Air Mata Husnil: Hafizah Yatim Asal Lumban Dolok Terima Bantuan DPP IKANAS untuk Raih Cita-cita ke Al-Azhar

Madina  – Rasa Haru dan syukur menyelimuti kediaman sederhana Husnil Khotimah di Desa Lumban Dolok, Kecamatan Panyabungan Selatan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Sabtu (7/6/2025). Seorang gadis yatim yang telah menghafal Al-Qur’an 30 juz ini tak mampu menahan air mata ketika rombongan Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Nasution (DPP IKANAS) di bawah Pimpinan H.Saipullah Nasution datang membawa bantuan dana pendidikan untuk mewujudkan cita-citanya kuliah di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.

Kehadiran DPP IKANAS yang dipimpin oleh Wakil Ketua Umum, M. Fakhri Nasution, disambut hangat penuh kekeluargaan oleh Husnil, ibunya, dan beberapa kerabat lainnya.

Bantuan ini menjadi secercah cahaya bagi Husnil yang selama ini berjuang dalam keterbatasan, tanpa kehadiran sosok ayah disamping mereke atau telah tiada.

“Alhamdulillah, hari ini kami bertemu langsung dengan Ananda Husnil Khotimah. Kami datang membawa amanah dari Ketua Umum DPP IKANAS, H. Saipullah Nasution, untuk memberikan bantuan pendidikan agar ia bisa melanjutkan kuliah ke Universitas Al Azhar Kairo,” ujar M. Fakhri Nasution.

Fakhri menjelaskan bahwa bantuan ini bukan hanya sekadar bentuk materi, tetapi juga simbol dukungan moral dan motivasi dari keluarga besar IKANAS kepada para pelajar berprestasi yang berasal dari latar belakang ekonomi yang sulit.

“Ini adalah bagian dari komitmen kami dalam mendukung generasi muda, khususnya mereka yang berprestasi namun kurang mampu. Kami ingin Husnil dan anak-anak lainnya tahu, bahwa mereka tidak sendiri dalam menggapai impian,” tambahnya penuh empati.

Husnil,di dampingi Ibunya dengan suara terbata-bata, menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang tulus.

“Terima kasih kepada bapak-bapak dari DPP IKANAS. Bantuan ini sangat berarti bagi saya dan keluarga. Insya Allah, saya akan gunakan sebaik-baiknya untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Al-Azhar,” ucapnya, dengan mata yang berkaca-kaca.

Dukungan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya di Mandailing Natal dan wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel), bahwa dengan semangat dan ketulusan, impian yang besar tetap bisa diraih, meski dari rumah yang sederhana.(Red)

Penampilan Tortor dan Gordang Sambilan Meriahkan Closing PBAK UIN Jakarta

Jakarta, – Penampilan Tortor dan Gordang Sambilan sukses meriahkan Closing Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Auditorium Harun Nasution pada Sabtu (30/11). Acara ini dihadiri ribuan mahasiswa dan civitas akademika UIN Jakarta.

Ikatan Keluarga Nasution Dohot Anak Boruna (DPP IKANAS) bersama Himpunan Mahasiswa Mandailing Natal Jakarta (HM Madina Jakarta) sukses memperkenalkan budaya Mandailing Natal, melalui pertunjukan khas tersebut.

Suara harmonis Gordang Sambilan yang dipadukan dengan gerak elegan Tortor menghadirkan pengalaman budaya yang berkesan bagi para hadirin.

“Kami bangga bisa menampilkan Tortor dan Gordang Sambilan di hadapan akademisi UIN Jakarta. Ini adalah bentuk kecintaan kami terhadap budaya Mandailing Natal,” ujar Sekretaris Umum HM Madina Jakarta, Putri Rodiatul Batubara. Ia berharap pertunjukan ini dapat menjadi langkah awal untuk memperluas pengenalan budaya Mandailing Natal di Ibu kota.

Gordang Sambilan dan Tortor merupakan warisan budaya Mandailing Natal yang sudah dikenal luas sebagai identitas etnis Mandailing. Penampilan budaya ini mendapat apresiasi dari para hadirin.

“Pertunjukan ini sangat menginspirasi. Mahasiswa dari berbagai daerah menunjukkan kecintaan mereka terhadap budaya lokal. Ini mengingatkan kita bahwa keberagaman adalah kekuatan kita,” kata Muhammad Syarif Nasution, Staf Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan yang turut hadir dalam acara tersebut.

Kesuksesan ini menjadi bukti bahwa mahasiswa Mandailing Natal di Jakarta, melalui HM Madina Jakarta, mampu melestarikan dan mempromosikan budaya asal mereka.

Salah satu mahasiswa UIN Jakarta, Ihwal Saputra, mengaku kagum dengan penampilan ini. “Saya baru pertama kali melihat Gordang Sambilan dan Tortor secara langsung. Sangat mengesankan dan membuka wawasan saya tentang kekayaan budaya Indonesia,” ungkapnya.

HM Madina Jakarta berharap dukungan Pemerintah Daerah (Pemda) Mandailing Natal dapat semakin ditingkatkan untuk kegiatan pelestarian budaya. “Kami berharap Pemda bisa mendukung kami, baik dari segi fasilitas maupun promosi, agar budaya Mandailing Natal semakin dikenal, khususnya di Jakarta,” tambah Putri.

Dengan suksesnya pertunjukan ini, HM Madina Jakarta membuktikan bahwa mahasiswa daerah dapat menjadi garda depan pelestarian budaya di tengah dinamika ibu kota.(Red)