,

BUMDesma Batahan Maju: Dari Modal Desa ke Laba Fantastis, Siap Taklukkan Pasar Lebih Besar

Mandailing Natal – Siapa bilang badan usaha desa tak bisa bersaing? BUMDesma Batahan Maju membuktikan sebaliknya! Dari dana transformasi PNPM, kini mereka menjelma jadi kekuatan ekonomi baru yang sukses meraup keuntungan besar hanya dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Seperti ungkapan Direktur BUMDesma Batahan Maju, Arifin Syarif, yang tak bisa menyembunyikan optimismenya. Meski sempat mengalami defisit di sektor simpan pinjam tahun lalu, tahun ini bisnisnya justru melesat tajam. “Kami punya empat unit usaha: simpan pinjam, pertashop, toko sembako, dan homestay. Dalam triwulan pertama 2025 saja, profit yang kami raih sudah menembus Rp60 juta,” ungkapnya dengan penuh semangat.

BUMDesma ini lahir dari inisiatif cerdas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Irsal Pariadi, pada akhir 2022. Dengan penyertaan modal dari seluruh desa di Kecamatan Batahan sebesar Rp15 juta per desa serta tambahan dana eks-PNPM sebesar Rp1,3 miliar, usaha ini langsung tancap gas.

Hasilnya? Kini BUMDesma Batahan Maju telah membantu 350 orang dalam 79 kelompok penerima pinjaman, sekaligus menciptakan lapangan kerja baru di daerah tersebut.

Tak ingin puas dengan capaian saat ini, BUMDesma Batahan Maju mulai beradaptasi dengan era digital dengan mendaftarkan usahanya ke e-katalog sebagai langkah strategis memperluas jangkauan pasar. Bahkan, mereka bersiap mengambil peran dalam program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

“Kami ingin menjadi penyedia bahan baku untuk MBG di Kabupaten Madina. Ini bukan hanya soal bisnis, tapi juga tentang pemberdayaan masyarakat. Banyak petani dan pelaku usaha lokal yang bisa merasakan dampak positifnya,” ujar Arifin.

Untuk memperkuat posisi, Arifin telah menyerahkan profil perusahaan kepada Bupati Mandailing Natal, H. Saipullah Nasution. Responsnya? Sangat positif! Bupati menilai keberadaan BUMDes ini menjadi bukti nyata bahwa ekonomi desa bisa maju dengan pengelolaan yang baik dan profesional.

Lebih menarik lagi, kesuksesan BUMDesma Batahan Maju juga sejalan dengan rencana Pemkab Madina yang tengah mempersiapkan pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, peluang ekonomi semakin terbuka lebar.

Dengan ambisi besar dan strategi bisnis yang matang, BUMDesma Batahan Maju siap melangkah lebih jauh. (RED)

Seluruh Desa di Madina Diminta Aktifkan BUMDes untuk Program Ketahanan Pangan 

MADINA – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Irsal Pariadi, SSTP mengaku sudah memberikan instruksi kepada seluruh Kepala Desa agar segera membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk persiapan menjalankan program nasional yakni Ketahanan Pangan (Ketapang).

“Melalui Camat sudah kita rapatkan berkali-kali, arahannya adalah Pemda meminta seluruh Desa untuk membentuk dan menyiapkan penyertaan modal 20 persen dari pagu Dana Desa untuk ketahanan pangan, tapi dikelola melalui BUMDes,” katanya, Jumat (21/2).

Irsal menjelaskan, peruntukan pembentukan BUMDes ini diperbolehkan dalam dua kategori, yakni BUMDes di dalam Desa, atau bisa juga BUMDes bersama dalam satu kecamatan.

“Jadi BUMDes ini diharapakan menjadi pemasok bahan baku untuk menunjang Program Ketahanan Pangan. Kita harapkan BUMDes ini ketika ada modal bukan langsung habis, tapi ketika ada modal, ini harus berputar,” jelasnya.

Irsal menyebut tahapan pembinaan dalam program Ketahanan Pangan ini dipastikan akan ada pembinaan dan pelantihan bagi kepala desa dan perangkatnya, karena program ini masih baru.

“Seperti peningkatan kompetensi, atau semacam penyuluhan dan pelatihan agar kepala desa dan perangkatnya menguasai ilmunya, ini akan tetap kita lakukan. Ini nanti dibuat langsung di desa,” ucapnya.

Irsal berharap kepada seluruh kepala desa di Kabupaten Madina agar dalam pengelolaan Dana Desa tetap mengacu pada program prioritas yang tertuang dalam Permendes.

Kemudian, kepala desa juga diharapkan harus bisa membatu progam kesejahterakan masyarakat di Desa masing-masing, dan juga lebih meningkatkan pembangunan padat karya tunai yang melibatkan masyarakat Desa.

“Meskipun pada tahun 2025 ini ada kebijakan efisiensi anggaran, tapi Desa tidak kena. Jadi diharapkan agar bekerja lebih maksimal dalam membenahi Desa,” tutup Irsal Pariadi.

Terpisah, Camat Panyabungan Miswaruddin Pulungan mengaku arahan dari Dinas PMD untuk pembentukan BUMDes sudah disampaikan kepada masing-masing kepala desa di Kecamatan Panyabungan. Sebagian Desa akan melakukan revisi pengurus BUMDes melalui Peraturan Desa.

“Kalau BUMDes bersama, untuk Kecamatan Panyabungan tidak ada. Kita dari kecamatan sudah menyampaikan agar BUMDes di Desa kembali diaktifkan dalam mendukung program ketahanan pangan,” ungkap Miswar, Sabtu (22/2).(Red)