Cegah Anak Kecanduan Gadget, Bupati Madina Apresiasi “Witapermainur” di Kecamatan Tambangan

Madina – Bupati Mandailing Natal (Madina), H. Saipullah Nasution, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para kepala desa di Kecamatan Tambangan yang konsisten menghidupkan kembali permainan tradisional melalui program Witapermainur (Wisata Permainan Leluhur). Program ini dinilai efektif sebagai solusi lokal untuk mencegah anak-anak kecanduan gadget.

“Terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya atas konsistensi para kepala desa yang terus menggalakkan kegiatan permainan tradisional untuk anak-anak, sehingga mereka tidak ketergantungan bermain handphone,” ujar Bupati Saipullah melalui sambungan telepon, Minggu (13/7/2025).

Bupati juga mengajak seluruh camat dan kepala desa di kecamatan lain agar mengadopsi program serupa di wilayah masing-masing. Ia menilai Witapermainur tidak hanya menjauhkan anak dari dampak negatif gawai, tetapi juga melatih kemampuan sosial dan kreativitas mereka.

“Mari kita terus pertahankan budaya dan permainan tradisional ini, sehingga anak-anak dapat bermain, bersosialisasi, menambah kawan, dan mengaktualisasikan diri mereka,” lanjutnya.

Selain itu, Saipullah juga menyampaikan bahwa permainan tradisional memiliki dampak positif dalam membentuk karakter dan keterampilan anak.

“Permainan tradisional dapat merangsang kreativitas mereka untuk menciptakan mainan-mainan baru. Tentu ini akan berdampak baik dalam membangun kemampuan dan keterampilan anak-anak kita,” tambahnya.

Ia juga memberikan salam hormat kepada para orang tua yang mendukung perkembangan positif anak-anak mereka. “Salam hormat buat para orang tua yang mempunyai semangat dan cinta pada kemajuan anak-anaknya,” pungkas Saipullah.

Apresiasi yang sama juga datang dari Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi Nasution. Ia menilai program Witapermainur membawa dampak jangka panjang yang baik bagi moral anak-anak.

“Perlu kita apresiasi karena program ini berdampak positif, terutama dalam jangka panjang,” kata Atika saat dihubungi, Kamis (22/5/2025).

Atika mengingatkan, di tengah perkembangan teknologi, anak-anak semakin mudah mengakses konten internet yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya.

“Program seperti ini perlu didukung. Ini bukan hanya soal pembatasan gadget, tapi juga menjaga moral anak-anak kita di era digital,” ujar peraih dua rekor MURI itu.

Pemkab Madina juga mendukung penuh inisiatif para kepala desa dan camat Tambangan yang telah menetapkan kesepakatan pembatasan penggunaan gadget dan pemberlakuan jam malam bagi anak dan remaja.

“Harapan kita, seluruh masyarakat ikut mendukung. Karena ini adalah program yang sangat bagus,” tutur Atika.

Sebagai informasi, selama dua tahun terakhir, desa-desa di Kecamatan Tambangan secara rutin menggelar kegiatan Witapermainur pada hari-hari libur. Anak-anak diajak bermain permainan tradisional seperti engrang, gasing, guli, dan lain-lain. Tak hanya bermain, mereka juga diberi makanan tambahan bergizi berbahan dasar lokal untuk menjaga kesehatan.

Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya lokal, meningkatkan interaksi sosial, serta memperkuat karakter anak-anak Madina di era modern.(Red)

19 Desa dan 1 Kelurahan di Kecamatan Tambangan Resmi Miliki Koperasi Berbadan Hukum

Tambangan – Sebanyak 19 desa dan satu kelurahan di Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), telah menyelesaikan pembentukan pengurus Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes/Kelurahan) Merah Putih secara menyeluruh dan kini resmi berbadan hukum.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan akta pendirian koperasi yang dilakukan oleh seluruh pengurus Kopdes/Kelurahan Merah Putih se-Kecamatan Tambangan.Pada Jumat, (23/5/2025), di Aula Kantor Camat Tambangan dan di hadapan Notaris Fitrisna Borotan.

Prosesi ini juga disaksikan oleh Camat Tambangan, Enda Mora Lubis, serta ketua pengawas Kopdes/Kelurahan Merah Putih Kecamatan Tambangan.

Selain memiliki akta notaris, koperasi-koperasi tersebut juga telah resmi terdaftar di situs resmi https://kopdesmerahputih.kop.id/, sebagai bukti legalitas dan transparansi pengelolaan.

Enda Mora kepada Media SahataNews.com menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian tersebut.“Alhamdulillah, Pendirian Kopdes/Kelurahan Merah Putih di Kecamatan Tambangan sudah rampung dan telah resmi berbadan hukum,bahkan telah terdaftar pada link resmi kopdes Merah Putih.”ujarnya.

Ia juga menegaskan komitmen pihak kecamatan untuk terus melakukan verifikasi dan review administratif.

“Sebagai bentuk totalitas kami dalam mendirikan Kopdes ini, kami akan melakukan verifikasi atau review ulang agar tidak ada kekurangan administrasi sehingga proses koperasi dapat berjalan mulus sesuai harapan Pemeritah Pusat juga Bapak Bupati,” tambahnya.

Dengan keberadaan koperasi ini, diharapkan dapat memperkuat ekonomi desa dan mendukung pembangunan berkelanjutan sesuai semangat “Melalui Koperasi, Kita Bangun Indonesia dari Desa.”(Red)

Pesta Buah Tambangan Ditutup Meriah, Camat: Tahun Depan Harus Lebih Spektakuler

Madina – Setelah tiga hari penuh kemeriahan, Pesta Buah, Promosi UMKM, dan Bazar Produk Unggulan Desa resmi ditutup pada Sabtu malam (22/2) sekitar pukul 22.00 WIB oleh Camat Tambangan, Enda Mora Lubis. Acara yang berlangsung sejak 20 Februari ini sukses menyedot perhatian masyarakat dengan berbagai produk unggulan dan kegiatan menarik.

Dalam pidatonya, Camat Enda Mora Lubis mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi menyukseskan acara ini, mulai dari pemerintah daerah hingga para pelaku UMKM.

“Terutama Pak Kajari yang sejak awal sudah menjadi penggerak utama pesta buah tahun ini. Tanpa dukungannya, acara ini mungkin tidak semeriah sekarang,” ujarnya.

Lebih dari sekadar pameran, camat menekankan pentingnya evaluasi agar kegiatan ini terus berkembang. “Banyak hal yang harus kita perbaiki dan kembangkan. UMKM lokal harus lebih maju, dan tahun depan harus lebih spektakuler!” tegasnya.

Ketua Panitia, Hendri Hamonangan, memastikan dalam pekan ini pihaknya akan menyerahkan laporan pertanggungjawaban secara rinci kepada para kepala desa.

“Kami ingin semua pihak tahu ke mana anggaran dialokasikan. Transparansi adalah kunci kepercayaan,” katanya.

Ia juga menyampaikan permohonan maaf jika ada kekurangan dalam penyelenggaraan acara. “Kami manusia biasa, tentu ada hal-hal yang mungkin belum sempurna. Tapi kami berusaha memberikan yang terbaik,” ucapnya.

Hendri berharap pesta buah ini bisa menjadi agenda tahunan yang semakin besar dan meriah. “Terima kasih kepada seluruh kepala desa, BUMN, dan pelaku UMKM yang telah berpartisipasi. Tahun depan, kita buat lebih dahsyat!” pungkasnya.

Selama tiga hari, setiap desa di Kecamatan Tambangan memamerkan produk unggulannya, dari buah-buahan segar, olahan buah, beras semi organik, hingga berbagai kuliner khas.

Tak hanya pameran, acara ini juga menghadirkan pelatihan pengolahan buah durian menjadi bolu, pancake, dan selai. Di hari kedua, suasana semakin seru dengan gala wicara yang menghadirkan pejabat penting seperti Kadis PMD, Kadis PMPTSP, Kadis Koperasi dan UKM, serta perwakilan BRI.

Dengan suksesnya acara ini, harapan besar muncul agar pesta buah Tambangan tidak hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga mendorong UMKM lokal naik kelas.

“Tahun depan kita buat lebih besar, lebih heboh, dan lebih berdampak!” ujar salah satu pengunjung penuh semangat.(Red)

Pemerintah Kecamatan Tambangan Buka Rekening Donasi untuk Korban Kebakaran Desa Tambangan Tonga

Tambangan,Madina – Pemerintah Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), secara resmi membuka rekening donasi untuk membantu korban kebakaran hebat yang melanda Desa Tambangan Tonga. Keputusan ini diambil setelah melalui musyawarah dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat.

“Hasil musyawarah memutuskan untuk membuka pengumpulan dana melalui rekening resmi yang disepakati bersama. Langkah ini kami ambil agar memudahkan masyarakat yang ingin menyalurkan bantuan kepada para korban,” ujar Camat Tambangan, Enda Mora Lubis, Rabu (25/12).

Rekening yang digunakan untuk penggalangan dana adalah:

1. Bank Sumut

Nomor Rekening: 3430 2040 094 523

Atas Nama: Erwin Parsaulian

2. Bank BRI

Nomor Rekening: 0637 0107 0199 504

Atas Nama: Sahrin

Enda mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi membantu meringankan beban korban yang kehilangan tempat tinggal akibat musibah tersebut. “Kami sangat berharap dukungan dari masyarakat, karena musibah ini telah menyebabkan banyak keluarga kehilangan tempat tinggal dan harta benda,” tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Bupati Madina, Atika Azmi Utammi Nasution, juga menyampaikan ajakan serupa saat mengunjungi lokasi kebakaran dan menyerahkan bantuan langsung kepada para korban. “Kejadian ini sangat memprihatinkan. Sebanyak 16 rumah habis terbakar dan tidak dapat lagi digunakan. Kami mengundang masyarakat yang memiliki kelapangan rezeki untuk bersama-sama membantu saudara-saudara kita yang terdampak,” kata Atika, Senin (23/12).

Kebakaran yang terjadi pada Senin dinihari (23/12) itu meluluhlantakkan 18 bangunan di Desa Tambangan Tonga. Api baru berhasil dipadamkan setelah mobil pemadam kebakaran dari Panyabungan dan Kotanopan diterjunkan ke lokasi.

Melalui penggalangan dana ini, diharapkan bantuan yang terkumpul dapat membantu para korban untuk kembali membangun kehidupan mereka pasca bencana.(Red)

Longsor Besar Timbun Jalur Medan-Padang, Akses Kembali Normal Kurang dari 3 Jam

Madina – SAHATA | Hujan deras yang mengguyur wilayah Mandailing Natal (Madina) pada Sabtu (12/10) dini hari memicu longsor besar yang menutupi jalan lintas Medan-Padang di Desa Laru Baringin, Kecamatan Tambangan. Longsor terjadi sekitar pukul 04.30 WIB, menimbun sebagian besar badan jalan, mengakibatkan kemacetan dan memutus arus lalu lintas di jalur utama penghubung Sumatra ini.

Dalam hitungan jam, Pemerintah Kecamatan Tambangan bersama warga bergerak cepat untuk menangani bencana tersebut. Bahren Daulay, Sekretaris Kecamatan Tambangan yang mewakili Camat Enda Mora Lubis, menyampaikan bahwa masyarakat setempat segera bergotong royong, dibantu alat berat yang dikerahkan untuk membersihkan material longsor. “Berkat kolaborasi antara warga dan alat berat, akses jalan lintas Sumatra kembali dapat dilalui pada pukul 07.09 WIB,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan pengendara agar berhati-hati karena potensi longsor susulan masih ada, mengingat cuaca yang belum stabil. Selain itu, Bahren mendesak adanya tindakan pencegahan jangka panjang dari pihak berwenang untuk mengantisipasi bencana serupa, terutama di musim hujan yang sering kali memicu longsor di jalur tersebut.

Pemulihan cepat ini mendapat pujian dari para pengguna jalan yang terkejut dengan respon tanggap dan efisiensi dalam mengatasi longsor di jalur vital ini. Akses yang kembali normal dalam waktu kurang dari tiga jam menjadi bukti solidnya koordinasi antara pemerintah dan masyarakat.(Red)

Warga Desa Pasar Laru Gotong-royong Perbaiki Tanggul di Aek Botung

Madina – Sahata | Warga Desa Pasar Laru, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), bergotong-royong memperbaiki tanggul yang jebol di Aek Botung.

Rusaknya tanggul tersebut mengakibatkan pengairan sawah sekitar enam hektare terganggu.Hal itu disampaikan Kepala Desa Pasar Laru Sahrial Efendi Lubis yang dikonfirmasi, Senin (07/10). “Ya, benar. Kami gotong-royong hari Minggu (06/10) kemarin,” katanya.

Sahrial menjelaskan, rusaknya tanggul akibat terbawa arus sungai sering terjadi, terutama pada musim hujan. “Setiap hujan deras dan sungai meluap tanggul ini hampir selalu hanyut,” ujarnya.

Kepala desa mengungkapkan, tanggul di Aek Botung belum permanen. Hanya bebatuan dan tumpukan pasir yang dipasang warga. “Masih batu yang disusun dan sewaktu-waktu, kalau hujan deras, bisa jebol dibawa arus sungai,” terangnya.

Atas hal itu, dia mewakili masyarakat Desa Pasar Laru berharap kepada Pemkab Madina untuk membangun tanggul permanen. “Sehingga kalau hujan deras pun kami tidak khawatir aliran air ke sawah tersendat,” harapnya.

Di sisi lain, Sahrial mengaku air sudah kembali mengalir setelah warga gotong-royong. “Terima kasih kepada warga yang sudah meluangkan waktu bergotong-royong sehingga air kembali mengalir ke sawah,” pungkas kepala desa.(R12KI)

Dukung Pembatasan Pemakaian Ponsel pada Anak, Ketua TP PKK Tambangan Aktif Turun ke Lokasi

MADINA – SAHATA | Ketua TP PKK Kecamatan Tambangan Leili Auliani Daulay aktif mendukung aksi pembatasan pemakaian ponsel pada anak di kecamatan tersebut. Hal itu dibuktikan dengan keterlibatan langsung dalam sosialisasi permainan leluhur yang diselenggarakan setiap Minggu.

Seperti hari ini, Minggu (04/08), Leili berkunjung ke Desa Tambangan Tonga. Dia secara langsung ikut senam bersama anak-anak dan pengurus TP PKK desa.

Tak hanya itu, ketua TP PKK Tambangan juga terlihat memberikan arahan dan melatih anak-anak untuk fokus melalui berbagai permainan yang diselenggarakan.“Alhamdulillah, turut juga tadi memberikan PMT kepada anak-anak di Desa Tambangan Tonga ini,” katanya.

Dia menjelaskan, banyak permainan tradisional yang cocok untuk melatih motorik anak-anak. “Kami juga bernyanyi dan bersalawat bersama,” tuturnya.

Ketua TP PKK Tambangan menyampaikan kepada para orang tua untuk benar-benar melakukan pembatasan penggunaan ponsel pada anak. “Pembatasan HP bagi anak adalah mutlak dan orang tua wajib mengawasi anaknya masing-masing,” pesannya.

Menurut dia, keberhasilan program yang telah berjalan sembilan pekan ini tidak semata terletak pada keterlibatan kepala desa. “Melainkan kerja sama stakeholders atau multipihak yang berkepentingan,” lanjutnya.

Leili berharap dengan diturunkannya program ini membuat anak-anak kembali mengenal ragam permainan tradisional. “Tidak melulu main gadget,” sebutnya.

Di sisi lain, keterlibatan semua pihak, sebagaimana dalam sembilan pekan ini, akan menghasilkan hubungan yang harmonis antara pemerintahan desa, para tokoh, masyarakat, dan anak-anak.“Kelak anak-anak Tambangan menjadi orang besar yang bisa membanggakan Madina,” tutupnya.

Ini bukan kali pertama Leili berkunjung ke Kecamatan Tambangan dalam rangka mendukung gerakan ini.

Pekan sebelumnya dia hadir bersama tiga buah hatinya di Desa Muara Mais Jambur. Dalam kesempatan itu terlihat anak-anaknya turut serta bermain permainan tradisional.(R12QI)

Taklukkan Persimaja A, Pasar Laru Juarai Turnamen Voli Kecamatan Tambangan

Madina – Sahata | PLVC Pasar Lalu tampil sebagai juara pada turnamen voli Kecamatan Tambangan usai menaklukkan Persimaja A Muara Mais Jambur dengan skor akhir 3-1. Turnamen ini merupakan bagian dari perayaan HUT ke-79 Republik Indonesia di kecamatan itu.

Demikian disampaikan Ketua Panitia Gebyar HUTRI Kecamatan Tambangan Henri Halomoan usai pertandingan yang berlangsung di Lapangan bola voli Desa Muara Mais Jambur, Rabu (14/08).Pada perebutan posisi tiga, PLVC B Pasar Laru berhasil mengalahkan tim dari Tambangan Tonga dengan skor telak 3-0.

Dengan demikian Pasar Laru berhasil merengkuh dua juara.Turnamen ini diikuti oleh 19 tim voli dari berbagai desa yang ada di kecamatan tersebut dan tim lintas instansi seperti PGRI dan SMA Negeri 1 Tambangan.

Pertandingan pertama dilangsungkan pada 6 Agustus 2024 lalu.Sebelumnya, Henri menerangkan turnamen ini diselenggarakan untuk menumbuhkan minat olahraga masyarakat. “Juga untuk memberikan ruang bagi lahirnya atlet masa depan,” katanya beberapa hari lalu.

Senada dengan itu, Camat Tambangan Enda Mora menerangkan turnamen ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar klub voli di kecamatan itu. “Serta menjaring bibit atlet voli untuk pembentukan klub voli Kecamatan Tambangan,” katanya.

Selain voli, olahraga lain yang dipertandingkan untuk memeriahkan perayaan HUTRI di Kecamatan Tambangan adalah bulutangkis, maraton, dan catur. Tak hanya olahraga, panitia juga melangsungkan pertandingan seni dan devile.(R12QI)

Gebyar HUTRI di Tambangan Dihiasi Pameran Kerajinan Tangan dan Lomba Masak Menu PMT

Madina – SAHATA | Pembukaan gebyar perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUTRI) di Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), dihiasi pameran kerajinan tangan dan lomba masak menu PMT (Pemberian Makanan Tambahan), Minggu (11/08).

Kegiatan yang dikonsentrasikan di halaman SMP Negeri 1 Tambangan ini dibuka langsung oleh Camat Tambangan Enda Mora dengan dihadiri Sekretaris Kecamatan Bahren Daulay, Kapolsek Kotanopan Parulian Ritonga, unsur Forkopimcam, tokoh adat dan tokoh masyarakat, serta sejumlah undangan dari berbagai elemen.

Ketua Panitia Hendri Halomoan mengatakan Gebyar HUT ke-79 RI ini merupakan bentuk penghargaan dan mengenang jasa pahlawan bangsa ini. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawan,” katanya.

Dia menjabarkan ada banyak kegiatan yang telah disusun untuk memeriahkan perayaan hari jadi bangsa ini di kecamatan yang terkenal sebagi pusat durian itu. “Ada olahraga, pentas seni, lomba vokal solo, drumband, deville, lomba masak, barzanji, tortor naposo nauli bulung, dan wisata permainan leluhur,” ujarnya.

Tujuan kegiatan ini, kata Hendri, untuk mengenang jasa pahlawan yang telah berjuang memerdekakan Indonesia, memupuk nasionalisme, menjalin persatuan dan silaturahmi, serta mengasah kemampuan anak-anak.

Sementara itu, pemangku adat dan tokoh masyarakat Sutan Oloan menerangkan rangkaian kegiatan yang disusun panitia adalah hasil musyawarah bersama. “Kami para tokoh adat dan masyarakat berharap semua kegiatan yang direncanakan berjalan dengan baik dan diberkahi Allah SWT,” ujarnya.

Dia pun berpesan agar masyarakat di kecamatan ini bersatu dalam derap langkah yang sama untuk memajukan daerah ini.

Di sisi lain, dia Sutan Oloan menyampaikan apresiasi dengan adanya program Wita Permainur (Wisata Permainan Leluhur). “Jangan dibiarkan anak-anak berjalan sendiri tanpa pengawasan, termasuk dalam pemakaian ponsel,” harapnya.

Camat Tambangan dalam arahannya menyampaikan bahwa meskipun secara administrasi dirinya pemimpin di kecamatan itu bukan berarti tidak butuh arahan dan masukan dari tokoh masyarakat.“Untuk memajukan Kecamatan Tambangan tidak bisa kami lakukan sendiri tanpa perhatian dan dukungan masyarakat, utamanya pemangku adat,” sebut Enda Mora.

Lebih lanjut, camat Tambangan menjelaskan selain acara yang biasa ditampilkan pada perayaan kemerdekaan, ada hal spesial pada tahun ini.“Pertama, lomba masak menu PMT.Ini merupakan pendidikan kepada diri sendiri dan anak-anak bahwa jajan sembarangan tidak baik untuk kesehatan,” jelasnya.

Kemudian menampilkan Wita Permainur dengan harapan menumbuhkan edukasi dan kesadaran untuk memberikan pengawasan maupun pembatasan penggunaan gawai kepada anak.“Edukasi ini diharapkan tidak hanya di Tambangan, tapi di seluruh Madina,” harapnya.

Dalam kesempatan ini, panitia memamerkan beberapa hasil karya atau kerajinan tangan masyarakat setempat. Bagi mereka yang karyanya ditampilkan mendapat uang pembinaan dari panitia.Selama sepekan ke depan beragam kegiatan akan dipentaskan dan dilombakan di kecamatan ini. (R12QI)

Wita Permainur Bisa Jadi Ikon Desa dan Perlu Publikasi yang Masif

Madina – SAHATA | Wita Permainur atau wisata permain leluhur bisa menjadi ikon desa, bahkan Kabupaten Mandailing Natal (Madina), jika dikelola dengan baik dan konsisten serta dukungan publikasi yang masif.Hal itu disampaikan Koordinator TPP P3MD Madina Kobol Nasution di sela-sela kunjungannya ke Desa Muara Mais Jambur, Kecamatan Tambangan, untuk melihat secara langsung Wita Permainur, Minggu (28/07).

Dia hadir bersama keluarga, termasuk tiga buah hatinya yang turut larut dalam keasyikan ragam permainan tradisional.“Menteri Desa selalu berpesan bahwa tradisi di desa tidak boleh ditinggalkan karena itu bagian dari jati diri desa saat ini,” katanya kepada wartawan.

Wita Permainur ini, kata Kobol, bisa menjadi wisata desa jika dikelola dengan baik dan konsisten. Dia bahkan berkeyakinan bisa mengundang masyarakat untuk melihat kembali ragam permainan leluhur.

Korkab TPP ini menjelaskan, desa wisata tidak hanya berpatok pada ketersediaan alam yang indah, tapi juga dari tradisi dan budaya. “Ini juga upaya agar anak-anak terhindar dari pemakaian andorid yang berlebihan, kegiatan ini akan terus kami dorong,” sebutnya.

Di sisi lain, Kobol menilai setiap desa harus memanfaatkan ketersediaan media untuk publikasi. “Upaya ini adalah bahagian dari memperkenalkan desa kepada publik. Kami berharap ada akun desa yang tujuannya memublikasikan potensi desa,” terangnya.

Sementara itu, Camat Tambangan Enda Mora mengatakan bahwa festival permainan leluhur setiap hari Minggu.“Perbedaannya Minggu ini di Desa Muara Mais Jambur ada sedikit semacam inovasi, ada mancing, mandi di sungai, main layang-layang, dan mobil-mobilan dari bambu,” katanya.

Pantauan di lokasi, anak-anak yang hadir begitu antusias bermain. Ada yang main tembak-tembakan berupa pistol mainan yang terbuat dari bambu dengan peluru dari kertas. Ada juga yang asyik main tali dan melukis.(R12QI)