Bobby Nasution Tancap Gas! Rp390 Miliar Digelontorkan untuk Bangun Jalan dan Jembatan di Kepulauan Nias

Nias Utara – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution tak mau tinggal diam melihat jalanan di Kepulauan Nias hancur. Saat meninjau langsung ruas Jalan Gunungsitoli–Nias Utara, Senin (10/3/2025), Bobby memastikan perbaikan infrastruktur akan segera digeber tahun ini.

“Infrastruktur yang buruk bikin logistik tersendat, harga naik, dan masyarakat jadi susah. Ini nggak bisa dibiarkan! Kita harus segera perbaiki,” tegas Bobby Nasution dengan penuh semangat.

Meski proyek perbaikan jalan Gunungsitoli–Nias Utara belum masuk APBD 2025, Bobby tak mau bertele-tele. Ia langsung menginstruksikan pergeseran anggaran agar perbaikan jalan sepanjang 15 km dari Gunungsitoli ke perbatasan Nias Utara bisa dimulai tahun ini juga.

Tak hanya itu, Bobby juga meninjau Jembatan Oyo di Nias Barat yang rusak diterjang banjir. Untuk memperbaikinya, Pemprov Sumut telah menyiapkan anggaran Rp40 miliar. Sementara itu, perbaikan jalan dari Simpang Miga hingga Sirombu juga akan digeber dengan alokasi dana sebesar Rp350 miliar.

Saat blusukan ke beberapa titik, Bobby melihat sendiri betapa rusaknya jalanan di Kepulauan Nias. Lubang di sana-sini, jalan bergelombang, bahkan kendaraan harus ekstra hati-hati agar tak tergelincir.

“Saya mau lihat langsung masalahnya, dan kita pastikan solusinya segera dieksekusi. Nggak pakai lama!” ujar Bobby.

Dengan kucuran dana besar ini, Bobby Nasution menargetkan Kepulauan Nias punya akses jalan yang lebih baik, konektivitas meningkat, dan ekonomi masyarakat makin melesat.

Edy Rahmayadi-Hasan Basri Siap Bawa Kepulauan Nias Menjadi Provinsi Baru

Sumatra Utara – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Edy Rahmayadi dan Hasan Basri, melontarkan wacana pemekaran Kepulauan Nias menjadi provinsi baru – sebuah langkah yang disebut mereka akan membawa perubahan besar dalam percepatan pembangunan di Sumut.

Dalam debat ketiga Pilkada Sumut 2024 yang berlangsung Rabu malam, Hasan Basri dengan lantang menyampaikan komitmen mereka untuk mewujudkan ide ini jika terpilih nanti.

“Kami tidak main-main! Pemekaran Kepulauan Nias ini untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang sudah lama merasa jauh dari jangkauan pembangunan,” ujar Hasan.

Ia menegaskan bahwa anggaran APBD Sumut yang sebesar Rp13,5 triliun saat ini tidak cukup untuk menjangkau setiap daerah, terutama wilayah terluar seperti Kepulauan Nias.

“Dengan menjadi provinsi sendiri, Nias akan memiliki perhatian dan anggaran tersendiri, dan ini akan mendongkrak pembangunan,” tambahnya penuh keyakinan.

Ide pemekaran ini, menurut Hasan, bukan sekadar janji politik untuk menggaet suara, tapi merupakan respons nyata atas aspirasi yang disampaikan langsung oleh masyarakat Nias.

“Masyarakat Nias sendiri yang menginginkan ini. Jadi, ini bukan sekadar isu politik, melainkan langkah nyata demi pemerataan dan keadilan pembangunan,” kata Hasan, mematahkan spekulasi yang menyebut pemekaran hanya alat politik.

Pasangan Edy-Hasan berkomitmen melakukan koordinasi penuh dengan pemerintah pusat dan pemangku kepentingan guna memastikan pemekaran Kepulauan Nias berjalan lancar jika mereka terpilih. Hasan menggarisbawahi, pemekaran ini akan memungkinkan Nias memiliki akses lebih besar terhadap anggaran dan program yang selama ini sulit dijangkau karena kendala jarak dan tantangan geografis.

Kepulauan Nias, dengan empat kabupaten dan satu kota yang berjarak sekitar 303 kilometer dari Medan, kerap merasa jauh dari perhatian pemerintah pusat di Sumut. Menjadi provinsi sendiri, bagi masyarakat Nias, bukan sekadar pemekaran wilayah tapi harapan baru untuk masa depan yang lebih cerah.

Debat ketiga Pilkada Sumut 2024 yang mengangkat tema “Sinergisitas Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Memperkokoh NKRI” ini juga menyoroti isu besar lainnya, termasuk pemerataan pembangunan, optimalisasi sumber pendanaan, dan potensi pemekaran wilayah. Dengan sembilan panelis dari berbagai latar belakang, debat ini menjadi ajang bagi para kandidat untuk menunjukkan komitmen dan rencana mereka dalam mengatasi kesenjangan pembangunan di Sumut.

Jika terpilih, visi pemekaran Edy Rahmayadi-Hasan Basri ini bisa menjadi sejarah baru bagi Kepulauan Nias – membuka lembaran baru yang menjanjikan kesejahteraan dan kemajuan lebih dekat dan lebih nyata bagi seluruh masyarakat di Sumatera Utara.(Luthfi)

Sumber : Antara News