Ratusan Ibu di Kotanopan Blokir Jalan, Tolak Penutupan Tambang Emas

MADINA512 Dilihat

Kotanopan, Madina – Jeritan hati ratusan ibu-ibu di Kecamatan Kotanopan memecah malam, Rabu (4/12). Mereka turun ke jalan menolak penutupan tambang emas yang menggunakan mesin dongfeng, yang selama ini menjadi tumpuan hidup mereka.

Aksi tersebut dimulai sekitar pukul 19.00 WIB, pasca penertiban tambang emas tanpa izin (Peti) oleh pihak kepolisian pada sore harinya. Massa memblokir Jalan Lintas Sumatera di depan Masjid Al-Muhtadin, Jambur Tarutung, membuat arus lalu lintas terganggu. Dengan lantang, mereka meneriakkan penolakan atas kebijakan tersebut.

“Kami menolak penutupan tambang! Ini satu-satunya pekerjaan kami untuk makan sehari-hari,” teriak salah seorang ibu di tengah kerumunan.

Baca juga : Polres Madina Tindak Tegas Tambang Emas Ilegal, Puluhan Camp Dibakar

Para ibu yang mayoritas berasal dari keluarga penambang mengaku bahwa tambang emas adalah satu-satunya sumber penghidupan mereka. Penutupan tambang dianggap sebagai ancaman serius terhadap kelangsungan hidup mereka dan keluarga.

“Kami bukan pencuri, kami cuma cari makan. Kalau tambang ditutup, bagaimana kami hidup?” keluh seorang demonstran yang enggan disebutkan namanya.

Situasi sempat memanas ketika ratusan massa enggan meninggalkan lokasi meski polisi berupaya mengatur lalu lintas. Namun, hingga berita ini diturunkan, situasi tetap terkendali dan aksi berlangsung damai.

Aksi ini menjadi cerminan perjuangan rakyat kecil yang merasa hak hidupnya terancam oleh kebijakan yang tidak mempertimbangkan sisi kemanusiaan. Warga berharap pemerintah dan aparat dapat mencari solusi yang lebih bijaksana.(Red)

Komentar