Tak Ada Lagi 01-02! Saipullah Nasution Siap Rangkul Harun Mustafa Demi Kemajuan Madina

Madina – Bupati Mandailing Natal (Madina) terpilih, H. Saipullah Nasution, SH, MM, mengirim sinyal kuat untuk rekonsiliasi politik. Ia berencana bertemu dengan rivalnya di Pilkada 2024, Harun Mustafa Nasution, guna menyatukan kembali masyarakat Madina pasca-pemilihan.

Deklarasi niat baik ini disampaikan Saipullah usai penetapan pasangan calon (Paslon) terpilih di halaman Hotel Rindang, Kelurahan Dalan Lidang, Panyabungan, Kamis (27/2) sore.

“Sejak putusan MK hingga penetapan ini, kami memang belum sempat berkomunikasi. Tapi dalam waktu dekat, kami ingin bertemu dengan saudara kita, H. Harun Mustafa Nasution dan wakilnya, Ichwan Husein. Kita ingin duduk bersama, berbicara, dan yang paling penting, menyatukan kembali masyarakat Madina,” tegas Saipullah dengan penuh semangat, didampingi wakil bupati terpilih, Atika Azmi Utammi Nasution.

Ia menegaskan bahwa Pilkada bukanlah ajang perpecahan, melainkan sebuah proses demokrasi yang harus diterima dengan kedewasaan. Kini, saatnya membangun kembali kebersamaan tanpa embel-embel kubu atau nomor urut.

“Sudah cukup kompetisi! Sekarang waktunya kita bersatu. Tak ada lagi 01-02, tak ada lagi perpecahan. Kita adalah masyarakat Madina yang punya satu tujuan: kemajuan daerah yang kita cintai ini,” serunya penuh optimisme.

Lebih dari sekadar rekonsiliasi, Saipullah juga memiliki visi besar untuk membawa Madina melesat ke tingkat yang lebih tinggi, baik di Provinsi Sumatera Utara maupun di panggung nasional.

“Kita ingin Madina tak hanya maju, tapi juga diperhitungkan. Ini bukan kerja satu orang, ini kerja kita semua! Mari bergandengan tangan, rapatkan barisan, dan tunjukkan bahwa Madina bisa!” pungkasnya penuh semangat.(Red)

Saipullah-Atika Lebih Manfaatkan Potensi Daerah untuk Memajukan Madina

Padang Bolak,Paluta – Debat publik calon bupati dan wakil bupati Mandailing Natal (Madina) pada segmen ketiga giliran pasangan calon nomor urut 1 Harun Mustafa Nasution-Ichwn Husen Nasution memilih amplop yang disiapkan panelis.

Harun memilih amplop nomor B6 dengan tema yang berhubungan dengan memajukan daerah. Pertanyaan dalam amplop B6 itu yang dibacakan moderator, Ahmad Fauzi (Ray Rangkuti) menyebut, masih banyak ruas jalan yang menghubungkan Ibu Kota Kabupaten dengan kecamatan dan antar-kecamatan dengan desa yang mengalami rusak berat, bahkan tidak layak.

Kondisi permukaan jalan saat ini di Kabupaten Madina berdasarkan Data BPS tahun 2022 menyebutkan jalan rusak berat 36 persen, jalan kondisi rusak 4 persen, dan kondisi sedang 49 persen.

Pertanyaannya, jika Anda terpilih sebagai bupati dan wakil bupati, kebijakan dan langkah apa yang Anda lakukan untuk memperbaiki ruas jalan tersebut?

Harun menjawab hal ini berkaitan dengan infrastruktur ruas jalan di Kabupaten Madina, yang menurutnya, masih banyak yang rusak. Dia juga mengatakan perhatian dari pemerintah yang ada sekarang juga kurang.

“Banyak daerah yang kami lalui masih jalan tanah, justru mobil pun susah masuk. Tentu ini akan PR bagi kami. Kalau kami terpilih tentu menjadikan jalan-jalan di Kabupaten Madina lebih baik lagi kedepan,” kata Harun.

Meski demikian, Harun dinilai tidak menjabarkan bagaimana cara agar infrastruktur di Madina semakin lebih baik. Bahkan, dalam hal ini, Harun terlalu mengandalkan kawan-kawannya yang ada di DPRD Provinsi.

“Kami akan memanfaatkan koneksitas kami untuk membangun Madina. Saya punya pengalaman di DPRD Provinsi Sumatera Utara. Saya masih punya kawan di sana 61 orang dan saya akan berjuang semaksimal mungkin untuk menjadikan jalan-jalan di Kabupaten Madina bagus,” kata dia

“Dan ini nanti akan juga teruskan ke pusat, kami akan meminta anggaran sebesar-besarnya untuk pembangunan di Madina,” tambahnya.

Sementara pasangan calon nomor urut 2, Saipullah Nasution dan Atika Azmi Utammi (SAHATA) dalam memajukan Madina adalah mengandalkan potensi yang ada di Kabupaten Madina.

“Sama-sama kita ketahui bahwa jalan di kabupaten itu adalah merupakan tanggung jawab pemerintah daerah, sehingga tidak mungkin kita lempar ke pusat, ya. Maka upaya yang akan kami lakukan, Paslon SAHATA, adalah optimalisasi penggunaan APBD,” katanya.

Saipullah juga menerangkan, pemerintah daerah memiliki keterbatasan anggaran dalam pembangunan infrastruktur, yakni hanya 10 kilometer per tahun. Untuk itu, Saipullah menyebut nantinya apabila terpilih akan memilih skala prioritas jalan di desa mana yang paling rusak dan konektivitasnya menghubungkan ekonomi, sehingga itu bermanfaat maksimal.

“Kita juga akan menggandeng perusahaan-perusahaan yang ada di Madina ini sebagai bentuk CSR, kepedulian terhadap daerah harus membangun jalan menghubungkan dalam peningkatan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.

“Berikutnya tadi sebagaimana yang kami sampaikan dalam misi kami bahwa kita akan melakukan sinergi yang baik dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Pusat agar pembangunan lebih cepat di Madina,” tambahnya.

Calon wakil bupati Atika Azmi Utammi menegaskan, banyak yang lupa pemerintahan Sukhairi-Atika baru berjalan tiga tahun.

“Panelis sendiri mengakui jalan yang rusak hanya 4 persen dan kondisi baik 6 persen, baru masa pemerintahan 3,5 tahun,” ungkapnya.

Atika menegaskan, Saipullah-Atika nantinya apabila terpilih akan terus menggandeng perusahaan seperti memanfaatkan Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit, juga bonus produksi untuk pembangun jalan.

“Dan di RPJMD kami juga sudah disesuaikan dengan provinsi dan pusat, sehingga pembangunan dapat dimaksimalkan,” tutupnya. (red)

Jawaban Menohok Atika ke Harun di Debat Publik Pilkada Madina 

Padang bolak,Paluta – Calon wakil bupati Mandailing Natal (Madina) nomor urut 2, Atika Azmi Utammi Nasution memberikan jawaban menohok ke calon bupati nomor urut 1, Harun Mustafa Nasution, yang menanyakan seputar kesejahteraan masyarakat.

Atika menyampaikan jawaban itu saat debat publik Pilkada Madina di Hotel Sapadia, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Kamis (14/11) malam.

Harun menanyakan kepada Paslon SAHATA bagaimana membuat masyarakat yang miskin tidak menjadi miskin. Harun menilai kesejahteraan masyarakat Madina masih banyak berada di dalam garis kemiskinan.

Menjawab pertanyaaan Harun, Saipullah menyampaikan bahwa kemiskinan adalah fokus utama Paslon SAHATA. Dalam rangka mengatasi angka kemiskinan, kata Saipullah, ada beberapa kegiatan yang akan dilakukan dan dikawal secara ketat.

“Pertama memastikan bantuan tepat sasaran, menyiapkan lapangan pekerjaan, pelatihan UMKM, perbaikan infrastruktur, optimalisasi pertanian, perkebunan dan perikanan, serta pelatihan tenaga kerja,” sebut Saipullah.

Harun menanggapi jawaban dari Paslon SAHATA dengan menyebutkan tidak ada penigkatan kehidupan yang layak masyarakat.

“Persentasinya malah seperti itu-itu juga, dan tidak aja kemajuan untuk peningkatan masyarakat,” kata Harun.

Menanggapi hal pernyataan itu, Atika menyarankan agar berbicara berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), bukan apa yang dilihat.

Data dari BPS, kata Atika, laju pertumbuhan ekonomi naik. Pasca pandemi Covid-19, tingkat kemiskinan makin menurun dan tingkat pengguran terbuka juga semakin menurun.

“Ini yang saya sebutkan by data dan bukan by mata. Ini adalah salah satu yang berhubungan dengan pengentasan kemiskinan. Kita bicara by data, bukan by analisa semata,” ujar Atika. (red)