JAKARTA, – Bareskrim Polri menyatakan komitmennya untuk menangkap Fredy Pratama, buronan kelas kakap yang diduga sebagai pengendali jaringan narkoba internasional. Berdasarkan pemantauan, Fredy diketahui bermukim di Thailand, yang disebut sebagai salah satu tempat persembunyian favorit para buronan kasus narkotika.
“Fredy Pratama pasti akan kami tangkap,” tegas Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Mukti Juharsa, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (23/12).
Menurut Brigjen Mukti, Thailand sering menjadi tujuan buronan narkoba karena berbagai faktor yang memudahkan mereka bersembunyi dan mengatur operasi ilegalnya. Polri saat ini tengah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk menangkap Fredy dan buronan lainnya.
“Kami melihat Thailand menjadi tempat pelarian yang banyak dimanfaatkan buronan kasus narkotika. Oleh karena itu, kami akan bekerja sama dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri untuk melaksanakan upaya penangkapan,” ujar Brigjen Mukti.
Kerja sama internasional menjadi fokus utama Polri dalam mengejar Fredy Pratama. Brigjen Mukti menyebutkan bahwa koordinasi dengan Interpol dan kerja sama police-to-police akan terus diintensifkan untuk mempercepat proses penangkapan.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Fredy Pratama merupakan target prioritas dalam pemberantasan jaringan narkoba internasional. Ia telah memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan operasi pencarian dan penangkapan terhadap buronan yang telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak 2014 itu.
“Saya sudah menginstruksikan Kabareskrim Polri dan Kadivhubinter Polri untuk memanfaatkan semua jalur kerja sama internasional, termasuk Interpol dan mekanisme police-to-police, agar keberadaan Fredy Pratama dapat segera teridentifikasi dan dilakukan penangkapan,” ujar Kapolri dalam konferensi pers pada awal Desember 2024.
Fredy Pratama diketahui merupakan warga negara Indonesia yang telah lama bermukim di Thailand. Ia diduga menjadi otak di balik peredaran narkotika lintas negara dengan jaringan yang luas dan terstruktur. Meski sejumlah anggota jaringannya telah ditangkap, Fredy hingga kini masih buron.
Kapolri menegaskan bahwa upaya pemberantasan jaringan narkoba tidak akan berhenti pada penangkapan anggota jaringan, tetapi juga menyasar para pemimpin dan pengendali utama seperti Fredy Pratama.
“Pengungkapan jaringan ini akan terus dilakukan hingga semua pihak yang terlibat, termasuk Fredy Pratama, berhasil diamankan,” tegas Kapolri.
Polri berharap melalui sinergi dengan lembaga penegak hukum internasional, operasi ini dapat membuahkan hasil signifikan untuk memutus rantai peredaran narkotika di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.(Red)