Iran Beri Peringatan Keras : AS dan Israel Siap-siap Hadapi Balasan Mengerikan

Teheran,Iran – Di tengah membara konflik yang kian memuncak, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, melontarkan ancaman keras kepada Amerika Serikat dan Israel. Hal tersebut di sampaikan dalam pidato yang menggema di Teheran pada Sabtu (2/11).

Khamenei memperingatkan bahwa segala tindakan yang mengancam Iran akan dibayar mahal. “Balasan yang menghancurkan” disebut-sebut sudah menanti siapa pun yang berani melangkah lebih jauh.

“Para musuh, baik itu entitas Zionis (Israel) maupun Amerika Serikat, harus tahu bahwa mereka akan menghadapi balasan yang menghancurkan atas tindakan mereka terhadap Iran, rakyatnya, dan kelompok-kelompok perlawanan yang mendukungnya,” ujar Khamenei dengan suara lantang yang disambut gemuruh massa.

“Kami akan gunakan seluruh kekuatan militer, senjata, dan manuver politik,untuk melawan kesombongan mereka,” tambahnya.

Tensi ini kian memanas setelah Israel melakukan serangan udara besar-besaran ke Iran pada 26 Oktober. Meski Iran mengklaim berhasil menangkis serangan itu, pertempuran tersebut merenggut nyawa empat tentara Iran.

Serangan ini dinilai sebagai balasan Israel atas peluncuran 180 roket yang dilancarkan Iran pada 1 Oktober, yang disebut Teheran sebagai reaksi atas terbunuhnya tiga tokoh perlawanan besar: Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas; Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah; dan Abbas Nilforoushan, komandan Garda Revolusi Iran.

Dengan ancaman terbarunya, Khamenei mengirimkan pesan tak terbantahkan bahwa Iran siap menggelar seluruh kekuatannya. Dunia kini menanti dengan tegang, seolah berada di ambang krisis yang siap meledak kapan saja, menunggu reaksi dari AS dan Israel yang berada dalam posisi semakin terdesak.(Red)

Sumber : AntaraNews.com

China Serukan Tindakan Tegas dari Negara Besar untuk Meredakan Ketegangan di Timur Tengah

BEIJING, (SAHATA) – China menegaskan perlunya negara-negara besar mengambil langkah konkret dalam meredakan ketegangan yang semakin meningkat di Timur Tengah.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengungkapkan pandangan tersebut dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (28/10), setelah serangan udara Israel terhadap Iran yang menambah kompleksitas konflik regional.

“Insiden baru-baru ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk mengakhiri pertempuran. Komunitas internasional, terutama negara-negara besar yang berpengaruh, harus mengambil tindakan konkret untuk berperan secara konstruktif,” tegas Lin Jian.

Pernyataan ini muncul setelah Israel melancarkan serangan udara selama empat jam terhadap fasilitas militer Iran pada Sabtu, 26 Oktober lalu.

Iran menanggapi dengan klaim bahwa mereka berhasil menggagalkan sebagian besar serangan yang ditujukan ke lokasi strategis di provinsi Ilam dan Khuzestan.

Menurut laporan, meskipun banyak rudal berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Iran, serangan tersebut menyebabkan “kerusakan terbatas” dan menewaskan empat tentara serta satu warga sipil.

Lin Jian menyatakan, “Negara-negara besar yang berpengaruh diharapkan dapat menciptakan kondisi yang diperlukan untuk meredakan ketegangan regional.”

 

China juga menentang pelanggaran kedaulatan dan penyalahgunaan kekuasaan yang dapat melemahkan keamanan negara-negara lain. “Ketegangan di Timur Tengah terus meningkat. Pihak-pihak terkait perlu menahan diri agar tidak meningkatkan risiko keamanan secara keseluruhan di kawasan ini,” tambah Lin Jian.

 

Ketegangan ini dipicu oleh peluncuran lebih dari 180 rudal oleh Iran ke Israel pada 1 Oktober lalu, yang direspons sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah dan Hamas. Iran telah memperingatkan bahwa serangan Israel akan ditanggapi dengan respons yang lebih tegas.

Juru bicara militer Israel menyatakan bahwa serangan mereka menargetkan fasilitas produksi rudal Iran dan infrastruktur pertahanan udara.

Sementara itu, Rafael Grossi, Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), menegaskan bahwa fasilitas nuklir Iran tidak terpengaruh oleh serangan tersebut, dan para pengawas IAEA tetap dalam keadaan aman.

Dengan situasi yang semakin tegang, seruan China untuk keterlibatan aktif negara-negara besar menjadi semakin relevan, mengingat potensi dampak konflik ini terhadap stabilitas regional dan global.(Red)

Sumber : AntaraNews.com

UNICEF Kecam Serangan Israel di Gaza: Anak-Anak Terbakar, Dunia Terguncang

WASHINGTON – SAHATA | Serangan udara Israel yang menghantam tenda-tenda pengungsi di halaman Rumah Sakit Syuhada Al Aqsa, Jalur Gaza, pada Minggu, menimbulkan kecaman keras dari Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF). Tragedi memilukan yang menewaskan anak-anak dan membuat keluarga terusir ini disebut UNICEF sebagai “insiden yang mengguncang dunia.”

Lewat pernyataan di media sosial X pada Senin, UNICEF mengungkapkan kekejaman yang terjadi di Gaza, dengan “anak-anak yang terbunuh, terbakar, dan keluarga yang kehilangan tempat berlindung akibat bombardir tak henti-henti.”

“Tragedi ini mengguncang hati nurani dunia,” tulis UNICEF, seraya menyerukan penghentian kekerasan terhadap warga sipil, khususnya anak-anak.

Serangan udara tersebut menewaskan sedikitnya empat orang dan melukai 40 lainnya, mayoritas wanita dan anak-anak. Belasan tenda pengungsi terbakar hebat, sementara tim medis berjuang mengevakuasi para korban yang mengalami luka bakar serius.

UNICEF menyebut serangan terhadap kamp pengungsi di Deir al-Balah dan Rumah Sakit Al Aqsa, yang merenggut nyawa 15 anak, sebagai bukti bahwa “tidak ada tempat yang aman di Gaza.” Organisasi ini menegaskan, “Kekerasan terhadap anak-anak harus dihentikan sekarang juga.”

Sejak agresi militer Israel dimulai pada 7 Oktober 2023, jumlah korban jiwa terus meningkat, dengan lebih dari 42.400 warga Gaza, sebagian besar wanita dan anak-anak, terbunuh, sementara hampir 100.000 lainnya terluka. Di tengah blokade ketat yang memutus akses ke pangan, air bersih, dan obat-obatan, penderitaan warga Gaza kian dalam.

Rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah yang semestinya dilindungi oleh hukum internasional, tak luput dari serangan, menguatkan dugaan pelanggaran hukum perang oleh Israel. Meskipun komunitas internasional, termasuk Dewan Keamanan PBB dan Mahkamah Internasional, telah mengecam tindakan Israel, serangan tetap berlanjut, memperbesar potensi konflik yang meluas di kawasan.

Dunia kini menanti tindakan nyata untuk menghentikan krisis kemanusiaan yang terus memanas ini.(RED)

SUMBER : ANTARA