PKB Dorong Kepemimpinan Perempuan sebagai Pilar Indonesia Emas 2045

Jakarta, – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran perempuan, khususnya dalam bidang politik, sebagai bagian dari upaya membangun kepemimpinan yang tangguh dan berdaya saing. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) V Perempuan Bangsa di Jakarta, Jumat (29/11) malam.

“PKB berkomitmen memberikan ruang yang luas bagi perempuan untuk berkontribusi di dunia politik. Kami percaya perempuan memiliki keunggulan berupa kesabaran dan keuletan yang menjadi modal kuat dalam kepemimpinan,” ujar Jazilul.

Dengan tema “Women Leadership Forum“, Munas ini diharapkan mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas perempuan sebagai pemimpin di berbagai sektor.

Jazilul menambahkan, peran aktif perempuan dalam politik tidak hanya penting untuk memperbaiki citra politisi, tetapi juga untuk memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan bangsa.

“Kami ingin memastikan perempuan PKB memiliki kompetensi dan kualitas kepemimpinan yang mampu memberikan dampak positif, tidak hanya bagi partai tetapi juga untuk kemajuan Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa, Siti Mukaromah, menyampaikan bahwa Munas ini diikuti oleh lebih dari 1.000 anggota, termasuk para legislator perempuan dari PKB.

Baca jugaPerempuan Bangsa: Kunci Sukses PKB Raih Rekor Suara di Pemilu 2024

PKB Merapat ke Kabinet Prabowo-Gibran: Siap Hadapi Krisis Ekonomi dan Sosial yang Mengancam!

Agenda Munas meliputi pelatihan teknik penyusunan anggaran (budgeting), teknik legislasi, serta diskusi bersama Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

“Dengan konsep ‘Perempuan Berdaya, Bangsa Berjaya untuk Indonesia Emas 2045’, kami ingin memastikan perempuan menjadi kekuatan utama dalam membangun bangsa. Ini bukan hanya slogan, tetapi visi konkret yang kami dorong melalui berbagai program pemberdayaan,” jelas Siti.

PKB melalui organisasi sayapnya, Perempuan Bangsa, berupaya menciptakan ekosistem yang mendukung perempuan untuk berkembang menjadi pemimpin yang kompeten.

Langkah ini sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045, di mana partisipasi aktif perempuan di berbagai bidang menjadi salah satu kunci keberhasilan pembangunan nasional.(Red)

Sumber : Antara News

Bersama Membangun Indonesia Emas 2045: Semarak Bulan Bahasa dan Sastra 2024

JAKARTA (SAHATA ) – Dalam semangat menyambut Indonesia Emas 2045, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz, mengajak seluruh masyarakat untuk menumbuhkan kecerdasan berbahasa melalui literasi yang mumpuni. Pernyataan ini disampaikan dalam acara puncak “Bulan Bahasa dan Sastra” di Jakarta, pada Senin malam (28/10/2024), yang mengusung tema inspiratif “Berbahasa Cerdas untuk Generasi Emas.”

“Di era globalisasi ini, kecerdasan berbahasa menjadi kunci untuk memahami dan mengolah informasi secara efektif. Kemampuan ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga mempersiapkan kita menghadapi tantangan di masa depan,” ungkap Aminudin.

Visi ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam membangun bangsa yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing.

Bulan Bahasa dan Sastra, yang telah digelar sejak tahun 1980, adalah momen istimewa yang selalu ditunggu-tunggu oleh para penggiat bahasa dan sastra.

Perayaan ini bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda, menegaskan pentingnya peran bahasa dan sastra dalam membentuk karakter bangsa.

Aminudin menjelaskan bahwa Badan Bahasa menjalin kerja sama dengan kementerian, lembaga, serta komunitas pegiat bahasa untuk menyajikan beragam program menarik.

“Acara ini merupakan ajang bagi para seniman dan penulis untuk menunjukkan karya terbaik mereka. Kami berharap, momen ini dapat menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai bahasa dan sastra Indonesia,” tambahnya.

 

Selama Bulan Bahasa dan Sastra, berbagai penghargaan bergengsi juga diberikan. Penghargaan Sastra dihargai kepada sastrawan yang karya-karyanya memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Selain itu, Penghargaan Wajah Bahasa Lembaga Tingkat Nasional juga diberikan kepada lembaga-lembaga yang menunjukkan komitmen dalam mempromosikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik di ruang publik.

Salah satu yang menarik perhatian adalah pengembalian penghargaan untuk tokoh berbahasa cermat, setelah vakum beberapa tahun. Ini menjadi langkah positif untuk mendorong penggunaan bahasa yang benar dan baik di masyarakat.

Tak ketinggalan, beragam festival dan lomba juga digelar, mulai dari Festival Film Pendek Berbahasa Daerah hingga Festival Musikalisasi Puisi.

Lomba mendongeng bagi penyandang disabilitas netra menjadi salah satu sorotan, menunjukkan inklusivitas dalam perayaan ini. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk memupuk cinta terhadap bahasa dan sastra di kalangan masyarakat, sekaligus memperkuat pondasi literasi yang kokoh menuju Indonesia Emas 2045.

Dengan semangat kolaborasi dan partisipasi, Bulan Bahasa dan Sastra kali ini diharapkan menjadi titik tolak bagi semua untuk lebih mencintai bahasa dan sastra Indonesia. Bersama, kita wujudkan masa depan yang lebih cerah dan berdaya saing, demi cita-cita besar Indonesia Emas 2045!(Red)

Sumber : AntaraNews.com

Menggali Potensi Gen Z: Sinergi Pemerintah dan Masyarakat Menuju Indonesia Emas 2045

Jakarta – Sahata | Pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat tengah berpacu mempersiapkan Generasi Z (Gen Z) sebagai motor penggerak perubahan yang akan membawa Indonesia menuju era gemilang pada 2045.Dalam diskusi bertajuk FMB9 yang digelar di Jakarta Senin (28/10)

Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, Dzulfikar Ahmadi, menekankan pentingnya peran semua pihak dalam membangun kompetensi dan kreativitas generasi muda ini.

“Generasi Z adalah masa depan bangsa ini, dan itu menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mendampingi mereka dengan bekal keterampilan dan pendidikan yang relevan,” ujar Dzulfikar.

Ia menambahkan bahwa kolaborasi lintas sektor dalam bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, dan pemberdayaan ekonomi sangat penting untuk mendukung potensi Gen Z di era yang penuh tantangan ini.

Sebagai generasi yang dikenal adaptif dan kreatif di tengah era digital, Gen Z diharapkan mampu menjadi kekuatan utama bangsa.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pemuda Indonesia saat ini mendominasi 62 persen dari total populasi, angka yang menjadikan mereka tulang punggung perkembangan ekonomi dan sosial di masa depan.

 

Namun, Dzulfikar mengingatkan bahwa jumlah besar ini tak cukup tanpa kesiapan diri yang matang. “Gen Z perlu dibekali dengan pendidikan yang kuat, kemampuan relevan, dan jejaring yang luas agar siap menghadapi dinamika global,” jelasnya.

Gen Z, sebagai ‘digital native’, memiliki kreativitas dan inovasi tinggi, tetapi tetap membutuhkan pendampingan dan kepercayaan dari generasi sebelumnya agar potensi mereka dapat maksimal.

Sebagai bentuk dukungan, pemerintah telah meluncurkan sejumlah program yang dirancang untuk membuka jalan bagi Gen Z.

Salah satunya adalah pelatihan keterampilan dan bahasa yang bekerja sama dengan negara-negara maju seperti Korea Selatan, Jepang, dan Jerman. Melalui program ini, anak muda Indonesia tidak hanya memperoleh persiapan untuk bekerja di luar negeri tetapi juga pengalaman global yang berharga, yang akan membentuk visi mereka untuk berkontribusi pada negeri.

“Ini lebih dari sekadar pelatihan kerja; ini adalah kesempatan untuk membuka wawasan Gen Z tentang dunia,” kata Dzulfikar.

Dengan sinergi yang berkelanjutan, pemerintah berharap bahwa generasi muda ini siap mengemban peran besar mereka di masa depan, membawa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.(Red)

Sumber : Antara