PSSI Tantang Bahrain: Tak Perlu Khawatir, Indonesia Siap Jamu dengan Aman di Jakarta!

JAKARTA – SAHATA | PSSI menanggapi tegas kekhawatiran Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) yang meminta agar laga leg kedua melawan Indonesia pada 25 Maret 2025 dipindahkan ke tempat netral. BFA mengajukan permintaan ini dengan alasan keamanan setelah warganet Indonesia meledak di media sosial pasca hasil imbang 2-2 di leg pertama di Riffa, Bahrain, Kamis (10/10).

Pertandingan di Riffa berlangsung panas setelah wasit Ahmed Al Kah memperpanjang injury time dari enam menit menjadi sembilan menit tanpa penjelasan yang jelas, memberi Bahrain kesempatan menyamakan kedudukan di menit 90+9. Keputusan kontroversial tersebut membuat suporter Indonesia meluapkan kekecewaannya melalui media sosial, menyerang akun resmi BFA dan pemain-pemain Bahrain.

Menanggapi kekhawatiran ini, BFA pun mengajukan permohonan kepada AFC dan FIFA agar laga leg kedua dipindah ke tempat netral, memicu perdebatan lebih lanjut. Namun, PSSI tidak tinggal diam.

Arya Sinulingga, Anggota Komite Eksekutif PSSI, dengan tegas menyatakan bahwa Indonesia siap menjadi tuan rumah yang aman dan nyaman untuk tim Bahrain. “Kami akan mengirim surat ke AFC, menyatakan bahwa pertandingan tetap di Jakarta demi keadilan. Kami juga akan menjamin keamanan penuh bagi tim Bahrain seperti yang telah mereka alami saat kami bermain di sana,” ungkap Arya dalam pernyataan resminya, Rabu (16/10).

Arya juga menekankan bahwa kekhawatiran Bahrain tidak perlu berlebihan. “Netizen Indonesia memang dikenal vokal di media sosial, tapi masyarakat kita sangat ramah. Jangan takut, kami selalu menyambut tamu dengan baik,” tambahnya dengan nada percaya diri.

Lebih lanjut, Arya menegaskan bahwa Indonesia memiliki pengalaman sukses dalam menyelenggarakan ajang internasional, termasuk Piala Dunia U-17 pada 2023. “Kami sudah buktikan bisa jadi tuan rumah yang baik. Tak perlu ragu lagi, pertandingan di Jakarta akan berjalan lancar dan aman,” tegasnya.

Laga panas leg kedua ini dijadwalkan berlangsung pada 25 Maret 2025 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, dalam lanjutan matchday kedelapan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Akankah Indonesia berhasil mengamankan kemenangan di kandang setelah insiden dramatis di Bahrain? Semua mata kini tertuju ke Jakarta!(RED)

SUMBER : ANTARA

PSSI Serang Balik AFC: Protes Resmi Soal Wasit Kontroversial Sudah Masuk ke FIFA!

JAKARTA – SAHATA | Ketegangan memuncak setelah PSSI dengan keras membantah klaim Sekjen AFC, Windsor John, yang menyebut Indonesia belum mengajukan protes resmi terkait keputusan wasit Ahmed Al Kah dalam laga dramatis melawan Bahrain. Protes tersebut, menurut PSSI, tidak hanya sudah disampaikan, tetapi juga telah diajukan hingga ke FIFA.

Ahmed Al Kah menjadi sorotan tajam setelah memperpanjang injury time dari enam menit menjadi sembilan menit, sebuah keputusan kontroversial yang berujung pada gol penyeimbang Bahrain di menit 90+9, menggagalkan kemenangan Timnas Indonesia dengan hasil akhir 2-2. Keputusan ini memicu kemarahan publik sepak bola Indonesia.

Baca Juga : PSSI Ajukan Protes ke FIFA Usai Kontroversi Wasit dalam Laga Bahrain vs Indonesia

Pada Minggu (13/10), Sekjen AFC Windsor John mengklaim bahwa pihaknya belum menerima protes resmi dari PSSI. “Kami perlu kejelasan dari PSSI. Apakah keluhan mereka soal kinerja wasit, tambahan waktu, atau ada aspek lain?,” ujarnya.

Namun, klaim ini langsung dibantah oleh Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga. Dalam sebuah unggahan media sosial, Arya menegaskan bahwa PSSI telah bertindak cepat dengan melayangkan protes resmi sesaat setelah laga berakhir.

Baca Juga : Timnas Indonesia Terpaksa Puas dengan Imbang 2-2 Melawan Bahrain, Sumardji Dihukum Kartu Merah

“Pak Sumardji (Manajer Timnas Indonesia) menyerahkan surat protes kepada match commissioner hanya beberapa jam setelah pertandingan, tepatnya 10 Oktober pukul 22.04 waktu setempat. Jadi saya heran kenapa AFC bilang protes belum diajukan,” ujar Arya, sambil memperlihatkan bukti surat protes.

Tidak berhenti di situ, Arya mengungkapkan bahwa PSSI juga telah mengirimkan protes resmi ke FIFA pada 11 Oktober. Isu utama yang disorot PSSI adalah tambahan waktu yang tidak masuk akal serta penunjukan wasit dari Timur Tengah yang memimpin pertandingan penting antara Bahrain dan Indonesia.

“Kami sudah ikuti semua prosedur, baik ke AFC maupun FIFA. Protes kami sudah diterima. Jadi tidak benar kalau AFC bilang belum ada protes yang masuk,” tegas Arya.

PSSI kini mendesak AFC dan FIFA untuk segera menindaklanjuti protes mereka, mengingat dugaan ketidakadilan yang terjadi di lapangan. Arya bahkan meminta AFC tidak lepas tangan dalam kasus ini. “Kami minta keadilan. Kami tidak akan tinggal diam. AFC dan FIFA harus mendengar suara kami, jangan seolah-olah protes ini hilang begitu saja,” lanjutnya.

Dengan langkah tegas dari PSSI, sorotan publik kini tertuju pada AFC dan FIFA untuk merespons.

Apakah keluhan Indonesia akan diakui dan ditindaklanjuti, atau justru diabaikan? Satu hal yang pasti, PSSI tidak akan berhenti memperjuangkan keadilan bagi Timnas Indonesia di tengah badai kontroversi ini.(RED)

SUMBER : ANTARA.

Timnas Indonesia Terpaksa Puas dengan Imbang 2-2 Melawan Bahrain, Sumardji Dihukum Kartu Merah

JAKARTA – SAHATA | Dalam laga penuh emosi di Stadion Nasional Bahrain pada Kamis malam (10/10), Timnas Indonesia harus puas dengan hasil imbang 2-2 melawan Bahrain dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Insiden mengejutkan terjadi ketika manajer Indonesia, Sumardji, menerima kartu merah dari wasit Ahmed Al Kaf akibat protes keras setelah gol penyama kedudukan Bahrain di menit akhir.

Pertandingan dimulai dengan ketegangan tinggi. Penyerang Malik Risaldi cedera parah di pelipis mata akibat benturan dengan kapten Bahrain, Waleed Alhayam, di menit awal. Bahrain membuka skor pada menit ke-15 lewat tendangan bebas spektakuler Mohamed Marhoon yang membentur mistar dan masuk ke gawang, mengejutkan kiper Maarten Paes.

Timnas Indonesia merespons dengan semangat. Maarten Paes melakukan penyelamatan penting di menit ke-40, menepis tembakan keras Ali Madan. Memasuki babak pertama, Indonesia akhirnya menyamakan kedudukan pada menit ke-45+3 melalui Ragnar Oratmangoen, yang memanfaatkan kemelut di depan gawang setelah umpan lambung Ivar Jenner.

Di babak kedua, Indonesia berbalik unggul pada menit ke-74 berkat gol memukau Rafael Struick, yang menembak melengkung dari luar kotak penalti usai menerima umpan dari Thom Haye. Namun, harapan kemenangan Indonesia sirna ketika Bahrain mencetak gol penyama di menit ke-90+9 melalui Mohamed Marhoon.

Keputusan wasit untuk tidak memanggil pelanggaran dalam situasi menjelang gol Bahrain memicu protes keras dari pemain Indonesia, termasuk Sumardji yang akhirnya diusir dari lapangan. Ketegangan semakin meningkat ketika bek Shayne Pattynama terlibat keributan dengan pemain Bahrain pasca-pertandingan.

Meskipun hasil imbang ini memberikan satu poin berharga, insiden-insiden yang terjadi menambah catatan negatif dalam perjalanan Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia, meninggalkan tanda tanya besar mengenai keputusan wasit dan ketahanan mental tim di laga-laga krusial mendatang.(RED)

Timnas Indonesia Bersiap Hadapi Bahrain: Pelatih Shin Tae-young Optimis Dengan Susunan Pemain Baru

Jakarta – SAHATA : Tim Nasional Indonesia bersiap untuk menghadapi Bahrain dalam laga Kualifikasi Babak 3 Piala Dunia Zona Asia di Bahrain International Stadium, Kamis (10/10) malam. Pelatih Kepala Shin Tae-young kini memiliki lebih banyak opsi dalam merancang skema permainan berkat bergabungnya dua pemain baru yang memperkuat skuad.

Pertandingan yang dijadwalkan kick-off pukul 23.00 WIB ini menjadi kesempatan penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Dengan komposisi pemain yang lebih beragam, berikut adalah prediksi susunan sebelas pemain yang akan diturunkan Shin Tae-young.

Marten Paes, meskipun mengalami cedera ringan sebelumnya, dipastikan akan mengawal gawang Indonesia. Penjaga gawang dari Dallas FC ini telah menunjukkan penampilan yang gemilang dalam dua pertandingan terakhir dan diharapkan dapat menjadi benteng yang kokoh.

Di depan Paes, lini pertahanan akan diperkuat oleh trio solid: Jay Idzes, Jordi Amat, dan Mees Hilgers. Idzes, yang bermain di Serie-A Italia bersama Venesia, akan memimpin sebagai kapten tim, diharapkan mampu mengorganisir pertahanan dengan baik dan menghadang serangan lawan.

Sektor tengah akan dikuasai oleh Calvin Verdonk, Ivar Jenner, Tom Haye, dan Sandy Walsh. Peran Tom Haye sangat krusial untuk mengendalikan permainan, memberikan kreativitas dan kecepatan dalam transisi serangan.

Lini depan Timnas Indonesia akan diisi oleh Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick, dan Malik Risaldi. Kombinasi ketiganya diharapkan mampu menciptakan peluang emas dan mendorong tim untuk meraih kemenangan.

Di bangku cadangan, Shin Tae-young memiliki banyak pilihan berkualitas. Sembilan pemain, yang sebagian besar berpengalaman di Liga 1 Indonesia, siap memberikan kontribusi. Nadeo dan Ernando akan bersiap jika diperlukan di posisi kiper, sementara Rizky Ridho, Wahyu, Pratama Arhan, Asnawi Mangkualam, Marselino, Witan Sulaiman, dan Dimas Drajat siap menambah daya saing tim.

Dengan dukungan penuh dari para penggemar dan persiapan matang, Timnas Indonesia optimis dapat mengatasi tantangan dari Bahrain dan meraih hasil maksimal dalam laga ini.(Red)