Cabup Saipullah kembali santuni puluhan anak yatim

MADINA – SAHATA | Calon Bupati Mandailing Natal (Madina) nomor urut 2, H. Saipullah Nasution kembali memberikan santunan kepada puluhan anak yatim di Desa Sipapaga, Kecamatan Panyabungan, Senin (21/10).

Santunan diberikan kepada 39 anak yatim dan piatu di rumah Samiun Alim Nasution. Turut hadir mendampingimendampingi, ketua tim pemenangan yang juga Ketua DPC PKB Madina Khoiruddin Faslah Siregar, para pengurus partai pendukung, dan tokoh masyarakat.

Saipullah menyampaikan, pemberian santunan ini merupakan bukti kepeduliannya terhadap anak yatim. Menurut dia, barang siapa yang membahagiakan anak yatim tentunya akan bersama Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW kelak di surga.

“Jangan dilihat dari nilainya. Kami merasa anak yatim merupakan keluarga kami. Seperti yang diajarkan Rasulullah, barang siapa yang membahagiakan anak yatim tentunya akan bersama Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW kelak di surga,” katanya.

Pada kesempatan itu, Ketua Umum DPP IKANAS meminta kepada anak yatim dan piatu tetap semangat belajar, sehingga nantinya menjadi anak yang pintar dan sukses kedepannya.

“Tetapkan cita-cita. Jangan malas belajar. Semoga apa yang dicita-citakan dapat tercapai,” ujarnya.

Saipullah juga menyampaikan komitmennya jika terpilih menjadi bupati Madina akan melanjutkan ibadah sedekah gajinya kepada fakir miskin dan anak yatim seperti yang dilakukan Sukhairi-Atika (SUKA) selama ini.

“Saat ini saya mencalonkan diri sebagai calon Bupati Mandailing Natal. Mohon didoakan semoga apa yang saya cita-citakan dapat terwujud,” pintanya.

Sementara tokoh masyarakat Desa Sipapaga, Muslim, mengucapkan terim kasih atas kunjungan silaturahmi yang dilakukan oleh calon Bupati Madina nomor urut 2 itu.

“Semoga dengan adanya santunan ini, kita diberikan Allah SWT keberkahan dan Pak Saipullah diberikan kemenangan di Pilkada Madina 2024,” ungkapnya.

Sebelumnya, Saipullah juga menyerahkan santunan kepada anak yatim dan piatu di lima desa di Sihepeng Raya.

Dia menyatakan uang santunan yang diserahkan itu berasal dari para tokoh dan anggota Ikatan Keluarga Nasution (IKANAS) Jakarta.(Red/Tim)

Hadiri Pengajian di Sinunukan II, Atika Cerita Posisi Perempuan di Masa Jahiliyah

MADINA – SAHATA | Atika Azmi Utammi Nasution menunaikan janji untuk menghadiri pengajian Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kecamatan Sinunukan di Desa Sinunukan II, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Minggu (20/10/2024).

Kedatangan ini, kata Atika, adalah janji yang harus ditunaikan karena sebulan lalu tidak bisa hadir karena sakit. “Bulan lalu saya diundang hadir pengajian di Sinunukan I, hari Kamis saya dirawat di rumah sakit. Hari ini saya hadir memenuhi janji itu,” katanya.

Atika mengungkapkan, kata sambutan yang hendak disampaikan pada bulan lalu masih ada. “Hari ini, kata sambutan yang disiapkan untuk bulan lalu itu, saya sampaikan di sini,” sebutnya.

Atika mengatakan, meskipun sudah masuk Rabiul Akhir tidak ada salahnya tetap mengingat hari lahir Rasulullah SAW. Menurutnya, ada dua poin penting yang harus dimaknai dari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Pertama, nilai moral. Hal ini bisa diukur dengan melihat sejauh mana umat rasulullah mengimplementasikan ajaran Islam dan mencontoh akhlak nabi dalam kehidupan sehari-hari. “Kedua, nilai spritual bisa ditunjukkan dengan memperlihatkan rasa senang, rasa bahagia, dan rasa syukur atas lahirnya manusia terbaik di bumi ini,” terangnya.

Atika, wabup Madina yang sedang cuti kampanye, mengingatkan kaum perempuan untuk banyak berselawat kepada Nabi Muhammad karena kelahirannya telah memuliakan kaum hawa.

“Dari yang saya pelajari di sikola Arob (MDTA), sebelum rasulullah hadir, anak perempuan adalah aib. Di masa jahiliyah, mengubur anak perempuan hal lumrah,” terangnya.

Di sisi lain, calon wakil bupati yang berpasangan dengan Saipullah Nasution ini berpesan kepada orang tua untuk membatasi dan memgawasi penggunaan ponsel pada anak. Hal ini, tambah Atika, karena masa sekarang banyak kejahatan terjadi melalui internet.

“Tanya aplikasi apa yang terinstal pada ponsel anak karena sekarang ada judi online dan transaksi narkoba bisa dilakukan lewan handphone,” ungkapnya.

Tak hanya itu, arus informasi yang deras seringkali membuat anak-anak tidak bisa memilih dan memilah informasi yang sesuai dengan umur mereka. “Narkoba itu, Bu, sudah sampai ke desa-desa. Ini musuh kita bersama, tidak bisa hanya mengandalka polisi dan TNI,” pungkasnya.

Sementara Ustaz Mhd. Alinapia Siregar dari Padangsidimpuan menjelaskan pentingnya memepererat silaturahmi. Hal ini sesuai dengan tema pengajian Peran BKMT dalam Menjaga Persatuan Umat.

Dia mengingatkan, silaturahmi memiliki banyak faedah, antara lain memanjangkan umur dan meluaskan rezeki. Dia menambahkan, perbedaan tidak seharusnya dijadikan sebagai muasal perselisihan.

“Ini mau pemilihan gubernur dan bupati. Jangan sampai perbedaan pilihan menimbulkan kesenjangan di antara masyarakat. Selesai pemilihan rajut kembali persatuan,” pesannya.

Untuk diketahui, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) sahata alias sepakat mendukung dan memenangkan pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati Saipullah Nasution-Atika Azmi Utammi Nasution (SAHATA) pada Pilkada Madina 2024.

“Kami siap mendukung dan memenangkan Paslon SAHATA pada Pilkada Madina tahun 2024,” kata Ketua BKMT Madina Hj. Rukiah Lubis didampingi sejumlah pengurus lainnya usai acara Maulid Nabi Muhammad SAW di Kecamatan Kotanopan pada Rabu 2 Oktober 2024. (Red)

Saipullah Bersama Ribuan Jamaah Pengajian Puncak Barokah Doakan Prabowo-Gibran 

MADINA – SAHATA | Calon bupati Mandailing Natal (Cabup Madina) nomor urut 2, H. Saipullah Nasution, SH, MM turut mendoakan H. Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming menjadi pemimpin yang amanah bagi rakyat Indonesia.

Ucapan doa itu dilantunkan Saipullah di hadapan ribuan jamaah pengajian Puncak Barokah, Desa Bange, Kecamatan Bukitmalintang, Madina, Minggu (20/10/2024).

Calon bupati Madina yang berpasangan dengan Atika Azmi Utammi itu menyampaikan kepada jamaah bahwa pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia berlangsung hari ini di Jakarta.

“Sama-sama kita ketahui, siang ini, hari ini, Presiden terpilih dan Wakil Presiden terpilih akan dilantik. Mari kita doakan semoga menjadi pemimpin yang amanah dan membawa NKRI semakin maju dan lebih baik,” kata Saipullah. Doa dan harapan dari mantan birokrat itu diamini ribuan jamaah.

Untuk diketahui, kehadiran Saipullah Nasution di pengajian Puncak Barokah untuk menggali dan memperdalam ilmu agama Islam. Hal itu juga dilakukan sebagai langkah bersilaturahmi, tatap muka dengan jemaah H. Salman Ahmad Nasution.

Selain itu, Saipullah Nasution juga turut membantu pembangunan atap Masjid Nurul Haromain di Puncak Barokah. Bantuan itu adalah bagian dari infaknya secara pribadi agar Masjid bisa segera difungsikan untuk lokasi pengajian. (RED/ TIM)

Kaum Ibu Tabuyung Bersatu: Pilih SAHATA Demi Perempuan Madina di Pilkada 2024

Madina – SAHATA | Kehadiran sosok perempuan dalam kontestasi Pilkada Mandailing Natal (Madina) 2024 semakin menggugah semangat kaum ibu di Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis (MBG). Representasi tersebut hadir lewat calon Wakil Bupati nomor urut 2, Atika Azmi Utammi Nasution, yang menjadi inspirasi dan alasan utama para ibu rumah tangga di desa ini mendukung penuh pasangan Saipullah-Atika (SAHATA).

Dalam pertemuan pada Jumat (18/10/2024), Raudah Daulay, yang mewakili kelompok ibu-ibu Tabuyung, menyatakan dengan tegas dukungan mereka kepada pasangan SAHATA. “Kami, kaum ibu Desa Tabuyung, sepakat dan berkomitmen untuk memenangkan SAHATA nomor urut 02 di Pilkada nanti,” ujar Raudah dengan penuh keyakinan, disambut oleh sorakan persetujuan dari rekan-rekannya.

Bagi mereka, kehadiran Atika sebagai calon wakil bupati bukan sekadar simbol, tapi sebuah harapan nyata akan hadirnya kebijakan yang lebih berpihak kepada kaum perempuan. “Sebagai perempuan, tentunya kami merasa lebih terwakili dengan kehadiran Bu Atika. Beliau sudah berpengalaman, dan kami yakin, kebijakan yang mendukung hak dan kepentingan perempuan akan lebih diperhatikan jika SAHATA terpilih,” tambah Raudah dengan antusias.

Selain itu, Raudah juga menyoroti dampak pembangunan yang telah dilakukan pasangan Sukhairi-Atika selama menjabat. Khususnya di wilayah pantai barat Madina, yang selama ini dianggap terpinggirkan. Pembangunan infrastruktur jalan yang mencapai lebih dari Rp86 miliar menjadi bukti perhatian pemerintah terhadap wilayah ini.

“Dampak pembangunan ini kami rasakan langsung. Dengan SAHATA, kami yakin pembangunan akan terus berlanjut dan semakin membawa kesejahteraan bagi wilayah pantai barat,” kata Raudah menutup pernyataannya.

Dukungan dari kaum ibu Tabuyung ini menjadi bukti bahwa Pilkada Madina bukan sekadar ajang politik, tapi juga perjuangan untuk membawa aspirasi kaum perempuan ke panggung pemerintahan. Mereka berharap, suara mereka akan turut menentukan arah masa depan Madina dengan memilih SAHATA. (red/tim)

Tokoh Pantai Barat Yakin Saipullah-Atika adalah “Duet Emas” untuk Masa Depan Gemilang Madina

Madina – SAHATA | Masyarakat pantai barat Mandailing Natal (Madina) tak ragu memilih pasangan Saipullah Nasution dan Atika Azmi Utammi Nasution (SAHATA) sebagai calon pemimpin masa depan. Sosok Saipullah, yang memiliki rekam jejak cemerlang sebagai birokrat senior di Kementerian Keuangan selama 38 tahun, dinilai sebagai kunci utama untuk mendorong pembangunan Madina ke tingkat yang lebih tinggi.

“Pak Saipullah ini bukan orang sembarangan. Pengalamannya luar biasa, pernah menjabat di posisi-posisi strategis di pemerintahan pusat. Kami di sini butuh pemimpin yang visioner dan paham seluk-beluk pemerintahan. Dan itu ada pada Pak Saipullah,” tegas Asrizal, tokoh masyarakat dari Kecamatan Natal.

Asrizal yakin, duet Saipullah-Atika akan membawa angin segar bagi Madina, terutama untuk wilayah pantai barat yang terus berkembang. Visi besar mereka untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, ditambah keahlian Atika dalam menggiring anggaran pembangunan, dianggap sebagai kombinasi sempurna untuk membawa Madina ke masa depan yang lebih baik.

“Atika sudah terbukti sukses membawa anggaran miliaran rupiah untuk pembangunan infrastruktur. Tahun lalu saja, Rp100 miliar dari dana Inpres dikucurkan untuk memperbaiki jalan di wilayah pantai barat,” tambah Asrizal.

Tak hanya janji, pembangunan nyata sudah terlihat dengan dibangunnya 10 ruas jalan strategis di wilayah pantai barat. Mulai dari Simpang Jalan Negara-Batu Mundom hingga Tangsi Bawas-Kampung Sipirok, semua infrastruktur ini akan meningkatkan konektivitas dan mendorong perekonomian masyarakat secara signifikan.

“Kami butuh pemimpin yang sudah terbukti kinerjanya, bukan sekadar bicara. Saipullah dan Atika adalah pasangan sempurna untuk membawa Madina menuju kejayaan,” kata Asrizal penuh keyakinan.

Dukungan masyarakat pantai barat ini semakin menguatkan posisi Saipullah-Atika (SAHATA) sebagai pilihan utama masyarakat Madina, yang menginginkan perubahan nyata dan masa depan yang lebih gemilang.(Red)

Saipullah Nasution: Dermawan dan Istiqomah, Sosok Pemimpin Madina yang Tulus dari Hati

MADINA – SAHATA | Kesalehan dan kedermawanan Saipullah Nasution, calon bupati Mandailing Natal (Madina) nomor urut 2, bukan sekadar tampilan jelang Pilkada. Mantan Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Jawa Barat ini telah lama dikenal sebagai figur yang dermawan, terutama bagi anak yatim dan fakir miskin, bukti bahwa komitmennya untuk membantu masyarakat berakar kuat jauh sebelum ambisi politik hadir.

Abu Bakar, seorang tokoh agama dari Panyabungan Timur, mengungkapkan pengalamannya mengenal sosok Saipullah atau yang akrab disapa Bang Ipul. “Bang Ipul sering terlibat dalam kegiatan sosial, jauh sebelum mencalonkan diri. Bantuan untuk masyarakat kurang mampu sudah menjadi bagian dari hidupnya,” kata Abu Bakar.

Menurutnya, apa yang dilakukan Saipullah adalah cerminan dari kesungguhan hati, bukan manuver politik. “Dia tidak hanya datang saat butuh dukungan. Saipullah konsisten berbagi kepada mereka yang membutuhkan, terutama anak yatim dan fakir miskin,” ujar Abu Bakar lagi.

Keberadaan Saipullah di tengah masyarakat sebagai sosok religius juga semakin kuat. Pada 27 September 2024 lalu, saat Bobby Nasution berkunjung ke Panyabungan Timur, Saipullah didaulat menjadi imam salat Jumat. Hal ini bukan kali pertama.

Bahkan, banyak warga yang sengaja menunggu kehadirannya sebagai imam salat Subuh. Meski memiliki kesibukan yang padat sebagai birokrat di Bea Cukai, Saipullah tetap istiqomah menjalankan ibadah puasa sunah Senin dan Kamis selama bertahun-tahun.

“Selama 38 tahun mengabdi di Bea Cukai, Bang Ipul tetap menjaga kebiasaan puasa sunahnya. Ini menunjukkan kedisiplinan dan keseriusan beliau dalam menjalankan agama, di luar tugas-tugasnya sebagai pejabat,” ungkap Ustaz Hendri, seorang ulama yang mengenal baik Saipullah.

Tak hanya beribadah, Saipullah juga aktif di berbagai organisasi. Salah satu yang menjadi bukti nyata kepeduliannya adalah perannya sebagai Ketua Umum DPP Ikatan Keluarga Nasution (IKANAS), di mana ia menggagas program beasiswa untuk mahasiswa dari keluarga Nasution. Program ini telah berjalan selama beberapa tahun, membantu banyak mahasiswa untuk melanjutkan pendidikan.

Saipullah Nasution bukan hanya calon bupati, tetapi juga sosok pemimpin yang selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, berbagi tanpa pamrih, dan istiqomah dalam menjalankan ibadah.

Kebaikannya yang telah lama tertanam di hati rakyat Madina semakin menegaskan bahwa ia adalah calon pemimpin yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga berakhlak mulia.(Red)

Belum Ada Jejak Rekam Negatif, Saipullah Dinilai Paling Cocok Memperbaiki Madina

MADINA – SAHATA | Tokoh politik senior Kabupaten Mandailing Natal (Madina) As Imran Khaitamy Daulay menaruh harapan besar kepada pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati nomor urut 2 Saipullah Nasution-Atika Azmi Utammi Nasution (SAHATA) bakal mampu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Madina dengan memperbaiki tata kelola pertanian, perkebunan, dan peternakan.

Jika Paslon SAHATA memenangkan Pilkada Madina 2024, Imran optimistis Saipullah Nasution sebagai calon bupati bakal mampu mengatasi persoalan kemiskinan dan pengangguran di kabupaten ini dengan memperbaiki tata kelola sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan.

“Saya yakin, dalam tanda petik, Pak Saipullah itu belum punya dosa di Madina. Belum ada jejak rekam negatif Pak Saipullah di kabupaten kita ini,” kata mantan Ketua DPRD Madina itu usai menghadiri pelantikan Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Madina di Aula Ladang Sari, Kecamatan Panyabungan, Selasa (15/10/2024).

Imran juga mengalaskan optimismenya itu pada jejak karier Saipullah Nasution sebagai pejabat di Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan yang sudah betul-betul memahami tata kelola pemerintahan.

“Pak Saipullah itu bukan politisi dan pebisnis. Dia itu murni birokrat yang orientasinya bagaimana cara mengelola pemerintahan dengan baik,” tutur ketua Partai Ummat Madina itu.

Meski demikian, Imran menyarankan kepada Saipullah Nasution jika nanti terpilih menjadi Bupati Madina periode 2025-2030 agar memprioritaskan perbaikan tata kelola pertanian, perkebunan, dan peternakan yang dinilai akan mampu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Madina.

Untuk diketahui, berdasarkan data BPS Madina, persentase penduduk miskin Kabupaten Madina pada Maret 2024 sebesar 8,69 persen atau menurun 0,17 persen poin terhadap Maret 2023. Persentase penduduk miskin ini setara dengan 40,56 ribu jiwa atau berkurang sekitar 0,48 ribu jiwa dalam satu tahun terakhir.

Sementara angka garis kemiskinan di Madina pada Maret 2024 berada pada level Rp519.553 per kapita per bulan atau meningkat sekitar 32.117 rupiah dibanding garis kemiskinan pada Maret 2023 sebesar Rp487.436 per kapita per bulan.

Imran yakin angka kemiskinan itu masih dapat ditekan jika pemerintah daerah serius memperbaiki tata kelola pertanian, perkebunan, dan perikanan.

Selama ini, menurut dia, Madina tidak mampu swasembada beras kendati kabupaten ini memiliki lahan pertanian yang subur. Kondisi ini terjadi akibat pemerintah daerah tidak hadir di tengah-tengan petani.

“Pemerintah tidak hadir untuk membantu petani dalam penyediaan lahan, kemudahan mendapatkan pupuk, irigasi peertanian yang baik,” katanya.

Ironisnya lagi, saat musim panen tiba, harga gabah turun drastis. Menurut dia, hal ini terjadi juga karena pemerintah daerah tidak hadir untuk mengelola pasar. “Seharusnya pemerintah hadir dalam manajemen pertanian,” tegasnya.

Itu sebabnya, mantan Ketua DPD Golkar Madina itu berharap jika rakyat memberi amanah untuk memimpin Madina, Saipullah Nasution harus memprioritaskan pembangunan sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan, termasuk perikanan.

“Soal permodalan, pemerintah seharusya memberikan akses agar petani mudah mendapatkan modal. Misalnya melalui koperasi milik pemerintah atau melalui kerja sama pemerintah dengan perbankan yang memberikan kredit dengan bunga kecil kepada petani,” ungkapnya.

Begitu juga dengan suplai ikan air tawar dan komoditas hortikultura. Semua berdatangan ke Madina tanpa melalui proses seleksi dari pemerintah daerah.

“Kalau ada suplai ikan tawar dari luar daerah Madina, itu boleh-boleh saja. Kita tidak boleh memonopoli pasar, tetapi harus ada agen resmi mereka di sini. Agen resmi ini harus tunduk dan patuh terhadap regulasi daerah,” katanya.

Selain itu, menurut Imran, pemerintah juga harus mampu menarik investor untuk mendirikan pabrik pengalengan ikan di wilayah pantai barat Madina. Denagn begitu, dia yakin tenaga kerja lokal akan terserap dalam jumlah yang banyak.

Melalui berbagai perbaikan tata kelola pertanian, perkebunan, dan peternakan, Irman optimistis para petani dan peternak di Madina akan mampu bersaing dengan petani dan peternak dari daerah lain.

Dengan begitu, sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan secara otomatis akan membuka lapangan kerja baru yang mampu menyerap tenaga kerja lokal yang banyak pula. Muaranya, angka pengangguran dan kemiskinan di Kabupaten ini akan terus berkurang.

“Kehidupan masyarakat itu paralel. Kalau misalnya aktivitas perekonomian masyarakat bisa berjalan secara maksimal, berarti lapangan kerja juga menyerap banyak tenaga kerja lokal. Secara otomatis angka pengangguran dan kemiskinan juga akan jauh berkurang di Madina,” pungkasnya. (RED/TIM)

Ibu-Ibu Panyabungan: “SAHATA” Adalah Harapan Baru untuk Perempuan dan Madina

MADINA – SAHATA | Dukungan untuk pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina), Saipullah Nasution dan Atika Azmi Utammi Nasution (SAHATA), semakin kuat, terutama dari kalangan perempuan. Sejumlah ibu-ibu di Panyabungan mengaku memilih pasangan nomor urut 02 ini, dengan alasan kuat terkait keterwakilan gender dan kemampuan mereka dalam memimpin.

“Kami mantap memilih SAHATA di Pilkada nanti. Atika Azmi sebagai cawabup mewakili kami, kaum perempuan, di kancah politik Madina,” ungkap Epridayanti, salah satu pendukung setia, pada Rabu (16/10).

Menurutnya, kehadiran perempuan di posisi strategis seperti wakil bupati bukan hanya simbol, melainkan bentuk nyata pengabdian. “Perempuan kini punya peran besar dalam membangun. Menjadi Cawabup Madina adalah bentuk pengabdian mulia, tidak hanya untuk Madina, tapi juga bagi bangsa dan negara.”

Epridayanti juga melihat pasangan SAHATA sebagai kombinasi sempurna yang bisa membawa perubahan besar. “Ini paket komplit—ada laki-laki dan perempuan, perpaduan pengalaman dan energi muda. Mereka saling melengkapi, dengan visi dan kemampuan yang jelas untuk membawa Madina menuju kesejahteraan.”

Dukungan dari berbagai lapisan masyarakat pun semakin mengalir, mengukuhkan SAHATA sebagai calon kuat yang siap membawa Madina ke arah yang lebih baik. (RED/TIM)

Pemuda Kotasiantar Bangkit! Siap Menangkan Saipullah-Atika, Pemimpin Madina yang Peduli dan Religius

Madina – SAHATA | Semangat perubahan menyala di Kelurahan Kotasiantar, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), di mana para pemuda secara tegas menyatakan dukungan mereka untuk pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2, H. Saipullah Nasution dan Atika Azmi Utammi Nasution (SAHATA).

Dukungan yang kuat ini didorong oleh keyakinan bahwa Saipullah-Atika adalah sosok pemimpin yang memiliki hati untuk rakyat, terutama dalam kepedulian terhadap anak yatim dan piatu.

“Kami melihat komitmen nyata Pak Saipullah dan Ibu Atika dalam membantu anak yatim dan piatu. Sosok pemimpin seperti ini yang kami butuhkan untuk memajukan Madina,” ujar Ahmad Rizal Pulungan, mantan Ketua Pemuda Naposo Nauli Bulung (PNNB) Kotasiantar, Minggu (13/10/2024).

Rizal menyatakan, Saipullah sudah menjadi bagian penting dari masyarakat Kotasiantar. Pada Pemilu Legislatif sebelumnya, ia mendapat dukungan besar dari kelurahan tersebut. Meskipun belum berhasil, kini masyarakat Kotasiantar semakin solid untuk memastikan kemenangan Saipullah di Pilkada Madina 2024.

“Suara Kotasiantar untuk Saipullah tidak pernah luntur. Sekarang saatnya kita bangkit dan menangkan SAHATA! Demi Madina yang lebih religius, sejahtera, dan berkeadilan,” tegas Rizal penuh semangat.

H. Saipullah Nasution, yang bergelar adat Sutan Kumala, lahir di Gunung Baringin, Kecamatan Panyabungan Timur. Berkarier selama 38 tahun di Direktorat Jenderal Bea Cukai, Kementerian Keuangan RI, ia membawa pengalaman luas dan visi yang kuat untuk memajukan Madina. Pasangannya, Atika Azmi Utammi, putri asli Kecamatan Kotanopan, kini tengah cuti dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Madina periode 2020-2025.

Dengan tekad bulat dari para pemuda dan dukungan masyarakat luas, pasangan SAHATA semakin optimistis meraih kemenangan dan membawa Madina menuju masa depan yang lebih cerah.(R12KI)

Dukungan Kaum Umak-Umak Panyabungan Terhadap SAHATA Menguat: “Pemimpin yang Teruji dan Siap Bawa Madina Lebih Maju”

Madina – SAHATA | Dukungan masyarakat terhadap pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) nomor urut 2, Saipullah Nasution dan Atika Azmi Utammi Nasution (SAHATA), terus membesar. Kali ini, dukungan tegas datang dari kaum umak-umak (ibu-ibu) di Panyabungan, yang menyatakan dengan lantang bahwa mereka sahata (sepakat) memilih Saipullah-Atika untuk memimpin Madina pada periode mendatang. Hal ini didasari oleh keyakinan mereka bahwa pasangan ini telah membuktikan kapasitas dan komitmen mereka dalam membangun Madina.

Dalam pertemuan yang berlangsung di Desa Panyabungan Julu, Jumat (12/10/2024), dukungan ini bukan sekadar slogan, tetapi disertai alasan kuat dan bukti nyata dari rekam jejak pasangan SAHATA. “Kami mendukung mereka karena sudah terbukti bekerja untuk rakyat. Saipullah adalah sosok pemimpin yang santun dan religius, sementara Atika memiliki energi dan visi untuk kemajuan daerah. Ini bukan janji kosong, tetapi rekam jejak mereka sudah berbicara,” tegas Sakdiah, seorang tokoh masyarakat Desa Panyabungan Julu.

Sakdiah melanjutkan, bahwa masyarakat kini membutuhkan pemimpin yang tak hanya berbicara soal janji, tetapi telah teruji dan mampu merealisasikan program-program nyata. “Kami tidak butuh janji-janji tanpa bukti. Saipullah sudah terbukti amanah dan Atika terbukti tangguh mendampingi pemerintahan. Kami yakin mereka mampu mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat Madina,” lanjutnya dengan tegas.

Kunci dari dukungan ini juga datang dari pandangan realistis masyarakat terhadap program-program yang ditawarkan SAHATA. Berbagai program yang menyentuh sektor penting seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan ekonomi dianggap sangat relevan dengan kondisi di Madina. “Program mereka sangat konkret. Mereka tidak bicara soal hal-hal yang muluk, tapi fokus pada apa yang benar-benar diperlukan masyarakat. Ini yang membuat kami percaya,” tambah Sakdiah.

Hasanah, warga Panyabungan Utara, memberikan kesaksian serupa. Baginya, Saipullah adalah pemimpin yang tenang dan bijaksana, sedangkan Atika mampu mengartikulasikan aspirasi masyarakat, khususnya kaum muda, dengan sangat baik. “Pak Saipullah itu pembawaannya kalem, tapi tegas dan punya komitmen kuat terhadap masyarakat. Sementara Atika adalah sosok yang mewakili harapan kaum muda, dia cerdas, cepat tanggap, dan mampu melihat persoalan dengan perspektif yang segar,” ujar Hasanah.

Keberhasilan Atika selama mendampingi HM Jakfar Sukhairi Nasution sebagai Wakil Bupati Madina juga menambah keyakinan masyarakat bahwa pasangan ini siap membawa Madina ke tingkat yang lebih baik. “Atika telah menunjukkan bahwa usianya bukan halangan untuk memimpin. Ia memiliki pengalaman dan visi yang kuat, yang membuatnya mampu mengambil keputusan-keputusan strategis untuk Madina,” tambah Hasanah.

Kaum umak-umak juga menegaskan bahwa Madina membutuhkan pemimpin yang tidak hanya populer, tetapi mampu menghadapi tantangan dengan nyata. Mereka menilai pasangan SAHATA memiliki kombinasi pengalaman, integritas, dan visi yang jelas. “Kami ingin pemimpin yang serius memperjuangkan hak-hak rakyat. Saipullah dan Atika adalah jawaban atas harapan itu. Kami sahata memilih mereka,” tegas Sakdiah di akhir pernyataannya.

Dengan semakin menguatnya dukungan dari kelompok strategis seperti kaum umak-umak ini, posisi Saipullah-Atika dalam pertarungan Pilkada Madina 2024 semakin kokoh. Dukungan ini tak hanya menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap pasangan SAHATA, tetapi juga menegaskan bahwa mereka dianggap mampu membawa Madina menuju arah yang lebih baik.

Di tengah kondisi politik yang semakin dinamis, dukungan kaum ibu-ibu Panyabungan menunjukkan bahwa masyarakat Madina tidak hanya menilai calon pemimpin dari penampilan, tetapi dari substansi, kinerja, dan rekam jejak yang jelas. “Kami butuh perubahan yang nyata, bukan hanya sekadar janji. Saipullah dan Atika telah menunjukkan bahwa mereka pemimpin yang mampu membawa perubahan tersebut,” tutup Hasanah dengan penuh keyakinan.

Dengan momentum dukungan yang terus meningkat, pasangan SAHATA semakin siap untuk membawa Kabupaten Mandailing Natal ke arah pembangunan yang lebih maju, sejahtera, dan inklusif. (Red/Tim)