Wamendes PDT Dorong Pemuda Desa Berperan Aktif dalam Program Makan Bergizi Gratis

JAKARTA, — Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria mengajak pemuda desa dan pendamping desa untuk aktif berinovasi dalam mendukung pelaksanaan program makan bergizi gratis yang dilaksanakan serentak di Indonesia mulai (6/1).

Dalam acara Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Pendamping Desa secara daring pada Selasa (7/1/).

Wamendes Riza menyampaikan pentingnya pemuda desa untuk mengambil peran penting dalam program ini.

Ia mendorong pemuda untuk memanfaatkan potensi desa sebagai bahan baku untuk memenuhi kebutuhan gizi, terutama bagi anak-anak sekolah.

“Kami berharap pemuda desa dapat berinovasi dan mengelola potensi desa dengan baik. Setiap desa harus mampu memberikan kontribusi dalam memenuhi kebutuhan gizi generasi Indonesia yang sedang duduk di bangku sekolah,” ujar Wamendes Riza.

Program makan bergizi gratis ini membutuhkan kontribusi dari berbagai pihak, terutama desa yang memiliki potensi bahan baku sesuai standar gizi yang ditentukan pemerintah.

Hal ini memberikan peluang bagi desa untuk memanfaatkan sumber daya lokal dan meningkatkan perekonomian desa.

“Program ini akan mengangkat perekonomian desa. Dana yang dialokasikan untuk program ini dapat memberikan manfaat besar bagi desa. Setiap desa harus aktif dalam mempersiapkan dan menyuplai bahan baku untuk program makan bergizi gratis ini,” jelasnya.

Wamendes Riza juga menekankan pentingnya kerja sama antara Ikatan Pemuda Desa, pendamping desa, dan masyarakat secara umum untuk mewujudkan desa mandiri.

Keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan program ini.

Kemendes PDT Kemendes PDT juga sedang menyelesaikan modul desa tematik untuk mempermudah pengkategorian desa berdasarkan potensi yang dimilikinya.

Dengan adanya modul ini, diharapkan program makan bergizi gratis dapat terealisasi dengan lebih efektif dan mendorong tercapainya tujuan Indonesia Emas 2045, termasuk peningkatan kesejahteraan warga dan jumlah desa mandiri. (RED)

Desa Maju untuk Indonesia Sehat: Program Makan Bergizi Gratis Jadi Andalan Tekan Stunting

JAKARTA – SAHATA | Desa kini bukan lagi sekadar wilayah administratif; desa adalah kekuatan utama dalam perjuangan melawan stunting dan membangun generasi yang lebih sehat. Melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto yakin desa bisa menjadi garda terdepan dalam distribusi pangan bergizi.

Dengan dukungan Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD), desa diharapkan dapat memenuhi kebutuhan gizi masyarakatnya, khususnya anak-anak dan ibu hamil.

“Desa memiliki posisi strategis untuk menyuplai makanan sehat yang merata, tidak hanya bagi anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga untuk pesantren, sekolah, dan lembaga pendidikan lainnya,” ungkap Yandri dalam keterangannya di Jakarta, Senin (28/10).

Kepercayaan ini didasari pada sinergi kuat antara P2KTD dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), yang siap menjadi penggerak utama penyediaan bahan pangan lokal.

Saat membuka Pelatihan Tim Verifikasi P2KTD pada Minggu (27/10), Yandri menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan dana Rp71 triliun sebagai dukungan awal.

Anggaran ini akan memastikan setiap desa dapat mengakses bantuan teknis dan sumber daya yang diperlukan untuk program MBG, mendorong BUMDes dan BUMDes Bersama menyediakan pangan sehat yang sesuai standar gizi.

Melalui langkah ini, desa tidak hanya membantu masyarakat mengakses makanan bergizi, tetapi juga menciptakan lapangan pekerjaan dan menggerakkan ekonomi lokal.

Saat ini, 54.891 BUMDes telah terbentuk di Indonesia, dengan 27.597 di antaranya terdaftar secara nama dan 27.294 telah berbadan hukum. Dari total 3.362 BUMDes Bersama, sebanyak 2.948 telah memiliki nama terdaftar dan 414 telah berbadan hukum.

Dengan fokus pada desa-desa prioritas yang memiliki angka stunting dan kemiskinan tinggi, P2KTD diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi desa-desa tersebut.

“P2KTD bukan hanya memberikan bantuan teknis, tetapi juga membantu membangun fasilitas vital seperti pusat distribusi makanan, penyimpanan pangan, hingga dapur bersama. Ini akan memudahkan desa dalam menyalurkan gizi ke semua kalangan,” tambah Yandri.

Program MBG kini menjadi harapan besar untuk menjadikan desa sebagai pusat ketahanan gizi nasional. “Dengan pemberdayaan ini, kita dapat menyongsong masa depan yang lebih sehat bagi generasi mendatang. Desa tak hanya menjadi penggerak ekonomi, tetapi juga pembangun kesehatan bangsa,” pungkas Yandri, penuh optimisme.(Red)

Sumber : Antara

Sinergi Nasional! Kemendes PDT Gandeng Berbagai Kementerian untuk Majukan Desa

JAKARTA – SAHATA | Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDT) melancarkan sinergi nasional dengan sejumlah kementerian untuk mempercepat pembangunan dan kemajuan desa.

Menteri Desa PDT Yandri Susanto menegaskan, membangun desa berarti membangun Indonesia. “Hampir 73 persen masyarakat Indonesia tinggal di desa. Jika desa maju, maka Indonesia akan melaju menuju masa depan yang lebih cerah,” ungkapnya di Jakarta, Senin (28/10)

Sebagai langkah nyata, Kemendes PDT menggandeng Kementerian Agama untuk membangun karakter masyarakat desa agar lebih kuat dalam menghadapi tantangan sosial, salah satunya adalah ancaman judi daring. “Karakter kuat akan menjadi fondasi untuk membangun desa yang bermartabat,” ujar Yandri.

Lebih dari itu, kerja sama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Badan Pangan Nasional bertujuan menjadikan desa sebagai penyuplai utama dalam program “Makan Bergizi Gratis.” Menteri Yandri berharap desa bisa menyuplai bahan pangan segar, seperti tomat dan rempah, yang akan menguatkan ketahanan pangan nasional.

Tak berhenti di situ, Yandri mengumumkan kerja sama Kemendes PDT dengan Kementerian BUMN untuk mengaliri listrik ke seluruh desa yang masih gelap gulita. “Ada sekitar 3.000 desa yang masih belum memiliki penerangan. Kami bertekad untuk menerangi seluruh desa agar semangat pembangunan bisa menjangkau hingga pelosok,” jelasnya.

Selanjutnya, Kemendes PDT akan bersinergi dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk membangun fasilitas pendidikan di desa-desa terpencil. “Tanpa fasilitas pendidikan yang layak, sulit bagi kita membangun sumber daya manusia yang tangguh. Beberapa desa bahkan belum memiliki sekolah dasar,” tutur Yandri.

Sebagai bukti komitmen, Yandri bersama Wakil Menteri Desa PDT, Riza Patria, akan terjun langsung ke lapangan untuk bertemu masyarakat desa di seluruh Indonesia. Langkah ini, menurutnya, penting untuk memastikan setiap kebijakan benar-benar menjawab kebutuhan desa dan membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyat.

Sinergi lintas kementerian ini diharapkan mampu menciptakan desa yang kuat, mandiri, dan produktif, pondasi bagi Indonesia yang maju dan sejahtera.(red)

Sumber : Antara