Fokus pada Gerindra, Harun-Ichwan Dinilai Abaikan Peran Koalisi di Debat Kandidat

Padang Bolak,Paluta – Debat kandidat Pilkada Mandailing Natal 2024 di Sapadia Hall, Gunungtua, Padang Lawas Utara (Paluta), Kamis (14/11/2024), menjadi sorotan karena strategi komunikasi pasangan calon nomor urut 1, Harun-Ichwan. Pasangan ini terlihat lebih menonjolkan Partai Gerindra dan Ketua Umumnya, Prabowo Subianto, dibandingkan peran partai koalisi lainnya.

Sepanjang debat, Harun Musthafa berulang kali menyebut nama Prabowo dan Gerindra sebagai landasan utama visi-misinya. Frasa seperti “Kami di Gerindra,” atau “anak ideologi Pak Prabowo” diucapkan berkali-kali. Bahkan, dalam sesi pemaparan visi-misi, fokus pada kedekatan dengan Prabowo mengesampingkan penyampaian detail program kerja yang menjadi bagian penting dari debat.

Sayangnya, partai-partai koalisi seperti Golkar dan PAN yang turut mengusung Harun-Ichwan tampak hanya mendapat porsi kecil dalam narasi mereka. Nama Golkar, misalnya, hanya disebut sekilas dalam bentuk penghormatan di awal debat, meski partai ini memiliki enam kursi di DPRD Madina.

Padahal, calon wakil bupati Ichwan merupakan Bendahara DPD Partai Golkar Sumatera Utara, yang seharusnya menjadi simbol kekuatan koalisi tersebut.

Keadaan semakin disorot ketika nama Musa Rajekshah alias Ijeck, Ketua DPD Golkar Sumut, tidak muncul dalam paparan Harun. Sebelumnya, Ijeck dikenal aktif mendukung Harun-Ichwan, termasuk menginstruksikan Pemuda Pancasila Madina untuk memenangkan pasangan ini.

Foto-foto kebersamaan Harun dan Ijeck bahkan sering digunakan dalam kampanye untuk memperkuat elektabilitas pasangan ini.

Hal serupa terjadi dengan PAN. Ketua DPD PAN Madina, Nisad Sidik, yang pernah membela Harun dalam isu kelulusan SMA, juga tak mendapat pengakuan yang sebanding.

Nama partai tersebut hanya disebut satu kali, tanpa penekanan pada kontribusinya dalam koalisi.

Strategi komunikasi yang berpusat pada Gerindra ini memunculkan pertanyaan. Apakah pasangan Harun-Ichwan sengaja menonjolkan partai utama mereka sebagai bagian dari strategi branding politik? Atau, apakah hal ini mencerminkan kurangnya apresiasi terhadap peran koalisi?

Keputusan untuk mengabaikan narasi kolaboratif berpotensi memunculkan gesekan di antara partai-partai pengusung. Padahal, menjaga soliditas koalisi merupakan hal mendasar untuk memenangkan Pilkada, terutama dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Pasangan Harun-Ichwan kini dihadapkan pada tantangan besar untuk menyeimbangkan strategi politik mereka. Mengedepankan Gerindra memang penting, tetapi memperkuat narasi kebersamaan dalam koalisi adalah kunci untuk membangun kepercayaan yang lebih luas.

Apakah pasangan ini akan segera melakukan perbaikan komunikasi politik? Ataukah mereka akan terus bertumpu pada strategi “Gerindra sentris”? Hasil dari langkah ini akan menjadi penentu nasib politik Harun-Ichwan di Pilkada 2024. (Red)

Abang Betor Panyabungan Titipkan Asa di Pundak Paslon SAHATA 

Panyabungan –Pasangan calon (Paslon) Saipullah-Atika (SAHATA) tidak hanya didukung kaum elite. Rakyat akar rumput (grassroots) pun bergerak untuk mendukung dan memilih SAHATA agar menjadi bupati dan wakil bupati Mandailing Natal (Madina) periode 2025-2030.

Kali ini dukungan akar rumput itu disuarakan oleh para pejuang nafkah keluarga dari kalangan pengemudi becak motor. Mereka biasa disebut Abang Betor. Kaum ploretarian ini pun menggantungkan perbaikan ekonomi mereka kepada kepemimpinan Paslon SAHATA.

“Kami ingin pemimpin yang memahami kesulitan hidup yang kami hadapi. Kami yakin, kelak jika menjadi bupati dan wakil bupati, Pak Saipullah dan Bu Atika mampu mengangkat kesejahteraan orang-orang kecil seperti kami,” kata Samruddin Lubis, pengemudi betor yang bermukim di Desa Kampung Padang, Kecamatan Panyabungan, Madina, Senin (4/11/2024).

Abang Betor ini sengaja dicegat saat mencari penumpang di jalan untuk dimintai pendapatnya. Samruddin mengaku sudah mengenal siapa saja pasangan calon yang akan berkontestasi di Pilkada Madina 2024. Namun, dia mengaku menjatuhkan pilihan pada Paslon SAHATA.

“Lebih yakin do au tu Paslon SAHATA da. Ubege-bege kecek di lopo, SAHATA do na paling marpengalaman di pemerintahan. Anggo au, SAHATA do upili (Saya lebih yakin tu Paslon SAHATA, ya. Saya dengar-dengar obrolan di kedai kopi, SAHATA yang paling berpengalaman di pemerintahan. Kalau saya, SAHATA yang saya pilih),” kata Samruddin memaparkan alasannya memilih SAHATA.

Komentar serupa diungkapkan oleh Dirman Nasution, juga Abang Betor dari Desa Kampung Padang, Kecamatan Panyabungan. Dia berharap Saipullah-Atika kelak akan memperhatikan nasib rakyat kecil seperti Abang Betor.

“Kami butuh pemimpin yang merakyat, yang tidak hanya muncul saat kampanye, tetapi juga aktif dalam kehidupan sehari-hari kami,” kata Dirman.

“Sabotul na sarupo do on, cuma pala i dokon mamili antara calon na dua on, antong Saipullah-Atika ma. Arana selain mar wibawa, pendidikan na pe hum tinggi, songon na i dokon ni alak i, mantan birokrat dohot madung mar pengalaman mamimpin (sebetulnya serupa itu, Cuma kalau dibilang memilih antara dua calon ini, Saipullah-Atika yang dipilih, seperti yang dibilang orang, mantan birokrat juga sudah berpengalaman memimpin),” papar Dirman.

Menurut dia, kombinasi pendidikan dan pengalaman Paslon SAHATA menjadi modal berharga untuk membangun Madina pada masa mendatang.

Dirman menegaskan pernyataannya itu bukan sekadar pendapat, melainkan juga sebagai harapannya kepada Paslon SAHATA agar berbuat lebih banyak kepada rakyat kecil jika terpilih menjadi kepala daerah di Madina. (Red)

KPU Madina Siap Gelar Debat Kandidat Pilkada 2024: Masyarakat Diharapkan Jeli Menilai Visi-Misi Calon

MADINA (SAHATA) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mandailing Natal (Madina) menetapkan tanggal 14 November 2024 sebagai momen penting bagi masyarakat untuk lebih mengenal para calon pemimpin mereka melalui debat kandidat Pilkada.

Acara ini akan berlangsung di Hotel Sapadia, Gunungtua, Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta), Sumatera Utara, dan dipandu langsung oleh Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti. Sosok Rangkuti, yang dikenal tegas dalam menyuarakan demokrasi, diyakini dapat menjaga kualitas debat tetap objektif dan konstruktif.

“Persiapan terus dimatangkan, termasuk pemilihan lokasi debat di Paluta. Kami ingin memastikan debat ini berjalan profesional dan tepat sasaran,” ujar Muhammad Yasir Nasution, komisioner KPU Madina, pada Selasa (29/10).

Lima akademisi dari perguruan tinggi negeri di Medan akan bertindak sebagai panelis, memberikan bobot intelektual pada diskusi visi-misi dan program kerja para kandidat. Para panelis ini memiliki pengalaman dan kredibilitas yang tinggi di bidang politik, sosial, dan pemerintahan, sehingga diharapkan dapat membantu publik melihat lebih jelas perbedaan serta keunggulan masing-masing pasangan calon.

“Pemilihan panelis dan moderator tidak main-main. Kami memilih mereka yang mampu menggali lebih dalam, sehingga substansi debat benar-benar bermanfaat bagi masyarakat Madina,” tambah Yasir.

Debat ini akan berlangsung terbatas, dengan setiap pasangan calon hanya diperkenankan membawa 75 orang yang terdiri dari kandidat, LO, dan tim sukses. KPU Madina menekankan bahwa ini adalah forum serius, sehingga anak-anak tidak diperbolehkan hadir untuk menjaga suasana kondusif. “Kami tekankan, debat ini adalah bagian dari kampanye yang mengedukasi. Ketenangan dan ketertiban adalah prioritas kami,” jelas Yasir.

Agar masyarakat yang lebih luas tetap dapat mengikuti, KPU Madina telah bekerja sama dengan stasiun televisi lokal Eparina dan kanal YouTube KPU Madina untuk menyiarkan debat secara langsung. Dengan langkah ini, KPU berharap warga Madina di seluruh pelosok tetap mendapatkan akses informasi yang adil dan merata.

Yasir menegaskan, debat kandidat ini merupakan ajang krusial untuk memaparkan program kerja yang jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. “Kami mendorong masyarakat untuk menyaksikan secara seksama, agar bisa memilih dengan bijak sesuai visi-misi yang paling sesuai dengan harapan mereka bagi Madina ke depan,” pungkasnya.

Melalui format yang lebih terbuka dan transparan ini, KPU Madina berkomitmen untuk menghadirkan pemilu yang tidak hanya jujur dan adil, tetapi juga informatif serta memberi kesempatan bagi rakyat Madina memilih pemimpin yang paling mampu membawa perubahan.(Red)

Saipullah: Tidak Semua Orang Berkesempatan Hadiri Majelis Taklim 

MADINA – SAHATA |Calon Bupati Mandailing Natal (Madina) nomor urut 2, H. Saipullah Nasution menghadiri undangan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Majelis Taklim milik Ustadz Hendri Nasution di Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Jum’at (11/10/2024).

H. Saipullah Nasution dalam menghadiri undangan didampingi Ketua Tim Pemenangan Saipullah Nasution-Atika Azmi Utammi (SAHATA), Khoiruddin Faslah Siregar, Anggota DPRD Partai Politik pengusung dan Relawan.

Mulanya, Ustadz Hendri Nasution menyambut kedatangan Calon Bupati Madina gelar adat Sutan Kumala Perhimpunan Naposo kelahiran Gunung Baringin, Panyabungan Timur tersebut.

Hendri menyampaikan kepada seluruh jemaahnya bahwa H. Saipullah Nasution merupakan sosok yang tidak asing baginya. Sebab, dirinya kerap mendampingi Saipullah ziarah ke makam ulama di Madina.

Di lain sisi, Ustadz Hendri mengatakan, Majelis Taklim atau perkumpulan pengajiannya ini berdiri sudah dua tahun tiga bulan lamanya. Pengajian tersebut diresmikan Bupati Madina, HM Ja’far Sukhairi Nasution semasa mereka diberangkatkan Umrah.

“Alhamdulillah, pengajian kita ini berdiri lebih dari dua tahun. Sampai saat ini jemaah kita dari berbagai wilayah di Madina sudah berjumlah 150 orang,” katanya.

Hendri juga menyampaikan kepada jemaah bahwasanya Saipullah merupakan sosok yang Istiqomah dalam menjalankan tugas. Berkarir di Bea Cukai selama 36 tahun, dan selalu puasa Sunnah Senin-Kamis.

“Alhamdulillah puasa Sunnah Senin-Kamis Pak Saipullah terus berlanjut,” ungkapnya.

Sementara Calon Bupati Madina Saipullah Nasution mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Hendri dan seluruh jemaah yang telah menunggu kehadirannya di rumah yang mulia tersebut.

Calon Bupati Madina berusia 63 tahun itu merasa bangga melihat antusias kaum ibu yang masih bisa menghadiri Majelis Taklim.

“Insya Allah Mudah-mudahan kita semua yang ada di sini mendapat syafaat dari Allah SWT. Tidak semua orang berkesempatan menghadiri pengajian seperti ini, bersyukurlah ibu-ibu sekalian,” ucapnya.

Kehadiran Saipullah Nasution mendapat sambutan hangat dari jemaah. Mereka ingin sosok Bupati Madina yang mampu mengayomi kaum ibu, dan itu kata mereka ada di H. Saipullah Nasution.

Usai perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, H. Saipullah Nasution berbagi rezeki dengan anak yatim yang berada di Desa Mompang Julu. (Red/Tim)