Rendang Menuju Pengakuan UNESCO: Waktunya Sumbar Jadi Magnet Wisata Dunia

Nasional6 Dilihat

Jakarta, – Rendang, kuliner kebanggaan Indonesia, semakin dekat menuju pengakuan UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia. Namun, pengamat pariwisata Universitas Andalas, Sari Lenggogeni, menekankan pentingnya langkah strategis agar Sumatera Barat dapat memanfaatkan momentum ini untuk bersinar di panggung internasional.

“Rendang tak sekadar makanan, ini warisan budaya! Kita perlu masterplan untuk promosi global. Branding seperti city of rendang hingga desa wisata rendang bisa jadi daya tarik besar,” ujar Sari antusias saat dihubungi, Rabu (4/12).

Menurut Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Sumatera Barat itu, wisata kuliner kini menjadi magnet utama bagi wisatawan. Dalam kajiannya, hampir 50 persen turis internasional adalah foodies, pencinta kuliner yang berburu pengalaman autentik. Tak heran, dari hasil survei terhadap ribuan wisatawan, kuliner menempati posisi tiga besar sebagai alasan utama berkunjung ke destinasi wisata.

“Sumbar punya segalanya. Tak hanya tempat kelahiran rendang, tapi juga budaya dan atmosfer otentik yang bikin orang penasaran. Sama seperti orang pergi ke Italia untuk pizza atau China untuk teh, rendang bisa jadi alasan turis datang ke sini!” ungkapnya bersemangat.

Sari menyebut, langkah nyata harus segera diambil untuk memperkuat branding Sumatera Barat sebagai pusat slow food tourism dunia. Dengan pendekatan ini, pengalaman menikmati makanan tidak hanya soal rasa, tapi juga memahami cerita dan budaya di baliknya.

“Kalau kita serius, rendang bukan hanya kebanggaan, tapi juga motor penggerak pariwisata dan ekonomi kreatif. Dunia akan tahu, kalau mau rendang autentik, Sumatera Barat jawabannya!” pungkasnya.

Kini, semua mata tertuju pada Sumatera Barat. Akankah rendang menjadi pilar kebangkitan pariwisata Indonesia? Hanya waktu yang akan menjawab.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *