BPBD Madina Gelar Pelatihan Jungle Rescue untuk Tingkatkan Kapasitas TRC Bencana

Kotanopan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Kabupaten Mandailing Natal mulai tanggal 20 – 22 Mei 2025 melaksanakan kegiatan pengembangan kapasitas: Tim Reaksi Cepat ( TRC) Bencana Kabupaten/ Kota ( Pelatihan Jungle Rescue).

Kegiatan yang melibatkan puluhan orang dari berbagai Kecamatan ini dilaksanakan di Mess Provinsi Pasanggarahan Kotanopan. Acara langsung dibuka asisten II Pemkab Madina Ahmad Meinul Lubis, di dampingi Kaban BPBD Madina Muksin Nasution, Camat Kotanooan Muslih Lubis, Kapolsek Kotanopan AKP. Syarifuddin Nasution dan undangan lainnya.

Nazaruddin Habib dalam laporannya sebagai panitia pelaksana mengatakan, pengembangan kapasitas tim reaksi cepat ini merupakan spesialis penyelamatan hutan. Sedangkan peserta kegiatan dari berbagai OPD, perwakilan kecamatan, Mapala STAIN anggota Kesbagpol dan dari Puskesmas Kotanopan.

Sedangkan Kepala BPBD Madina, Muksin Nasution dalam kesempatan itu berharap, agar peserta memanfaatkan pelatihan ini dengan sebaik baiknya. Sebab, geografis luas hutan wilayah Madina sangat luas. Perlu penanganan cepat kalau terjadi kebakaran. Ia yakin, dengan kehadiran Intrusktur dari Madina dan Sibolga peserta akan mudah memahami materi dan praktek yang di sampaikan.

Camat Kotanopan, Muslih Lubis dalam kesempatan itu mengusulkan, mengingat luasnya wilayah Kecamatan Kotanopan sudah saatnya didirikan semacam Unit Pelaksana Tekhnis Bencana di Kotanopan. ” Untuk mobil Damkar, Alhamdulillah sudah ada. Namun untuk petugas bencana alam dan kebakaran hutan belum”, sebutnya.

Sedangkan Asisten II, Ahmad Meinul Lubis dalam kesempatan itu berharap, agar peserta mempunyai motivasi yang tinggi untuk mengikuti kegiatan ini. Tanpa hal itu, kegiatan akan sia – sia.

Selain itu, perlu sikap disiplin dan kekompakan di antara tim. Apalagi kegiatan ini spesifik dalam hutan tentu perlu perencanaan yang baik.

Meinul juga berharap peserta ini bisa menjadi tim tangguh reaksi cepat bencana kebakaran hutan di wilayah kecamatan yang ada di Madina.(Red)

Hujan Deras Masih Mengintai Madina, Bupati Sukhairi: Waspada dan Utamakan Keselamatan

Madina – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dalam beberapa hari terakhir meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor. Menghadapi ancaman ini, Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan segera mengambil langkah pencegahan.

“Kita harus siaga penuh! Warga yang tinggal di bantaran sungai dan daerah rawan longsor harus lebih berhati-hati. Jika air mulai naik atau ada tanda-tanda longsor, segera evakuasi ke tempat yang lebih aman,” ujar Bupati Sukhairi dalam keterangannya kepada media, Jumat (14/3).

Selain itu, Bupati juga mengingatkan masyarakat untuk mencabut colokan listrik dari peralatan elektronik yang tidak digunakan guna mencegah korsleting saat banjir. Para pengguna jalan diminta lebih berhati-hati saat melintas di daerah rawan longsor, terutama di jalur pegunungan dan perbukitan yang rawan pergeseran tanah.

Untuk meminimalisir dampak bencana, Sukhairi mengajak seluruh masyarakat meningkatkan gotong royong membersihkan lingkungan, terutama saluran air dan drainase, agar aliran air tetap lancar dan tidak menyebabkan banjir.

“Saya juga sudah meminta BPBD dan Dinas Sosial untuk terus siaga, memantau titik-titik rawan, serta memastikan kesiapan bantuan tanggap darurat. Para camat dan kepala desa harus aktif berkoordinasi agar setiap kejadian bisa segera ditangani,” tegasnya.

Bupati menekankan bahwa kesiapsiagaan masyarakat adalah kunci utama dalam menghadapi potensi bencana.

“Kita tidak bisa meremehkan situasi ini. Jangan sampai ada korban akibat kurangnya kewaspadaan. Jika ada warga yang membutuhkan bantuan, segera laporkan ke pemerintah setempat agar bisa segera ditindaklanjuti,” tambahnya.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan deras diperkirakan masih akan berlanjut dalam beberapa hari ke depan. (RED)

BPBD Madina Bentuk Keluarga Tangguh Bencana di Desa Ampung Siala

Batang Natal,Madina – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menggelar pelatihan Keluarga Tangguh Bencana Alam (KATANA) di Desa Ampung Siala, Kecamatan Batang Natal, sebagai respons terhadap tingginya risiko bencana di wilayah tersebut.

Kepala BPBD Madina, Mukhsin Nasution, menyatakan pelatihan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan kemampuan keluarga dalam menghadapi berbagai potensi bencana. “Kabupaten Madina termasuk daerah rawan bencana, seperti banjir, longsor, puting beliung, kebakaran hutan, hingga aktivitas gunung berapi. Melalui pelatihan ini, kami ingin membangun keluarga yang tangguh, sehingga risiko korban jiwa dapat ditekan,” jelas Mukhsin pada Senin (9/12).

Program pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini melibatkan perempuan sebagai peserta utama, dengan narasumber dari BPBD Provinsi Sumatera Utara. Pelatihan dirancang dalam tiga tahapan: pemahaman teori tentang mitigasi bencana pada hari pertama, sosialisasi langsung ke masyarakat pada hari kedua, dan simulasi praktik mitigasi serta pasca-bencana di hari ketiga.

Kepala Desa Ampung Siala, Sulfardi, menyampaikan apresiasi kepada BPBD Madina dan Bupati HM Jakfar Sukhairi Nasution atas pembentukan KATANA di desanya. “Kami berharap Desa Ampung Siala dapat ditetapkan sebagai Desa Tangguh Bencana pada 2025, mengingat wilayah ini sering terdampak bencana,” ujar Sulfardi.

Mukhsin menegaskan bahwa pembentukan KATANA tidak hanya sebatas pelatihan, tetapi juga sebagai langkah strategis untuk menciptakan masyarakat yang lebih tanggap terhadap bencana. “Kami harap KATANA Desa Ampung Siala menjadi percontohan bagi desa-desa lain di Madina,” tambahnya.

BPBD Madina menargetkan program serupa dapat diterapkan secara bertahap di wilayah-wilayah rawan bencana lainnya. Upaya ini diharapkan dapat membangun ketangguhan masyarakat secara menyeluruh dalam menghadapi berbagai ancaman bencana di masa depan.(Red)

Banjir Di Tiga Desa  Kecamatan Siabu Berangsur Surut, BPBD Madina Fokus Siaga dan Evakuasi Warga

Madina – SAHATA | Banjir yang melanda tiga desa di Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), mulai surut. Meski demikian, ancaman banjir susulan masih membayangi, khususnya di Desa Muara Batang Angkola yang hingga kini masih terendam. Sementara itu, kondisi di Desa Hutagodang Muda dan Desa Tanjung Sialang sudah membaik, dengan genangan air yang terus menurun.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina, Mukhsin Nasution, menyatakan bahwa tim BPBD tetap siaga di lapangan untuk memantau perkembangan situasi. “Kondisi di dua desa sudah cukup baik, tetapi kami terus memantau Muara Batang Angkola karena air belum sepenuhnya surut,” kata Mukhsin saat memberikan keterangan di lokasi, Minggu (13/10).

BPBD juga telah menyiapkan langkah-langkah tanggap darurat, termasuk pendirian dapur umum untuk membantu warga yang terdampak. “Kami siap mendirikan dapur umum guna memastikan kebutuhan pangan warga terpenuhi. Jika air tidak segera surut, proses evakuasi akan segera dilakukan untuk mengamankan warga dari risiko banjir lanjutan,” tambahnya.

Sungai Batang Gadis yang meluap akibat curah hujan tinggi selama beberapa hari terakhir menjadi penyebab utama banjir. Pada Sabtu (12/10), hujan tanpa henti mengguyur wilayah Siabu, memicu meluasnya genangan air yang menenggelamkan permukiman, merusak lahan pertanian, dan menyebabkan kematian beberapa ternak. Aktivitas ekonomi dan transportasi warga lumpuh total akibat banjir tersebut.

Mukhsin menegaskan, meski situasi sudah berangsur membaik, warga diminta tetap waspada. “Kami mengimbau agar warga tetap siaga, mengingat cuaca masih belum stabil dan potensi banjir susulan masih ada. Tim kami juga sudah siap melakukan evakuasi jika kondisi memburuk,” ujarnya.

Koordinasi antara BPBD Madina dengan pihak terkait terus dilakukan untuk memastikan penanganan bencana berlangsung cepat dan tepat. Selain bantuan pangan dan tempat tinggal sementara, upaya pembersihan saluran air serta pemulihan infrastruktur desa juga diprioritaskan untuk mencegah kerugian lebih lanjut.

Hingga kini, ancaman banjir susulan masih menjadi perhatian utama, terutama di wilayah-wilayah rendah dan dekat aliran sungai. BPBD Madina berkomitmen untuk terus siaga penuh hingga seluruh wilayah terdampak benar-benar aman.(red)