Bupati Madina Paparkan Program 100 Hari Pertama dalam Sidang Paripurna DPRD

Madina – Bupati Mandailing Natal (Madina) Saipullah Nasution memaparkan program kerja 100 hari pertama kepemimpinan Dwitunggal Saipullah-Atika dalam pidato perdananya di Sidang Paripurna DPRD Madina. Sidang yang berlangsung di Ruang Paripurna DPRD, Kompleks Perkantoran Payaloting, Panyabungan, pada Selasa (25/3), itu dipimpin oleh Ketua DPRD Erwin Efendi Lubis, didampingi Wakil Ketua Indah Annisa dan Miftahul Falah.

Dalam pidatonya, Saipullah menegaskan bahwa program 100 hari pertama yang disusun berorientasi langsung pada kebutuhan masyarakat. Program tersebut mencakup berbagai sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, lingkungan, pertanian, perikanan, pariwisata, hingga ekonomi. Selain itu, pemerintahannya akan mengoptimalkan kinerja birokrasi serta melestarikan adat dan budaya Mandailing.

“Program ini kami susun untuk bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat. Kami juga akan memastikan harmonisasi regulasi serta peningkatan kinerja birokrasi guna mempercepat pembangunan daerah,” ujar Saipullah.

Dalam pelaksanaan programnya, pasangan Saipullah-Atika akan menyelaraskan kebijakan daerah dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Selain itu, visi utama Gubernur Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution dan Wakil Gubernur Surya, yakni Kolaborasi Sumut Berkah Menuju Sumatera Utara yang Unggul, Maju, dan Berkelanjutan, juga akan menjadi acuan dalam pembangunan Madina.

Saipullah juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi di era digital saat ini. Menurutnya, sarana prasarana dan sumber daya manusia (SDM) yang andal harus dipersiapkan dengan baik untuk mendukung hilirisasi energi dan pertanian agar Madina tidak tertinggal dalam arus perkembangan global.

Selain itu, Saipullah-Atika mengidentifikasi beberapa tantangan utama dalam lima tahun ke depan, antara lain penurunan angka kemiskinan, pengurangan tingkat pengangguran, perbaikan infrastruktur, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), tata kelola pemerintahan yang lebih baik, serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Kami sadar bahwa tantangan ini tidak bisa kami hadapi sendiri. Dukungan dari pemerintah provinsi, pemerintah pusat, pemerintah desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat Madina sangat dibutuhkan agar pembangunan berjalan lancar,” jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Saipullah juga menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Madina yang telah memberikan kepercayaan kepada dirinya dan Atika untuk memimpin daerah ini. Ia juga mengapresiasi peran DPRD, partai politik, relawan, Forkopimda, KPU, Bawaslu, serta berbagai pihak yang telah menyukseskan Pilkada Madina 2024.

Tidak lupa, ia mengucapkan terima kasih kepada bupati sebelumnya atas dedikasi dalam memimpin Madina serta kontribusi dalam menyukseskan transisi kepemimpinan hingga pelaksanaan sidang paripurna ini.

Di akhir pidatonya, Saipullah mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu, tanpa lagi terpecah dalam faksi politik Pilkada.

“Sekarang bukan lagi 01 atau 02, yang ada hanya 03, yaitu persatuan Indonesia. Mari kita satukan tekad membangun Madina yang lebih maju, Madina Madani,” pungkasnya.(Red)

Ketua DPRD Madina Mendadak Tinggalkan Sidang Paripurna, Ada Apa?

Madina – Suasana sidang paripurna istimewa peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang awalnya berlangsung khidmat tiba-tiba diwarnai insiden tak terduga.

Seperti yang di beritakan media Online HayuaraNet.com, ketua DPRD Madina, Erwin Efendi Lubis, mendadak berdiri dan meninggalkan ruang sidang saat Bupati HM Jafar Sukhairi Nasution baru saja memulai pidato pemerintahan.

Momen mengejutkan ini terjadi di Ruang Paripurna DPRD Madina, Kompleks Perkantoran Payaloting, Panyabungan, Senin (10/3).

Sidang yang dimulai pukul 11.05 WIB itu awalnya berjalan seperti biasa. Erwin membuka acara dengan menyoroti perjalanan Kabupaten Madina yang kini memiliki 23 kecamatan, 377 desa, dan 27 kelurahan.

Namun, kejutan terjadi saat pembawa acara mempersilakan Bupati Sukhairi untuk menyampaikan pidato.

Di tengah mukadimahnya, Ketua DPRD tiba-tiba terlihat menerima panggilan telepon. Ia tampak berbicara singkat dengan Wakil Ketua DPRD, Indah Annisa, lalu tanpa banyak bicara, keluar dari ruang sidang.

Tak lama kemudian, seorang staf Sekretariat DPRD masuk dan berbicara dengan dua wakil ketua serta sekretaris dewan.

Hingga pidato bupati berakhir, Erwin tak kunjung kembali. Staf DPRD kemudian memindahkan papan nama Indah Annisa ke posisi pimpinan sidang, dan politisi Partai Golkar itu mengambil alih kepemimpinan hingga acara selesai.

Bisik-bisik di Ruang Sidang

Peristiwa ini langsung mengundang reaksi dari peserta sidang dan tamu undangan. Bisik-bisik pun terdengar di sudut ruangan. Ada yang menduga Ketua DPRD punya agenda lain yang lebih mendesak, ada pula yang bertanya-tanya apakah ada ketegangan politik di balik aksinya.

Saat dikonfirmasi usai sidang, Sekretaris DPRD Afrizal Nasution mengaku belum mengetahui alasan Ketua DPRD meninggalkan ruang sidang. “Saya belum tahu, kami belum berjumpa,” ujarnya singkat.

Sidang paripurna ini dihadiri 27 dari total 40 anggota DPRD. Berikut daftar anggota DPRD yang hadir:

  1. Erwin Efendi Lubis
  2. Indah Annisa
  3. Miftahul Falah
  4. Edi Anwar
  5. Saripada
  6. Ahmad Taufik Siregar
  7. Muslim Pulungan
  8. Ali Makmur
  9. M. Yusuf
  10. Amdani
  11. Zainal Arifin Simbolon
  12. Khairul Anwar Hasibuan
  13. Salman
  14. Jeni Saputra
  15. Zubaidah
  16. Binsar Nasution
  17. Bahran Saleh
  18. Habibi
  19. Ardiansyah
  20. Zainuddin Nasution
  21. Edi Adwar
  22. Ilham Syururi
  23. Hatta Usman Rangkuti
  24. Tasmil
  25. Sulthoni
  26. Wildan
  27. Suhelmi.