Program Makan Bergizi Gratis Dimulai di 26 Provinsi, Pemerintah Fokus Gizi Anak Bangsa

Nasional248 Dilihat

Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (6/1). Program ini menjadi langkah strategis untuk memperbaiki status gizi masyarakat Indonesia, khususnya balita, anak-anak sekolah, ibu hamil, dan menyusui.

Dalam pernyataan resminya, Kepala Komunikasi Kepresidenan RI Hasan Nasbi mengatakan bahwa program ini dirancang sebagai upaya konkret pemenuhan gizi berskala nasional.

Sebanyak 190 Dapur Makan Bergizi atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah disiapkan di 26 provinsi sebagai tahap awal pelaksanaan.

“Kami bersyukur, hanya dalam waktu 78 hari sejak Presiden Prabowo menjabat, program ini berhasil dimulai. Ini menjadi tonggak sejarah baru dalam penanganan masalah gizi di Indonesia,” ujar Hasan dalam siaran pers, Minggu (5/1).

Hasan juga menyampaikan bahwa Dapur MBG telah tersebar di berbagai provinsi, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, hingga Papua. Setiap dapur dikelola secara profesional oleh kepala SPPG yang bekerja sama dengan ahli gizi dan akuntan untuk memastikan kualitas makanan dan pengelolaan anggaran.

“Setiap porsi makanan tidak hanya bergizi seimbang, tetapi juga diproduksi sesuai standar kebersihan tinggi. Bahkan, untuk mendukung keberlanjutan, nampan penyajian dibuat dari bahan stainless steel yang dapat digunakan kembali,” jelas Hasan.

Program MBG juga membawa dampak signifikan bagi perekonomian lokal. Hingga saat ini, 140 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah terlibat dalam rantai pasok program ini.

Pemerintah terus mendorong lebih banyak UMKM, koperasi, dan BUMDes untuk bergabung melalui proses evaluasi yang transparan tanpa pungutan biaya.

“Program ini bukan hanya untuk meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi lokal. Petani, peternak, hingga pelaku UMKM di daerah akan mendapatkan manfaat dari kolaborasi lintas sektor ini,” tambahnya.

Dengan anggaran Rp71 triliun dari APBN 2025, pemerintah menargetkan program ini menjangkau tiga juta penerima manfaat pada triwulan pertama 2025. Jumlah ini diharapkan terus meningkat hingga 15 juta penerima pada akhir 2025 dan mencapai 82,9 juta penerima pada 2029.

“Fokus pemerintah tidak hanya pada kuantitas, tetapi juga kualitas layanan. Dapur MBG akan terus bertambah hingga mencapai 937 unit pada akhir Januari 2025,” ungkap Hasan.

Momentum peluncuran program ini bertepatan dengan kembalinya kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah. Pemerintah berkomitmen memastikan setiap anak Indonesia mendapatkan akses makanan bergizi untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal.

“Program ini adalah komitmen nyata pemerintah untuk mencetak generasi Indonesia Emas yang sehat, berkualitas, dan unggul,” tutup Hasan.

Masyarakat yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai Program MBG atau pendaftaran mitra kerja dapat mengakses situs resmi Badan Gizi Nasional di bgn.go.id.

Sumber : Antara news