Jalan Provinsi ke Ulu Pungkut Terancam Putus, Warga Desak Pemprovsu Bertindak Cepat

Madina – Akses utama menuju Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), terancam putus akibat abrasi yang terus menggerus badan jalan. Warga pun mendesak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) melalui Dinas PU-PR untuk segera turun tangan sebelum jalan benar-benar tidak bisa dilewati.

Sahran, warga Ulu Pungkut, mengungkapkan bahwa beberapa titik jalan mengalami abrasi parah, terutama sebelum Desa Tolang. Hujan deras yang terus mengguyur membuat sungai Batang Pungkut meluap dan menghantam pinggiran jalan, mengakibatkan longsor di beberapa lokasi.

“Kalau dibiarkan, jalan ini bisa amblas total. Padahal, ini satu-satunya akses ke desa-desa di Ulu Pungkut. Kami sangat khawatir,” ujarnya, Kamis (13/03) di Hutanagodang.

Warga berharap pemerintah segera melakukan tindakan darurat, seperti menimbun material bebatuan untuk mencegah abrasi semakin meluas. Selain itu, mereka juga mendesak adanya solusi permanen, seperti pembangunan bronjong atau dek penahan arus sungai agar jalan tetap aman dilalui.

“Kami tidak ingin hanya diberi janji. Tindakan nyata harus segera dilakukan sebelum korban berjatuhan,” tambahnya.

Namun, harapan warga seolah bertepuk sebelah tangan. Plt. Kepala UPTD PU-PR Kotanopan, Rahmadsyah, mengungkapkan bahwa hingga tahun 2025, tidak ada anggaran yang dialokasikan untuk perbaikan jalan di jalur tersebut.

“Apalagi dengan adanya efisiensi anggaran, semakin kecil kemungkinan perbaikan bisa terealisasi,” ujarnya.

Di tengah ketidakpastian ini, warga dan pengguna jalan diimbau untuk ekstra hati-hati, terutama saat musim hujan.

Selain abrasi, kawasan ini juga rawan longsor yang sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan pengendara.(Red)

Banjir Bandang Terjang Wilayah Selatan Karawang, Beberapa Akses Jalan Terputus

Karawang, Jabar – Banjir bandang melanda sejumlah desa di Kecamatan Tegalwaru, Karawang, pada Selasa (19/11) sore, akibat hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut. Peristiwa ini mengakibatkan kerusakan pada beberapa bangunan serta memutuskan akses jalan utama.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Mahpudin, menjelaskan bahwa hujan lebat yang terjadi sejak petang menyebabkan kenaikan signifikan pada debit air di Sungai Cigentis dan sungai lainnya. “Peningkatan tinggi muka air yang tajam menyebabkan terjadinya banjir bandang di wilayah selatan Karawang, terutama di Kecamatan Tegalwaru,” ujar Mahpudin.

Meskipun tidak ada korban jiwa, dampak banjir cukup merusak. Beberapa bangunan, termasuk warung yang berada di bantaran sungai, dilaporkan hanyut terbawa arus. Selain itu, beberapa akses jalan terputus akibat tergerus air dan longsor. Warga Desa Mekarbuana, Ace, mengungkapkan bahwa banjir merendam rumah-rumah warga dan menyebabkan kerusakan pada fasilitas umum. Hal serupa juga dilaporkan oleh warga Desa Cigunungsari, Ojos, yang menyebutkan bahwa desa-desa lainnya, termasuk Desa Cipurwasari, turut terdampak.

Solihin, anggota Satgas BPBD Karawang, mengonfirmasi bahwa banjir bandang berlangsung hanya beberapa jam dan mulai surut pada Rabu pagi. Tim BPBD Karawang segera diterjunkan ke lokasi untuk melakukan penyisiran dan mengimbau warga agar menjauh dari aliran sungai guna menghindari potensi bahaya.

Mahpudin mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi bencana alam, mengingat peralihan musim kemarau ke musim hujan yang diperkirakan akan semakin intens pada November 2024, sesuai dengan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).(Red)

Sumber : Antara