PKB Usulkan Efisiensi Anggaran Pilkada dengan Pemilihan Gubernur Lewat DPRD

Jakarta, – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tengah mengkaji usulan untuk mengubah mekanisme pemilihan gubernur, dengan tujuan mengurangi pemborosan anggaran yang selama ini dikeluarkan dalam Pilkada.

Ketua Fraksi PKB di DPR RI, Jazilul Fawaid, mengusulkan agar pemilihan gubernur tidak lagi dilakukan secara langsung oleh rakyat, melainkan melalui penunjukan langsung oleh pemerintah pusat atau pemilihan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).

Jazilul menegaskan, gubernur sejatinya berfungsi sebagai koordinator pemerintahan di tingkat provinsi, sehingga tidak memerlukan pemilihan langsung dengan biaya yang sangat besar. “Fungsi gubernur lebih ke koordinasi antar kabupaten/kota di provinsi. Oleh karena itu, pemilihan langsung yang memerlukan anggaran besar perlu dipertimbangkan kembali,” ujar Jazilul di Jakarta, Jumat (29/11).

Sebagai contoh, Jazilul menyebutkan Pilkada Jawa Barat 2018 yang menelan biaya lebih dari Rp1 triliun. Anggaran sebesar itu, menurut Jazilul, dapat dialihkan untuk pembangunan atau renovasi fasilitas publik yang lebih dibutuhkan, seperti sekolah dan rumah sakit. “Dengan anggaran sebesar itu, banyak yang bisa dilakukan untuk kepentingan masyarakat, seperti membangun infrastruktur pendidikan dan kesehatan,” tambahnya.

Lebih lanjut, Jazilul mengungkapkan bahwa pemilihan gubernur melalui DPRD akan lebih efisien, karena hanya memerlukan satu kotak suara, berbeda dengan Pilkada langsung yang membutuhkan ribuan kotak suara dan logistik lainnya. “Proses pemilihan lewat DPRD lebih sederhana dan lebih hemat biaya, namun tetap memungkinkan masyarakat untuk memberikan masukan kepada partai atau lembaga yang mengusulkan calon,” ujarnya.

PKB kini sedang mempertimbangkan wacana ini dalam upaya menciptakan pemerintahan yang lebih efisien dan memastikan anggaran lebih banyak dialokasikan untuk sektor-sektor yang langsung berdampak pada kesejahteraan masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur dasar.(red)

Sumber : Antara News

PKB Dorong Kepemimpinan Perempuan sebagai Pilar Indonesia Emas 2045

Jakarta, – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran perempuan, khususnya dalam bidang politik, sebagai bagian dari upaya membangun kepemimpinan yang tangguh dan berdaya saing. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) V Perempuan Bangsa di Jakarta, Jumat (29/11) malam.

“PKB berkomitmen memberikan ruang yang luas bagi perempuan untuk berkontribusi di dunia politik. Kami percaya perempuan memiliki keunggulan berupa kesabaran dan keuletan yang menjadi modal kuat dalam kepemimpinan,” ujar Jazilul.

Dengan tema “Women Leadership Forum“, Munas ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas perempuan sebagai pemimpin di berbagai sektor.

Jazilul menambahkan, peran aktif perempuan dalam politik tidak hanya penting untuk memperbaiki citra politisi, tetapi juga untuk memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa.

“Kami ingin memastikan perempuan PKB memiliki kompetensi dan kualitas kepemimpinan yang mampu memberikan dampak positif, tidak hanya bagi partai tetapi juga untuk kemajuan Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa, Siti Mukaromah, menyampaikan bahwa Munas ini diikuti oleh lebih dari 1.000 anggota, termasuk para legislator perempuan dari PKB.

Baca jugaPerempuan Bangsa: Kunci Sukses PKB Raih Rekor Suara di Pemilu 2024

PKB Merapat ke Kabinet Prabowo-Gibran: Siap Hadapi Krisis Ekonomi dan Sosial yang Mengancam!

Agenda Munas meliputi pelatihan teknik penyusunan anggaran (budgeting), teknik legislasi, serta diskusi bersama Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

“Dengan konsep ‘Perempuan Berdaya, Bangsa Berjaya untuk Indonesia Emas 2045’, kami ingin memastikan perempuan menjadi kekuatan utama dalam membangun bangsa. Ini bukan hanya slogan, tetapi visi konkret yang kami dorong melalui berbagai program pemberdayaan,” jelas Siti.

PKB melalui organisasi sayapnya, Perempuan Bangsa, berupaya menciptakan ekosistem yang mendukung perempuan untuk berkembang menjadi pemimpin yang kompeten.

Langkah ini sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045, di mana partisipasi aktif perempuan di berbagai bidang menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan nasional.(Red)

Sumber : Antara News

PKB Merapat ke Kabinet Prabowo-Gibran: Siap Hadapi Krisis Ekonomi dan Sosial yang Mengancam!

JAKARTA – SAHATA | Dalam langkah yang mengejutkan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengumumkan bergabungnya ke dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Keputusan ini diambil bukan tanpa alasan. PKB melihat Indonesia berada di ambang krisis besar, baik di bidang ekonomi maupun sosial, yang harus segera diatasi.

“Indonesia sedang menghadapi masa-masa sulit. Tantangan lima tahun ke depan begitu berat, khususnya di sektor ekonomi dan sosial. Itulah sebabnya PKB memutuskan bergabung dalam kabinet Prabowo untuk bergandengan tangan menyelamatkan bangsa,” ujar Ketua Harian DPP PKB, Ais Syafiyah Asfar, Rabu (16/10), dalam pernyataan resminya di Jakarta.

Ais menyoroti kondisi ekonomi Indonesia yang semakin mengkhawatirkan dengan adanya deflasi selama lima bulan berturut-turut. Bagi Ais, ini adalah tanda bahaya yang tidak bisa diabaikan.

“Bayangkan, lima bulan berturut-turut kita mengalami deflasi! Dari 0,03 persen di Mei, terus merosot hingga 0,12 persen di September. Ini bukan hanya angka, ini krisis nyata! Jutaan warga kelas menengah jatuh miskin,” katanya dengan nada prihatin.

Ais juga mengingatkan bahwa krisis ini berdampak langsung pada keberlangsungan ekonomi negara. “Kelas menengah, yang selama ini menjadi penggerak utama ekonomi, kini mulai runtuh. Ini akan berdampak serius pada pendapatan negara, terutama dari sektor pajak. Kalau dibiarkan, kita bisa jatuh ke jurang yang lebih dalam.”

Tak hanya ekonomi, PKB juga prihatin terhadap masalah sosial yang semakin parah. Kekerasan, perundungan, hingga kasus bunuh diri di kalangan anak muda melonjak tajam. PKB menilai ini adalah bom waktu yang harus segera dijinakkan.

“Kasus perundungan di MA As’Syafi’iyah yang membuat korban koma, pelecehan seksual di pesantren Tangerang, dan tingginya kasus bunuh diri di kalangan generasi muda—ini semua adalah tanda-tanda ada krisis kesehatan mental besar di tengah masyarakat kita. Ini harus dihentikan sebelum lebih banyak korban jatuh,” tegas Ais.

Dengan segala tantangan yang mengintai, PKB menilai kolaborasi lintas partai dan elemen bangsa adalah solusi terbaik. Ais memuji langkah Prabowo Subianto yang mengajak semua anak bangsa untuk bersatu dan menghadapi krisis bersama-sama.

“Kami melihat Prabowo sebagai pemimpin yang mau merangkul semua pihak untuk menyelesaikan masalah ini. Kolaborasi adalah kunci. PKB siap bergabung dan bekerja keras dalam kabinet untuk memastikan Indonesia tidak hanya bertahan, tapi bangkit dan maju menuju masa depan yang lebih cerah,” ujarnya.

Dengan PKB yang kini merapat ke kabinet, perhatian publik tertuju pada langkah apa yang akan diambil pemerintahan Prabowo-Gibran dalam menghadapi badai ekonomi dan sosial yang sedang melanda. Masyarakat Indonesia pun berharap solusi nyata segera hadir di tengah situasi yang semakin kritis ini.(RED)

SUMBER : ANTARA 

Prabowo Subianto Yakin Sinergi PKB Masih Mungkin Meski Berbeda Pilihan di Pemilu 2024

JAKARTA – SAHATA | Dalam momen penuh semangat di Rapat Koordinasi Nasional Legislatif PKB di Jakarta pada Kamis, 10 Oktober 2024, Presiden terpilih Prabowo Subianto menegaskan keyakinannya bahwa hubungan baik dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan terus terjalin, meskipun PKB memilih mendukung calon lain di Pemilu 2024.

“Saya percaya PKB akan kembali bersatu dengan saya untuk membangun bangsa ini,” ujar Prabowo, menyemarakkan suasana dengan optimisme dan harapan. Ia menegaskan bahwa perbedaan pilihan politik bukanlah penghalang untuk membentuk kolaborasi yang kuat demi kepentingan rakyat.

Menteri Pertahanan ini juga menyoroti pentingnya persatuan di tengah keragaman, mengatakan, “Dalam pilkada, kita bisa berbeda pilihan, tapi kita tetap bisa bekerja sama untuk tujuan yang lebih besar.” Pesan ini menggarisbawahi komitmennya untuk mengelola sumber daya Indonesia dengan bijak, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh rakyat.

Dalam suasana yang penuh canda, Prabowo menggambarkan PKB sebagai partai religius yang nasionalis dan menyatakan, “Partai Gerindra adalah partai nasionalis yang religius.” Pernyataan ini menunjukkan keinginan Prabowo untuk menciptakan sinergi antara kedua partai demi masa depan bangsa yang lebih baik.

Dengan semangat persatuan dan kerja sama, Prabowo menegaskan bahwa, “Bersama, kita bisa menjaga kekayaan Indonesia dan membangun masa depan yang lebih cerah untuk semua.” Pesan ini diharapkan dapat menginspirasi seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dan bekerja sama demi Indonesia yang lebih baik.(RED)