JAKARTA – SAHATA | Ketegangan memuncak setelah PSSI dengan keras membantah klaim Sekjen AFC, Windsor John, yang menyebut Indonesia belum mengajukan protes resmi terkait keputusan wasit Ahmed Al Kah dalam laga dramatis melawan Bahrain. Protes tersebut, menurut PSSI, tidak hanya sudah disampaikan, tetapi juga telah diajukan hingga ke FIFA.
Ahmed Al Kah menjadi sorotan tajam setelah memperpanjang injury time dari enam menit menjadi sembilan menit, sebuah keputusan kontroversial yang berujung pada gol penyeimbang Bahrain di menit 90+9, menggagalkan kemenangan Timnas Indonesia dengan hasil akhir 2-2. Keputusan ini memicu kemarahan publik sepak bola Indonesia.
Baca Juga : PSSI Ajukan Protes ke FIFA Usai Kontroversi Wasit dalam Laga Bahrain vs Indonesia
Pada Minggu (13/10), Sekjen AFC Windsor John mengklaim bahwa pihaknya belum menerima protes resmi dari PSSI. “Kami perlu kejelasan dari PSSI. Apakah keluhan mereka soal kinerja wasit, tambahan waktu, atau ada aspek lain?,” ujarnya.
Namun, klaim ini langsung dibantah oleh Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga. Dalam sebuah unggahan media sosial, Arya menegaskan bahwa PSSI telah bertindak cepat dengan melayangkan protes resmi sesaat setelah laga berakhir.
Baca Juga : Timnas Indonesia Terpaksa Puas dengan Imbang 2-2 Melawan Bahrain, Sumardji Dihukum Kartu Merah
“Pak Sumardji (Manajer Timnas Indonesia) menyerahkan surat protes kepada match commissioner hanya beberapa jam setelah pertandingan, tepatnya 10 Oktober pukul 22.04 waktu setempat. Jadi saya heran kenapa AFC bilang protes belum diajukan,” ujar Arya, sambil memperlihatkan bukti surat protes.
Tidak berhenti di situ, Arya mengungkapkan bahwa PSSI juga telah mengirimkan protes resmi ke FIFA pada 11 Oktober. Isu utama yang disorot PSSI adalah tambahan waktu yang tidak masuk akal serta penunjukan wasit dari Timur Tengah yang memimpin pertandingan penting antara Bahrain dan Indonesia.
“Kami sudah ikuti semua prosedur, baik ke AFC maupun FIFA. Protes kami sudah diterima. Jadi tidak benar kalau AFC bilang belum ada protes yang masuk,” tegas Arya.
PSSI kini mendesak AFC dan FIFA untuk segera menindaklanjuti protes mereka, mengingat dugaan ketidakadilan yang terjadi di lapangan. Arya bahkan meminta AFC tidak lepas tangan dalam kasus ini. “Kami minta keadilan. Kami tidak akan tinggal diam. AFC dan FIFA harus mendengar suara kami, jangan seolah-olah protes ini hilang begitu saja,” lanjutnya.
Dengan langkah tegas dari PSSI, sorotan publik kini tertuju pada AFC dan FIFA untuk merespons.
Apakah keluhan Indonesia akan diakui dan ditindaklanjuti, atau justru diabaikan? Satu hal yang pasti, PSSI tidak akan berhenti memperjuangkan keadilan bagi Timnas Indonesia di tengah badai kontroversi ini.(RED)
SUMBER : ANTARA.