Wabup Atika Azmi Kunjungi Dua Lokasi Kebakaran di Mompang Julu

Madina,SahataNews | Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi Nasution mengunjungi dua lokasi kebakaran di Desa Mompang Julu, Kecamatan Panyabungan Utara, Jumat (18/7/2025).

Dalam kunjungannya, Wabup didampingi oleh Asisten III Setdakab Madina Lismuliyadi, Kepala Dinas Sosial A. Duroni, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Madina Muksin Nasution, Kadis Perkim, Rully Andri, dan juga para Kabag.

Lokasi pertama yang dikunjungi adalah rumah milik M. Arifin Lubis dan Fatimah. Usai menyerahkan bantuan dan memberikan semangat kepada korban, rombongan melanjutkan kunjungan ke lokasi kedua yakni rumah milik Asridah Nasution.

Pada kesempatan itu, Atika Azmi menyerahkan bantuan berupa bahan pangan dan kebutuhan dasar lainnya. Ia juga memberikan dukungan moril agar para korban tetap kuat menghadapi musibah ini.

“Kami ingin memberi pesan kepada masyarakat untuk berhati-hati. Kita sedang dimusim kemarau, debit hujan juga sangat minim. Kalau membakar sampah, tolong tunggu sampai apinya benar-benar padam,” pesan Atika.

Atika juga mengingatkan masyarakat agar tidak merakit instalasi listrik sendiri dan menyerahkannya kepada tenaga ahlinya.

“Kalau instalasi listrik, kami minta tolong panggillah orang yang berkompeten, dalam hal ini dari PLN. Jangan dirakit sendiri, takutnya nanti terjadi kosleting listrik yang menyebabkan percikan api dan memicu kebakaran,” katanya.

Atika menjelaskan kondisi rumah korban sangat memprihatinkan. Salah satunya bangunan permanen dengan atap habis terbakar, sedangkan satu rumah lainnya yang terbuat dari papan rata dengan tanah.

“Bantuan yang kita bawa hari ini berupa sandang dan pangan. Untuk bantuan papan akan diverifikasi oleh Dinas Sosial berapa yang bisa disalurkan oleh pemerintah kabupaten,” ujarnya.(Red)

Atika Ingatkan Petani Agar Tidak Menjual Gabah di Bawah Harga Rp6.500 

Madina,SahataNews | Wakil Bupati Mandailing Natal (Madina) Atika Azmi Utammi Nasution menyalurkan bantuan 23 ton bibit padi kepada 160 kelompok tani (poktan) di Kecamatan Kotanopan, pada Jumat, 11 Juli 2025.

Kalau standar pemerintah, untuk keperluan 900 hektare, bibit ini disalurkan sebanyak 23 ton untuk 160 kelompok tani,” kata dia.

Wabup Atika bersyukur atas dukungan pemerintah pusat kepada petani di Madina. Rencananya, bantuan bibit yang disalurkan di kabupaten ini akan bertambah untuk total lahan 4.000 hektare.

Wabup Atika mengungkapkan Kecamatan Siabu merupakan lumbung padi di Madina dengan luasan sawah mencapai 7.000 hektare. “Mau tidak mau harus kita akui, lumbung sawah itu di Siabu, di sana ada 7.000 hektare penghasil padi,” jelas dia.

Kepada para petani , Wabup Atika mengingatkan agar tidak menjual gabah di bawah harga Rp6.500 sesuai ketetapan pemerintah. “Jika ada yang membeli di bawah Rp6.500, jangan dikasih, karena harga itu sudah ditetapkan pemerintah,” pesan dia.

Wabup Atika menambahkan, saat ini Pemkab Madina mengupayakan bantuan dryer atau mesin pengering padi dari Kementerian Pertanian. “Rencananya ada dua dryer yang akan turun ke Madina. Saya belum bisa berjanji kapan turunnya, tapi sedang kita upayakan,” sebut dia.

Di sisi lain, Pemkab Madina saat ini fokus memperbaiki jaringan irigasi di beberapa titik, termasuk Kotanopan yang diusulkan empat titik.

“Madina ini wilayahnya sangat luas, ada Sihepeng, Pakantan, Muarasipongi, Batahan, Rantobaek. Totalnya ada 377 desa dan 27 kelurahan. Kalau di desanya belum ada pembangunan, jangan berpikir bahwa Pemkab tidak membangun. Ini namanya berbagi,” tutup wabup.(Red)

2.885 Hektare Sawah di Madina Terancam Gagal Tanam Akibat Kerusakan Irigasi

PANYABUNGAN – Jaringan irigasi yang rusak dan tersumbat di wilayah Kecamatan Hutabargot, Kecamatan Panyabungan Utara, dan Kecamatan Nagajuang, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, berpotensi menyebabkan sekitar 2.885 hektare sawah gagal tanam dalam waktu dekat.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Mandailing Natal, Atika Azmi Utammi Nasution, saat meninjau langsung kondisi lahan pertanian di tiga kecamatan tersebut, Selasa (8/7/2025).

Dalam peninjauan itu, Wabup turut didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ahmad Meinul Lubis, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Taufik Zulhandra Ritonga, Kepala Dinas PUPR Ir. Elpi Yanti Harahap, serta Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Juli Hidayah,Camat Hutabargot,Camat Panyabungan Utara, serta Camat Nagajuang.

“Kami menerima laporan dari masyarakat terkait kekeringan yang berdampak pada sawah mereka. Setelah kami cek langsung, memang ditemukan kerusakan pada jaringan irigasi. Sebagian berada dalam kewenangan pemerintah kabupaten, sebagian lagi merupakan tanggung jawab Balai Wilayah Sungai (BWS),” jelas Atika.

Ia menambahkan, untuk permasalahan irigasi yang menjadi kewenangan Pemkab Madina, perbaikan akan segera dilakukan. Sementara untuk jaringan irigasi yang dikelola oleh BWS, pihaknya telah melakukan koordinasi dan mengajukan surat permohonan perbaikan.

“Untuk wilayah Panyabungan Utara dan Nagajuang, permasalahan irigasinya masuk dalam kewenangan BWS. Informasi yang kami terima, perbaikan jaringan di dua kecamatan ini direncanakan akan dimulai pada bulan Agustus 2025,” jelasnya.

Berdasarkan data Dinas Pertanian, jika tidak segera diatasi, potensi gagal panen akibat kerusakan irigasi ini dapat mencapai sekitar 28.850 ton gabah per tahun. Jumlah ini dihitung dari rata-rata produktivitas sebesar 5 ton per hektare dan dua kali masa tanam dalam setahun.

“Kami tidak ingin ada musim tanam yang gagal. Oleh karena itu, Pemkab Madina akan terus berkoordinasi dengan BWS dan pihak terkait agar perbaikan jaringan irigasi ini bisa segera direalisasikan,” tegas Atika.

Ia juga menambahkan, hasil peninjauan di lapangan dan aspirasi dari masyarakat serta kelompok tani akan disampaikan secara resmi kepada BWS sebagai bagian dari upaya percepatan tindak lanjut perbaikan infrastruktur irigasi.(Red)

Wabup Madina Minta Jajaran RSUD Panyabungan Pastikan Sarpras Berfungsi Baik

Panyabungan – Wakil Bupati Mandailing Natal (Wabup Madina) Atika Azmi Utammi Nasution meminta jajaran di RSUD Panyabungan untuk memastikan sarana dan prasarana gedung baru di Pantapan, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan, berfungsi baik sebelum digunakan.

Hal itu disampaikan Wabup Atika saat meninjau gedung baru RSUD bersama Pj. Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. M. Sahnan Pasaribu dan direktur RSUD Panyabungan dr. Rusli Pulungan pada Senin, 30 Juni 2025.

“Serta menjaga kebersihan dan kenyamanan rumah sakit demi pelayanan yang maksimal kepada masyarakat,” kata dia.

Pemanfaatan gedung baru termasuk salah satu prioritas Saipullah-Atika. Bahkan wabup Madina setiap pekan menyemlatkan diri mengecek progres pembangunan dan proses pemindahan dari gedung lama.

Untuk hari ini, Wabup Atika memantau kondisi bangunan dan kesiapan fasilitas rumah sakit seperti ruang rawat inap, instalasi gawat darurat (IGD), hingga fasilitas penunjang lainnya.

Kesiapan Pemkab Madina memindahkan pelayanan dari gedung lama ke gedung baru sudah hampir 100 persen. Namun, dibutuhkan waktu tambahan sekitar dua sampai tiga bulan. Sebab, ada beberapa kendala teknis, termasuk pelayanan BPJS yang bisa saja terhenti saat proses pemindahan.

“Ternyata memindahkan rumah sakit itu tidak semudah yang dibayangkan. Ada proses dan tahapan lain. Contohnya, masalah BPJS karena untuk surat izin operasi ternyata atau SIO itu harus mendapatkan persetujuan dari BPJS,” kata bupati.(Red)

Bupati-Wabup Madina Ungkap Pengalaman Berkesan Usai Ikuti Retret Kepala Daerah di IPDN

Sumedang – SahataNews | Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution dan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution membagikan sejumlah kesan mendalam usai mengikuti retret kepala daerah di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Kegiatan tersebut berlangsung sejak 22 hingga 26 Juni 2025 dan ditutup secara resmi oleh Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya, pada Jumat (27/6/2025).

Dalam keterangannya, Bupati Saipullah menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah pusat atas inisiatif pelaksanaan retret yang dinilainya sangat bermanfaat bagi pimpinan daerah.

“Ini luar biasa dan sangat baik bagi kami sebagai kepala daerah. Selama lima hari, kami dibekali dengan kegiatan fisik, penguatan ilmu pengetahuan, dan wawasan strategis,” kata Saipullah.

Ia menjelaskan, para peserta mendapat materi penting seputar tata kelola pemerintahan, strategi manajemen, hingga diskusi langsung bersama para tokoh nasional mulai dari menteri, aparat penegak hukum, hingga tokoh agama. Interaksi antar kepala daerah juga menjadi momen memperkuat jaringan dan bertukar pengalaman.

“Kami bisa berinteraksi dengan para petinggi negeri, menteri, aparat hukum, tokoh agama, bahkan sesama bupati dan wakil bupati. Ini menambah jaringan sekaligus tempat belajar, apalagi ada kepala daerah yang sudah dua periode,” lanjutnya.

Tak hanya itu, Bupati Madina juga merasa terhormat mendapat penghargaan berupa pin kehormatan sebagai warga praja IPDN.

“Masuk ke sini bukan hal mudah. Kami sebagai alumni merasa sangat bangga dan berterima kasih,” ujar mantan Kepala Kanwil Bea Cukai Jawa Barat itu.

Dari retret ini, Saipullah menyebut ada sejumlah program nasional yang akan coba diterapkan di Madina, seperti ketahanan pangan, program Koperasi Merah Putih, makan bergizi gratis, Sekolah Rakyat, hingga pembangunan tiga juta rumah rakyat.

Sementara itu, Wabup Atika Azmi menyoroti pentingnya manfaat retret dari sisi komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah pusat.

“Kehadiran banyak menteri sangat berarti. Ini bisa menghemat waktu karena tidak perlu bolak-balik ke kementerian. Koordinasi bisa dilakukan langsung dan lebih cepat,” ujar Atika.

Ia menambahkan, dengan akses yang semakin terbuka ke pusat, kepala daerah dapat lebih fokus bekerja di lapangan dan mempercepat realisasi program pembangunan di daerah masing-masing.

“Kami bisa cek langsung kondisi lapangan, memastikan administrasi berjalan baik. Mudah-mudahan retret ini membuka lebih banyak ruang untuk bergaul dan membangun jejaring strategis,” tutup Atika. (Red).

Bupati dan Wakil Bupati Madina Temui Para Praja IPDN Asal Daerahnya

Jatinangor – Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution dan Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution bertemu dengan para Praja asal Kabupaten Mandailing Natal di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Kamis (26/6/2025).

Pertemuan itu berlangsung dalam rangkaian kegiatan retreat kepala daerah gelombang II yang dilaksanakan pada 22–26 Juni 2025 di kampus IPDN yang berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri.

Dua praja asal Madina yang ditemui adalah Raja Putra Sahbana Nasution, Taruna Praja Utama asal Kelurahan Muarasoma, Kecamatan Batangnatal, serta Lulu Yohana Aritonang, praja putri asal Desa Sinunukan 3, Kecamatan Sinunukan.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Saipullah Nasution mengajak generasi muda di Mandailing Natal untuk mengikuti seleksi penerimaan calon Praja IPDN tahun 2025. Ia menyebutkan bahwa pendaftaran secara daring dibuka mulai 29 Juni hingga 18 Juli 2025, berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 800.1.2.2./3308/SJ.

“Pendaftaran dilakukan melalui situs resmi https://dikdin.bkn.go.id. Informasi mengenai lokasi tes dan tahapan seleksi selengkapnya dapat diakses melalui laman https://spcp.ipdn.ac.id,” kata Saipullah.

Sementara itu, Raja Putra Sahbana Nasution menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Bupati dan Wakil Bupati Madina. Ia menyebut pertemuan tersebut menjadi motivasi tersendiri bagi para praja yang berasal dari daerah.

“Saya merasa bangga bisa bertemu langsung dengan Bupati dan Wakil Bupati Madina dalam kegiatan retreat ini,” ujarnya singkat.(Red)

Pemkab Madina Tandatangani MoU Program MBG Bersama BGN di Sumut

Medan – Badan Gizi Nasional dan pemerintah daerah se-Sumatera Utara (Sumut) menandatangani nota kesepahaman tentang Sinergi dan Kerja Sama dalam Kegiatan Program Makan Bergizi Gratis di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur, Medan, pada Kamis, 19 Juni 2025.

Penandatanganan MoU oleh Kepala BGN Dadan Hindayana dan seluruh kepala daerah tingkat kabupaten/kota ini disaksikan oleh Gubsu Muhammad Bobby Afif Nasution dan Wagubsu H. Surya.

Dadan Hindayana mengatakan program MBG merupakan investasi terbesar pemerintah Republik Indonesia dalam sektor peningkatan sumber daya manusia (SDM) generasi masa depan menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Kami ingin anak-anak Indonesia gizinya terpenuhi, tapi dalam rentang yang sama timbul lapangan pekerjaan dan perputaran ekonomi berjalan,” kata lulusan IPB ini.

Kepala BGN menerangkan, sampai hari ini telah beroperasi 1.805 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 38 provinsi dengan cakupan 5,1 juta orang.

Jumlah ini masih jauh dari target akhir tahun, yakni 82,9 jiwa bisa menikmati program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu.

Gubsu Bobby menegaskan pemerintah daerah di provinsi ini berkomitmen menyukseskan MBG. Sebab, ketika program ini berjalan, yang menerima manfaat secara langsung adalah masyarakat.

Sebagai bentuk komitmen, kata Bobby, pemkab dan pemkot se-Sumut akan menyediakan tiga bidang tanah dengan luas lahan minimal 800 m². “Ada 153 lokasi dari berbagai kabupaten kota, belum semua, ada yang belum tiga bidang, tapi ada yang sudah,” sebut dia.

Lebih lanjut, menantu Presiden ke-7 RI ini menilai anggaran pengoperasian MBG di Sumut akan menimbulkan multiplayer effect yang menguntungkan masyarakat secara ekonomi. Dia menghitung tak kurang dari 11 triliun APBN akan dikucurkan ke provinsi ini.

Wakil Bupati Mandailing Natal (Wabup Madina) Atika Azmi Utammi Nasution yang turut menandatangani MoU itu mengatakan Pemkab Madina telah menyediakan lahan untuk SPPG. Hal ini merupakan bentuk komitmen dalam mendukung program tersebut.

“Pemkab Madina berkontribusi aktif, salah satunya termasuk penyediaan lahan pembangunan SPPG yang tersebar di 13 lokasi,” kata dia.

Atika menjelaskan kehadiran MBG ini perlu dipandang sebagai penggerak ekonomi. Dia menguraikan, ketika program ini berjalan banyak kebutuhan pokok yang diperlukan seperti sayur, telur, susu, dan beras.

Wabup Atika berharap, masyarakat Madina ambil bagian dalam pelaksanaan program ini sehingga semua kebutuhan pokok bisa disuplai secara mandiri.

“Kami berharap, MBG di Madina dapat atensi yang baik karena pemerintah daerah selalu mendukung program peningkatan sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas peraih dua rekor MURI ini. (RED)

Wabup Madina Ingatkan Bahaya Judi Online di Hadapan Ribuan Santri Musthafawiyah

Madina – Judi online dinilai sebagai ancaman terbesar bagi generasi muda saat ini. Peringatan tersebut disampaikan dalam Seminar Edukasi Keuangan yang digelar di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal, Kamis (12/6/2025).

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Utara, Khoirul Muttaqien, mengungkapkan kekhawatiran atas maraknya paparan judi online di kalangan pelajar usia dini.

“Bahaya terbesar saat ini adalah judi online. Data kami mencatat lebih dari 10.000 anak usia SMP ke bawah sudah terpapar praktik judi daring. Ini kondisi yang sangat memprihatinkan,” ujar Khoirul.

Ia juga mengajak para santri untuk meningkatkan pemahaman terhadap literasi keuangan sebagai bentuk pencegahan terhadap godaan ekonomi digital yang tidak sehat, termasuk judi online.

Seminar tersebut dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Mandailing Natal (Wabup Madina), Atika Azmi Utammi Nasution. Dalam sambutannya, Wabup Atika juga menyoroti pentingnya membentengi diri dari dampak negatif dunia digital, terutama praktik judi online yang makin menjangkiti remaja.

“Generasi muda harus paham cara mengelola uang sejak dini. Jika tidak, mereka akan mudah terjerumus pada hal-hal yang merusak seperti judi online. Maka penting membangun financial literacy untuk meraih financial security dan freedom,” tegas Atika.

Ia menjelaskan bahwa financial security adalah kondisi di mana seseorang memiliki kestabilan finansial meski tidak sedang bekerja. Sedangkan financial freedom adalah tahap ketika seseorang tidak lagi bergantung pada penghasilan aktif karena telah memiliki aset atau sumber pemasukan pasif yang mencukupi kebutuhan hidup.

“Jangan sampai baru belajar keuangan setelah uangnya habis. Santri harus belajar dari sekarang,” ujarnya memberi nasihat kepada peserta yang terdiri dari santri dan mahasiswa.

Dalam seminar yang turut dihadiri Asisten II Setdakab Madina Ahmad Meinul Lubis, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Muktar Afandi Lubis, dan sejumlah pejabat daerah lainnya, Khoirul Muttaqien juga menyebut bahwa keterlibatan masyarakat dalam ekonomi syariah masih rendah, yakni sekitar 13 persen. Ia berharap santri bisa menjadi agen perubahan dalam menguatkan sektor ekonomi syariah.

Kepala Kantor Perwakilan LPS Wilayah I, Muhammad Yusron, turut menambahkan bahwa Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) hadir untuk menjamin keamanan dana masyarakat yang disimpan di perbankan. Ia mengajak santri tidak ragu menggunakan jasa keuangan formal.

Sementara itu, Sekretaris Ponpes Musthafawiyah, H. Ahmad Mukhlis Lubis, menyambut baik kegiatan ini dan menilai bahwa lebih dari 11 ribu santri di pesantren tersebut memang memerlukan edukasi dasar pengelolaan keuangan.

“Kami berharap para santri tidak hanya memahami pentingnya menabung, tetapi juga bisa terhindar dari jebakan ekonomi digital seperti judi online,” kata Mukhlis.

Seminar ini juga menghadirkan narasumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara, Muhammad Pintor Nasution, serta perwakilan dari Bank Syariah Indonesia Area Sumut.(Red)

Wabup Madina Paparkan Komitmen Pemberantasan Narkoba

Panyabungan – Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) menerima kadatangan perwakilan Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia dalam agenda rapat koordinasi penanganan peredaran narkoba di kabupaten ini pada Rabu, 11 Juni 2025.

Rakor yang mengusung tema Sinergi Program Grand Design of Alternative Depelovment (GDAD) 2025-2029 di Kabupaten Mandailing Natal berlangsung di Aula Kantor Bupati Madina, Panyabungan, turut diikuti Kapolres AKBP Arie Sopandi Paloh, Pabung Mayor Infanteri Takbir, Kepala BNNK Samsul Arifin, Pj. Sekdakab M. Sahnan Pasaribu, sejumlah kepala OPD, dan beberapa kepala desa.

Wabup Atika memaparkan komitmen Pemkab Madina dalam penanganan narkoba sampai ke sumbernya, yakni ladang ganja yang masih ada di daerah ini. Salah satu komitmen itu adalah menyiapkan anggaran penanganan dan pengalihan tanaman terlarang itu ke komoditas lain.

“Melalui forum ini, sesuai dengan izin Pak Bupati, saya perintahkan OPD terkait untuk mengajukan anggaran penanganan narkoba ini pada RAPBD tahun 2026,” tegas dia.

Lebih lanjut, Wabup Atika menerangkan pemerintah daerah juga akan berupaya menyiapkan lahan dan bibit agar masyarakat bisa beralih dari menanam ganja. Namun, dia menyadari bahwa tugas ini tidak bisa dikerjakan sendiri oleh pemkab dan APH di Madina tanpa bantuan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

“Ada hal positif yang membuat Madina ini terkenal, tapi ada juga yang tidak baik. Persoalan narkoba ini contohnya. Kami butuh dukungan semua pihak dalam menanganinya,” sebut dia.

Wabup menambahkan, pemangku kebijakan perlu menyamakan persepsi dalam menutup akses dan sumber bibit ganja dengan tidak mengenyampingkan ekonomi masyarakat. “Harus disadari, awalnya mereka menanam tumbuhan terlarang ini karena alasan ekonomi yang kemudian menjadi sumber instan,” lanjut dia.

Wabup Atika berharap hasil rapat dapat diimplementasikan untuk menyiapkan satu langkah ke depan dalam pemberantasan narkoba di Bumi Gordang Sambilan.

Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Alternatif BNN Drs. Edi Swasono, MM, mengatakan ada sebanyak 9.270 kawasan rawan narkoba di Indonesia, beberapa di antaranya ada di Kabupaten Mandailing Natal (Madina).

Dari angka tersebut, 457 kawasan masuk kategori berbahaya dan 8.813 sisanya masuk kategori waspada. Sementara itu, kata Edi, di Madina sesuai pemetaan BNN, kawasan yang masuk rawan narkoba ada enam desa di Kecamatan Panyabungan Timur dan dua desa di Kecamatan Tambangan.

Rapat hari ini bertujuan menemukam solusi tepat dalam pemberantasan narkoba sampai ke sumbernya. Terlebih, hal tersebut juga merupakan program prioritas pemerintah pusat yang masuk dalam Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

Di sisi lain, Edi mengungkapkan jumlah pemakai narkoba terus meningkat dengan teman dekat atau sebaya menjadi penyebab utama pemakai baru terpapar. Dia menjelaskan, per tahun 2023 sebanyak 3,3 juta orang di Indonesia positif menggunakan narkoba.

“Namun, jumlah kawasan rawan dan jumlah pengguna itu masih yang terdata, menurut analisa kami jumlah sebenarnya jauh lebih banyak,” kata dia. (Red)

Bantu Korban Kebakaran di Gunungtua, Ini Instruksi Wabup Atika kepada OPD Terkait

PANYABUNGAN – Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Pemkab Madina) bersama Palang Merah Indonesia (PMI) menyerahkan bantuan tanggap darurat berupa sandang dan pangan kepada korban kebakaran di Desa Gunungtua Tonga, Kecamatan Panyabungan, pada Selasa sore, (3/6/2025).

Wakil Bupati Madina Atika Azmi Nasution, yang juga Ketua PMI Madina, tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB.

Ia didampingi sejumlah pejabat, antara lain Asisten III Lismulyadi Nasution, Kalak BPBD Mukhsin Nasution, Kadis Sosial Riswan Harahap, Kasat Pol PP dan Damkar Yuri Andri, Direktur RSUD Panyabungan dr. Rusli Pulungan, Camat Panyabungan Miswar Husin Pulungan, serta pejabat terkait lainnya.

Kehadiran Atika bersama rombongan merupakan bentuk kepedulian dan empati pemerintah daerah terhadap warga yang tertimpa musibah. “PMI juga hadir karena korban adalah bagian dari keluarga besar kami,” ungkap Atika.

Ia berharap bantuan yang disalurkan dapat meringankan beban para korban. Untuk bantuan pembangunan rumah (bantuan papan), Atika menyebutkan akan terlebih dahulu dilakukan survei oleh Dinas Sosial guna memastikan pemberian bantuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Selain itu, Atika langsung menginstruksikan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk memberikan bantuan administrasi kepada korban, termasuk dokumen penting yang ikut terbakar. “Saya minta Dinas Dukcapil, Dinas Pendidikan, dan Dinas Kesehatan segera menerbitkan kembali dokumen seperti KTP, KK, ijazah, dan BPJS yang hilang akibat kebakaran,” tegasnya.

Untuk membantu proses pembersihan pascakebakaran, Atika juga memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup untuk segera turun ke lokasi dan mengevakuasi sisa puing-puing kebakaran.

Dalam kesempatan tersebut, Atika turut mengungkapkan bahwa pada hari yang sama, telah terjadi kebakaran di empat titik berbeda di wilayah Madina, yakni Gunungtua Tonga, Malintang, Sinunukan, dan Batahan. Ia mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran.

“Jangan membakar sampah sembarangan, jangan memasang instalasi listrik sendiri tanpa keahlian. Pastikan beban listrik di rumah sesuai dengan kapasitas yang tersedia,” imbaunya.

Kepada para korban, Wabup Atika turut memberikan semangat dan doa agar tetap tabah menghadapi cobaan. “Insyaallah, musibah ini akan diganti Allah SWT dengan yang lebih baik,” tutupnya.(Red)