Bima, NTB – Dua desa di Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), terisolasi akibat banjir bandang yang melanda wilayah tersebut pada Minggu (2/2). Hujan deras yang mengguyur sejak pagi menyebabkan sungai meluap dan menghanyutkan sejumlah rumah serta fasilitas umum.
Kepala Bidang Peralatan dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Bima, Nurul Huda, mengonfirmasi bahwa desa yang terdampak paling parah adalah Desa Woro dan Nanga Wera. Akibat banjir ini, akses ke kedua desa tersebut tertutup total.
“Sembilan orang dilaporkan hilang, enam di antaranya berasal dari Desa Nanga Wera, sementara tiga lainnya dari Desa Woro,” ujar Huda, Minggu malam.
Korban yang masih dalam pencarian meliputi seorang lansia, dua ibu muda bersama tiga anaknya, serta seorang perempuan dewasa lainnya.
Selain korban hilang, banjir juga menyebabkan kerusakan parah pada pemukiman dan fasilitas warga. Empat rumah, tiga kios, serta sebuah bengkel dilaporkan hanyut terbawa arus. Puluhan hand tractor ikut terseret, sementara puluhan hektare sawah yang baru ditanami padi rusak parah.
“Kami juga mengalami kendala karena listrik dan jaringan internet di wilayah tersebut terputus,” tambah Huda.
Banjir tidak hanya melanda Kecamatan Wera, tetapi juga meluas ke Kecamatan Ambalawi, yang berdekatan dengan lokasi terdampak. Dengan intensitas hujan yang masih tinggi, BPBD mengkhawatirkan kemungkinan banjir susulan yang lebih besar.
Sebelumnya, sejumlah video yang beredar di media sosial menunjukkan derasnya arus banjir yang membawa puing-puing kayu dan bangunan. Beberapa warga juga terdengar berteriak panik saat melihat rumah-rumah terseret banjir.
Hingga berita ini diturunkan, tim SAR dan BPBD masih terus berupaya mengevakuasi warga serta mencari korban yang dilaporkan hilang. Warga diimbau tetap waspada dan mengungsi ke tempat yang lebih aman.(Red)
Sumber : Antara News