Muniruddin Ritonga: Pondok Pesantren Harus Mampu Menjawab Tantangan Zaman

PALAS – Dalam upaya memperkuat peran pondok pesantren (ponpes) di Sumatera Utara, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muniruddin Ritonga, S.H.I., M.Ag., menggelar sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Fasilitasi Pengembangan Pesantren.

Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (7/5/2025) di Pondok Pesantren Al-Amin, Desa Mompang, Kecamatan Barumun Baru, Kabupaten Padang Lawas.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Camat Barumun Baru Amir Mulia Hasibuan, Kepala Desa Mompang Gojali Harahap, Kepala Desa Sitarolo Julu Riki Fauzi, tokoh masyarakat Zuhri Lubis, para tenaga pendidik, dan santri Ponpes Al-Amin. Pimpinan pesantren, Abuya Syekh H. Sehat Muda Hasibuan, Lc., M.A., diwakili oleh Anisa Hasibuan.

Dalam sambutannya, Muniruddin ritonga dengan panggilan akrabnya Munir, menegaskan bahwa pesantren merupakan benteng pendidikan Islam yang telah terbukti membentuk karakter dan moral bangsa. Ia menyampaikan kebanggaannya bisa hadir langsung di tengah civitas akademika Ponpes Al-Amin.

Ia juga menyinggung kontribusi pesantren dalam sejarah perjuangan bangsa. Salah satu contohnya, kata Munir, adalah peran santri dalam peristiwa gugurnya Jenderal Mallaby, yang dikaitkan dengan fatwa resolusi jihad dari KH. Hasyim Asy’ari bahwa membela tanah air merupakan bagian dari iman. “Itulah bukti sejarah bahwa pesantren selalu berada di garis depan perjuangan bangsa,” ujarnya.

Munir yang dikenal dekat dengan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menjelaskan bahwa dirinya mendapat mandat langsung untuk mendorong implementasi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren di tingkat daerah. Menurutnya, Ranperda ini akan menjadi payung hukum yang penting agar pemerintah daerah lebih serius dalam mendukung eksistensi dan pengembangan pesantren.

“Kami di DPRD Sumut siap mengawal proses lahirnya Perda ini. Harapannya, pesantren dapat menjawab tantangan zaman dan memberikan manfaat luas, tidak hanya bagi Sumatera Utara, tetapi juga bagi Indonesia dan dunia,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan harapannya agar Ponpes Al-Amin dapat menjadi miniatur pesantren unggulan di Padang Lawas. “Semoga keberkahan selalu menyertai pesantren ini,” tambahnya.

Perwakilan Ponpes Al-Amin, Anisa Hasibuan, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan dukungan dari Muniruddin Ritonga. “Kami berharap ke depan Ponpes Al-Amin terus tumbuh dan mendapat dukungan nyata dari pemerintah,” ucapnya.

Camat Barumun Baru, Amir Mulia Hasibuan, juga menyambut baik kehadiran Muniruddin. Ia menyebut kunjungan tersebut sebagai energi baru dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan keagamaan di wilayahnya.

“Kami sangat mengapresiasi kunjungan ini. Mari kita jadikan momen ini untuk menyampaikan aspirasi demi kemajuan pesantren di Barumun Baru,” serunya.

Ahmad Yunus Mokoginta Harahap, M.A., selaku narasumber turut memaparkan pentingnya perhatian negara terhadap pesantren. Ia menyoroti krisis moral generasi muda, seperti penyalahgunaan narkoba dan maraknya tawuran. Menurutnya, penguatan pendidikan pesantren dapat menjadi solusi nyata atas permasalahan tersebut.

“Sudah saatnya negara menyetarakan kedudukan pesantren dengan sekolah umum. Ranperda ini adalah langkah awal agar negara benar-benar hadir dalam membina pesantren,” tegasnya.

Acara sosialisasi ditutup secara resmi oleh Munir, Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan pesantren untuk memberikan masukan dalam rangka penyempurnaan Ranperda ini agar lebih berkeadilan, relevan, dan mampu menjawab kebutuhan zaman. (RIZKI)

Serap Aspirasi Warga Angkola Timur, Muniruddin Ritonga Fokus pada Pendidikan dan Pertanian

Tapanuli Selatan – Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara, Muniruddin Ritonga, menyerap aspirasi masyarakat Angkola Timur dalam Reses II Tahun Sidang Pertama DPRD Sumut 2025. Kegiatan yang berlangsung pada Kamis, (6/3),di Kelurahan Batang Tura Sirumambe ini menjadi ajang bagi warga untuk menyampaikan berbagai kebutuhan, terutama di sektor pendidikan dan pertanian.

Muniruddin, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menegaskan bahwa reses ini bertujuan untuk menampung aspirasi masyarakat terkait pembangunan yang benar-benar dibutuhkan. “Dengan memahami langsung kebutuhan warga, kita bisa memperjuangkan kebijakan yang berdampak nyata,” ujarnya.

Dalam sesi dialog, sejumlah warga menyampaikan keluhan mereka. Di sektor pertanian, Rosana Ritonga dari Lingkungan Tiang Aras meminta perbaikan saluran irigasi ke persawahan Saba Jae yang mengalami kendala suplai air.

Hal serupa disampaikan Panggabean Harahap dari Tabu Sira, yang meminta perhatian terhadap bendungan rusak dan kelangkaan pupuk yang mengancam produktivitas pertanian.

Sementara itu, Roslaini Harahap dari Lingkungan Siringo-ringo Galangan mengusulkan perbaikan titi gantung guna mempermudah akses masyarakat dalam mengangkut hasil pertanian.

Di bidang pendidikan, Imom Amin Dongoran menekankan pentingnya pembangunan SMA di wilayah tersebut. Menurutnya, banyak anak-anak yang tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA karena jarak sekolah yang terlalu jauh.

Menanggapi aspirasi warga, Muniruddin menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat. “Semua masukan ini akan saya bawa ke tingkat provinsi agar bisa ditindaklanjuti. Kita berharap pembangunan yang dilakukan benar-benar meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.(Red)

Muniruddin Ritonga Apresiasi Gebrakan Pemkab Madina di Awal Tahun 2025

Sumut,(SAHATANEWS) – Anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Munir Ritonga, menyampaikan apresiasi terhadap langkah inovatif yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) di bawah kepemimpinan Bupati HM Jafar Sukhairi Nasution dan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution.

Munir menyoroti keberhasilan program Universal Health Coverage (UHC), yang mempermudah masyarakat kurang mampu dalam mendapatkan layanan kesehatan. Proses pendaftaran dapat dilakukan melalui bidan desa di Puskesmas, kemudian data langsung dikirim ke BPJS untuk diaktifkan.

“Program ini bertujuan membantu masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan mendesak. Misalnya, jika ada ibu hendak melahirkan dan tidak memiliki BPJS, program UHC dapat diaktifkan dengan syarat administrasi kependudukannya lengkap dan valid,” ujar Munir, Senin (8/1).

Capaian PAD Disperindag Lampaui Target

Pemkab Madina juga mencatat pencapaian signifikan pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag). Melalui sektor retribusi pelayanan pasar dan kios, PAD tahun 2024 berhasil mencapai Rp1.103.084.700, atau 116,47 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp947.100.000.

“Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, dan menjadi bukti keseriusan Pemkab Madina dalam meningkatkan potensi daerah,” jelas Munir.

Penerbangan Perdana Madina-Medan Dimulai

Gebrakan lain adalah dimulainya penerbangan rute Madina-Medan melalui Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution. Jadwal penerbangan perdana diumumkan pada Senin (6/1) di aula Kantor Bupati Madina, Kompleks Perkantoran Payaloting, Panyabungan.

Penerbangan rute Medan-Madina beroperasi setiap Sabtu dengan jadwal keberangkatan pukul 09.45 WIB dan tiba pukul 11.00 WIB. Sementara itu, rute Madina-Medan dijadwalkan berangkat pukul 11.10 WIB dan tiba pukul 12.25 WIB.

Pesawat yang digunakan adalah Cessna Grand Caravan dengan kapasitas 10 penumpang. Harga tiket rute Medan-Madina dipatok Rp707.210, sementara Madina-Medan Rp594.560. Adapun fasilitas bagasi gratis hingga 15 kg untuk barang kabin, dengan biaya tambahan sebesar Rp20.000 per kg untuk kelebihan bagasi.

Munir menilai keberadaan penerbangan ini akan sangat membantu masyarakat, khususnya dalam mempermudah akses transportasi yang sebelumnya terbatas.

“Langkah ini menjadi bukti nyata upaya Pemkab Madina dalam meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Munir. (RED)

Reses Perdana : Muniruddin Anggota DPRD Sumut Serap Aspirasi Warga Siabu

Siabu,Madina – Anggota DPRD Sumatera Utara (Sumut) Muniruddin Ritonga menggelar Reses I Tahun Sidang I 2024-2025 di Desa Hutapuli, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Minggu (24/11).

Legislator asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu memilih desa tersebut karena kakeknya berasal dari Kecamatan Siabu. “Tahun 1926, kakek saya pindah ke Sumbar dan mendirikan Desa Sinonoan, nama yang sama dengan asalnya di Siabu ini,” katanya.

Munir mengatakan, kehadirannya ke Desa Hutapuli untuk menyerap aspirasi dan keinginan masyarakat setempat, bukan bagian dari kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). “Reses ini bagian penting dari mengubah cara pandang dalam memajukan desa atau daerah,” tuturnya.

Anggota Komisi B DPRD Sumut ini menjelaskan, reses merupakan kegiatan rutin anggota Dewan dalam menjemput aspirasi masyarakat atau konstituen di masing-masing daerah pemilihan. Dia pun berharap agar warga menyampaikan aspirasi untuk dia bawa ke rapat-rapat di parlemen.

“Tapi, perlu bapak-ibu ketahui bahwa aspirasi ini untuk tahun anggaran 2026. Jadi, jangan nanti saya dianggap berbohong atau hanya janji-janji saja,” ungkap ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sumut ini.

Sebelumnya, Camat Siabu Sudrajat Putra mengapresiasi keputusan Munir melaksanakan reses di Desa Hutapuli. Dia mengaku mengenal politisi PKB itu sebagai sosok yang peduli dengan masyarakat. “Akan muda yang enerjik, seorang aktivis, dan vokal dalam menyuarakan penderitaan masyarakat,” sebutnya.

Tokoh masyarakat Desa Hutapuli Hanafi Nasution meminta peserta yang hadir memanfaatkan momen ini sebagai jembatan aspirasi dalam upaya memajukan Desa Hutapuli.

Di sisi lain, dia mengaku bangga Munir memilih desa itu sebagai tempat pertama reses. “Kami patut berbangga hati, bersyukur, karena kami sadar betul tidak mudah menggiring anggota dewan untuk hadir ke sebuah desa,” katanya.

Dia berharap anggota DPRD Sumut itu bisa memberikan kesan pertama yang baik. “Intinya, apa nanti yang dikeluhkan masyarakat menjadi oleh-oleh bagi Pak Dewan untuk dibawa ke rapat-rapat legislatif,” harapnya.

Adapun aspirasi yang disampaikan masyarakat dalam reses itu adalah perbaikan saluran air ke-4 masjid yang ada di desa itu. Sebab, selama ini debit air kecil ditunjang saluran yang tidak memadai.

Kemudian, kelangkaan pupuk yang dialami petani setempat. Selain itu, naposo nauli bulung meminta Munir menggiring pengadaan hewan ternak sehingga anak muda di desa itu punya pekerjaan. (Red)