Santuni 350 Anak Yatim di Kotanopan,Bupati Madina Sampaikan Program Prioritas 100 Hari Kerja

Kotanopan – Bupati Mandailing Natal (Madina), H. Saipullah Nasution, menyantuni sedikitnya 350 anak yatim dan piatu di Kecamatan Kotanopan, Minggu (8/6/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari pelaksanaan nazar dirinya dan sejumlah tokoh masyarakat usai terpilih sebagai Bupati Madina bersama Wakil Bupati Atika Azmi dalam Pilkada 2024 lalu.

Penyantunan anak yatim tersebut dirangkai dengan kegiatan silaturahmi dan serap aspirasi masyarakat setempat. Dalam kesempatan itu, Bupati Saipullah menyampaikan rasa syukur atas dukungan yang telah diberikan oleh masyarakat Kotanopan.

“Saya sangat berterima kasih atas dukungan masyarakat, khususnya di Kotanopan, sehingga pasangan Saipullah-Atika bisa terpilih memimpin Madina. Hari ini kami tunaikan nazar dengan menyantuni anak-anak yatim,” ujarnya.

Saipullah juga menyampaikan delapan program prioritas yang tengah dijalankan dalam 100 hari pertama masa kepemimpinannya. Beberapa di antaranya meliputi pemindahan lokasi Rumah Sakit Umum Daerah, relokasi pedagang dari Pasar Lama ke Pasar Eks Bioskop Tapanuli, serta pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Terkait pembangunan infrastruktur, khususnya jalan penghubung antardesa di wilayah Kotanopan, ia mengatakan Pemkab Madina sedang melakukan inventarisasi ruas-ruas jalan yang akan dijadikan skala prioritas pembangunan.

“Nanti akan kita tentukan mana yang paling mendesak untuk ditangani, agar pembangunannya bisa dilakukan secara bertahap,” jelasnya.

Kepada anak-anak yatim yang hadir, Saipullah berpesan agar tetap semangat belajar, rajin beribadah, serta berbakti kepada orang tua, bangsa, dan agama.

“Jangan lupa salat, mengaji, dan jaga iman serta takwa. Jadilah anak yang membanggakan,” pesan Saipullah.

Sebelumnya, tokoh masyarakat setempat HM Riza Pahlewi Lubis yang bergelar Mangaraja Iro Parlagutan meminta Pemkab Madina agar lebih memperhatikan pembangunan di kawasan Mandailing Julu. Ia menilai kepala daerah memiliki peran penting sebagai tempat masyarakat menyampaikan keluhan dan harapan.

Sementara itu, Ketua Yayasan Peduli Yatim Tapanuli Bandung Raya, M. Yunus Nasution, menjelaskan bahwa kegiatan penyantunan tersebut juga bertepatan dengan peringatan haul beberapa tokoh di Kotanopan.

“Ini adalah bentuk menunaikan nazar dan niat yang telah direncanakan sebelum Pilkada. Yayasan kami sejak 2016 telah menyalurkan bantuan kepada anak yatim, termasuk biaya pendidikan,” terangnya.

Kegiatan diakhiri dengan prosesi adat mangupa-upa kepada Bupati Saipullah dan Ketua TP PKK Yupri Astuti. Dalam suasana penuh kekeluargaan, Saipullah sempat menguji hafalan surah-surah pendek kepada anak-anak yatim yang berani tampil di depan. Anak-anak yang berhasil menjawab dengan benar diberikan hadiah langsung oleh bupati.

Turut hadir dalam kegiatan ini Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Madina M. Sahnan Pasaribu, Asisten III Lismulyadi Nasution, Kabag Protokol Mawardi Hasibuan, Kabag Kesra Bahruddin Juliadi, Ketua BKM Agung Nur Alan Nur Ustadz Muhammad Amin Rangkuti, Camat Kotanopan Muslih Lubis, serta Ketua TP PKK Kotanopan Sangkot Maidah.(Red)

Lima Ekor Sapi Kurban dari Pemkab Madina Disalurkan ke Lima Desa di Kotanopan

Kotanopan – Camat Kotanopan Muslih Lubis menerima lima ekor sapi kurban dari Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) untuk disalurkan kepada masyarakat di lima desa dalam wilayah Kecamatan Kotanopan. Penyerahan dilakukan pada Kamis, (5/6/2025).

Kelima ekor sapi tersebut kemudian disalurkan langsung oleh Camat Muslih bersama Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Desa (Kasi PMD), Sapri Edi, ke desa-desa penerima, yakni:

1.Desa Singengu Jae (Sitaul-taul)

2.Desa Tor Rumbi (Huta Puli/Sopo Sorik)

3.Desa Padang Bulan

4.Desa Muara Pungkut

5.Desa Muarapotan (Aek Marian Simandolam)

Penyerahan dilakukan secara langsung kepada masing-masing kepala desa sebagai perwakilan masyarakat penerima.

“Alhamdulillah, tahun ini Kecamatan Kotanopan mendapat lima ekor sapi kurban dari Pemkab Madina. Hewan kurban ini telah kami salurkan ke desa-desa yang dinilai membutuhkan,” ujar Muslih Lubis.

Camat Muslih menyampaikan bahwa penyaluran hewan kurban ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam membantu masyarakat merayakan Hari Raya Iduladha, khususnya bagi keluarga kurang mampu.

“Iduladha adalah momentum kebersamaan dan berbagi. Melalui kurban ini, masyarakat yang selama ini mungkin jarang menikmati daging, dapat ikut merasakan kebahagiaan hari raya. Ini adalah bentuk perhatian nyata dari pemerintah daerah,” jelasnya.

Berdasarkan data dari Pemkab Madina, total hewan kurban yang disalurkan pada Iduladha 1446 H ini berjumlah 34 ekor sapi. Selain dari anggaran pemerintah, beberapa sapi kurban juga berasal dari tokoh nasional, termasuk Presiden RI Prabowo Subianto dan Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution, yang turut berkontribusi untuk masyarakat di Madina.

Penyaluran hewan kurban ini dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan kondisi kebutuhan di masing-masing kecamatan dan desa.(red)

32 dari 36 Desa/Kelurahan di Kotanopan Telah Bentuk Koperasi Merah Putih

KOTANOPAN – Program pembentukan Koperasi Merah Putih (KMP) di Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), terus menunjukkan progres signifikan. Hingga Senin (19/5/2025), tercatat 32 dari 36 desa dan kelurahan di wilayah ini telah menyelesaikan musyawarah desa khusus (musdesus) untuk pembentukan koperasi.

Camat Kotanopan, Muslih Lubis, mengatakan bahwa pelaksanaan musdesus digelar secara maraton sejak 7 Mei 2025. Fokus utama tahap awal adalah penetapan struktur pengurus koperasi di masing-masing desa.

“Dalam tiga hari pertama, delapan koperasi sudah terbentuk. Desa lainnya kemudian menyusul secara bertahap,” jelas Muslih kepada media.

Enam desa terbaru yang telah merampungkan pembentukan KMP adalah Desa Hutabaringin TB, Tobang, Hutadangka, Sibio-bio, Soposorik, dan Batahan.

Struktur Pengurus KMP di Enam Desa Terbaru:

Desa Hutabaringin TB
Ketua: Imron Rosyadi
Wakil Ketua Usaha: Muhammad Ikbal, Doni Zakaria
Wakil Ketua Anggota: Asril Ali Sahbana, Khaidir Pardomuan
Sekretaris: Nurhani
Bendahara: Febriyanti Alda Lubis

Desa Tobang
Ketua: Saipul Alamasyah
Wakil Ketua Usaha: Matnur
Wakil Ketua Anggota: Zainur Anwar
Sekretaris: Meliana Ansari
Bendahara: Effi Yanti

Desa Hutadangka
Ketua: Hasan
Wakil Ketua Usaha: M. Lubis
Wakil Ketua Anggota: Parlindungan
Sekretaris: Yunus
Bendahara: Gisa

Desa Sibio-bio
Ketua: Nurman
Wakil Ketua Usaha: Abdul Hakim
Wakil Ketua Anggota: Pausan
Sekretaris: Riski
Bendahara: Janna Wari

Desa Soposorik
Ketua: Mukhlis
Wakil Ketua Usaha: Ahmad Ali
Wakil Ketua Anggota: Saipul Bahri
Sekretaris: M. Ibrahim
Bendahara: Rahmanita Matondang

Desa Batahan
Ketua: Putra
Wakil Ketua Usaha: Kholit
Wakil Ketua Anggota: Junaedi
Sekretaris: Rano Karno
Bendahara: Namlis

Sementara itu, empat desa/kelurahan lainnya,Kelurahan Tamiang, Desa Hutapuli, Simpang Tolang Julu, dan Simandolam,belum melaksanakan musdesus. Muslih memastikan pelaksanaan musyawarah di desa tersebut akan dijadwalkan ulang dalam pekan ini.

“Targetnya, seluruh desa rampung sebelum akhir Mei,” tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Madina, Muktar Afandi Lubis, mengungkapkan bahwa Bupati Madina H. Saipullah Nasution dan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi menargetkan seluruh desa/kelurahan di Madina memiliki KMP sebelum peluncuran resmi oleh Presiden Prabowo Subianto.(Red)

Maraginda Hakim Lubis Komitmen Reklamasi Lahan Eks Tambang di Saba Arambir

Kotanopan – Ketua Kelompok Tani Saroha sekaligus Kepala Desa Singengu Julu, Maraginda Hakim Nasution, menyampaikan komitmen untuk memperbaiki dan mengembalikan fungsi lahan eks tambang  di wilayah Saba Arambir, Jambur Tarutung, Kelurahan Pasar Kotanopan, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Pernyataan tersebut disampaikan Ginda di hadapan Bupati Madina H. Saipullah Nasution pada acara panen raya jagung perdana yang di gelar dilokasi reklamasi.pada Rabu (14/5/2025).

“Kami bertekad untuk terus mereklamasi dan mengembalikan lahan Saba Arambir menjadi lahan pertanian yang produktif seperti sebelumnya,” kata Ginda.

Ia juga menjelaskan, masyarakat setempat secara bersama-sama melakukan reklamasi lahan bekas tambang emas dengan tujuan agar tanah yang sebelumnya rusak akibat aktivitas pertambangan dapat dimanfaatkan kembali untuk kegiatan pertanian.

“Tiga titik lahan bekas tambang sudah kami reklamasi. Saat ini lahan tersebut sudah ditanami jagung dan sebagian sudah dicetak menjadi sawah. Selain itu, kami juga merencanakan pengembangan peternakan ayam petelur di area ini,” ujarnya.

Ginda juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal memberikan dukungan dan motivasi agar proses reklamasi dapat terus berjalan dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Bupati Madina Natal, H. Saipullah Nasution, mengapresiasi inisiatif masyarakat dan Kelompok Tani Saroha dalam melakukan reklamasi lahan eks tambang, secara mandiri.

“Kami mendukung penuh upaya masyarakat untuk mengembalikan fungsi lahan bekas tambang. Program ini sejalan dengan visi kami untuk memperkuat ketahanan pangan dan pengembangan pertanian berkelanjutan di Madina,” ujar Bupati.(Red)

Darwin Nasution Terpilih sebagai Ketua Koperasi Merah Putih Desa Hutarimbaru-SM

Kotanopan – Darwin Nasution resmi terpilih sebagai Ketua Koperasi Merah Putih Desa Hutarimbaru-SM, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal, dalam Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) yang digelar di Gedung Madrasah Mardiyah, Jumat (09/05/2025) malam.

Musdesus ini turut dihadiri oleh perwakilan Camat Kotanopan, pendamping desa, Kepala Desa Hutarimbaru-SM Pahrisal Lubis, jajaran Badan Permusyawaratan Desa (BPD), tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, pengurus TP PKK Desa, serta unsur masyarakat lainnya.

Untuk mendukung kinerja koperasi, Darwin akan dibantu oleh Aspan Ali Lubis sebagai Wakil Ketua Bidang Usaha, Arwan Nasution sebagai Wakil Ketua Bidang Keanggotaan, Dewi Rahmadanti sebagai Sekretaris, dan Siti Hairani Nasution sebagai Bendahara.

Sementara itu, pengawasan koperasi akan diketuai oleh Kepala Desa Pahrisal Lubis, bersama dua anggota lainnya yakni Munir Lubis dan Naswan Lubis, yang merupakan tokoh masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Pahrisal Lubis menjelaskan bahwa pembentukan Koperasi Merah Putih ini merupakan bagian dari implementasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, yang bertujuan mendorong pemerataan ekonomi di tingkat desa.

“Koperasi ini diharapkan menjadi wadah usaha kolektif berbasis kebutuhan lokal, seperti pinjam simpan, perdagangan, pertanian, peternakan, penyediaan sembako, logistik, hingga klinik desa,” ujar Pahrisal.

Ia menambahkan, Musdesus kali ini tidak hanya menetapkan struktur kepengurusan, tetapi juga membahas modal awal koperasi berupa simpanan pokok dan wajib, serta penetapan bidang usaha yang akan digarap.

Pahrisal berharap, keberadaan Koperasi Merah Putih dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa. Ia juga menekankan pentingnya tata kelola yang baik dan pemahaman strategi pengembangan koperasi oleh seluruh pengurus demi keberlanjutan dan kemajuan usaha kolektif ini.(Red)

Tangis Haru Warnai Pelepasan 13 Jemaah Calon Haji Kotanopan

Kotanopan – Isak tangis haru mewarnai momen pelepasan 13 jemaah Calon Haji asal Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), pada Senin pagi (5/5/2025).

Dengan diiringi doa dan lambaian tangan keluarga, para jemaah dilepas langsung oleh Camat Kotanopan, Muslih Lubis, sebelum bergabung ke Kloter 5 di Masjid Agung Nur Ala Nur,desa Parbagunan Kecamatan Panyabungan.

Rasa haru bercampur bahagia begitu terasa ketika satu per satu jemaah menaiki kendaraan menuju titik pemberangkatan. Ada yang berusia lanjut, ada pula yang masih muda, namun semangat mereka sama: memenuhi panggilan suci ke Baitullah.

Acara pelepasan ini turut dihadiri tokoh-tokoh penting daerah, seperti Kapolsek Kotanopan AKP Syarifuddin Nasution, perwakilan Koramil 14 Kotanopan, Kepala KUA Kotanopan Muhammad Ikhwan Lubis, Ketua MUI Kotanopan H. Laung Lubis, Ketua MWC NU Kotanopan Muhamad Rizky Lubis, serta tokoh masyarakat H. Khoiruddin Nasution dan Reza Fahlewi Lubis.

Kepala KUA Muhammad Ikhwan Lubis melaporkan, total calon jemaah haji asal Kotanopan tahun ini berjumlah 32 orang.

Mereka dibagi dalam dua kloter: 13 orang di Kloter 5, dan 19 lainnya akan berangkat bersama Kloter 10 dari Embarkasi Kualanamu Medan.

Dalam sambutannya, Camat Kotanopan Muslih Lubis menyampaikan pesan penuh makna. Ia mengajak para jemaah untuk menjaga kekompakan, saling membantu, dan tetap menjaga kesehatan, terlebih karena sebagian besar jemaah adalah lanjut usia. “Yang muda jangan lepas tangan, bantu orang tua kita. Jaga kekompakan, jaga semangat ibadah,” ujarnya.

Muslih juga menitipkan doa agar jemaah mendoakan tanah kelahiran mereka, agar Kecamatan Kotanopan dan Mandailing Natal selalu dalam lindungan Allah dan masyarakatnya hidup tenteram. “Semoga berangkat 13, pulang pun tetap 13. Semoga semua menjadi Haji dan Hajjah yang mabrur dan mabrurah,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Dari 13 jemaah yang berangkat, Nurwahidah (25) tercatat sebagai jemaah termuda, sementara Nurlela (77) menjadi yang tertua. Keduanya berasal dari Pasar Kotanopan, membawa harapan besar dari keluarga dan masyarakat.

Dengan doa yang mengalun dan peluk hangat keluarga, rombongan jemaah pun bertolak, membawa amanah dan impian menuju tanah suci. Semoga mereka diberi kemudahan, kesehatan, dan pulang sebagai tamu Allah SWT.(Red)

Longsor di Kotanopan Lumpuhkan Jalur Medan-Padang, Warga Berjuang Bersihkan Material

Madina – Akses Jalan Lintas Medan-Padang di antara Desa Botung dan Desa Tobang, Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), lumpuh total akibat longsor pada Kamis (13/3) sekitar pukul 22.00 WIB. Material longsor yang menutup badan jalan menyebabkan antrean kendaraan mengular hingga 1,5 kilometer di kedua arah.

Camat Kotanopan, Muslih Lubis, mengatakan warga sekitar langsung turun tangan membersihkan material longsor dengan alat seadanya. Berkat kerja keras mereka, sekitar pukul 22.45 WIB, jalur sudah bisa dilalui dengan sistem buka tutup.

“Kendaraan sudah bisa melintas, tetapi arus lalu lintas masih tersendat karena sisa material longsor belum sepenuhnya dibersihkan,” ujar Muslih Lubis saat dikonfirmasi pada Kamis (13/3).

Meski kondisi jalan berangsur normal, ia menekankan bahwa alat berat masih diperlukan untuk memastikan jalur benar-benar aman bagi pengguna jalan.

“Kami mengimbau pengendara agar lebih waspada, terutama saat melintasi kawasan rawan longsor seperti ini. Jika hujan deras turun, sebaiknya tunda perjalanan demi keselamatan,” pesannya.

Hingga berita ini diterbitkan, Masyarakat bersama pihak terkait masih mengharapkan alat berat untuk mempercepat pembersihan material longsor agar arus lalu lintas kembali lancar.(Red)

Bisnis Manggis Madina: Dari ‘Mutiara Belantara’ Jadi Mesin Uang yang Menggiurkan

Madina, – Suasana di lobi bekas Nagara Hotel, Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) begitu sibuk. Belasan pria tampak asyik dengan pekerjaan masing-masing. Gedung yang berdiri di dekat pasar ini dipenuhi tumpukan manggis. Buah yang dikenal sebagai mutiara belantara.

Faisal Lubis, pengusaha muda yang fokus pada jual beli manggis menerima kedatangan kami pada Rabu malam, 22 Januari 2025, sekitar pukul 19.30 WIB. Di sela-sela kesibukannya malam itu, dia menyempatkan diri bercerita seputar bisnis yang dia geluti beberapa hari belakangan.

Meski baru di bisnus ini, Faisal bukan tanpa modal. Dia telah lama mengenal usaha jual beli manggis dari sang Ayah. Bisnis ini pun telah melekat pada keluarga mereka sejak akhir tahun 1980-an atau beberapa tahun sebelum dia dilahirkan. Sebelumnya, dia hanya ikut-ikutan dan baru panen awal tahun ini diberikan kendali penuh untuk mengelola bisnis tersebut.

Sesekali, tauke muda ini mengecek sortiran dan menimbang manggis para petani maupun pengepul. Dia juga bertindak sebagai juru bayar. Per Rabu kemarin, harga satu kilo sortiran super ada di angka Rp22.000. Untuk bekas sortiran, dia membayar Rp3.000 per kilogram.

Para tauke manggis ini biasanya menyortir buah dalam tiga tingkatan; Super 1, Super 2, dan BS (Bekas Sortiran). Namun, beberapa hanya mengambil Super 1 dan BS. Harga Super 2, biasanya setenga dari harga Super 1.

Buah bekas sortiran, kata Faisal, sebenarnya hanya bentuk pertolongan kepada para pekebun. Sejatinya, buah itu tidak masuk standar untuk pengiriman ke China. “Hitung-hitung membantu petani,” katanya.

Uniknya, sortiran tidak tergantung pada besaran buah. Melainkan, fokus pada kemulusan kulit dan kuping buah yang masih bagus atau belum merah. Faisal mengungkapkan, buah dengan kuping merah sudah tidak bisa dikirim ke Jakarta, mengingat lama perjalanan sampai tiga hari, karena potensial mengeras sebelum tiba di lokasi tujuan.

Lulusan SMK Negeri 1 Kotanopan ini menceritakan buah-buah super akan dikirim ke Jakarta menggunakan truk thermo king untuk seterusnya diekspor ke Negeri Tirai Bambu. Di sana, buah manggis digunakan sebagai persembahan, dan diolah untuk keperluan kosmetik maupun suplemen.

Putaran uang dalam bisnis jual beli mutiara belantara cukup banyak. Untuk satu kali pengiriman, per truk thermo king, omzetnya mencapai ratusan juta. Satu truk biasanya muat enam ton buah manggis. Faisal sendiri per hari bisa mendapatkan sampai 15 ton.

“Putaran uangnya cukup besar. Kalau seperti hari ini dengan harga jual Rp22 ribu per kilo, berarti untuk satu truk harga beli saja sudah Rp132 juta,” tutur pria yang baru menikah beberapa waktu lalu ini.

Para tauke ini sudah punya jaringan langsung dengan perusahaan. Beda tauke beda perusahaan. Kerja sama dengan perusahaan ekspor ini dimulai dari penyortiran. Para penyortir langsung didatangkan dari Jakarta untuk memastikan kualitas manggis yang dikirim sesuai standar ekspor.

Anak muda kelahiran tahun 1998 ini mengumpulkan manggis dari berbagai daerah di kabupaten ini. Dia optimistis masa panen masih cukup lama karena wilayah Mandailing Julu, utamanya Kecamatan Pakantan, belum masuk. Untuk Madina, lanjutnya, biasanya panen terakhir terjadi di kecamatan tersebut. Saat itu terjadi, harga manggis pun akan melonjak.

“Alhamdulillah, kami masih berani mengambil harga di atas. Tentu dengan harga seperti sekarang akan membantu para pekebun manggis di Madina,” pungkas Faisal.

Tak hanya pekebun, banyak warga yang mendapatkan efek domino dari musim buah dengan rasa manis ini. Selain pengepul, banyak yang memperoleh rezeki dengan menjadi pemanen, tukang angkut, atau penyortir.
Mangaraja Safaat, tauke lain yang berdomisili di Kecamatan Tambangan, bahkan mempekerjakan 35-40 warga untuk penyortiran awal. Per orang, pria yang acap memakai topi ini, memberikan upah Rp70.000 ditambah uang makan.

Sama seperti keluarga Faisal, dia juga telah menggeluti bisnis ini sejak puluhan tahun lalu. Tak hanya fokus jual beli, dia membangun kebun Manggis Berkah yang ditanami 500 batang manggis.

Manisnya bisnis buah manggis bisa dilihat dengan banyaknya pengepul yang muncul. Dari Jembatan Merah, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, sampai ke pasar Kotanopan ada puluhan pengepul berjejer di pinggir jalan lintas Sumatera. Ini menandakan progres bisnis mutiara belantara benar-benar menggiurkan.(Red)