China Serukan Tindakan Tegas dari Negara Besar untuk Meredakan Ketegangan di Timur Tengah

BEIJING, (SAHATA) – China menegaskan perlunya negara-negara besar mengambil langkah konkret dalam meredakan ketegangan yang semakin meningkat di Timur Tengah.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengungkapkan pandangan tersebut dalam konferensi pers di Beijing pada Senin (28/10), setelah serangan udara Israel terhadap Iran yang menambah kompleksitas konflik regional.

“Insiden baru-baru ini menyoroti kebutuhan mendesak untuk mengakhiri pertempuran. Komunitas internasional, terutama negara-negara besar yang berpengaruh, harus mengambil tindakan konkret untuk berperan secara konstruktif,” tegas Lin Jian.

Pernyataan ini muncul setelah Israel melancarkan serangan udara selama empat jam terhadap fasilitas militer Iran pada Sabtu, 26 Oktober lalu.

Iran menanggapi dengan klaim bahwa mereka berhasil menggagalkan sebagian besar serangan yang ditujukan ke lokasi strategis di provinsi Ilam dan Khuzestan.

Menurut laporan, meskipun banyak rudal berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Iran, serangan tersebut menyebabkan “kerusakan terbatas” dan menewaskan empat tentara serta satu warga sipil.

Lin Jian menyatakan, “Negara-negara besar yang berpengaruh diharapkan dapat menciptakan kondisi yang diperlukan untuk meredakan ketegangan regional.”

 

China juga menentang pelanggaran kedaulatan dan penyalahgunaan kekuasaan yang dapat melemahkan keamanan negara-negara lain. “Ketegangan di Timur Tengah terus meningkat. Pihak-pihak terkait perlu menahan diri agar tidak meningkatkan risiko keamanan secara keseluruhan di kawasan ini,” tambah Lin Jian.

 

Ketegangan ini dipicu oleh peluncuran lebih dari 180 rudal oleh Iran ke Israel pada 1 Oktober lalu, yang direspons sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah dan Hamas. Iran telah memperingatkan bahwa serangan Israel akan ditanggapi dengan respons yang lebih tegas.

Juru bicara militer Israel menyatakan bahwa serangan mereka menargetkan fasilitas produksi rudal Iran dan infrastruktur pertahanan udara.

Sementara itu, Rafael Grossi, Kepala Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), menegaskan bahwa fasilitas nuklir Iran tidak terpengaruh oleh serangan tersebut, dan para pengawas IAEA tetap dalam keadaan aman.

Dengan situasi yang semakin tegang, seruan China untuk keterlibatan aktif negara-negara besar menjadi semakin relevan, mengingat potensi dampak konflik ini terhadap stabilitas regional dan global.(Red)

Sumber : AntaraNews.com

Konflik Spionase Global: China Serang Balik Tudingan AS dengan Fakta Menyengat

Beijing, (SAHATA) – Dalam sebuah pernyataan yang mengguncang arena diplomasi internasional, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, menegaskan bahwa tuduhan spionase yang dilontarkan oleh Amerika Serikat (AS) merupakan bentuk pengalihan perhatian dari aktivitas mata-mata yang terus berlangsung di pihak mereka.

Lin mengungkapkan bahwa AS adalah pelaku utama dalam kegiatan spionase global, sementara mereka dengan berani menuduh negara lain.

“AS dengan terang-terangan menjalankan operasi mata-mata di seluruh dunia, tetapi mereka justru berani membuat tuduhan tanpa dasar terhadap negara lain. Ini adalah distorsi fakta yang sangat jelas,” tegas Lin dalam konferensi pers yang diadakan di Beijing. Senin (28/10)

Pernyataan tersebut muncul setelah laporan media AS menyebutkan bahwa peretas asal China terlibat dalam upaya spionase yang menargetkan perangkat seluler calon presiden Partai Republik, Donald Trump, dan rekannya, JD Vance, serta tokoh-tokoh dari kampanye Demokrat, termasuk Kamala Harris.

FBI mengonfirmasi bahwa mereka sedang menyelidiki “akses tidak sah ke infrastruktur telekomunikasi komersial” yang diduga dilakukan oleh individu yang berafiliasi dengan Republik Rakyat China.

Lin menekankan bahwa tindakan provokatif ini hanya akan memperburuk ketegangan internasional. “AS perlu menghentikan manipulasi dan pencitraan negatif ini. Mereka harus segera menghentikan semua tindakan yang menciptakan kekacauan di panggung dunia,” ujarnya.

Dalam perkembangan lain yang semakin memicu ketegangan, Lin juga mengungkapkan kekhawatiran tentang inisiatif CIA yang baru-baru ini memperkenalkan instruksi dalam bahasa Mandarin di media sosial untuk merekrut informan di China. “Ini merupakan pelanggaran serius terhadap kedaulatan nasional kami. China akan mengambil tindakan tegas terhadap segala bentuk infiltrasi dan sabotase yang dilakukan oleh kelompok anti-China,” imbuhnya.

Lin menuduh AS menggunakan berbagai metode tidak etis untuk mencuri informasi dari negara lain dan ikut campur dalam urusan domestik mereka. “Kegiatan spionase AS terhadap China tidak pernah terhenti, dan mereka juga terlibat dalam pengawasan besar-besaran terhadap sekutu-sekutu mereka,” jelasnya.

Dalam konteks ini, Lin menyebutkan kelompok peretas yang dikenal sebagai “Salt Typhoon,” serta insiden yang dinamakan “Volt Typhoon” oleh AS, yang sebenarnya berkaitan dengan kelompok ransomware internasional. “Laporan yang kami rilis memberikan bukti kuat bahwa ‘Volt Typhoon’ tidak seperti yang digambarkan oleh AS,” katanya.

China mendesak AS untuk menghentikan semua tindakan tidak bertanggung jawab yang merusak reputasi negara lain serta menghentikan serangan siber yang terus berlanjut.

Pejabat intelijen AS mengungkapkan keyakinan bahwa China menargetkan kandidat dari kedua partai berdasarkan sikap mereka terhadap isu-isu yang sangat penting bagi Beijing, termasuk dukungan untuk Taiwan.

Direktur FBI Christopher Wray sebelumnya mengungkapkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung terkait gangguan dari kelompok yang disebut “Volt Typhoon,” yang diduga telah menyerang infrastruktur kritis di AS, termasuk pabrik pengolahan air dan sistem transportasi.

Ketegangan antara AS dan China terus meningkat, menciptakan ketidakpastian yang lebih besar di panggung internasional dan menunjukkan betapa kompleksnya isu keamanan siber di era digital ini.(Red)

Sumber : Antara News.com

Kekalahan Pertama Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026: China Patahkan Mimpi Garuda dengan Skor 2-1!

JAKARTA – SAHATA | Timnas Indonesia mengalami kekalahan mengejutkan dalam upayanya meraih tiket ke Piala Dunia 2026. Pada laga kualifikasi zona Asia di Stadion Sepak Bola Pemuda Qingdao, Selasa malam, Garuda harus menelan pahitnya kekalahan 1-2 dari China. Dua gol cepat dari tuan rumah membuyarkan harapan Indonesia, meskipun Thom Haye berhasil memperkecil kedudukan di menit-menit akhir.

Babak Pertama: China Tampil Menggigit

Pelatih Shin Tae-yong melakukan perubahan strategis dengan menurunkan Shayne Pattynama, Asnawi Mangkualam, Nathan Tjoe-A-On, dan Witan Sulaeman sejak awal. Namun, Indonesia tampak kesulitan menembus pertahanan China yang solid. Pada menit ke-21, sebuah blunder fatal dari Shayne dan Ivar Jenner dimanfaatkan oleh Shenglong Jiang, yang mencuri bola dan memberikan umpan kepada Baihelamu Abuduwaili. Gol pertama China pun lahir dengan mudah.

Tak puas dengan satu gol, China kembali menggempur lini belakang Indonesia. Menjelang akhir babak pertama, Zhang Yuning menggetarkan jala gawang Maarten Paes di menit ke-44 setelah menerima umpan ciamik dari Gao Zhunyi. Dengan skor 2-0, harapan Indonesia semakin menipis saat turun minum.

Perjuangan Tak Kenal Menyerah di Babak Kedua

Memasuki babak kedua, Indonesia berusaha bangkit. Shin Tae-yong melakukan perubahan strategis dengan memasukkan Thom Haye, Rizky Ridho, dan Marselino Ferdinan. Meskipun Garuda mulai mendominasi penguasaan bola, peluang nyata sulit tercipta. Peluang terbaik baru muncul di menit ke-86 ketika Pratama Arhan melempar bola ke dalam, yang tidak bisa dihalau sempurna oleh pertahanan China. Bola jatuh di kaki Thom Haye yang langsung melepaskan tembakan keras, memperkecil skor menjadi 1-2.

Semangat juang anak-anak Garuda membara. Dengan waktu tersisa, Indonesia berusaha melancarkan serangan balasan, namun upaya mereka selalu terhalang oleh ketatnya pertahanan China. Peluit panjang menandai akhir pertandingan, dan skor 2-1 untuk keunggulan China bertahan hingga akhir.

Dampak Kekalahan pada Klasemen dan Harapan Ke Depan

Kekalahan ini memutus rekor positif Indonesia yang sebelumnya meraih tiga hasil imbang di laga-laga awal. Kini, Indonesia tertahan di peringkat kelima Grup C dengan koleksi tiga poin, unggul selisih gol atas China. Meski demikian, peluang untuk lolos ke putaran selanjutnya masih terbuka, dengan enam pertandingan tersisa untuk diperebutkan.

Kunci Permainan: Blunder di Lini Belakang

Kekalahan ini mencerminkan pentingnya konsentrasi di lini belakang. Kesalahan fatal pada gol pertama seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi tim, sementara di babak kedua, meskipun serangan Garuda lebih terstruktur, mereka masih harus lebih tajam dalam penyelesaian akhir.

Susunan Pemain:

China: Wang Dalei (C), Jiang Guangtai, Gao Zhunyi, Li Lei, Jiang Shenglong, Wang Shangyuan, Li Yuanyi (Haijian Wang 61′), Wei Shihao (Cheng Jin 90′), Xie Wenneng (Liangming Lin 82′), Zhang Yuning (Zhen Wei 90′), Baihelamu Abuduwaili (Alan 82%).

Pelatih: Branko Ivankovic.

Indonesia: Maarten Paes, Mees Hilgers (Thom Haye 46′), Jay Idzes, Calvin Verdonk, Shayne Pattynama (Rizky Ridho 46′), Asnawi Mangkualam (C) (Pratama Arhan 85′), Ivar Jenner (Malik Risaldi 86′), Nathan Tjoe-A-On, Rafael Struick, Witan Sulaeman (Marselino Ferdinan 46′), Ragnar Oratmangoen.

Pelatih: Shin Tae-yong.

Fakta Menarik:

1. Kekalahan ini menjadi pelajaran penting bagi timnas Indonesia untuk lebih waspada dan fokus di setiap pertandingan.

2. Indonesia belum pernah meraih kemenangan saat bermain di China, menciptakan rekor negatif yang harus segera diputus di laga-laga selanjutnya.

3. Dengan enam laga tersisa, peluang untuk lolos masih ada, namun anak-anak Garuda harus berbenah untuk meraih hasil maksimal di setiap pertandingan mendatang.(RED)

SUMBER : ANTARA

Timnas Indonesia Tantang China di Qingdao: Misi Wajib Menang di Kualifikasi Piala Dunia 2026

JAKARTA – SAHATA | Timnas Indonesia akan melanjutkan perjuangannya di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kali ini, mereka akan menghadapi tim kuat Asia Timur, China, dalam laga krusial Grup C yang digelar di Stadion Qingdao Youth Football, Selasa (15/10). Duel ini menjadi penentu penting bagi kedua tim yang sama-sama haus akan kemenangan.

China, yang diperkuat mayoritas pemain dari Chinese Super League (CSL), tengah berada di ujung tanduk setelah menelan tiga kekalahan beruntun dan belum mengoleksi satu pun poin. Tekanan besar berada di pundak pelatih Branko Ivankovic untuk membalikkan nasib tim yang kini terpuruk di dasar klasemen Grup C.

Sebaliknya, Indonesia datang dengan modal tak terkalahkan dari tiga laga, meskipun semuanya berakhir imbang. Kini, skuad Garuda, yang diperkuat deretan pemain naturalisasi dari liga-liga top Eropa, menargetkan kemenangan pertama mereka. Dengan komposisi pemain yang lebih matang dan berpengalaman di pentas internasional, tim asuhan Shin Tae-yong berambisi mencuri poin penuh di kandang lawan.

Bintang Eropa di Timnas Indonesia Dari 27 pemain yang dipanggil, 11 di antaranya bermain di liga Eropa, termasuk nama-nama besar seperti Jay Idzes (Venezia), Marselino Ferdinan (Oxford United), dan Mees Hilgers (FC Twente). Para pemain ini diharapkan dapat memberikan kekuatan tambahan dalam menghadapi perlawanan China yang solid.

Indonesia bukan hanya mengandalkan pengalaman, tetapi juga determinasi tinggi untuk mengukir sejarah di kualifikasi kali ini. “Kami siap memberikan yang terbaik. Kemenangan di laga ini akan menjadi titik balik perjalanan kami menuju Piala Dunia,” kata Shin Tae-yong, pelatih Indonesia, dalam konferensi pers sebelum laga.

Baca juga : PSSI Serang Balik AFC: Protes Resmi Soal Wasit Kontroversial Sudah Masuk ke FIFA!

China Andalkan Kebangkitan Pemain Senior China, meski berada dalam tren negatif, tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka memiliki pemain bintang seperti Wu Lei yang pernah berkarier di La Liga bersama Espanyol, serta Jiang Guangtai (Tyias Browning) yang berpengalaman di Premier League. Tambahan striker naturalisasi, Alan, yang juga pernah membela RB Salzburg di Eropa, menjadi ancaman nyata bagi lini pertahanan Indonesia.

Pertandingan ini akan menjadi ajang adu taktik dan kekuatan antara dua tim yang sama-sama mengincar kemenangan perdana. China akan berusaha memanfaatkan keuntungan bermain di kandang, sementara Indonesia siap tampil lebih agresif dengan kekuatan yang lebih solid dari sebelumnya.

Pertaruhan Besar di Klasemen Grup C Dengan posisi China yang terpuruk di dasar klasemen dan Indonesia yang masih mencari kemenangan pertama, duel ini akan menjadi momen penting yang bisa mengubah peta persaingan di Grup C. Mampukah Indonesia memanfaatkan momentum ini untuk naik ke posisi yang lebih baik, atau akankah China bangkit dari keterpurukan dan mencuri kemenangan di kandang?

Berikut daftar pemain dari kedua negara yang akan berlaga dalam pertandingan penting ini:

Daftar Pemain Timnas China:

Kiper: Yan Junling, Wang Dalei, Liu Dianzuo

Bek: Liu Yang, Jiang Guangtai (Tyias Browning), Gao Zhunyi, Li Lei, Jiang Shenglong, Wei Zhen, Han Pengfei, Hu Hetao

Gelandang: Wang Shangyuan, Xie Wenneng, Li Yuanyi, Xu Haoyang, Huang Zhengyu, Wang Haijian, Cheng Jin

Striker: Zhang Yuning, Wu Lei, Lin Liangming, Alan, Behram Abduweli

 

Daftar Pemain Timnas Indonesia:

Kiper: Ernando Ari, Nadeo Argawinata, Maarten Paes

Bek: Jay Idzes, Jordi Amat, Mees Hilgers, Rizky Ridho, Muhammad Ferarri, Wahyu Prasetyo, Calvin Verdonk, Pratama Arhan, Shayne Pattynama, Sandy Walsh, Asnawi Mangkualam, Eliano Reijnders

Gelandang: Thom Haye, Nathan Tjoe-A-On, Ivar Jenner, Ricky Kambuaya, Marselino Ferdinan

Striker: Ragnar Oratmangoen, Witan Sulaeman, Egy Maulana, Malik Risaldi, Rafael Struick, Dimas Drajad, Hokky Caraka

Pertandingan ini diprediksi akan menjadi laga yang penuh tensi dan taktik tinggi. Siapakah yang akan keluar sebagai pemenang dan menjaga asa untuk lolos ke Piala Dunia 2026? Saksikan perjuangan Timnas Indonesia di Qingdao dan dukung Garuda merebut kemenangan!(Red)

SUMBER : ANTARA