Bupati Madina Dorong Penambahan Jadwal Penerbangan di Bandara AH Nasution

Mandailing Natal – Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution menyampaikan beberapa langkah yang bisa diambil pemerintah daerah dalam mendorong pengembangan Bandar Udara (Bandara) Jenderal Abdul Haris Nasution di Kecamatan Bukitmalintang.

“Dengan okupansi penumpang sedemikian rupa, ke depan kami harus melakukan komunikasi dengan maskapai lain agar pesawat ATR jenis wing air bisa ke Mandailing Natal,” kata Saipullah usai mendarat di Bandara Jenderal Besar AH Nasution pada Sabtu, (12/4/2025).

Bupati menuturkan selain okupansi penumpang, bandara ini cukup bagus baik itu runway, pelayanan, dan terminal sehingga penambahan jadwal terbang harus diupayakan. “Sayang kalau jadwal hanya satu kali satu minggu, ya,” lanjut dia.

Hal lain yang mengharuskan adanya penambahan jadwal terbang, menurut Saipullah, adalah letak Madina yang berada pada posisi paling selatan di Sumatera Utara dan langsung berbatasan dengan Sumatera Barat.

“Kalau ada tugas atau panggilan pimpinan atau gubernur dari Medan, sangat perlu, lah, ya, di antara (tengah pekan),” sebut dia.

Pensiunan ASN pada Kementerian Keuangan ini menambahkan, keberadaan perusahaan perkebunan dan pertambangan sudah selayaknya ada penerbagan setiap hari. Selain itu, letak kabupaten/kota lain yang jarak tempuhnya singkat ke Madina harus juga menjadi pertimbangan.

“Kalau akses jalan dari Panyabungan Timur dengan Padang Lawas dibuka juga akan mendekatkan ke Sibuhuan, jarak tempuh yang enam jam nanti jadi sekitar dua jam,” lanjut Saipullah.

Terkait upaya mendorong pejabat atau masyarakat di Tabagsel untuk memanfaatkan keberadaan bandara ini, Bupati Saipullah mengaku akan mengadakan pertemuan dengan para kepala daerah tetangga.

“Kami akan lakukan pembicaraan dulu, kalau memang ada dukungan dari mereka, kami akan lakukan komunikasi yang intens dengan maskapai lain,” kata dia.

Bupati Saipullah mengungkapkan perjalan pertamanya menaiki pesawat dari Medan ke Madina berjalan lancar. Baik itu pilot, cuaca, dan jadwal berlangsung sebagaimana mestinya.

“Tidak ada kendala, lah, ya, pilotnya bagus dalam mengendalikan pesawat. Kami bisa terbang dengan baik,” pungkas ketua DPP Ikanas ini.(Red)

Pemkab Madina Tegaskan Tak Punya Wewenang Penempatan Pegawai di Bandara Abdul Haris Nasution

Panyabungan,Madina – Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) menegaskan tidak memiliki kewenangan dalam penempatan pegawai ataupun pembukaan lowongan kerja di Bandar Udara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution.

Penegasan ini disampaikan oleh Asisten II Setdakab Madina, Azhar Hasibuan, di ruang kerjanya pada Senin (6/1). Pernyataan tersebut menanggapi isu yang berkembang di masyarakat mengenai keterlibatan pejabat pemerintah daerah dalam memasukkan pegawai baru ke instansi yang mengelola bandara.

“Tidak ada. Kami minta kepada masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan isu-isu seperti itu, terlebih dengan permintaan uang dengan iming-iming bisa bekerja di bandara,” tegas Azhar.

Ia menjelaskan bahwa urusan penempatan pegawai dan pembukaan lowongan kerja di bandara merupakan kewenangan penuh Kementerian Perhubungan. “Dapat dipastikan bahwa Pemkab Madina tidak memiliki kewenangan terkait hal tersebut,” tambahnya.

Azhar juga mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap upaya penipuan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Ia meminta masyarakat berhati-hati dalam menerima informasi, terutama yang berpotensi merugikan.

“Jangan percaya kepada calo atau orang-orang yang mengaku bisa mengurus untuk jadi pegawai bandara. Tidak ada itu,” tegasnya lagi.

Sebagai informasi, Bupati Madina, HM Jafar Sukhairi Nasution, sebelumnya mengumumkan pembukaan rute penerbangan melalui Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution. Penerbangan perdana dijadwalkan berlangsung pada Sabtu, 11 Januari 2025.

Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh isu yang tidak benar dan lebih bijak dalam menyaring informasi.(Red)

Penerbangan Perdana Medan-Madina Di buka 11 Januari 2025, Ayo Pesan Tiketnya Sekarang!

Panyabungan,Madina – Mandailing Natal (Madina) siap menyambut perubahan besar di dunia transportasi! Pada Sabtu, 11 Januari 2025 mendatang, karna Bandara Abdul Haris Nasution akan membuka penerbangan perdana yang sangat dinantikan ke Bandara Kuala Namu Medan.

Penerbangan ini akan menghubungkan dua kota besar di Sumatera Utara dengan lebih cepat dan efisien.

Kabar gembira ini disampaikan oleh Bupati Madina H.M Ja’far Sukhairi Nasution, dalam konferensi pers yang digelar di Aula Kantor Bupati Madina, Senin (6/1).

Dalam konfrensi pers tersebut Bupati di dampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan Madina, Adi Wardana Hasibuan, serta Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Madina, Ahmad Duroni Nasution.

Penerbangan perdana ini akan dilayani oleh maskapai Susi Air dengan pesawat Cessna Grand Caravan yang mampu menampung 10 penumpang.

Rute yang dibuka adalah dari Bandara Kuala Namu (Medan) menuju Bandara Abdul Haris Nasution (Madina) dan sebaliknya. Durasi penerbangan hanya sekitar 1 jam 15 menit, menjadikan perjalanan ini lebih cepat dan nyaman dibandingkan dengan transportasi darat.

Penerbangan pertama akan dimulai pada pukul 09.45 WIB dari Bandara Kuala Namu menuju Madina, dan pada pukul 11.10 WIB di hari yang sama, penerbangan kembali dari Madina menuju Medan.

Penerbangan ini hanya tersedia sekali seminggu, tepatnya setiap Sabtu, namun Bupati Ja’far Sukhairi Nasution berharap antusiasme masyarakat dapat meningkatkan frekuensi penerbangan di masa depan.

“Penerbangan ini bukan hanya soal kemudahan perjalanan, tetapi juga membuka peluang besar bagi ekonomi dan pariwisata Madina. Mari kita dukung agar layanan ini bisa berkembang lebih pesat,” ujar Bupati dengan penuh semangat.

Jangan sampai ketinggalan, tiket penerbangan sudah bisa dipesan melalui nomor yang tertera dalam brosur maskapai: 08112113081 untuk Medan dan 085762513290 untuk Madina.

Harga tiket penerbangan perdana ini adalah Rp 707.210 untuk rute Medan-Madina dan Rp 594.560 untuk Madina-Medan.

Susi Air juga memberikan fasilitas bagasi gratis untuk satu tas handcarry atau barang kabin seberat 1 hingga 5 kg. Jika Anda membawa barang lebih banyak, bagasi tambahan dikenakan biaya Rp 20.000 per kg (maksimal 50 kg).

Jangan lewatkan kesempatan emas ini untuk menjadi bagian dari penerbangan perdana yang membuka babak baru dalam sejarah transportasi di Madina! Segera pesan tiket Anda dan nikmati perjalanan yang cepat, nyaman, dan penuh peluang!