menentukan.

Indonesia kini bersiap untuk dua laga kandang krusial melawan Jepang pada 15 November dan Arab Saudi pada 19 November.

Di sisi lain, China akan melakoni pertandingan tandang melawan Bahrain sebelum kembali ke kandang untuk menghadapi Jepang.

Dengan semangat juang yang membara, para penggemar masih berharap akan keajaiban di sisa pertandingan, menyaksikan tim Garuda berjuang untuk mengubah nasib di pentas sepak bola dunia.(red)

Sumber : ANTARA

Kekalahan Pertama Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: China Patahkan Mimpi Garuda dengan Skor 2-1!

JAKARTA – SAHATA | Timnas Indonesia mengalami kekalahan mengejutkan dalam upayanya meraih tiket ke Piala Dunia 2026. Pada laga kualifikasi zona Asia di Stadion Sepak Bola Pemuda Qingdao, Selasa malam, Garuda harus menelan pahitnya kekalahan 1-2 dari China. Dua gol cepat dari tuan rumah membuyarkan harapan Indonesia, meskipun Thom Haye berhasil memperkecil kedudukan di menit-menit akhir.

Babak Pertama: China Tampil Menggigit

Pelatih Shin Tae-yong melakukan perubahan strategis dengan menurunkan Shayne Pattynama, Asnawi Mangkualam, Nathan Tjoe-A-On, dan Witan Sulaeman sejak awal. Namun, Indonesia tampak kesulitan menembus pertahanan China yang solid. Pada menit ke-21, sebuah blunder fatal dari Shayne dan Ivar Jenner dimanfaatkan oleh Shenglong Jiang, yang mencuri bola dan memberikan umpan kepada Baihelamu Abuduwaili. Gol pertama China pun lahir dengan mudah.

Tak puas dengan satu gol, China kembali menggempur lini belakang Indonesia. Menjelang akhir babak pertama, Zhang Yuning menggetarkan jala gawang Maarten Paes di menit ke-44 setelah menerima umpan ciamik dari Gao Zhunyi. Dengan skor 2-0, harapan Indonesia semakin menipis saat turun minum.

Perjuangan Tak Kenal Menyerah di Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Indonesia berusaha bangkit. Shin Tae-yong melakukan perubahan strategis dengan memasukkan Thom Haye, Rizky Ridho, dan Marselino Ferdinan. Meskipun Garuda mulai mendominasi penguasaan bola, peluang nyata sulit tercipta. Peluang terbaik baru muncul di menit ke-86 ketika Pratama Arhan melempar bola ke dalam, yang tidak bisa dihalau sempurna oleh pertahanan China. Bola jatuh di kaki Thom Haye yang langsung melepaskan tembakan keras, memperkecil skor menjadi 1-2.

Semangat juang anak-anak Garuda membara. Dengan waktu tersisa, Indonesia berusaha melancarkan serangan balasan, namun upaya mereka selalu terhalang oleh ketatnya pertahanan China. Peluit panjang menandai akhir pertandingan, dan skor 2-1 untuk keunggulan China bertahan hingga akhir.

Dampak Kekalahan pada Klasemen dan Harapan Ke Depan

Kekalahan ini memutus rekor positif Indonesia yang sebelumnya meraih tiga hasil imbang di laga-laga awal. Kini, Indonesia tertahan di peringkat kelima Grup C dengan koleksi tiga poin, unggul selisih gol atas China. Meski demikian, peluang untuk lolos ke putaran selanjutnya masih terbuka, dengan enam pertandingan tersisa untuk diperebutkan.

Kunci Permainan: Blunder di Lini Belakang

Kekalahan ini mencerminkan pentingnya konsentrasi di lini belakang. Kesalahan fatal pada gol pertama seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi tim, sementara di babak kedua, meskipun serangan Garuda lebih terstruktur, mereka masih harus lebih tajam dalam penyelesaian akhir.

Susunan Pemain:

China: Wang Dalei (C), Jiang Guangtai, Gao Zhunyi, Li Lei, Jiang Shenglong, Wang Shangyuan, Li Yuanyi (Haijian Wang 61′), Wei Shihao (Cheng Jin 90′), Xie Wenneng (Liangming Lin 82′), Zhang Yuning (Zhen Wei 90′), Baihelamu Abuduwaili (Alan 82%).

Pelatih: Branko Ivankovic.

Indonesia: Maarten Paes, Mees Hilgers (Thom Haye 46′), Jay Idzes, Calvin Verdonk, Shayne Pattynama (Rizky Ridho 46′), Asnawi Mangkualam (C) (Pratama Arhan 85′), Ivar Jenner (Malik Risaldi 86′), Nathan Tjoe-A-On, Rafael Struick, Witan Sulaeman (Marselino Ferdinan 46′), Ragnar Oratmangoen.

Pelatih: Shin Tae-yong.

Fakta Menarik:

1. Kekalahan ini menjadi pelajaran penting bagi timnas Indonesia untuk lebih waspada dan fokus di setiap pertandingan.

2. Indonesia belum pernah meraih kemenangan saat bermain di China, menciptakan rekor negatif yang harus segera diputus di laga-laga selanjutnya.

3. Dengan enam laga tersisa, peluang untuk lolos masih ada, namun anak-anak Garuda harus berbenah untuk meraih hasil maksimal di setiap pertandingan mendatang.(RED)

SUMBER : ANTARA

Timnas Indonesia Bersiap Hadapi Bahrain: Pelatih Shin Tae-young Optimis Dengan Susunan Pemain Baru

Jakarta – SAHATA : Tim Nasional Indonesia bersiap untuk menghadapi Bahrain dalam laga Kualifikasi Babak 3 Piala Dunia Zona Asia di Bahrain International Stadium, Kamis (10/10) malam. Pelatih Kepala Shin Tae-young kini memiliki lebih banyak opsi dalam merancang skema permainan berkat bergabungnya dua pemain baru yang memperkuat skuad.

Pertandingan yang dijadwalkan kick-off pukul 23.00 WIB ini menjadi kesempatan penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Dengan komposisi pemain yang lebih beragam, berikut adalah prediksi susunan sebelas pemain yang akan diturunkan Shin Tae-young.

Marten Paes, meskipun mengalami cedera ringan sebelumnya, dipastikan akan mengawal gawang Indonesia. Penjaga gawang dari Dallas FC ini telah menunjukkan penampilan yang gemilang dalam dua pertandingan terakhir dan diharapkan dapat menjadi benteng yang kokoh.

Di depan Paes, lini pertahanan akan diperkuat oleh trio solid: Jay Idzes, Jordi Amat, dan Mees Hilgers. Idzes, yang bermain di Serie-A Italia bersama Venesia, akan memimpin sebagai kapten tim, diharapkan mampu mengorganisir pertahanan dengan baik dan menghadang serangan lawan.

Sektor tengah akan dikuasai oleh Calvin Verdonk, Ivar Jenner, Tom Haye, dan Sandy Walsh. Peran Tom Haye sangat krusial untuk mengendalikan permainan, memberikan kreativitas dan kecepatan dalam transisi serangan.

Lini depan Timnas Indonesia akan diisi oleh Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick, dan Malik Risaldi. Kombinasi ketiganya diharapkan mampu menciptakan peluang emas dan mendorong tim untuk meraih kemenangan.

Di bangku cadangan, Shin Tae-young memiliki banyak pilihan berkualitas. Sembilan pemain, yang sebagian besar berpengalaman di Liga 1 Indonesia, siap memberikan kontribusi. Nadeo dan Ernando akan bersiap jika diperlukan di posisi kiper, sementara Rizky Ridho, Wahyu, Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, Marselino, Witan Sulaiman, dan Dimas Drajat siap menambah daya saing tim.

Dengan dukungan penuh dari para penggemar dan persiapan matang, Timnas Indonesia optimis dapat mengatasi tantangan dari Bahrain dan meraih hasil maksimal dalam laga ini.(Red)