19 Desa dan 1 Kelurahan di Kecamatan Tambangan Resmi Miliki Koperasi Berbadan Hukum

Tambangan – Sebanyak 19 desa dan satu kelurahan di Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), telah menyelesaikan pembentukan pengurus Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes/Kelurahan) Merah Putih secara menyeluruh dan kini resmi berbadan hukum.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan akta pendirian koperasi yang dilakukan oleh seluruh pengurus Kopdes/Kelurahan Merah Putih se-Kecamatan Tambangan.Pada Jumat, (23/5/2025), di Aula Kantor Camat Tambangan dan di hadapan Notaris Fitrisna Borotan.

Prosesi ini juga disaksikan oleh Camat Tambangan, Enda Mora Lubis, serta ketua pengawas Kopdes/Kelurahan Merah Putih Kecamatan Tambangan.

Selain memiliki akta notaris, koperasi-koperasi tersebut juga telah resmi terdaftar di situs resmi https://kopdesmerahputih.kop.id/, sebagai bukti legalitas dan transparansi pengelolaan.

Enda Mora kepada Media SahataNews.com menyampaikan rasa syukurnya atas pencapaian tersebut.“Alhamdulillah, Pendirian Kopdes/Kelurahan Merah Putih di Kecamatan Tambangan sudah rampung dan telah resmi berbadan hukum,bahkan telah terdaftar pada link resmi kopdes Merah Putih.”ujarnya.

Ia juga menegaskan komitmen pihak kecamatan untuk terus melakukan verifikasi dan review administratif.

“Sebagai bentuk totalitas kami dalam mendirikan Kopdes ini, kami akan melakukan verifikasi atau review ulang agar tidak ada kekurangan administrasi sehingga proses koperasi dapat berjalan mulus sesuai harapan Pemeritah Pusat juga Bapak Bupati,” tambahnya.

Dengan keberadaan koperasi ini, diharapkan dapat memperkuat ekonomi desa dan mendukung pembangunan berkelanjutan sesuai semangat “Melalui Koperasi, Kita Bangun Indonesia dari Desa.”(Red)

Kecamatan Tambangan Sepakat Batasi Pengunaan Gawai Anak Dan Jam Malam

Tambangan – Pemerintah desa dan kelurahan se-Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), berkomitmen menindaklanjuti program pembatasan penggunaan gadget serta pemberlakuan jam malam bagi anak-anak dan remaja. Kesepakatan ini merupakan bagian dari upaya bersama menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara sehat, seimbang, dan bermoral.

Program ini disinergikan dengan kegiatan WitaPermainur (Wisata Permainan Leluhur) yang rutin dilaksanakan setiap minggu, serta program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang telah diluncurkan sejak tahun 2024. Keduanya bertujuan mengurangi ketergantungan anak terhadap gawai sekaligus menghidupkan kembali nilai-nilai kearifan lokal. Program ini turut dikampanyekan melalui tagar #MarmayamKeta #MarhapeEmmajolo

Camat Tambangan, Enda Mora Lubis, menyampaikan bahwa kesepakatan tersebut telah disosialisasikan kepada unsur dan komponen masyarakat di beberapa desa dalam Mei 2025 ini,

Pernyataan ini disampakannya melalui grup WhatsApp resmi kecamatan.

“Kami telah memulai sosialisasi kepada masyarakat dan membuka ruang saran dan masukan berbagai pihak. Ini adalah upaya kolektif untuk melindungi dan menyayangi mereka dari dampak kemudoratan kemajuan teknologi ujarnya

Kesepakatan ini ditujukan kepada anak-anak dari jenjang pra sekolah hingga Sekolah Menengah Pertama (SLTP). Beberapa ketentuan utama yang akan diterapkan antara lain:

1.Wajib mengikuti kegiatan Magrib Mengaji

2.Tidak diperkenankan memiliki ponsel pribadi, kecuali dipinjamkan oleh keluarga dekat untuk keperluan tertentu.

3.Penggunaan ponsel harus dalam pendampingan orang tua atau keluarga dekat.

4.Jam malam diberlakukan untuk membatasi aktivitas anak dan remaja di luar rumah pada malam hari.

Jika terdapat pelanggaran terhadap kesepakatan ini, maka akan diberikan sanksi berupa pembinaan edukatif, di antaranya:

1. Dinasihati oleh tokoh masyarakat atau pihak pemerintah desa, disertai pembuatan surat pernyataan.

2. Mengikuti sholat berjamaah selama satu minggu.

3. Menghafalkan beberapa ayat dari Juz 30 Al-Qur’an.

Untuk teknis pelaksanaan kesepakatan akan dituangkan dalam Keputusan Kepala Desa masing-masing setelah proses penjaringan aspirasi masyarakat selesai.

Enda Mora juga menegaskan bahwa tujuan utama kebijakan ini adalah membentuk generasi muda yang tangguh dan bermoral. Ia mengutip syair yang berbunyi, “Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan,” Pungkasnya.

Kopdes Merah Putih Muaramais Jambur Terbentuk,Camat Tambangan “molo denggan di pandasoran, denggan buse mei tu pambibiran,”

Tambangan – Sebagai langkah nyata mendukung penguatan ekonomi kerakyatan di tingkat desa, Pemerintah Desa Muara Mais Jambur, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), resmi membentuk Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih pada Rabu (21/05/2025).

Pembentukan koperasi ini merupakan bagian dari implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Penguatan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Koperasi.

Bertempat di Gedung MDA Faroqqi, Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) berlangsung hangat dan demokratis.

Acara dipimpin langsung oleh Kepala Desa Muara Mais Jambur, Anwar Saddat, dan dihadiri Camat Tambangan Enda Mora Lubis, pendamping desa, tokoh masyarakat, pemuda Naposo Bulung, kaum perempuan Nauli Bulung, perangkat desa, serta warga setempat.

Koperasi ini dibentuk sebagai wadah kolektif bagi warga desa untuk mengembangkan sektor simpan pinjam serta mendukung pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.

Struktur kepengurusan Kopdes Merah Putih yang terpilih secara mufakat adalah sebagai berikut:

Ketua: Darwis Lubis

Wakil Ketua Bidang Anggota: Nasri RKT

Wakil Ketua Bidang Usaha: Faisal Pahmi

Sekretaris: Sitinahajar

Bendahara: Maisaroh MTD

Kepala Desa Anwar Saddat berharap Kopdes Merah Putih menjadi motor penggerak ekonomi desa yang profesional, transparan, dan bermanfaat luas bagi masyarakat.

Camat Tambangan, Enda Mora Lubis, menyambut positif inisiatif ini. Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, ia menegaskan dukungan total terhadap pembentukan koperasi tersebut.

“Kami tidak ingin pembentukan koperasi ini hanya bersifat simbolis semata, oleh Karena itu, kami bersama tim turun langsung ke desa-desa untuk memastikan kelengkapan syarat de jure dan de facto. Koperasi ini harus benar-benar partisipatif dan melibatkan sebanyak mungkin unsur masyarakat,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa hampir seluruh desa di Kecamatan Tambangan telah merampungkan pembentukan koperasi, termasuk proses legalitas dan konektivitas sistem.

“Kalau pondasinya kuat, hasil akhirnya pasti bagus. Songon pepatah ni tobang – tobang najoloi “molo denggan di pandasoran, denggan buse mei tu pambibiran,” Pungkas Enda Mora, dengan bahasa Mandailing.(Red)

Pesta Buah dan Bazar UMKM Si Tombaga Tambangan Siap Meriahkan Akhir Pekan

Madina – Warga Mandailing Natal (Madina) bersiap menyambut kemeriahan Pesta Buah dan Bazar UMKM Si Tombaga yang akan digelar pada Kamis-Sabtu, 20-22 Februari 2025 di Niko-Niko, Desa Muaramais, Kecamatan Tambangan. Acara ini akan menghadirkan beragam buah lokal segar, bazar produk unggulan desa, serta hiburan budaya yang dijamin membuat akhir pekan semakin seru.

Selain pesta buah, pengunjung juga akan dimanjakan dengan berbagai kegiatan menarik seperti gala wicara dan pelatihan ketahanan pangan, penampilan seni budaya seperti gordang sambilan dan tari daerah, panggung hiburan, serta workshop inovasi pengolahan hasil kebun menjadi produk UMKM bernilai jual tinggi.

Camat Tambangan, Enda Mora Lubis, didampingi Sekcam Bahren Daulay, menyampaikan bahwa festival ini merupakan bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat desa.

“Kami ingin mengoptimalkan hasil pertanian dan kebun masyarakat, serta melibatkan petani sebagai pemasok bahan baku dan pelaku UMKM sebagai penyedia makanan bergizi gratis,” ujar Enda kepada media, Senin (17/2).

Ia menambahkan, acara ini tidak hanya menjadi ajang promosi buah-buahan lokal, tetapi juga wadah bagi masyarakat untuk mengembangkan keterampilan dalam mengolah hasil bumi agar memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.

Enda juga mengajak seluruh masyarakat Madina dan sekitarnya untuk datang dan menikmati beragam suguhan khas dalam festival ini.

“Mari ramaikan acara ini bersama keluarga. Selain pesta buah dan bazar, ada panggung hiburan dan edukasi bagi anak-anak agar lebih mengenal kekayaan alam daerahnya,” ajaknya.

Menariknya, ini merupakan gelaran kedua pesta buah di Tambangan. Sebelumnya, pada Februari 2022, festival bertema Pekan Raya Durian sukses menarik ribuan pengunjung yang ingin mencicipi beragam varietas raja buah.

Enda juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini.

“Terima kasih kepada Pemkab Madina, Kajari Madina, unsur Forkopimda, serta seluruh pemerintahan desa di Kecamatan Tambangan. Semoga acara ini membawa manfaat besar bagi masyarakat,” tutupnya.

Jangan lewatkan kesempatan menikmati kesegaran buah lokal sambil mendukung UMKM daerah!(Red)

Pembangunan Rumah Korban Kebakaran Desa Tambangan Tonga Dikebut, Target Selesai Sebelum Ramadan

TAMBANGAN,MADINA – Harapan baru mulai terbit di Desa Tambangan Tonga. Setelah kebakaran hebat melanda pada 23 Desember 2024 lalu,sehingga menghancurkan 18 bangunan termasuk 16 rumah warga, rekonstruksi kini resmi dimulai. Warga yang sebelumnya kehilangan tempat tinggal mulai melihat kerangka rumah mereka berdiri kembali.

Proses pembangunan, yang dimulai Sabtu, (11/1), tengah dikebut agar selesai sebelum Ramadan.

Kepala Desa Tambangan Tonga, Syamsul Bahri Nasution, mengungkapkan tantangan utama adalah kurangnya tenaga kerja. “Kami hanya punya enam tukang, sementara banyak tukang memilih pekerjaan musiman karena panen buah sedang berlangsung,” katanya, Rabu (15/1).

Namun, Syamsul optimistis. Material pembangunan, berupa kayu untuk rumah panggung, sudah tersedia berkat gotong royong warga dan dukungan pemerintah. “Kami fokus pada percepatan pengerjaan, karena warga sangat menantikan rumah mereka kembali berdiri,” ujarnya.

Camat Tambangan, Enda Mora Lubis, turut memberikan dukungan penuh untuk percepatan rekonstruksi ini. “Target kami jelas, sebelum Ramadan semua rumah sudah selesai. Kami juga siap membantu mencarikan tenaga kerja tambahan agar proses pembangunan tidak terhambat,” tegasnya.

Kebakaran yang terjadi dini hari akibat korsleting listrik itu meninggalkan luka mendalam bagi warga. Dimana Saat itu api cepat menjalar, melahap rumah-rumah kayu, dan memaksa puluhan warga mengungsi. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Kini, desa yang sempat dilanda duka itu mulai bangkit. Warga pun bahu-membahu membantu proses pembangunan. Suara gergaji dan palu kini menggema di lokasi, menandakan semangat kebangkitan setelah bencana.

“Mimpi kami sederhana, punya rumah lagi sebelum Ramadan. Melihat kerangka rumah mulai berdiri, rasanya seperti harapan baru untuk kami,” ungkap salah satu warga yang terdampak. (Red).

Forkopimcam Tambangan Gotong-Royong Bersihkan Puing Kebakaran di Tambangan Tonga

Tambangan, Madina – Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Tambangan mengerahkan personel untuk gotong-royong membersihkan puing-puing kebakaran di Desa Tambangan Tonga, Selasa (7/1).

Kebakaran hebat yang terjadi pada (23/12) lalu telah menghanguskan 16 unit rumah, satu bengkel, dan satu kedai kopi.

Kegiatan gotong-royong dimulai pukul 09.00 WIB hingga 13.00 WIB sebagai persiapan untuk memulai rekonstruksi rumah warga terdampak.

Camat Tambangan, Enda Mora Lubis, mengatakan bahwa rekonstruksi rumah akan dimulai hari ini dengan ukuran bangunan 6×6 meter berbahan kayu.

“Sebanyak 16 unit rumah direncanakan selesai dalam waktu satu bulan. Biaya rekonstruksi berasal dari bantuan Pemkab Madina, Baznas, dan donasi masyarakat maupun organisasi,” ujar Enda, didampingi Sekretaris Camat, Bahren Daulay.

Enda menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu, termasuk pemerintah desa dan kelurahan se-Kecamatan Tambangan, pegawai kantor camat, Danramil 14 Kotanopan, Kaban PBD Madina, serta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Madina yang menyediakan petugas kebersihan dan angkutan untuk pengangkutan sisa puing.

“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak, terutama masyarakat yang telah memberikan bantuan moral maupun material. Hingga kini, penggalangan dana masih berlangsung untuk memastikan rekonstruksi berjalan lancar dan hasilnya maksimal,” tuturnya.

Sebagai langkah lanjutan, pemerintah kecamatan dan desa membuka rekening donasi bagi masyarakat yang ingin membantu.

Donasi dapat dikirimkan melalui Bank Sumut dengan nomor rekening 3430 2040 094 523 atas nama Erwin Parsaulian, atau BRI dengan nomor rekening 0637 0107 0199 504 atas nama Sahrin.

Pemerintah berharap kolaborasi dan gotong-royong ini menjadi langkah awal pemulihan kehidupan warga terdampak kebakaran. (R 12 QI)

Anak – anak Tambangan Tinggalkan Dunia Digital, Wabup Atika: Ini Bukan Sekadar Program, Ini Gerakan Revolusi

Tambangan,Madina – Jika dunia sibuk mengejar tren digital, Kecamatan Tambangan malah memilih jalan yang berbeda, bahkan berani melawan arus,dimana Anak-anak di sini memutuskan untuk meninggalkan layar ponsel mereka dan kembali ke permainan tradisional, memulai sebuah revolusi kecil yang kini menjadi inspirasi nasional!

Wakil Bupati Mandailing Natal (Wabup Madina), Atika Azmi Utammi Nasution pun tak bisa menyembunyikan kekagumannya atas keberanian ini. “Ini lebih dari sekadar program, ini adalah gerakan besar! Tambangan memimpin langkah untuk menyelamatkan generasi muda dari ancaman dunia digital,” ujar Atika penuh semangat, Selasa (10/12).

Menurutnya, program pembatasan ponsel ini bukan hanya solusi untuk mengatasi kenakalan remaja, tapi juga cara menghidupkan kembali nilai-nilai sosial yang hampir punah. “Anak-anak di sini berani melawan ketergantungan pada gadget. Mereka membuktikan bahwa kebahagiaan sejati ada di dunia nyata, bukan di layar ponsel,” tambahnya.

Atika bahkan menyebut anak-anak Tambangan sebagai inspirasi bagi generasi muda di seluruh Indonesia. “Berani tinggalkan ponsel, bermain di luar, dan temukan jati diri. Dari sini, kita bisa membangun masa depan yang lebih cerah,” pesannya dengan penuh antusiasme.

Semangat ini berawal dari peluncuran Festival Wisata Permainan Leluhur (Witapermainur) oleh Atika pada Juni lalu. Acara ini kini menjadi agenda rutin yang dinanti-nanti anak-anak setiap minggu. Tak hanya bermain, mereka juga mendapatkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk mendukung tumbuh kembang mereka.

Camat Tambangan, Enda Mora, menegaskan bahwa program ini adalah langkah nyata melawan dampak negatif teknologi. “Kami tidak hanya membatasi ponsel. Kami menghadirkan dunia baru bagi anak-anak, dunia yang penuh tawa, kreativitas, dan nilai-nilai budaya,” ujarnya bangga.

Kini, suara riuh anak-anak yang bermain galah panjang, engrang,engklak,lompat tali, dan congklak menggema di seluruh penjuru Tambangan. Tak ada notifikasi, tak ada scrolling media sosial,hanya tawa dan kebahagiaan sejati.

“Tambangan adalah bukti bahwa kita bisa menghadapi tantangan era digital tanpa kehilangan budaya dan masa depan anak-anak kita. Ini adalah gerakan revolusi yang layak dicontoh oleh semua daerah!” tegas Atika dengan bangga.

Dari desa kecil di Madina ini, sebuah pesan besar untuk Indonesia lahir: masa depan bukan tentang teknologi semata, tapi tentang bagaimana kita menghidupkan kembali nilai-nilai yang membuat manusia tetap manusia.

Tambangan, dari pelosok negeri, menjadi mercusuar harapan bagi generasi muda Indonesia! (Red)

Rekapitulasi Suara Pilkada di Kecamatan Tambangan Berjalan Dengan Kondusif

Tambangan, Madina – Proses rekapitulasi suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara serta Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) di Kecamatan Tambangan berlangsung kondusif. Rapat pleno terbuka digelar di aula Kantor Camat Tambangan,Jum at (29/11) dengan dihadiri oleh para penyelenggara pemilu, pengawas, dan saksi dari masing-masing pasangan calon.

Camat Tambangan, Enda Mora Lubis, yang memantau langsung proses rekapitulasi, memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. “Terima kasih kepada seluruh penyelenggara pemilu, mulai dari PPK, PPS, hingga KPPS, yang telah bekerja keras sehingga seluruh tahapan berjalan lancar. Kami berharap rekapitulasi ini selesai tanpa kendala,” ujarnya.

Ketua PPK Kecamatan Tambangan, Marwan Hadi Harahap, menambahkan bahwa pelaksanaan pemilu di wilayah tersebut telah berlangsung tertib hingga tahap rekapitulasi di tingkat kecamatan.

Dalam sambutannya, Enda Mora juga menekankan pentingnya kesehatan para penyelenggara. “Jika ada yang merasa kurang sehat, segera laporkan ke PPK atau pihak kecamatan. Petugas kesehatan dari Puskesmas Tambangan telah disiapkan untuk memberikan layanan pemeriksaan,” tegasnya.

Hasil sementara rekapitulasi menunjukkan pasangan Edy-Hasan unggul dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara di Kecamatan Tambangan dengan perolehan 3.320 suara. Pasangan Bobby-Surya berada di posisi kedua dengan 2.105 suara.

Untuk Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Mandailing Natal, pasangan Saipullah-Atika (SAHATA) memimpin dengan 2.992 suara, mengungguli pasangan Harun-Ichwan yang memperoleh 2.610 suara.

Proses rekapitulasi yang dihadiri unsur Forkopimcam, Panwaslucam, dan saksi pasangan calon ini merupakan tahapan penting menuju pengesahan hasil oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Semua pihak diharapkan menjaga integritas untuk memastikan hasil pemilu yang transparan dan akuntabel.(red)

Peringatan Hari Pahlawan ke-65 di Tambangan: Momentum Refleksi Nilai-Nilai Kepahlawanan untuk Bangsa

Tambangan, Madina – Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan ke-65, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), menyelenggarakan upacara yang berlangsung khidmat di halaman Kantor Camat, Minggu (10/11).

Upacara ini dihadiri oleh jajaran Forkopimcam Tambangan, Babinsa, dan para kepala desa se-Kecamatan Tambangan.

Bertindak sebagai pembina upacara, Camat Tambangan, Enda Mora, S.Sos., membacakan amanat Menteri Sosial RI, Drs. H. Saifullah Yusuf, yang mengusung tema “Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu.” Menteri Sosial mengajak masyarakat untuk menjadikan semangat para pahlawan sebagai teladan dalam menghadapi tantangan masa kini dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa.

Tema “Cintai Negerimu” ini menyiratkan bahwa pengabdian dan loyalitas kepada tanah air harus diwujudkan dalam tindakan nyata yang memperkuat solidaritas sosial, mempererat persatuan, serta meningkatkan kepedulian di tengah tantangan global. Menteri Sosial menegaskan pentingnya peran masyarakat untuk membangun solidaritas nasional sebagai modal menghadapi berbagai dinamika dan ketidakpastian dunia.

Di akhir amanatnya, Menteri Sosial mengingatkan masyarakat untuk terus mewarisi dan mengamalkan nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari. “Jangan pernah lelah untuk memberi yang terbaik bagi bangsa. Mulailah dari diri sendiri dan dari hal-hal kecil yang berdampak positif bagi sekitar,” ujarnya.

Camat Tambangan, Enda Mora, S.Sos., menyampaikan harapan agar peringatan Hari Pahlawan ini tidak hanya menjadi momen seremonial, tetapi juga menjadi refleksi mendalam bagi seluruh masyarakat, terutama generasi muda. “Hari Pahlawan harus menjadi pengingat bahwa pengorbanan para pendahulu bangsa hendaknya kita wujudkan dalam perilaku keseharian, dengan menanamkan nilai patriotisme dan tanggung jawab sosial dalam diri kita,” ungkapnya.

Upacara ini menjadi momentum bagi masyarakat Tambangan untuk meneguhkan kembali komitmen dalam menjaga persatuan, kesatuan, dan nilai-nilai luhur bangsa, yang diwariskan oleh para pahlawan.(Red)

Permainan Leluhur: Langkah Kreatif Melawan Jajanan Tidak Sehat untuk Anak-anak

MADINA – SAHATA | Di tengah kegembiraan dan keindahan alam Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), sebuah inisiatif cemerlang menggabungkan kesenangan dan kesehatan. Dalam suasana meriah acara wisata permainan leluhur (witapermainur), program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) memberikan lebih dari sekadar makanan: ini adalah langkah berani untuk melindungi anak-anak dari jajanan tidak sehat.

Camat Tambangan, Enda Mora Lubis, dengan antusias menyatakan, “Kami ingin menjadikan momen bermain anak-anak tidak hanya menyenangkan, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan mereka.” Setiap Minggu, anak-anak tidak hanya berpartisipasi dalam permainan yang mengasyikkan, tetapi juga mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya nutrisi yang baik.

Program ini merupakan sinergi antara pemerintah kecamatan dan desa, berkomitmen untuk mendidik anak-anak dan orang tua tentang bahaya penggunaan ponsel yang berlebihan dan dampak jajanan sembarangan. “Kami mendorong orang tua untuk lebih peka terhadap pilihan makanan anak-anak mereka. Kita harus bersama-sama melindungi generasi muda dari risiko kesehatan,” jelas Enda.

Baca Juga : Atika Azmi Nasution Menggugah Kesadaran: “Lindungi Anak dari Judi Daring, Kembalikan ke Permainan Tradisional!”

Setiap sesi PMT bukan hanya sekadar pengisian perut, tetapi juga dimeriahkan oleh kader kesehatan desa dan TP PKK yang siap memberikan edukasi menyenangkan. “Ibu-ibu PKK berperan besar dalam menyebarkan informasi. Kami ingin anak-anak kita tumbuh sehat, kuat, dan siap menghadapi masa depan,” tambahnya penuh semangat.

Kepala Desa Pasar Laru, Sahrial Efendi Lubis, dengan bangga mengungkapkan bahwa desa mereka telah konsisten memberikan makanan tambahan sejak dimulainya program pada 6 Juni 2024.

Pada Minggu (27/10), anak-anak berpartisipasi dalam kegiatan gotong-royong untuk membuat taman bunga, yang tidak hanya meningkatkan rasa kebersamaan tetapi juga menumbuhkan cinta terhadap lingkungan. “Kami selalu menutup acara dengan pemberian makanan bergizi agar anak-anak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan,” ujarnya.

Ketua TP PKK Kecamatan Tambangan, Ny. Leili Auliani Enda Mora, menekankan bahwa program ini bertujuan untuk membentuk anak-anak yang tidak hanya sehat secara fisik tetapi juga sosial. “Kami berupaya menggunakan bahan makanan yang murah dan mudah didapat dari lingkungan sekitar, sehingga semua anak dapat menikmatinya,” katanya.

Leili juga mengingatkan bahwa tantangan bagi anak-anak di era digital semakin beragam. “Orang tua harus lebih waspada dan terlibat. Kita harus menjadi pengawas utama dalam menjaga kesehatan anak-anak kita,” tambahnya.

Dengan semangat kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan, Kecamatan Tambangan menunjukkan bahwa kesenangan dan pendidikan bisa berjalan beriringan.

Program PMT ini menjadi contoh nyata bagaimana kita bisa merangkul tradisi sambil menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan peduli terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar.

Di sinilah, di tengah tawa dan permainan, masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak kita mulai dibangun.(red)