Sambil Menunggu Sahur,Balap Lari Malam Tanpa Alas Kaki Semarakkan Ramadhan di Panyabungan

MADINA451 Dilihat

Madina – Suasana Ramadhan di Panyabungan semakin meriah dengan digelarnya balap lari malam tanpa alas kaki di Jalan Willem Iskander, Kelurahan Panyabungan II, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), pada Minggu (16/3) dini hari.

Perlombaan unik ini untuk pertama kalinya diinisiasi oleh para remaja kelurahan Panyabungan II.

Tidak seperti balapan lari biasa, peserta harus menempuh lintasan sepanjang 100 meter, mulai dari Pasar Jonjong hingga Madrasah Mardiah Islamiyah (MMI), tanpa menggunakan alas kaki.

Tantangan ini tidak hanya memacu adrenalin, tetapi juga menarik perhatian masyarakat yang memadati sepanjang jalan untuk menyaksikan aksi para pelari sambil menunggu waktu sahur.

Menariknya, ajang ini tidak hanya diikuti oleh remaja Panyabungan, tetapi juga peserta dari luar daerah, termasuk dari Padangsidimpuan. Kehadiran mereka semakin meningkatkan persaingan dalam lomba yang penuh semangat ini.

Sorak sorai penonton terdengar riuh, memberikan dukungan kepada para pelari yang beradu kecepatan. Dari anak-anak hingga orang tua turut larut dalam euforia perlombaan.

“Lari tanpa alas kaki itu tantangan tersendiri. Apalagi di malam hari, rasanya benar-benar berbeda!” ujar salah satu peserta yang baru saja mencapai garis finis dengan napas tersengal.

Meski digelar di jalan raya, panitia memastikan keamanan dengan mengatur lalu lintas agar tetap kondusif.

Kegiatan ini pun mendapat respons positif dari warga, yang menilai ajang tersebut sebagai hiburan sehat sekaligus upaya menjauhkan remaja dari aktivitas negatif di malam Ramadhan.

Dengan antusiasme yang begitu tinggi, banyak pihak berharap balap lari malam tanpa alas kaki ini dapat menjadi tradisi tahunan di Panyabungan. (Red)

Komentar