Kupang,NTT – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memperingatkan bahwa Indonesia harus waspada terhadap ancaman yang muncul dari ketegangan global yang terus meningkat.
Dalam pidatonya pada pembukaan Milad Ke-112 Muhammadiyah di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) Rabu (4/12) yang juga disiarkan secara daring, Presiden menyoroti pentingnya posisi Indonesia sebagai jalur utama perdagangan dunia yang membuat negara ini rentan terhadap dampak perang besar.
“Dengan hampir 40 persen perdagangan global dan 70 persen pasokan energi untuk China, Korea, dan Jepang yang melewati perairan Indonesia, kita harus bertanya, bisakah kita menghindari dampak jika terjadi perang besar?” ujar Presiden Prabowo.
Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan perairan strategis, memainkan peran penting dalam perdagangan internasional, sehingga ketegangan global seperti yang terjadi di Ukraina, Timur Tengah, dan ketegangan yang meningkat di Laut China Selatan dapat berdampak langsung pada stabilitas ekonomi dan keamanan negara.
Presiden Prabowo menegaskan bahwa ketidakpastian global semakin nyata dengan konflik-konflik yang mengancam kestabilan dunia. “Ketegangan di Asia Timur dan Ukraina menunjukkan bahwa dunia sedang berada di ambang konflik besar. Indonesia harus siap untuk menghadapinya,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menekankan pentingnya stabilitas dalam negeri dan menjaga persatuan bangsa. “Saat ini, kita patut bersyukur. Negara kita tidak dibom, Masjid Istiqlal masih berdiri, dan pabrik-pabrik kita tetap beroperasi. Namun, itu semua harus terus kita jaga,” katanya.
Lebih lanjut, Presiden mengingatkan bahwa untuk menjaga kedaulatan dan mencegah konflik internal, kepemimpinan politik yang kuat dan kerja sama antar elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, sangat diperlukan.
“Persatuan adalah kunci. Kepemimpinan yang solid dan kebersamaan kita akan menentukan masa depan bangsa ini di tengah guncangan dunia,” pungkas Presiden Prabowo.
Melalui pidato ini, Presiden mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk lebih memperhatikan tantangan global yang semakin kompleks dan untuk memperkuat persatuan guna menjaga stabilitas nasional.(Red)
Sumber : Antara