Madina – Ternyata permasalahan tak transparannya pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) tak sesederahana yang dibayangkan. Perintah ketua pun tak digubris pegawai di lembaga itu.
Dilansir dari HayuaraNet.com, usai menerbitkan berita dengan judul DPA Sekretariat Dewan bak Rahasia dan Misteri, Fungsi Pengawasan DPRD Madina Tak Bertaji pada Kamis, 3 Juli 2025. Berdasarkan lampiran tangkapan layar yang diterima media ini, diketahui Ketua DPRD Erwin Efendi Lubis pernah memerintahkan sekwan untuk membuka anggaran. Namun, perintah tersebut dianggap angin lalu.
Jumlah anggaran yang sudah terealisai dan diminta beberapa anggota DPRD untuk dibuka penggunaannya mencapai Rp8 miliar.
Ketidaktransparanan anggaran di gedung dewan pun menimbulkan asumsi liar. Salah satunya adalah harta Bendahara Pengeluaran Sekretariat DPRD Muhammad Asran yang mencapai Rp4,78 miliar. Jumlah itu sesuai dengan LHKPN yang dia laporkan pada Maret 2025.
Dalam dokumen KPK itu, dikatahui Asran mempunyai 11 bidang tanah di kabupaten ini yang seluruhnya hasil sendiri atau bukan warisan maupun hibah. Dia juga memiliki sepuluh alat transportasi hasil sendiri.
Banyaknya harta Asran sudah menjadi sorotan di wilayah pantai barat Madina. Dia, menurut meterangan warga setempat, belakangan ini beberapa kali membeli kebun sawit. Hal yang menurut mereka tidak wajar. Sebab, Asran hanya seorang PNS dengan jabatan Bendahara Pengeluaran Sekretariat DPRD.
“Di kampung kami, Singkuang, bapak ini jadi omongan orang, karena sering membeli kebun sawit,” kata seorang warga Singkuang yang minta identitasnya dirahasiakan.
Meski demikian, dia tetap berpikir positif. Menurut dia, mungkin saja Muhammad Asran memiliki usaha atau bisnis lain yang membuat pendapatan ekonominya terus meningkat. “Bisa saja bapak ini punya bisnis sendiri selain menjadi PNS,” katanya.
Asran yang dikonfirmasi terkait hal ini pada Kamis, 3 Juli 2025, tak membantah juga tak membenarkan hal tersebut. Namun, tak satu pun pertanyaan konfirmasi dijawab dia. Malahan, amtenar ini mengirim beberapa foto buku terkait harta dan uang.
“Alhamdulillah, Amin ya Allah dari semua kejadian ini jadikan lah aku orang terkaya nomor satu di dunia dan masuk nominasi versi Forbest Dunia,” jawab Asran.
“Mudah-mudahan dari semua proses perjalanan penuh perjuangan panjang yang saya jalani ini membuatku sukses sesuai cita-citaku menjadi orang terkaya di dunia. Sekali lagi terima kasih atas doanya bapak ibu. Amin,” pungkas dia.
Sebelumnya diberitakan, Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Mandailing Natal (DPRD Madina) bak rahasia dan penuh misteri. Pasalnya, beberapa legislator yang mencoba mengakses atau meminta hal tersebut tak berhasil.
Hal itu sesuai dengan penelusuran media ini melalui wawancara terhadap beberapa anggota DPRD. Fungsi pengawasan yang melekat pada legislatif itu pun seolah tak bertaji di hadapan pegawai sekretariat.(Red)